Anda di halaman 1dari 5

Abdullah Achmad

Bahasa Indonesia 001

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang Analisis


No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah
1 Kesulitan belajar KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
anak berkebutuhan 1. Materi Presentasi Seminar analisis kajian
khusus (ABK), Jaya, Indra. (2022, Oktober). Penilaian Bagi literatur melalui
pendidikan inklusi. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. sumber bacaan
 Lamban Pelatihan Peningkatan Kompetensi Teknis dan wawancara,
belajar (slow Guru Inklusi jenjang SMA Kelas A maka penyebab
learner) diselenggarakan oleh P2KPTK2 Jakarta masalah yang
 Hambatan Selatan melalui zoom meeting. sesuai dengan
pendengaran a) Hambatan pendengaran satuan pendidikan
Guru harus memperhatikan berbagai adalah sebagai
aspek seperti berikut ini. berikut:
 Menggunakan bahasa yang singkat 1. Guru kurang
dan jelas memahami
 Menggunakan gambar, grafis, dan gaya belajar
komunikasi total siswa lamban
 Hindari tes yang bersifat listening belajar dan
 Mempertimbangkan pemakaian alat hambatan
bantu mendengar (ABM) pendengaran
 Menilai kemampuan berbahasa 2. Guru belum
dengan mempertimbangkan lama menganalisis
pendidkan siswa (tidak dilihat dari karakteristik
jenjang kelas) siswa
 Memperhatikan derajat sisa hambatan
pendengaran siswa (kurang dengar pendengaran
ringan, kurang dengar berat atau (dengar ringan
tunarungu) atau dengar
b) Lamban belajar berat)
Guru harus memperhatikan berbagai 3. Guru belum
aspek seperti berikut ini. menganalisis
 Diberikan soal lebih pendek dan lebih lebih jauh latar
variasi belakang siswa
 Membuat kontrak reinforcement atas yang lamban
soal yang dikerjakan anak, dan belajar
terapkan dengan sesuai (jangan beri
reward apabila pekerjaan belum
selesai)
 Menanyakan kembali tugas saat anak
mengerjakan (untuk menghindari
salah paham dalam memahami tugas)
 Ajarkan anak untuk memahami batas
waktu tugas
 Memberikan tugas pembelajaran yang
berangkaian untuk membantu
pemahaman anak lebih utuh, misal
dengan bacalah bacaan ini, jelaskan
kembali isi bacaan, buatlah gambar
menceritakan isi bacaan itu, buatlah
catatan mengenai bacaan itu

2. Interviu teman sejawat


Nama: Debi Susanti, S.Pd
Waktu: 7 November 2022
 Peserta didik tersebut termasuk golongan
kurang dengar ringan, selalu ingatkan
untuk membawa alat bantu dengar dan
posisi duduk mendekati sumber suara.
 Bagi peserta didik yang lamban belajar,
perlu perlakuan khusus berupa
memperingan pertanyaan soal.
Kemudian, sering diajak dialog terpisah
dari teman yang lain untuk membantu
pemahaman materi pelajaran.

3. Artikel ilmiah daring


Mumpuniarti, Handoyo, R.R, Pinrupintanza,
D.T, Barotuttaqiyah, D. (2020). ”Teacher’s
Pedagogy Competence and Challenges in
Implementing Inclusive Learning in Slow
Learner.” Cakrawala Pendidikan, Vol.39,
No.1, pp.217-229.
https://doi.org/10.21831/cp.v39i1.28807
 Hambatan utama guru dalam
pembelajaran diferensiasi adalah
kemauan guru untuk belajar menguasai
pembelajaran ini. Dalam pembelajaran
diferensiasi yang harus dikuasai adalah
mengenai perencanaan, pengelolaan, dan
penilaian dengan memperhatikan
karakter siswa melalui modifikasi
kurikulum dan penggunaan berbagai
metode dan media.
 Bentuk pembelajaran diferensiasi bagi
slowlearner yaitu (1) mengubah bahan
ajar ke arah yang lebih konkret
(mengaitkan dengan kehidupan sehari-
hari); (2) melakukan pembelajaran
kolaboratif dengan guru olahraga dan
seni karena anak slowlearner cenderung
lambat di bidang akademis tetapi
berprestasi di bidang seni dan olahraga.

2 Pemanfaatan KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan


teknologi (TIK) 1. Artikel ilmiah daring analisis kajian
untuk inovasi Sirojuddin, A. (2016). ”Pengembangan literatur melalui
pembelajaran Bahan Ajar Mind Berbasis ICT.” Jurnal sumber bacaan
masih kurang Manajemen Pendidikan Islam, Vol.1 (01), dan wawancara,
pp.13-20. maka penyebab
https://doi.org/10.31538/ndh.v1i1.4 masalah yang
 Beberapa kriteria pemilihan media sesuai dengan
pembelajaran berbasis TIK ialah relevan satuan pendidikan
dengan tujuan pembelajaran, adalah sebagai
kemudahan, menarik, dan manfaat. berikut:
 Beberapa jenis media pembelajaran yaitu 1. Guru kurang
(1) media grafis (dua dimensi) seperti mampu
gambar, foto, grafik, diagram, poster, memilih jenis
kartun; (2) media tiga dimensi seperti media
dioroma, model kerja; (3) media proyeksi pembelajaran
seperti film, LED proyektor; dan (4) yang sesuai
memanfaatkan lingkungan sekitar dengan
sebagai media pembelajaran. karakter siswa
dan materi
2. Wawancara ahli yang
Nama: Dr. H. Edi Sukardi, M.Pd (Ketua disampaikan
STKIP Muhammadiyah Bogor) 2. Guru kurang
Waktu: 8 November 2022 terbuka untuk
 Teknologi dalam pembelajaran belajar
dibutuhkan untuk membantu efektivitas mengenai
pembelajaran, memudahkan perkembangan
penyampaian materi, dan merangsang teknologi
daya tarik siswa pembelajaran
 Pemanfaatan teknologi yang baik untuk 3. Guru
pembelajaran harus melihat karakter cenderung
siswa yang diajar dan materi apa yang nyaman dengan
ingin disampaikan. cara
 Guru diharapkan tidak malas untuk konvensional,
belajar mengenai pemanfaatan teknologi tidak mau
dalam pembelajar, guru harus ikut mencoba
perkembangan zaman sehingga dapat menggunakan
terus berkarya, walaupun peran guru tak aplikasi
akan tergantikan oleh teknologi karena pembelajaran
guru memiliki kehangatan komunikasi kekinian

3. Interviu teman sejawat


Nama: Putri Anis T., S.Pd
Waktu: 7 November 2022
 Guru cenderung tertutup menutup diri
dari perkembangan zaman
 Guru masih bersikap tidak suka apabila
ilmunya dikalahkan siswa sehingga
apabila ada kendala menggunakan
teknologi, guru akan bersikap pura-pura
bisa
 Kurang adanya pelatihan terpusat dan
terstruktur
 Guru harus mencoba memanfaatkan
aplikasi pembelajaran seperti presentasi
menggunakan frezi, desain
mengggunakan canva, dan kuis
menggunakan kahoot atau quiziz

3 Minat baca (literasi) KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan


masih rendah 1. Buku analisis kajian
Antoro, Billy. (2019). Modul Literasi Baca- literatur melalui
Tulis di Sekolah. Jakarta: Pusat Pembinaan sumber bacaan
Bahasa dan Sastra, Kementerian dan wawancara,
Pendidikan dan Kebudayaan maka penyebab
 Literasi dapat dimaknai sebagai masalah yang
kemampuan mengakses, memahami, sesuai dengan
dan menggunakan informasi secara satuan pendidikan
cerdas (h.7) adalah sebagai
 Dalam buku A Principal’s Guide to berikut:
Literacy Instruction dijelaskan beragam 1. Guru belum
cara untuk menciptakan budaya baca- menjadi teladan
tulis ialah melalui: (1) mengkondisikan bagi siswa
lingkungan fisik ramah literasi; (2) ada dalam baca-
model yang dapat dicontoh; dan (3) tulis
menciptakan sekolah sebagai lingkungan 2. Guru belum
yang akademis (h.8) mengajarkan
 Guru harus menjadi teladan bagi siswa membaca
dalam kegiatan baca-tulis sehingga siwa secara
memiliki contoh terbaik dalam literasi komperhensif
(h.16) kepada siswa
 Berkolaborasi dengan perpustakaan 3. Guru belum
sebagai sumber belajar (h.25) berkolaborasi
dengan
2. Wawancara ahli perpustakaan
Nama: Dr. H. Edi Sukardi, M.Pd (Ketua sebagai sumber
STKIP Muhammadiyah Bogor) belajar
Waktu: 8 November 2022
 Penyebab utama minat baca rendah
karena guru tidak mengajarkan cara
membaca yang benar dan tidak
memaksa siswa untuk membaca.
 Guru harus mampu memacu siswa
dengan stimulus yang benar seperti
menceritakan bahwa buku ini bagus,
memberi siswa potongan cerita.
 Ada faktor eksternal juga terutama dari
keluarga yang tidak membuat anak rajin
membaca

3. Interviu teman sejawat


Nama: Putri Anis T., S.Pd
Waktu: 7 November 2022
 Pengaruh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal seperti siswa tidak
terbiasa membaca dan berpikir bahwa
membaca adalah aktivitas yang
membosankan. Faktor eksternal timbul
terutama karena lingkungan keluarga
tidak memberi contoh pembiasaan
membaca
 Pengaruh perkembangan media sosial
membuat siswa merasa sudah cukup
dengan membaca secuplik atau sekilas
saja dalam mendapatkan informasi
padahal informasi tersebut harus dicek
kembali validitasnya
 Guru harus mencoba ide untuk
merangsang siswa dengan beragam
aktivitas pembiasaan membaca,
contohnya siswa diwajibkan setiap
masuk kelas bahasa Indonesia untuk
mengerjakan lima kata sulit yang
ditemui, lima kata sulit itu kemudian
dicarikan artinya dalam KBBI. Upaya
seperti contoh di atas dapat membantu
memperbaiki kemampuan menulis siswa
sesuai dengan kaidah kebahasaa.

4 Metode Model?
pembelajaran
kurang variatif

6 Motivasi belajar Bahan ajar?


peserta didik masih
rendah

Anda mungkin juga menyukai