Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM BKPM

STANDARDISASI

Disusun oleh:

1. Annisa Amalia Putri NIM. 362041311064


2. Tarisha Deskia Ramadhani NIM. 362041311066
3. Mas Ayu Wulan Rizky A NIM. 362041311080
4. Riyanto Nur Firmansyah NIM. 362041311081
5. Muhammad Rafli NIM. 362041311084

Kelas : 3C Agribisnis

PROGRAM STUDI D-IV AGRIBISNIS

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

TAHUN 2022
ACARA 9 DAN 10
Pokok Bahasan : Infrastruktur Mutu-Metrologi
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu : 170 menit

A. Tujuan Instruksional Khusus


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali salah
satu pilar infrastruktur mutu yaitu metrologi
2. Mahasiswa mampu menemukan contoh nyata penerapan
metrologi dalam dunia usaha
3. Mahasiswa mampu mempresentasikan dengan baik hasil diskusi
yang telah dilakukan

B. Dasar Teori
Metrologi mencakup seluruh aktivitas yang diperlukan untuk
melakukan pengukuran yang benar, tertelusur dan diakui
kebenarannya di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Metrologi secara langsung menciptakan rasa percaya antara pihak-
pihak yang memiliki kepentingan dengan pengukuran. Pengukuran
yang tidak teliti dapat mengakibatkan proses pengambilan keputusan
yang tidak tepat sehingga terjadi pemborosan biaya perusahaan bahkan
dapat membahayakan jiwa manusia.
Seluruh negara di dunia wajib memiliki pengukuran yang
handal dan teliti, disepakati dan diterima oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan pengukuran. Metrologi industri sebagai contoh
berfungsi dalam pengukuran teknis dan peralatan ukur di industri,
laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi dan laboratorium
penelitian dan pengembangan, jaminan mutu, dan tuntutan pasar.
Perkembangan metrologi hingga saat ini menjadi tombak
perkembangan ilmu pengetahuan yang berlandaskan pengukuran yang
akurat.
C. Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Alat Tulis

D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara berkelompok (4 mahasiswa)

2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper


secara berkelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada
pertemuan selanjutnya

E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok menemukan salah satu contoh nyata
penerapan pilar infrastruktur mutu yaitu metrologi untuk kepentingan
dunia usaha yang meliputi: perdagangan, mutu, keuntungan,
manufaktur, distribusi, pengadaan, pemakaian, spesifikasi, dan
kontrak. Setiap kelompok melakukan diskusi terhadap contoh nyata
penerapan yang dipilih. Pada minggu ke-10 setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

F. Hasil dan Pembahasan

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Perdagangan

PT. Astra Internasional TBK menerapkan metrologi perdagangan yang


sejalan dengan perkembangan peradaban manusia yang telah
berkembang di berbagai sektor. Hal tersebut ditujukan untuk
perlindungan konsumen baik dari segi kesehatan, keselamatan, dan
perlindungan lingkungan hidup agar kekuatan pasar terorganisir dengan
baik dan berkompeten. PT. Astra Internasional TBK juga telah
memastikan barang yang diproduksi sesuai dengan standar dimensi dan
kualitas yang ditentukan.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan Mutu


PT. Astra Internasional TBK dalam memroduksi roda-gigi atau
transmisi berbagai merek kendaraan bermotor yang dipasarkan di
Indonesia, telah memberikan kepastian akurasi peralatan yang
digunakan di dalam proses perencanaan, proses produksi dan proses
pengujian karakteristik produk industri sedemikian hingga mutu
produknya dapat diterima sesuai SNI. PT. Astra Internasional TBK juga
memastikan sistem manajemen mutu laboratorium dan memberikan
konsultasi terkait dengan pengukuran dan penerapan sistem manajemen
mutu sesuai dengan ISO 17025 di laboratorium kalibrasi.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Keuntungan
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih Grup
sebesar Rp 23,3 triliun pada kuartal III-2022. Angka itu meningkat
sebesar 56% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari hampir
semua divisi bisnis, terutama divisi alat berat dan
pertambangan,penerapan metrologi otomotif dan jasa keuangan Grup.

Presiden Direktur Astra Internasional (ASII) Djony Bunarto Tjondro


mengatakan, kinerja Grup sepanjang Kuartal III-2022 cukup baik,
terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang
lebih tinggi. Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap
baik. Tercatat, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal III-
2022 sebesar Rp221,4 triliun, meningkat 32% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Manufaktur
PT. Astra Internatoinal Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah perusahaan
yang bergerak di manufaktur bidang otomotif pembuatan part-part
plastik yang di supply ke beberapa customer diantaranya PT. Astra
Honda Motor (AHM).

Dalam menangani bisnis tersebut perusahaan perlu memiliki prosedur


yang digunakan sebagai pedoman. Prosedur adalah suatu kegiatan yang
melibatkan beberapa orang dalam satu departement atau lebih. Prosedur
ini dibuat sebagai acuan penanganan order (pesanan) dari pelanggan
sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur


penanganan metrologi order part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi
Adiwira Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM) dan
mengetahui Kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di
perusahaan.

Hasil yang didapat adalah PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik memiliki prosedur penanganan order yang dimulai dari staff
marketing dengan menerima informasi pesanan berupa purchase order
yang dikirim secara online oleh customer kemudian di input kedalam
sebuah sistem dan di distribusikan ke bagian PPC untuk dilakukan
planning produksi serta jadwal pengiriman ke customer. PT. Astra
Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik juga memiliki beberapa kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang harus dihadapi seiring dengan
persaingan di industri otomotif yang semakin ketat.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Distribusi
Pada awal berdirinya, perusahaan ini menjadi distributor dan importir
limun merek Prim Club Kornet CIP. Selain produk impor, ada juga
produk lokal dari Bandung seperti pasta gigi Fresh O Dent dan pasta
gigi Odol Dent. Bisnis usahanya yang lain meliputi pengiriman fosfat
alumunium, bohlam lampu, dan mengekspor kopra serta minyak
goreng. Mulai tahun 1970, Astra secara perlahan-lahan ditunjuk
menjadi distributor dari berbagai hasil produksi Jepang, di antaranya
menjadi distributor tunggal sepeda motor Honda serta distributor alat-
alat perkantoran produksi Fuji Xerox di Indonesia. Untuk mendukung
produksi di Indonesia, Astra juga mendirikan PT Federal Motor (kini
PT Astra Honda Motor) untuk menjadi pabrik perakitan sepeda motor
Honda di Indonesia pada tahun 1971. Lebih lanjut dari penunjukkan
Astra sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota, Astra kemduian
mendirikan ventura bersama dengan Toyota Motor Corporation di
Jepang, yaitu perusahaan PT Toyota-Astra Motor (TAM) pada tahun
1971, yang menjadi perusahaan distribusi kendaraan bermerek Toyota
di Indonesia. TAM kemudian meluncurkan mobil Toyota Kijang
pertama pada tahun 1977, salah satu tipe mobil keluarga pionir di
Indonesia.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Pengadaan
Implementasi eProcurement.eProcurement dikembangkan berdasarkan
prosedur dan proses bisnis yang disesuaikan. Implementasi
eProcurement dibuat dengan tujuan agar proses pengadaan dapat
berjalan lebih cepat, efisien, transparan, dan terintegasi sehingga dapat
memberikan nilai tambah serta meningkatkan daya saing perusahaan.
Ruang lingkup implementasi eProcurement saat ini mencakup proses
pelaksanaan pengadaan dimana akan terus dikembangkan seiring
dengan terjadinya perubahan kebijakan perusahaan. Sistem pengelolaan
vendor merupakan bagian dari proses pengelolaan pengadaan secara
elektronik (e‐Procurement). Panduan vendor management ini
merupakan solusi yang lengkap untuk registrasi vendor, setting vendor
hingga menambahkan catalog pada vendor.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Pemakaian
CSR merupakan program khusus perusahaan dirancang agar manfaat
eksistensi perusahaan benar-benar dirasakan banyak pihak, diantaranya
adalah Stakeholders/pemangku kepentingan yang meliputi pemegang
saham, karyawan, pelanggan, pesaing, lembaga keperantaraan,
fasilitator, LSM, dan publik lainnya, serta pemerintah (Dwi Kartini,
2009). Konsep CSR pada dasarnya adalah pemberian dari perusahaan
kepada lingkungan sosial dalam berbagai bentuk bantuan, baik bantuan
kebutuhan langsung yang sifatnya sesaat (charity) dan bantuan dalam
rangka kegiatan investasi sosial untuk komunitas (philanthropy).
Dengan adanya praktek CSR yang baik setidaknya berkontribusi pada
usaha meminimalkan dampak negatif atas resiko aktivitas perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan, mengurangi biaya operasional
perusahaan, mampu meningkatkan kinerja keuangan serta pencintraan
baik yang ditimbulkan dari kegiatan CSR, dan sebagai pencapaian
tujuan pembangunan kesejahteraan masyarakat di lingkungan serta
pencapaian tujuan sebagaimana yang terkandung dalam pembangunan
millennium (millennium Development Goals) di Indonesia.

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Spesifikasi
Grup Astra memiliki bisnis yang beragam dan menyentuh berbagai
aspek kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan.
Dalam keseharian masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor
dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan
asuransi milik Grup. Selain itu, pelaku bisnis yang bermitra dengan PT
Astra International Tbk memanfaatkan berbagai kendaraan komersial,
alat berat, layanan logistik, sistem teknologi informasi dan jasa
pertambangan dari Grup Astra.
PT Astra International Tbk (Astra) merupakan salah satu konglomerat
terdiversifikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan induk investasi ini
sering dianggap sebagai barometer perekonomian Indonesia karena
kehadirannya di berbagai sektor (otomotif, agribisnis, alat berat,
pertambangan, energi, jasa keuangan, teknologi informasi, dan
infrastruktur & Logistik).

Penerapan Pilar Infrastruktur Metrologi untuk Kepentingan


Kontrak

G. Kesimpulan

H. Pustaka yang Digunakan


Husein A. Akil, Dede Erawan, Donny Purnomo, Agustinus Praba
Drijarkara, Dwi Kirana Yuniasti, Dadang Rustandi, Sunarya. 2007.
vii + 132 hlm.; 17,5 x 23,5 cm. Naskah Akademik Penataan
Peraturan Perundang-undangan Kemetrologian untuk Mendukung
Daya Saing Nasional – Jakarta: LIPI Press.

Anda mungkin juga menyukai