Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

HALAMAN JUDUL

KASUS BARU TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI


RADIOLOGIS ON OAT FASE INTENSIF + EFUSI PLEURA
SINISTRA ET CAUSA SUSPEK PLEURITIS TUBERKULOSIS
+ ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM ET CAUSA PENYAKIT
KRONIK

Oleh:
Juan Felix, S.Ked 04084822225119
Chrisanty Averia Mastalina, S.Ked. 04084822225091
R.A. Alda Adelia, S.Ked. 04084822225008

Pembimbing:
dr. Rouly Pola Pasaribu, Sp.PD, K-P

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus
Kasus Baru Tuberkulosis Paru Terkonfirmasi Radiologis On Oat Fase
Intensif + Efusi Pleura Kiri Et Causa Suspek Pleuritis Tuberkulosis +
Anemia Mikrositik Hipokrom Et Causa Penyakit Kronik

Oleh:
Juan Felix, S.Ked 04084822225119
Chrisanty Averia Mastalina, S.Ked. 04084822225091
R.A. Alda Adelia, S.Ked. 04084822225008

Dosen Pembimbing:
dr. Rouly Pola Pasaribu, Sp.PD, K-P

Laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
periode 7 November 2022-29 Januari 2023.

Palembang, November 2022


Pembimbing

dr. Rouly Pola Pasaribu, Sp.PD, K-P

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan berkat-Nya laporan kasus yang berjudul “Kasus Baru Tuberkulosis
Paru Terkonfirmasi Radiologis On Oat Fase Intensif + Efusi Pleura Kiri Et Causa
Suspek Pleuritis Tuberkulosis + Anemia Mikrositik Hipokrom Et Causa Penyakit
Kronis” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan kasus ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat ujian kepaniteraan klinik senior di Departemen Ilmu
Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya.
Penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada dr. Rouly Pola Pasaribu,
Sp.PD, K-P atas bimbingannya sehingga penulisan ini menjadi lebih baik. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan kasus ini. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk
penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Palembang, November 2022

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

BAB II STATUS PASIEN.......................................................................................3

BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................21

BAB IV ANALISIS KASUS.................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keluhan Pasien berdasarkan Frekuensi...................................................27
Tabel 2. Kriteria fase akselerasi menurut ELN 2013 dan WHO...........................28
Tabel 3. Kriteria fase krisis blastik menurut ELN dan WHO...............................29
Tabel 4. Tanda dan Gejala pada Pasien CML.......................................................30
Tabel 5. Pemeriksaan Penunjang pada Pasien CML.............................................30
Tabel 6. Skor Faktor Prognosis.............................................................................37

v
6

BAB I
PENDAHULUAN

Leukemia
BAB II
STATUS PASIEN

2.1 Identifikasi Pasien


Nama : Tn. AH
Tanggal Lahir : 30 Maret 1973
Usia : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pondok Palem Indah Blok D4 No.3, Talang Kelapa,
Alang-
alang lebar, Palembang
Pekerjaan : Satpam
Agama : Islam
MRS tanggal : 7 November 2022
No. RM : 0001299140

2.2 Anamnesis
Tanggal : Jumat, 11 November 2022 pada pukul 13.00 WIB
Diberikan oleh : Pasien (Autoanamnesis) dan istri pasien (Alloanamnesis)
Keluhan utama:
Sesak hebat sejak 1 hari SMRS
Keluhan tambahan:
Badan lemas sejak 2 bulan SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Sejak ± 6 bulan SMRS, pasien mengeluh batuk sesekali. Batuk
disertai dahak berwarna putih kehijauan. Batuk tidak disertai darah. Pasien
juga mengeluhkan adanya demam yang hilang timbul dengan suhu yang
tidak diukur. Keringat pada malam hari ada. Pasien mengeluh napsu makan
berkurang. Keluhan mual dan muntah tidak ada. BAK dan BAB tidak ada
keluhan. Frekuensi dan volume urin normal. Keluhan belum mengganggu
aktivitas pasien. Pasien belum berobat dan keluhan masih dirasakan.

7
Sejak ± 2 bulan SMRS, pasien mengeluh batuk semakin memberat.
Keluhan batuk sering dirasakan. Batuk disertai dengan bercak darah.
Demam ada, suhu tidak diukur, dan menghilang saat minum obat
paracetamol. Keluhan keringat pada malam hari dan napsu makan berkurang
masih ada. Pasien juga mengeluhkan badan lemas saat beraktivitas dan
berkurang dengan istirahat. Pusing ada. Pandangan mata berkunang ada.
Mimisan, gusi berdarah, dan timbul lebam atau bintik-bintik merah pada
kulit tidak ada. Pasien mengalami penurunan berat badan sekitar 6 kg dalam
waktu empat bulan. Pasien berobat ke klinik di Talang Kelapa dan
dilakukan pemeriksaan rontgen dada. Pasien didiagnosis tuberkulosis paru.
Pasien diberikan obat yang menyebabkan BAK berwarna merah dan kulit
sedikit kehitaman.
Sejak ± 1 minggu SMRS, pasien mengeluh sesak. Sesak dirasakan
saat pasien beraktivitas dan saat pasien beristirahat. Sesak tidak dipengaruhi
perubahan posisi. Keluhan mengi, nyeri dada, dan jantung berdebar tidak
ada. Keluhan sembab tidak ada. Pasien hanya melanjutkan obat yang
diberikan.
Sejak ± 1 hari SMRS, sesak hebat dirasakan terus menerus baik saat
beraktivitas maupun saat istirahat. Sesak terutama dirasakan apabila pasien
berbaring ke arah kanan dan berkurang saat menghadap ke kiri. Pasien tidak
lebih nyaman pada posisi duduk. Pasien lalu datang ke IGD RSMH
Palembang. Pasien sudah dilakukan perawatan selama 4 hari. Selama
perawatan, telah dilakukan torakosintesis sebanyak satu kali dengan cairan
yang dikeluarkan sebanyak 2 kantong dan transfusi darah sebanyak satu
kantong darah. Pasien juga mendapatkan obat anti tuberkulosis jenis
kombinasi dosis tetap (KDT), ceftriaxone, lansoprazole, dan sukralfat.
Keluhan dirasakan membaik.

8
4

Riwayat Penyakit Dahulu:


- Riwayat tuberkulosis ada, dalam pengobatan TB. Didiagnosis TB pada
tanggal 16 September 2022
- Riwayat trauma tidak ada
- Riwayat sakit jantung tidak ada
- Riwayat asma tidak ada
- Riwayat darah tinggi tidak ada
- Riwayat kencing manis tidak ada
Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
- Riwayat TB dalam keluarga dan lingkungan sekitar rumah pasien tidak
ada
- Riwayat kontak dengan pasien TB tidak ada
- Riwayat sakit jantung tidak ada
- Riwayat asma tidak ada
- Riwayat darah tinggi tidak ada
- Riwayat kencing manis tidak ada
Riwayat Pengobatan
- Pasien sedang menjalani pengobatan TB dengan rutin konsumsi obat
OAT sejak 1,5 bulan lalu
Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan:
- Riwayat sosial ekonomi menengah ke bawah
- Riwayat merokok ada selama 30 tahun sejak umur 19 tahun, sehari
sebanyak setengah bungkus
- Riwayat minum alkohol tidak ada
- Pasien bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan makanan
Riwayat Gizi
5

- Pasien makan teratur sebanyak tiga kali sehari dengan porsi cukup dan
nafsu makan yag baik.
- Saat sakit, nafsu makan mulai berkurang dan hanya makan seperempat
dari porsi biasanya.

2.3 Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : Compos mentis
TD : 100/65 mmHg
Nadi : 78 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 28 kali/menit, reguler
Temp : 36,6ºC
SpO2 : 100% dengan sungkup tanpa reservoir
BB : 64 kg
TB : 167 cm
IMT : 22,9 kg/m2 (normoweight)

Pemeriksaan Fisik Khusus


Kepala
Bentuk : Normocephali
Ekspresi : Wajar
Rambut : Hitam, tidak mudah ditarik, alopesia (-)
Deformitas : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Wajah sembab : Tidak ada

Mata
Eksoftalmus : Tidak ada
Endotalmus : Tidak ada
Palpebra : Edema (-/-)
6

Konjungtiva : Pucat (+/+)


Sklera : Ikterik (-/-)
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm/3 mm, refleks
cahaya (+/+)

Hidung
Bagian luar : Tidak ada kelainan
Sekret : Tidak ada
Epistaksis : Tidak ada
Napas cuping hidung : Tidak ada

Telinga
MAE : Lapang
Nyeri tekan : Processus mastoideus (-), tragus (-)
Nyeri tarik : Aurikula (-/-)
Sekret : Tidak ada
Pendengaran : Baik, telinga berdenging (-)

Mulut
Bibir : kering (-), pucat (+), sianosis (-), chelitis angularis
(-), stomatitis (+)
Gigi-geligi : lengkap normal
Gusi : perdarahan (-), hipertrofi (-)
Lidah : lidah kotor (-), atrofi papil (+)
Faring : hiperemis (-)
Tonsil : T1-T1 tenang

Leher
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
7

Trakea : trakea deviasi (-)


Tekanan vena jugularis : (5-2) cmH2O

Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada tidak simetris, dada kiri cembung, sela iga melebar
(-), retraksi dinding dada (-), spider nevi (-), venektasi (-).

Paru-paru
Pulmo Anterior
Inspeksi : Statis: Tidak simetris kanan dan kiri
Dinamis: Tidak simetris kanan dan kiri, dada kiri
tertinggal.
Palpasi : Stem fremitus pada lapangan paru kiri menurun
dibandingkan dengan lapangan paru kanan.
Perkusi : Redup pada lapangan paru kiri.
Auskultasi : Vesikuler menurun pada paru kiri, rhonki (-/-), wheezing
(-/-).

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas atas jantung ICS II linea sternalis sinistra
Batas atas jantung ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas kiri jantung ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : BJ I-II (+) reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Datar, ikterik (-), venektasi (-), scar (-), spider nevi (-),
caput
medusae (-)
Auskultasi : Bising usus normal
8

Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-), defans muskular (-),


hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok (-).

Ekstremitas
Superior : Deformitas (-), sianosis (-), koilonikia (-), jari tabuh
(-), flapping tremor (-), onikomikosis (-), teraba
hangat, edema (-/-), CRT < 1 detik
Inferior : Deformitas ( - ) , kemerahan ( - ) , sianosis (-),
koilonikia (-), jari tabuh (-), onikomikosis (-), edema
(-/-)

Alat Kelamin : Tidak diperiksa

Kulit
Warna : Sawo matang
Efloresensi : Tidak ada
Pigmentasi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada
Turgor : Baik

Kelenjar Getah Bening (KGB)


Tidak terdapat pembesaran KGB pada regio periauricular,
submandibula, cervical anterior dan posterior, supraclavicula,
infraclaviculla, dan axilla.
9

2.4 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium (8/11/2022)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 5 11,4 – 15 g/dL
(Hb)
Eritrosit (RBC) 2,41 4,00 – 5,70 106/mm3
Leukosit (WBC) 14.560 4.730– 10.890 /mm3
Hematokrit 17 35-45 %
Trombosit (PLT) 508 189 – 436 103/μL
Diff Count
• Basofil 0 0-1 %
• Eosinofil 2 1-6 %
• Neutrofil 78 50-70 %
• Limfosit 10 20-40 %
• Monosit 10 2-8 %
MCV 68,5 85-95 fL
MCH 21 28-32 pg
MCHC 30 33-35 g/dL
RDW-CV 58,4 11-15 %
LED 125 <20 mm/jam
Analisa Cairan Pleura
1. Makroskopis
Volume 10 ml
Warna Kemerahan Transudat:
kekuningan
Eksudat: kuning
s/d merah

Kejernihan Keruh Transudat:


jernih
Eksudat: keruh
10

Bau Tidak berbau Transudat: tidak


berbau
Eksudat: berbau
busuk
Berat jenis 1.010 Transudat:
<1.016
Eksudat: >1.016
Bekuan Positif Transudat:
negatif
Eksudat: positif
pH 7.0 Transudat: 7.4-
7.6
Eksudat: <7.3
2. Mikroskopis
Jumlah leukosit 809.0 sel/ mikroliter Transudat: <500
Eksudat: >500
Hitung jenis sel
PMN sel 55 % Transudat: lebih
sedikit
Eksudat: lebih
banyak
MN sel 45 % Transudat: lebih
banyak
Eksudat: lebih
sedikit
3. Kimia
Rivalta Positif Transudat:
negatif
Eksudat: positif
Protein 4.1 g/dl Transudat: <2.5
Eksudat: >3
LDH 330 U/L Transudat: <200
Eksudat: >200
Glukosa 129.0 mg/dl Transudat:
=kadar di serum
11

Eksudat: <kadar
di serum
Adenosine Deaminase (ADA)
Adenosine 10 <=30 U/L
Deaminase,
Cairan pleura
Kultur dan Resistensi Mikroorganisme
Bakteri - negatif
Leukosit 0-1 0-1/lp
epitel 0-1 0-1/lp

Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi (29/06/2022)


Eritrosit : mikrositik, hipokrom, anisopoikilositosis (cigar shape,
mikrosit)
Leukosit : jumlah meningkat, neutrofilia, hipersegmentasi (+)
Trombosit : jumlah meningkat, morfologi normal, penyebaran merata
Kesan :gambaran anemia Penyakit kronik dengan disertai
defisiensi
besi
Saran : CRP, cek status besi
12

Pemeriksaan Radiologi (10/11/2022)


Pada pemeriksaan foto thorax AP didapatkan

- Tampak perselubungan opak homogen memenuhi hemitoraks kiri yang


menutupi batas kiri jantung, hilus kiri, diafragma dan sinus
kostofrenikus anterior-posterior kiri
- Jantung sulit dinilai, kesan terdorong ke kanan
- Hilus kanan tidak menebal
- Corakan bronkovaskular paru kanan tidak meningkat
- Tidak tampak infiltrat maupun nodul di paru kanan.
- Ruang retrokardiak terbuka
- Diafragma kanan licin, sinus kostorenikus anterior dan posterior kanan
lancip
- Tulang-tulang dan jaringan lunak dinding dada baik

Kesan:
Efusi pleura kiri masif
13

2.5 Diagnosis Sementara


Kasus baru tuberkulosis paru terkonfirmasi radiologis on OAT fase intensif
+ Efusi pleura et causa susp pleuritis tuberkulosis + anemia mikrositik
hipokrom et causa penyakit kronik

2.6 Diagnosis Banding


- Kasus baru tuberkulosis paru terkonfirmasi radiologis on OAT fase
intensif + Efusi pleura et causa susp malignansi + anemia mikrositik
hipokrom et causa penyakit kronik dd/ defisiensi besi
- Kasus baru tuberkulosis paru terkonfirmasi radiologis on OAT fase
intensif + Efusi pleura et causa susp parapneumonia + anemia
mikrositik hipokrom et causa penyakit kronik dd/ defisiensi besi

2.7 Tatalaksana
Non Farmakologis:
- Istirahat dengan tirah baring
- O2 simple mask 5L/menit
- IVFD ringer laktat gtt 20/menit
- Torakosintesis
- Edukasi :
1) Pasien perlu diingatkan bahwa pengobatan TB paru ini
berlangsung lama yakni minimal 6 bulan. Obat harus diminum
secara teratur dan tidak boleh putus. Pasien juga diberitahu
tentang efek samping obat seperti rifampisin yang dapat
mengakibatkan air seni berwarna merah, sehingga jika
ditemukan kondisi tersebut pasien tidak menghentikan minum
obat.
2) Tidak membuang dahak sembarangan.
3) Anjuran untuk menutup mulut jika batuk
4) Pola hidup sehat yakni menjaga kebersihan lingkungan dan
tempat tinggal.
14

Farmakologis:
- OAT 4 FDC 1 x 3 tab
- Injeksi ceftriakson 1 x 1 g
- N-acetyl cysteine 3 x 200 mg PO

2.8 Rencana Pemeriksaan


- Sitologi cairan pleura
- Ct scan thoraks

2.9 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

2.10 Follow up
Follow Up (12 November 2022)
Subjektif :
Sesak napas masih dirasakan
Objektif :
Status Generalikus
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : Compos mentis
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 115 x/menit
Frekuensi Napas : 34 x/menit
Suhu : 36,5 º C
SpO2 : 99%

Status Lokalis
Kepala = konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-)
15

Leher = JVP (5-2) cmH2O, distensi vena leher (-), pembesaran KGB (-)
Thorax:
Pulmo =
I: tidak simetris kanan dan kiri, dada kiri tertinggal
P: stem fremitus pada lapang paru kiri lebih menurun dibandingkan lapangan
paru kanan
P: redup pada lapangan paru kiri
A: vesikuler menurun pada paru kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-)
Jantung =
I: iktus cordis tidak terlihat, pulsasi tidak terlihat
P: iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
P: batas atas jantung ICS II linea sternalis sinistra
batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis dekstra
batas kiri jantung ICS V linea midaxilaris sinistra
A: Bunyi jantung I-II (+) normal, murmur (-),gallop (-), splitting (-)
Abdomen
I: datar, ikteri (-), scar (-), caput medusae (-), distensi (-).
A: bising usus (+) normal
P: lemas, nyeri tekan (-), defans muskular (-)
P: timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok (-)
Ekstremitas = pucat (-), edema pretibial (-/-), koilonikia (-/-)
Assessment
- TB paru terkonfirmasi radiologis on OAT fase intensif
- Efusi pleura sinistra ec suspek pleuritic TB
- Anemia hipokrom mikrositer ec penyakit kronik
Non Farmakologis
- Istirahat dengan tirah baring
- O2 simple mask 5L/menit
- IVFD ringer laktat gtt 20/menit
- Torakosintesis
16

- Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit, komplikasi,


dan prognosis penyakit.
Farmakologis
- OAT 4 FDC 1 x 3 tab
- Injeksi ceftriakson 1 x 1 g
- N-acetyl cysteine 3 x 200 mg PO
17

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tuberkulosis Paru


3.1.1 Definisi
3.1.2 Etiologi
3.1.3 Epidemiologi
3.1.4 Faktor Risiko
3.1.5 Patogenesis
3.1.6 Diagnosis
3.1.7 Tatalaksana

3.2 Efusi Pleura


3.2.1 Anatomi dan Fisiologi Pleura
3.2.2 Definisi
3.2.3 Etiologi
3.2.4 Epidemiologi
3.2.5 Patofisiologi
3.2.6 Manifestasi klinis
3.2.7 Diagnosis
3.2.8 Tatalaksana
18

BAB IV
ANALISIS KASUS
Tn. AH, laki-laki, usia 49 tahun
19

DAFTAR PUSTAKA

1. Chennamadhavuni, A., Lyengar, V., & Shimanovsky A. StatPearls.


StatPearls. 2022;
2. World Health Organization. The Global Cancer Observatory. 2021;
Tersedia pada: https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-
indonesia-fact-sheets.pdf
3. Lin, Q., Mao, L., Shao, L., Zhu, L., Han, Q., Zhu, H., Jin, J., & You L.
Global, Regional, and National Burden of Chronic Myeloid Leukemia,
1990-2017: A Systematic Analysis for the Global Burden of Disease Study
2017. Frontiers in oncology. 2020;10(580759).
4. Eden RE CJ. Chronic Myelogenous Leukemia. In: StatPearls. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing [Internet]. 2022; Tersedia pada:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531459/
5. Yuefen Hu, Qizhao Li, Ming Hou, Jun Peng, Xiaorong Yang and SX.
Magnitude and Temporal Trend of the Chronic Myeloid Leukemia: On the
Basis of the Global Burden of Disease Study 2019. JCO Global Oncology.
2021;7:1429–41.
6. KKI. Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia. Jakarta:
Konsil Kedokteran Indonesia; 2019.
7. Fadjari H SL. Leukemia granulositik akut. In: Sudoyo, Aru W Setyohadi,
Bambang Alwi, ldrus Simodibroto, Marcellus Setiati, Siti Buku Ajar llmu
Penyakit Dalam Jilid ll, Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2017.
hal. 2678–82.
8. Fauci A, Kosper D, Longo D, Braunwald E, Hauser S, Jameson J, Loscalzo
J E. Acute and chronic myeloid leukemia. In: Harrison’s principles of
internal medicine. 19 ed. United States of America: The Mc-Graw Hill
Companies; 2017.
9. Surveillance, Epidemiology and ERP. By the Surveillance, Epidemiology,
and End Results Program (SRP) in NCI’s Division of Cancer Control and
Population Sciences (DCCPS).
20

10. Tadwalkar S. The Global Incidence and Prevalence of Chronic Myeloid


Leukemia Over the Next Ten Years (2017-2027). Journal of Blood
Disorders and Transfusion. 2017;8(2).
11. Bintoro UY. Leukemia Granulositik Kronik. In: Tjokroprawiro A, dkk
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-2. Surabaya: Airlangga
University Press; 2015.
12. Shepherd PC. Haematological classification of the chronic myeloid
leukemia. Baillière’s Clinical Haematology. 2016;1(4):887–906.
13. Ronald hoffman, Edward J. Benz, Leslie E. Silberstein, Helen E. Heslop D.
Hematology: basic principles and practice. Philadelphia: Elsevier; 2018.
14. Kantarjian, H., & Cortes J. Chronic Myeloid Leukemia. In: Abeloff’s
Clinical Oncology: Fifth Edition. 2014. hal. 1944–57.

Anda mungkin juga menyukai