Anda di halaman 1dari 12

Diskusi 8

RESUME MATERI INISIASI 1-8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Prodi : DIII Perpajakan

1. Materi Inisiasi 1 - Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan


Laporan keuangan meliputi :
a. Untuk melaporkan kegiatan investasi dan pendanaan
 Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan posisi keungan perusahaan. Neraca memuat tiga komponen dari
stuktur keuangan perusahaan yaitu:
o Aktiva (Assets)
aktiva lancar (kas, efek,  wesel tagih, piutang dan persediaan) aktiva tetap
(tanah, gedung dan alat transportasi) dan aktiva tak berwujud (goodwill, patent
dan trade mark).
o Kewajiban (Liabilities)
utang lancar (utang dagang, utang bank, sewa diterima dimuka) dan utang
jangka panjang (hipotik dan obligasi).
o Ekuitas Pemegang Saham
Mencerminkan pendanaan yang datang dari pemilik perusahaan dan jumlah laba
yang tidak dibagikan (tidak diambil) kepada para pemilik.
 Laporan Perubahan Modal (Statement of Owners Equity)
Laporan ini menunjukkan perubahan suatu modal perusahaan pada suatu periode
tertentu. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi penyebab perubahan ekuitas
pemilik perusahaan atau nilai aktiva yang menjadi haknya.
b. Untuk melaporkan kegiatan operasional
 Laporan laba rugi (Loss and Income Statement)
Laporan laba rugi menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian yang dialami oleh perusahaan untuk periode tertentu. Laba yang dihasilkan
mereflesikan tingkat profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Indikator tingkat
profitabilitas, antara lain: Marjin Kotor, Laba operasi, Laba sebelum pajak, dan Laba dari
operasi berlanjut.
 Laporan Arus kas
Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas masuk dan keluar
perusahaan untuk periode tertentu. Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan
pengeluaran kas berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, yakni Arus kas
dari kegiatan operasi, Arus kas dari kegiatan investasi, dan Arus kas dari kegiatan
pendanaan.
Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan
menggunakan alat-alat dan teknik-teknik analisis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
dalam analisis bisnis.
Karakteristik Sistem Akuntansi
Karakteristik utama laporan keuangan perusahaan adalah penggunaan basis akrual. Basis
Akrual mencatat pengakuan beban dan pendapatan dikaitkan dengan aktivitas ekonomi pada
saat terjadinya transaksi. Karakteristik lainnya:
 Metode penilaian persediaan FIFO, LIFO, Average Cost, dan specipic identification.
 Metode depresiasi garis lurus, saldo menurun, dan unit aktivitas.
Tahap-Tahap Dalam Analisis Laporan Keuangan :
 Analisis Akuntansi
Proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan
telah mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau tidak sesuai dengan SAK
(Standar Akuntansi Keuangan).
 Analisis Keuangan
Menganalisa posisi dan kinerja keuangan yang telah dicapai perusahaan dan
mengevaluasi kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
 Analisis Prospektif
Terdiri dari dua tahap bagian: peramalan (forecasting) dan penilaian (valuation).
Alat-Alat Analisis Laporan Keuangan :
 Comparative Financial Statement Analysis (Horizontal Analysis)
Mengevaluasi laporan neraca, laba rugi, atau arus kas untuk beberapa periode. Analisis
yang dilakukan dengan cara melihat perubahan antar periode untuk setiap komponen
laporan keuangan.
 Analisis Perubahan Antar Tahun
Membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun. Yang diperbandingkan
adalah komponen-komponen laporan keuangan untuk kemudian di evaluasi
perubahannya. Perubahan yang dianalisis bisa perubahan dalam jumlah angka ataupun
perubahan dalam bentuk persentase.
Pihak Pihak Yang Berkepentingan Dengan Analisis Laporan Keuangan :
 Manajer;
 Investor;
 Kreditor;
 Merger, akuisisi, dan divestasi;
 Auditor eksternal;
 Regulator;
 Konsumen.

2. Materi Inisiasi 2 - Analisis Akuntansi


Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi adalah proses mengevaluasi komponen laporan keuangan, apakah
pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi
yang sebenarnya atau tidak. Proses ini dilakukan dengan cara :
 Mempelajari transaksi yang terjadi
 Kebijakan akuntansi yang digunakan
 Melakukan penyesuaian laporan keuangan
Karakteristik Sistem Akuntansi
 Akuntansi Akrual
Membedakan antara pencatatan atas biaya dan manfaat yang terkait dengan aktivitas
ekonomi dan pencatattan atas pembayaran dan penerimaan kas secara akrual.
 Wewenang Manajemen Untuk Melakukan Pelaporan Keuangan
Melaporkan segala aktivitas (Investasi, operasi, dan pendanaan).
 Prinsip atau Standar Akuntansi
o Prinsip harga perolehan historis (historical cost)

o Prinsip pengkuan goodwill.

 Kesalahan Penetapan Estimasi


Akuntansi akrual mensyaratkan perusahaan melakukan peramalan dan estimasi atas
konsekuensi  di masa depan.  Namun, estimasi ini bisa menimbulkan distorsi apabila
perusahaan tidak melakukannya secara tepat.
 Proses Audit Independen
Memastikan manajemen perusahaan menggunakan metode akuntansi yang konsisten
dari waktu ke waktu, dan juga memastikan manajemen perusahaan menetapkan
estimasi yang logis dan rasional.
Manajemen Laba
Menurut Shipper (1989) dalam Wild et al (2003) manajemen laba adalah intervensi yang
dilakukan oleh manajemen dalam proses penentuan laba untuk mencapai tujuan tertentu
yang biasanya bersifat menguntungkan diri sendiri.
Menurut Scott (2000) manajemen laba diartikan sebagai pilihan manajemen atas kebijakan
akuntansi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Implementasi Analisis Akuntansi
Dalam praktik ada 6 tahap analisis akuntansi seperti dikutip dari Palepu et al (2004), yaitu:
 Mengidentifikasi kebijakan akuntansi.
 Menilai Fleksibilitas aturan akuntansi.
 Mengevaluasi kualitas pengungkapan.
 Mengidentifikasi adanya ‘red flag’ potensial.
 Menghilangkan distorsi akuntansi.

3. Materi Inisiasi 3 - Analisis Kegiatan Investasi


Analisis Kegiatan Investasi
Kegiatan Investasi adalah proses perolehan dan pemeliharaan investasi-investasi yang dimiliki
oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam proses menghasilkan pendapatkan
(menjual produk dan atau menyediakan jasa), dan juga dengan tujuan untuk memanfaatkan
kelebihan kas yang dimiliki oleh perusahaan
Komponen-Komponen Kegiatan Investasi
a. Komponen-komponen Current Assets
 Cash and cash equivalents, kas adalah aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan
sebagai alat pembayaran tanpa adanya pembatasan.
 Receivables, piutang adalah tagihan atau klaim kepada pihak ketiga yang bersumber
dari transaksi penjualan produk, atau dari transaksi pemberian pinjaman.
 Inventories, Persediaan adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan  dengan tujuan
untuk digunakan dalam produksi atau dijual kembali kepada konsumen.
b. Komponen-komponen Long term Assets
 Plant Assets & Natural Resources, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki
perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam operasi perusahaan, dengan masa
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
 Intangible Assets, adalah aktiva yang bersifat lack of physical existence, namun
memberikan kepada pemiliknya hak, kelebihan, dan manfaat tertentu.
Analisis Kegiatan Investasi dengan Menggunakan Rasio Keuangan
Menurut Palepu et al (2004) terdapat dua area utama manajemen aktiva yang seharusnya
dilakukan oleh perusahaan, yaitu : working capital management dan management of long term
assets.
working capital management, atau modal kerja diartikan sebagai selisih perbedaan antara
aktiva lancar dan kewajiban lancar. Operating Working Capital = Current asset excluding cash
and marketable securities - Current liabities excluding short term and current portion of long
term debt.

4. Materi Inisiasi 4 - Analisis Kegiatan Pendanaan


Kegiatan pendanaan adalah cara dan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitasnya. Sumber pendanaan
tersebut dipeoleh perusahaan berasal dari dua sumber utama: sumber dana dari pinjaman dan
sumber dana dari pemilik perusahaan.

Komponen-Komponen Pendanaan Perusahaan


 Sumber Pendanaan dari Utang
Utang atau kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk menyerahkan aktiva (berupa
uang, barang, ataupun bentuk lainnya) dan atau jasa kepada pihak ketiga di masa yang
akan datang.
 Financing Liabilities
adalah semua bentuk pendanaan  utang dalam bentuk pinjaman, baik jangka panjang
maupun jangka pendek, dan utang yang timbul dari sewa guna usaha.
 Operating Liabilities
adalah kewajiban yang timbul dari transaksi operasional perusahaan, seperti utang
usaha, kewajiban pensiun, utang bunga, dan lain-lain.
 Komponen Utang Lancar
Utang lancar adalah utang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun. Utang lancar terdiri dari : Utang lancar dari aktivitas operasi dan Utang lancar dari
aktivitas pendanaan.
 Utang Jangka Panjang
adalah utang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Utang
jangka panjang terdiri dari : Obligasi, Notes-interest bearing, Non- interest bearing.
 Utang Sewa Guna Usaha (Leasing)
Sebuah alternative pembiayaan, dimana perusahaan yang membutuhkan investasi
dalam bentuk sumber daya tertentu (aktiva tetap), perusahaan tersebut dapat
menggunakan aktiva tetap tersebut dari pihak yang mempunyai aktiva tetap yang
dimaksud pihak yang menggunakan aktiva tetap disebut lessse,  dan pihak yang
memiliki aktiva disebut lessor.
 Komitmen dan Kewajiban Kontijensi
Kontijensi adalah Kondisi atau situasi yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.
Perusahaan mengakui dan melaporkan kontijensi yang bersifat kerugian dan
menyebabkan munculnya utang kontijensi. Kontijensi harus dilakukan karena adanya
kemungkinan peristiwa yang menyebabkan kerugian itu akan terjadi, dan kerugian yang
mungkin timbul bias diestimasi.
 Pendanaan Off Balance Sheet
Sumber pendanaan yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan. Bentuk-bentuk Off
Balance Sheet adalah penjualan piutang secara with resources, perjanjian product
financing Perjanjian research & development financing.
Analisis Kegiatan  Pendanaan dengan Menggunakan Rasio Keuangan
Current liabilities & Short term liquidly
 Current ratio = Current assets / Current Liabilities
 Quick ratio = (Cash + Short term investment + Account Payable) / Current Liabilities
 Cash Ratio = (Cash + Marketable ratio) / Current Laibilities
Debt and Long term Solvency
 Liabilities to equity ratio = Total Liabilities / Shareholders Equity
 Debt to Equity Ratio = (Short term debt + Long term debt) / Shareholders equity
 Net debt to equity ratio = (Short term debt + Long term debt – Cash and marketable
securities) / Shareholders equity
 Debt to Capital ratio = (Short term debt + Long term debt) / (Short term debt + Long term
debt + Shareholders equity)
 Net debt to net capital ratio = (Interest  bearing liabilities – cash & marketable securities)
/ (Interest bearing liabilities -  cash & marketable securities + shareholders equity)
 Interest coverage ratio = (Net Income + interest expense + Tax expense) / Interest
expense

5. Materi Inisiasi 5 - Analisis Kegiatan Operasi


Kegiatan Operasi mencerminkan penerapan dan pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan,
dengan menggunakan sumber daya yang ada (hasil kegiatan investasi) yang diperoleh dengan
sumber pendanaan dari hasil kegiatan pendanaan.
Klasifikasi Laba
 Laba Operasi dan Non-Operasi
Laba Operasi, laba yang diperoleh dari pendapatan – beban yang timbul dari kegiatan
operasi perusahaan.

Laba non operasi,  laba  yang diperoleh dari pendapatan – beban yang diperoleh bukan
dari kegiatan operasi utama perusahaan tetapi diperoleh dari kegiatan investasi.
 Recurring & Non –Recurring Income
Recurring Income, disebut juga sebagai laba permanen. Laba permanen adalah
komponen laba yang diharapkan akan terus terjadi dalam jangka panjang. Non –
Recurring Income adalah komponen laba yang tidak diharapkan akan terus terjadi
dalam jangka panjang.
Analisis Komponen Laba Rugi
 Pendapatan
adalah arus kas masuk yang terealisasi atau yang akan terealisasi yang bersumber dari
aktivitas utama perusahaan.
Analisis utama yang harus diperhatikan mengenai pendapatan ini adalah mengenai titik
atau waktu pengakuan pendapatan yang seharusnya ditetapkan oleh perusahaan.
 Beban
adalah arus kas keluar yang terealisasi atau yang akan terealisasi, atau penurunan
manfaat ekonomi perusahaan (aktiva) yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
utama perusahaan.
 
Analisis Kegiatan Operasi Menggunakan Analisis Common Size dan Index Number
Dengan analisis Laporan Laba Rugi Common Size, kita akan membagi angka komponen
laporan laba rugi dengan nilai penjualan. Hasil dari pembagian ini akan dinyatakan dengan
persentase.
Analisis Angka Indeks
Untuk melakukan analisis komparasi untuk jangka waktu yang relatif panjang, analisis trend
angka indeks akan lebih banyak membantu. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah
memilih satu tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar. Yang dipilih sebagai tahun dasar
adalah tahun yang kinerja perusahaan dinyatakan dalam kondisi normal.
Analisis hanya dilakukan untuk komponen-komponen laporan keuangan yang menjadi fokus
utama.
Analisis Kegiatan Investasi dengan Menggunakan Rasio Keuangan
 ROA = Net Income / Assets
 Net margin peofir = Net Income / Sales
 Assets Turnover = Sales / Assets

6. Materi Inisiasi 6 - Analisis Arus Kas


Kas merupakan saldo sisa yang dimiliki oleh perusahaan dari selisih arus kas yang diterima dan
dikeluarkan oleh perusahaan sepanjang umur perusahaan. Arus kas bersih adalah jumlah
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu periode. Arus kas
bersumber dari 3 kegiatan utama, yaitu :
 Kegiatan operasi
 Kegiatan investasi
 Kegiatan pendanaan
Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan tiga kegiatan
utama yang dilakukan oleh perusahaan:
 Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan
dan beban.
 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam memperoleh dan menjual
non-kas yang bersifat jangka panjang.
 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan berupa penerimaan dari penjualan
saham, utang obligasi, penarikan, dan dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan
investasi dan operasi perusahaan.
Penyusunan Laporan Arus Kas
 Metode Tidak langsung
o Informasi arus kas diperoleh dengan cara menyesuaikan besaran laba bersih
(laporan laba rugi) dari unsur unsur yang bersifat akrualdan pendapatan-beban
yang tidak berupa kas
o Kelebihan metode ini adalah adanya informasi  mengenai pengungkapan
perbedaan kegiatan operasi menurut basis akrual dan menurut basis kas.
 Metode Langsung
o Disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran dari kegiatan operasi
perusahaan.
o Selisih dari penerimaan dan pengeluaran tersebut mencerminkan arus kas
bersih yang dihasilkan oleh perusahaan.
Langkah - Langkah Analisis Arus Kas
 Melakukan analisis atas sumber penerimaan arus kas yang diterima oleh perusahaan.
 Melakukan analisis atas penggunaan arus kas oleh perusahaan.
 Menghitung arus kas bebas (Free Cash Flow)
 Analisis arus kas dengan menggunakan rasio.
 Dua rasio arus kas (Rasio Kecukupan Arus Kas dan Rasio Re-Investasi Kas (Cash
reinvestment ratio).
7. Materi Inisiasi 7 - Peramalan Dan Penilaian
Peramalan adalah proses pertama dalam analisis prospektif dan berfungsi untuk membuat
ikhtisar tentang gambaran perusahaan di masa yang akan datang. Penilaian adalah proses
mengorversi peramalan menjadi estimasi nilai perusahaan.
Tahapan Peramalan Untuk Satu Tahun Ke Depan
 Tahap Pertama, membuat peramalan untuk kinerja operasi yang dibuat dalam laporan
laba rugi proyeksian (profoma). Langkah-langkah untuk membuat laporan laba rugi
(proyeksi) :
o Penjualan dengan menggunakan persentase pertumbuhan penjualan .

o Harga pokok dan laba kotor dengan menggunakan margin laba kotor.

o Beban operasi dengan menggunalan beban operasi per penjualan.

o Beban bunga dengan menggunakan persentase beban bunga per saldo


pinjaman.
o Beban pajak penghasilan dengan menggunakan persentase beban pajak
penghasilan per laba sebelum pajak.
 Tahap Kedua, membuat peramalan untuk kinerja investasi dan kinerja pendanaan yang
dibuat dalam neraca proyeksian. Langkah-langkah untuk membuat neraca (proyeksi) :
o Piutang usaha dengan mengguanakan rasio perputaran persediaan piutang
usaha.
o Persediaan dengan menggunakan rasio perputaran persediaan .

o Aset tetap (real) dengan menggunakan rasio perputaran aset tetap.

o Menetapkan nilai aset lainnya adalah sama dengan tahun terakhir .

o  Menetapkan utang usaha dengan menggunakan rasio perputaran utang.

o Menetapkan pinjaman jangka panjang yang segera jatuh tempo yang akan
masuk sebagai utang lancar.
o Menetapkan pinjaman jangka panjang.

o Menetapkan modal saham dan agio saham yang tidak berubah.

o Menetapkan nilai laba ditahan.

o Menetapkan saldo kas.

 Tahap Ketiga, membuat peramalan untuk kinerja operasi, investasi, dan pendanaan
yang dibuat dalam laporan arus kas proyeksian. Laporan arus kas disusun berdasarkan
informasi yang diperoleh dari laporan laba rugi proyeksian dan neraca proyeksian yang
dihasilkan dari tahap pertama dan tahap kedua proses peramalan.
Analisis Sensitivitas
Akan sangat bermanfaat bagi analis jika menetapkan proyeksi kinerja operasi, investasi,
dan peramalan dengan menggunakan beberapa asumsi. Asumsi yang berbeda tersebut
antara lain misalnya asumsi pertumbuhan penjualan, asumsi efiseinsi beban operasi,
asumsi kelonggaran pemberian kredit kepada konsumen yang menyebabkan berubahnya
rasio perputaran piutang, dan asumsi efisiensi beban operasi, asumsi kelonggaran
pemberian kredit kepada konsumen, dan asumsi ekspansi perusahaan.
Penilaian
Beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk penilaian. Pendekatan tersebut antara
lain :
 Discounted dividends. Pendekatan ini menyatakan bahwa nilai      perusahaan present
value dari julmlah dividen.
 Discounted abnormal earnings (residual income). Pendekatan ini menyatakan bahwa
nilai perusahaan adalah present value dari abnormal  earning masa yang akan datang
ditambah dengan nilai buku perusahaan.
 Discunted Cash Flow. Pendekatan ini menayatakan bahwa nilai      perusahaan adalah
present value dari arus kas.
 Valuation based on price multiples. Nilai sebuah perusahaan ditentukan dengan nilai
perusahaan lain yang sudah ada.

8. Materi Inisiasi 8 - Analisis Keputusan Pemberian Kredit Dan Metode


Altman Z-Score Dan Analisis Alternatif: Economic Value Added (EVA) &
Balance Score Card (BSC)
Analisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk mengorversi aset yang dimilikinya menjadi kas
atau kemampuan perusahaan untuk bisa mendapatkan kas yang diperlukan untuk melunasi
utang yang akan jatuh tempo dengan segera (utang lancar).
Alat Ukur Likuiditas
 Modal Kerja
Modal kerja ini merupakan alat ukur likuiditas yang penting karena memperlihakan ada
tidaknya dana cadangan yang aman bagi kreditor.
 Operating Activity Likuidity
Analisis likuiditas atas aktivitas operasi perusahaan yang bisa diukur dengan
menggunakan rasio yang digunakan untuk menilai aktivitas investasi perusahaan.
 Current Ratio
Untuk mendapatkan gambaran tentang perusahaan-perusahaan yang sedang
dibandingkan.
 Account receivable liquidity
tingkat kemungkinan tertagihnya piutang tanpo adanya kerugian hak tertagih.
 Inventory Likuidity
Rata-rata berputarnya persediaan selama satu peride.
 Net trade Cycle
Days in receivable ditambah days in inventory, dikurangi days in account payable.
 Quality of account payable
Utang lancar memegang peranan penting untuk mengukur .
 Cash based ratio
Additional Measures
 Evaluasi atas Komposisi Aset
Menentukan komposisi persentase komponen aset lancar dibandingkan dengan total
aset lancar.
 Acid ratio (Quick Ratio)
Acid = Cash + Cash Equivalent  + Marketable Securities
(Quick) Ratio  + Accounts Receivable Current Current

Analisis Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajiban finansialnya sekiranya perusahaan mengalami kebangkrutan atau terjadi
likuidasi.
 Common size statement in solvency analysis
Dilakukan untuk menganalisisis komposisi sumber pendanaan.
 Asset Composition in solvency analysis
Evaluasi atas komposisi aset yang dimiliki perusahaan.
 Earning Coverage
Seberapa  besar jumlah kinerja operasi perusahaan yang diukur dengan laba bersih
bisa meng-cover  jumlah beban bunga yang harus dibayar perusahaan.
Keputusan Pemberian Kredit
 Memahami Sifat dan Tujuan dari Kredit yang Diajukan
 Mempertimbangkan Jenis Kredit dan jaminan yang Diperlukan
 Menganalisis Kondisi Keuangan Calon Debitur
 Membuat Peramalan untuk Mengevaluasi Prospek Pembayaran
 Menyusun Perjanjian Kredit.
Altman Z Score
Altman (1968) membangun model dengan menggunakan multiple discriminant analysis (MDA).
MDA adalah teknik statisitik yang digunakan untuk mengklasifikasi observasi perusahaan ke
dalam kelompok variabel independen tertentu sesuai dengan karakteristiknya. Model ini
dikembangkan dengan tujuan untuk memprediksi kesulitan keuangan yang dihadapi
perusahaan.
Analisis Economic Value Added (EVA)
EVA adalah estimasi atas keuntungan yang sebenarnya dicapai oleh perusahaan (true or real
economic profit) dan nilai yang dihasilkan berbeda secara substansi dengan nilai yang
dihasilkan dari alat ukur profitabilitas menurut akuntansi.
Balance Score Card (BSC)
BSC melengkapi ukuran kinerja finansial yang bersifat hsitoris yang dihasilkan akuntansi
keuangan tradisional, dengan ukuran yang mendorong kinerja perusahaan di masa depan.
Tujuan dan ukuran BSC diturunkan dari visi, misi dan strategi perusahaan.  Perspektif dalanm
BSC :
 Perspektif  Finansial
 Perspektif Pelanggan
 Perspektif Proses Bisnis Internal
 Perspektif Pembelajaran dan Petumbuhan.
 

Sumber referensi:
1. Sumber Referensi: Puspitasari, Evita. 2020. Analisa Laporan Keuangan. Ed.1.
Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.
2. Materi Power Point Inisiasi 1 s.d. 8 Analisis Laporan Keuangan
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai