Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan pandangan Anda.

Bagaimana cara meraih hidup baik dan sejahtera di dunia dan


akhirat? 

Menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dengan cara senantiasa ibadah
hanya kepada-Nya, mengamalkan Al-Qur'an, saling tolong menolong sesama makhluk-Nya,
tidak melakukan perbuatan yang dapat menyiksa hewan baik fisik maupun mental hewan.
Mengobati hewan juda dapat dilakukan dengan menguasai ilmu pengobatan terlebih dahulu
(HR Abu Dawud). Tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat kerusakan di bumi juga
perlu dan berdoa kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan bahwa doa kita akan dikabulkan
oleh-Nya (Al-A'rof (7):56). Niscaya orang-orang yang tidak sombong dan tidak berbuat
kerusakan di bumi akan diberi oleh Allah negeri akhirat, kehidupan di akhirat dimana
terdapat kebahagiaan dan kenikmatan (Al-Qoshoh (28):83). Tidak melakukan perbuatan batil
terhadap yang lain, tidak saling memakan harta kecuali lewat perniagaan dengan suka sama
suka, dan janganlah membunuh dirimu, termasuk membunuh orang lain, sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang (An-Nisa' (4):29). Senantiasa berbuat baik kepada orang lain dengan
cara memelihara kehidupan orang tersebut dan tidak membunuh manusia lain maupun
membunuh diri sendiri. Dalam surat Al-Maidah (5):32 dijelaskan bahwa barangsiapa yang
membunuh manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau karena membuat
kerusakan di bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh seluruh umat manusia di muka
bumi ini. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seseorang, maka seakan-akan ia telah
memelihara kehidupan seluruh umat manusia di muka bumi ini. Sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul yang membawa keterangan yang jelas, namun banyak diantara
mereka sesudah itu berbuat kerusakan di bumi dengan melampaui batas. 

2. Jelaskan jalan Islam dalam mewujudkan kehidupan hewan yang sejahtera! 

Kesejahteraan hewan mempertimbangkan lima kebebasan, yaitu bebas dari rasa


haus dan lapar, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari nyeri dan luka, bebas dari
rasa takut, dan bebas untuk melakukan perilaku alamiah. Dalam islam, untuk
membebaskan hewan dari rasa takut, nyeri, luka, penyakit, dan ketidaknyamanan,
hewan tidak boleh dianiaya, dipotong bagian tubuhnya ketika masih hidup, tidak
boleh dijadikan target memanah, dan tidak boleh dibunuh secara sia-sia. Dijelaskan
pada HR Abu Dawud bahwa sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa hewan
dengan api kecuali Sang Pencipta api itu sendiri, bahwa sesungguhnya makhluk
hidup di dunia tidak berhak melakukan penyiksaan terhadap hewan. Dalam
penyembelihan hewan ternak pun harus sesuai dengan syariat islam, bahwa kita
harus menajamkan pisau dan menenangkan sesembelihan serta jika kita akan
membunuh hewan maka kita harus memperbagus dalam membunuh hewan
tersebut, tanpa menimbulkan kesakitan dan penderitaan (HR Muslim). Selain itu,
islam juga melarang mengadu hewan yang hanya bertujuan untuk hiburan,
mengurung hewan, membunuh secara sia-sia, membakar hewan, serta cap bakar di
daerah muka dan hewan tidak boleh dimutilasi ketika masih hidup. Untuk
membebaskan hewan dari rasa haus dan lapar, sebaiknya kita menyediakan pakan
dan minum atau tidak mengurungnya sehingga hewan tersebut dapat mencari
pakannya sendiri. Seorang masuk neraka bisa dikarenakan mengikat atau
mengurung kucing tanpa diberi makan dan minum, tidak dilepas bebas agar bisa
mencari makan di tempat lain di muka bumi ini (HR Bukhori)

Anda mungkin juga menyukai