Tajuk Rencan4
Tajuk Rencan4
Mengatasi Lonjakan
Harga
Pangan
ikan. Penyelenggaraan CPP tersebut dilakukan
secara bertahap, di mana pada tahap awal akan
difokuskan pada komoditas beras, jagung, dan
Manajemen logistik pangan negara kita harus kedelai. Perpres 125 ini juga menjelaskan soal
diperkuat saat akan menghadapi krisis pangan. kebijakan dari hulu ke hilir untuk pengelolaan
Pemerintah relatif hanya punya cadangan pangan pangan mulai dari menjamin harga dan pasar bagi
nasional untuk beras. (KORAN SINDO/Wawan petani, menjaga ketersediaan pasokan bagi
Bastian) A A A DUNIA saat ini sedang dilanda produsen berbahan baku pangan, penyimpanan
krisis pangan. Setidaknya ada ratusan juta orang sejumlah stok untuk cadangan dan penyaluran
berada pada situasi kekurangan pangan yang sudah untuk pemanfaatan cadangan.
mulai terjadi di beberapa negara. Jika tidak ada
solusi untuk mengatasi hal tersebut, bukan tidak Dalam menghadapi krisis pangan, peran negara
mungkin jumlah orang yang terdampak bisa dominan di dalamnya. Pelajaran dari krisis
bertambah terus. Hari ini dunia diterpa oleh tiga ekonomi dunia pada 1930-an telah memberikan
fenomena C beruntun yang berimplikasi pada justifikasi empiris dan pembenaran teoritis untuk
munculnya krisis pangan global. Tiga C itu adalah pertama kalinya dalam pemikiran ekonomi modern
climate change (perubahan iklim), wabah Covid- tentang urgensi negara harus menjadi panglima
19, dan conflict, yakni perang Ukraina-Rusia. Baca ketika berhadapan dengan krisis. Secara domestik
berita menarik lainnya di e-paper koran-sindo.com kekuatan logistik pangan negara harus dalam
Perang Ukraina-Rusia tidak diragukan keadaan prima. Dalam kondisi krisis semua
memperparah dampak negatif dari guncangan logistik pangan yang ada, apakah itu di BUMN
produksi pangan global tersebut. Perang juga (seperti Bulog), swasta, atau masyarakat harus
menyebabkan lonjakan harga bahan bakar minyak menjadi logistik pangan negara. Artinya dalam
(BBM) yang menimbulkan lonjakan harga energi keadaan krisis pangan, negara punya wewenang
kawasan Eropa. Bank Dunia mengingatkan bahwa untuk mendistribusikan dan mengalokasikan semua
untuk setiap kenaikan satu persentase harga pangan yang ada di Indonesia dalam rangka
pangan, tambahan 10 juta orang diperkirakan akan mencegah terjadinya dampak yang lebih fatal.
jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem khususnya Manajemen logistik pangan negara kita harus
untuk sebagian besar Afrika, Timur Tengah, dan diperkuat jika menghadapi krisis pangan.
Asia Tengah, di mana konsumsi bahan pokok Pemerintah relatif hanya punya cadangan pangan
melebihi produksi. Di Tanah Air, Presiden Joko nasional untuk beras. Sedangkan, untuk pangan
Widodo (Jokowi) resmi mengesahkan Peraturan lain relatif pemerintah tidak punya kapasitas untuk
Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022, melakukan stabilisasi bila terjadi gejolak harga.
tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pasalnya, pemerintah tidak memiliki cadangan
Pemerintah. Aturan ini disusun untuk memastikan pangan non beras di lumbung pangan pemerintah
ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia (Bulog) dalam jumlah memadai. Pemerintah juga
di tengah ancaman krisis pangan dunia. Perpres harus mempunyai cara jitu mengatasi penimbunan
yang ditandatangani Jokowi pada 24 Oktober 2022 dan spekulasi harga kebutuhan pokok. Kita bisa
tersebut bertujuan untuk mengatur jenis, jumlah, menyaksikan fenomena itu ketika terjadinya
penyelenggaraan, serta penugasan dan pendanaan gejolak harga minyak goreng baru-baru ini.
terkait Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Pemerintah terlihat tertatih-tatih mengatasinya
Penguasaan dan pengelolaan CPP diselenggarakan karena tidak punya stok minyak goreng di lumbung
melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang (Bulog atau BUMN pangan lainnya) dan hanya
dapat ditugaskan kepada Badan Usaha Milik mengandalkan stok minyak goreng yang ada di
Negara (BUMN). Perpres penyelenggaraan CPP ini swasta. Dan, masalahnya pemerintah menunjukkan
mengatur pengelolaan sebelas pangan pokok performa bukan sebagai panglima yang harus
tertentu yang meliputi beras, jagung, kedelai, mengarahkan, mengalokasikan penggunaan
bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging logistik minyak goreng yang dimiliki swasta
ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan tersebut. Kita berharap semoga Indonesia dapat
mengatasi dan melalui kondisi ini.
Tajuk Rencana
Menindaklanjuti Kasus Gagal Ginjal Akut
Koran SINDO Senin, 31 Oktober 2022 - 17:51 WIB views: 1.181
KASUS akut
yang dialami anak-anak di negeri ini terus
gagal
ginjal
bisa dikategorikan sebagai racun. Pemerintah pun
memastikan kasus gagal ginjal akut bukan akibat
paparan bakteri atau virus dan diduga tak ada
kaitannya dengan Covid-19. Saat ini, jumlah pasien
bertambah. Hingga Selasa 25 Oktober 2022 anak yang mengidap gagal ginjal akut tersebar di
mencapai 255 kasus, dengan jumlah 143 anak 26 provinsi. Ada delapan provinsi yang
meninggal. Artinya mortality rate sudah melebihi berkontribusi 80% dari kasus ini, yakni DKI
50%. Kasus tersebut tentunya tak bisa dianggap Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatra
remeh atau biasa-biasa saja. Sebab, berpotensi Barat, Bali, Banten dan Sumatra Utara. Langklah
terus bertambah jika tak disikapi dnegan bijak mitigasi pemerintah yang menarik izin untuk 1.100
melalui pengawasan yang ketat. Pemerintah lebih obat yang diduga menyebabkan gagal ginjal
sejatinya sudah mengidentifikasi penyebab dari akut adalah sangat tepat. Namun demikian, dengan
penyakit yang merenggut nyawa ratusan generasi ribuan jenis dan merek, tentu pemerintah maupun
masa depan itu. Baca berita menarik lainnya di e- BPOM harus mengumumkan merek-merek obat
paper koran-sindo.com Diduga berasal dari obat- yang ditarik. Selain itu, perlu pengawasan yang
obatan jenis sirop. Bahkan, yakni Badan Pengawas ketat dalam proses penarikannya dari pasar.
Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah Dengan melibatkan aparat keamanan, hingga
mengidentifikasi produsen obat batuk yang diduga pemerintah daerah. Jika tidak dilakukan, obat-obat
menjadi penyebab masalah gagal ginjal akut pada tersebut berpotensi untuk diedarkan di pasar gelap.
anak. Obat batuk yang diproduksi disebut Akses yang mudah terhadap pembelian obat yang
mengandung zat berbahaya seperti Etilen Glikol masuk kategori obat bebas bisa memicu lonjakan
(EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol jumlah kasus. Terlebih literasi masyarakat terhadap
Butil Eter (EGBE). Berdasarkan penelusuran pihak kesehatan masih minim. Ditambah akses
berwenang, kandungan tiga zat berbahaya itu masyarakat ke fasilitas kesehatan masih terkendala
ditemukan tidak hanya dalam konsentrasi sebagai banyak hal. Salah satunya yakni masalah biaya
kontaminan pada obat yang diproduksi produsen kesehatan.
obat, tetapi kandungannya sangat tinggi hingga