Jurnal Tabir Surya Prima
Jurnal Tabir Surya Prima
Prima Minerva
Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan
Jurusan Tata Rias dan Kecantikan
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang
E-mail: prima.minerva@gmail.com
Abstract. Most activities are done outside the home often make the skin exposed to UV light.
Exposure UV light excessively or in a long time can cause the occurrence of skin disorders such as
Sunburn, premature aging, lowering skin immunity to skin cancer. In preventing the negative effects
of UV light on the skin, various ways can be done such as by using a protector such as clothes, hats,
glasses or umbrellas. But this physical protection is not sufficient because of the UV light
penetrating power. Sunscreen is a skin care cosmetic that provides physical protection against UV
light. Proper use of sunscreen and routine can protect the skin from the negative effects of UV light.
This paper describes the effects of UV light on the skin, the function of sunscreen and the right use
and compatible types sunscreen in maintaining skin health from the adverse effects of UV light.
95
JPK
Volume 1 No. 1 Juni 2019
e-ISSN: 2549-9823 p-ISSN: 2085-4285
kulit dapat menimbulkan gejala berikut beberapa hari tergantung dosis UV dan jenis
terhadap kulit : kulit individu, sedangkan tanning lanjut timbul
a) Sunburn dalam 3 sampai 4 hari setelah terpapar dan
Sunburn merupakan peradangan yang perubahan warna kulit lebih jelas serta
terjadi pada kulit akibat interaksi berlebihan menghilang dalam beberapa minggu( Sudigdo,
terhadap sinar UV dan merupakan efek yang 2014; Kusmarinah, 2014; Theresia, 2009 )
paling jelas terlihat dengan gejala berupa
kemerahan (eritema) pada kulit yang dapat
disertai nyeri, rasa hangat maupun gatal. Sinar
UV B lebih berperan dalam menimbulkan
sunburn pada kulit. Sunburn terjadi dalam 6-
24 jam setelah paparan sinar matahari dan
dapat menghilang dalam 3-5 hari. Namun
gejala sunburn dapat lebih berat disertai
dengan bengkak dan demam apalila paparan
sinar matahari kuat, lama dan tipe kulit indi
vidu yang terpapar (Bambang, 2014;
Etnawati, 2013)
Gambar 3: Tanning
Sumber:http/vradiofm.com
97
JPK
Volume 1 No. 1 Juni 2019
e-ISSN: 2549-9823 p-ISSN: 2085-4285
a. Tabir Surya
Beberapa penelitian mengenai
fotoproteksi (perlindungan) terhadap sinar
matahari memaparkan bahwa penggunaan
tabir surya topikal (oles) secara teratur dan
Gambar 4 : Photoaging
cukup, mampu mencegah kerusakan kulit serta
Sumber: www.most-tc.com
kanker kulit. Tabir surya merupakan kosmetik
pelindung yang dapat menyaring dan menahan
b) Keganasan pada kulit
sinar matahari terhadap kulit. Tabir surya
Radiasi sinar UV selain mempercepat
terdapat dalam 2 pembagian yaitu: (Hari,
penuaan dini juga dapat menimbulkan
2013; Lewie, 2014)
penyakit kanker kulit. Sebagian besar kanker
1) Tabir Surya Kimia
kulit secara langsung disebabkan oleh paparan
Tabir surya kimia melindungi kulit dengan
sinar UV yang berlebihan dalam jangka waktu
cara menyerap sinar matahari dan
lama yang mampu merusak konfigurasi DNA,
mengubahnya menjadi energi panas. Tabir
hal ini juga tergantung pada kondisi
surya ini disebut juga suncreen/ tabir surya
pertahanan tubuh (imunitas) yang ada pada
organik. Tabir surya ini diserap oleh kulit dan
kulit. Gejala yang timbul akan tampak setelah
mempunyai potensi menimbulkan iritasi pada
berapa tahun atau puluhan tahun setelah
kulit dan tidak dapat digunakan oleh bayi usia
terpapar sinar UV ( Sudigdo, 2014)
kecil 6 bulan. Contoh tabir surya ini yaitu
.
Avobenzone, Octinoxate dll.
PROTEKSI SINAR UV MATAHARI
2) Tabir Surya Fisik
Semua orang apapun tipe kulit yang
Tabir surya yang bekerja melindungi kulit
dimilikinya harus melakukan proteksi terhadap
dengan cara memantulkan sinar matahari.
paparan sinar matahari, meskipun orang yang
Tabir surya ini dikenal dengan nama
berkulit gelap memiliki proteksi yang lebih
sunblock/tabir surya anorganik. Tabir surya ini
banyak terhadap sinar UV. Paparan sinar
merupakan broad spectrum (Spektrum luas)
matahari akan menimbulkan kelainan apabila
yang mampu melindungi dari sinar UV A dan
telah melampaui kemampuan kulit dalam
UV B, bersifat stabil, potensi alergi yang
mentoleransi efek tersebut. Beberapa cara
ditimbulkan rendah dan tidak diserap oleh
dapat dilakukan dalam usaha preventif
kulit sehingga dapat dipakai pada anak-anak.
(pencegahan) Terhadap radiasi UV yaitu:
Tabir surya fisik merupakan tabir surya ideal
(Hari, 2013; Syarif, 2011; Leslie, 2009)
menurut Food Drug Adminitration (FDA).
1. Menghindari sinar matahari berlebihan
Untuk mengoptimalkan kemampuan tabir
pada pukul 10.00 hingga 16.00
surya sering dilakukan kombinasi antara tabir
2. Memakai perlindung fisik seperti baju,
surya fisik dan kimia oleh sebahagian
topi, payung dan kacamata.
produsen kosmetik.
3. Pemakaian tabir surya secara tepat,
konsisten dan teratur.
98
JPK
Volume 1 No. 1 Juni 2019
e-ISSN: 2549-9823 p-ISSN: 2085-4285
b. SPF (Sun Protection Factor) Pada Tabir d. pengulangan kembali pemakaian tabir
Surya surya kuang lebih setelah 2-4 jam
Dalam sediaan kosmetik skin care kita tergantung aktifitas, efektifitas tabir surya
sering menemui tulisan SPF. SPF merupakan berkurang jika terkena keringat/air. Jika
kemampuan dari tabir surya dalam melindungi melakukan aktifitas berenang di ulang
kulit terhadap pajanan radiasi sinar UV. dalam 1 jam dengan memakai tabir surya
Kekuatan tabir surya bergantung pada nilai water resistant.
SPF. Kadar SPF dalam tabir surya bervariasi, e. Pemakaian awal atau pergantian tabir
berkisar 1-50. Idealnya gunakan tabir surya surya baru dianjurkan untuk mencobanya
spektrum luas yang mampu melindungi dari terlebih dahulu pada sebahagian kecil area
UV A dan UV B dengan nilai SPF diatas 15, untuk menghindari efek alergi ataupun
namun tabir surya tidak sepenuhnya dapat iritasi.
memproteksi kulit dari paparan sinar UV 3) Kadar
(Syarif, 2011; Leslie, 2009) Seperti yang telah diuraikan diatas nilai
SPF yang baik adalah diatas 15, namun banyak
c. Potensi Tabir Surya kosmetik yang dijual di pasaran
Kemampuan dari suatu tabir surya tidak mencantumkan SPF pada kemasan tetapi tidak
hanya tergantung dari nilai SPFnya, ada menyantumkan jenis tabir surya yang
beberapa faktor yang turut menentukan potensi dikandung.
tabir surya yaitu : Beberapa penelitian mengenai
fotoproteksi sinar matahari menjelaskan
1) Jenis penggunaan tabir surya topikal (yang dioles
Tabir surya yang ideal jenisnya adalah pada kulit) teratur dan adekuat dapat
tabir surya yang memberikan perlindungan mencegah dari kanker kulit. Namun efektifitas
terhadap UVA dan UVB (spektrum luas), suatu tabir surya di tentukan oleh beberapa hal
tidak menimbulkan iritasi, mudah didapat. seperti jumlah tabir surya yabg dipakai cukup,
Selain jenis bahan pembawa dalam tabir surya waktu pemakaianya yang tepat, reaplikasi(
juga mempengaruhi potensi penetrasi bahan pengulangan) pemakian dalam 2-3 jam serta
aktif ke kulit dan stabilitas seperti water pengunaanya rutin setiap hari (Syarif, 2011)
resistant ( Hari, 2013; Lili, 2009).
2) Cara pakai d. Berbagai Bentuk Tabir Surya
Cara pakai menentukan efektifitas tabir Di pasaran terdapat berbagai macam
surya, yang harus diperhatikan dalam bentuk kosmetik tabir surya yang dapat
mengaplikasikan tabir surya yaitu ( Bambang, disesuaikan dengan jenis kulit dan aktifitas.
2014; Syarif, 2011) Bentuk kosmetik tabir surya yaitu: (Syarif,
: 2011; Leslie, 2009)
a. jumlah/ketebalan yang cukup dan merata ,
b. Pemakaianya rutin setiap hari 1. Lotion
c. waktu pemakaian adalah 15-30 menit Bentuk tabir surya lotion cocok digunakan
sebelum keluar rumah/ terpapar sinar UV pada kulit normal cenderung berminyak dan
dan tabir surya dibiarkan kering terlebih kulit berminyak karena kekentalannya yang
dahulu sebelum memakai make up rendah, tidak lengket dan mudah merata pada
99
JPK
Volume 1 No. 1 Juni 2019
e-ISSN: 2549-9823 p-ISSN: 2085-4285
100
JPK
Volume 1 No. 1 Juni 2019
e-ISSN: 2549-9823 p-ISSN: 2085-4285
101