Dinda Puspita Tito-Uts-Perbandingan Pendidikan
Dinda Puspita Tito-Uts-Perbandingan Pendidikan
Study komparatif atau studi perbandingan yang dalam bahasa inggris: “a Comparative
Study”, menurut pengertian dasarnya adalah berarti menganalisa dua hal atauau lebih untuk
mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Dengan demikian, studi komparatif
tentang pendidikan atau perbandingan pendidikan, mengandung pengertian sebagai usaha
menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal/aspek atau lebih tersebut. Artinya dengan
studi perbandingan tersebut kita bisa membandingkan beberapa konsep, teori, atau sistem dan
praktek pendidikan satu sama lainnya : kita juga bisa memperbandingkan beberapa konsep
dengan praktek penyelenggaraan pendidikan yang ada pada suatu negara/bangsa; dapat pula kita
mempelajari konsep, teori pendidikan atau sistem pendidikan yang berlaku/ada pada suatu
bangsa/negara tertentu, dan kita perbandingkan dengan konsep pendidikan, atau teori pendidikan
atau sistem pendidikan yang berlaku di negara/bangsa kita sendiri.
2. Keterkaitan ketiga hal tersebut yaitu, kajian tentang pendidikan masa kini dan juga pendidikan
internasional dapat menjadikan contoh, dan juga pendidikan saat ini menjadi evaluasi untuk
pendidikan di masa depan untuk bisa menjadi pendidikan yang lebih baik lagi. Itulah mengapa
ketiga hal tersebut saling berkaitan.
3. Terjaminnya Kesehatan
Selain terjaminnya keamanan, kesehatan pada sebuah negara maju juga sudah terjamin. Hal ini
ditandai dengan berbagai fasilitas kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit dan petugas
medis yang terlatih dan handal.
Oleh karena itu, angka kematian pada negara maju bisa ditekan dan angka harapan hidup
penduduknya bisa tinggi. Selain itu, dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai,
perkembangan penduduk di negara maju juga bisa terkontrol.
4. Kecilnya Angka Pengangguran
Di negara maju, angka pengangguran tergolong kecil karena setiap penduduknya bisa
mendapatkan pekerjaan. Salah satu negara maju seperti Amerika Serikat, memiliki total pekerja
produktif sebanyak lebih dari 163 juta jiwa per Januari 2022 (Statista).
Dengan tingginya jumlah tenaga kerja dan kecilnya angka pengangguran, maka negara bisa
dikatakan sukses dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya yang sedang dalam
masa produktif. Masyarakat yang bekerja juga turut menyumbang angka PDB perkapita suatu
negara.
5. Menguasai IPTEK
Penduduk negara maju cenderung sudah sangat menguasai IPTEK. Oleh karena itu, dalam
kehidupan sehari-hari, mereka juga sudah menggunakan teknologi canggih dan alat-alat modern
untuk mempermudah kehidupan sehari-hari.
Terlebih pada masa saat ini, dimana teknologi begitu besar peranannya dalam aktivitas dan
keseharian kita. Maka negara yang unggul dalam sektor teknologi akan besar peluangnya untuk
menuju negara maju.
Beberapa negara maju yang unggul karena mengandalkan teknologinya yakni Finlandia. Negara
kecil di utara benua Eropa ini menempati urutan pertama di dunia, di depan Amerika Serikat,
sebagai negara dengan teknologi paling maju di dunia, menurut laporan terbaru yang disusun oleh
program pembangunan PBB (UNDP).
Di negara berkembang, angka pengangguran masih tergolong tinggi karena lowongan pekerjaan
yang tersedia masih belum tersebar secara merata.
Selain itu, tingkat pendidikan yang kurang merata juga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan besarnya angka pengangguran.
Nah, jika pemerintah suatu negara bisa mengatasi masalah pengangguran ini, maka penduduk
usia produktif bisa hidup sejahtera dan ekonomi akan meningkat!
C. Masalah yang di alami oleh sebagian negara maju antara lain, persoalan transisi, pemerataan,
program long life education, pendidikan guru serta keefektivan penambahan fasilitas. Amerika
Serikat sebagai negara super power juga mengalami masalah pendidikan terutama pendidikan di
perguruan tinggi yang semakin mahal. Sedangkan Turki sebagai negara Islam modern mengalami
berbagai masalah di universitasnya.
Sedangkan dari Negara yang berkembang terjadi permasalahan pendidikan yang lebih
kompleks. Sebagian besar permasalahan pendidikan yang terjadi di negara berkembang
disebabkan oleh faktor ekonomi. Hal ini terlihat banyaknya siswa tidak melanjutkan
pendidikannya. Selain itu, kurangnya dana juga menyebabkan kurang tersedianya sarana
prasarana serta teknologi yang memadai.
Peningkatan kualitas guru merupakan masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-
negara berkembang. Pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat penting
bagi negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak sistem
pendidikan.
Masalah sosial seperti gender masih kerap terjadi di dunia pendidikan negara yang
berkembang. Sebagian dari wanita-wanita itu putus sekolah karena dipandang tidak perlu
mengenyam pendidikan. Masyarakat sosial di negara-negara berkembang beranggapan bahwa
wanita nantinya hanya menjadi ibu rumah tangga sehingga pendidikan dipandang tidak begitu
penting.
Jika dicermati ada beberapa persamaan permasalahan yang terjadi antara negara maju
dengan negara berkembang. Contohnya, masalah peningkatan guru. Setiap negara menyadari
bahwa guru merupakan sosok penting dalam dunia pendidikan sehingga perlu adanya usaha
peningkatan kualitas guru. Baik negara maju maupun berkembang sedang berupaya untuk selalu
meningkatkan kualitas guru agar pendidikan semakin maju.