Daftar Isi
Daftar Isi
iii
PENJELASAN
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada hakekatnya adalah fokus penelitian yang berupa
pertanyaan yang memerlukan jawaban ilmiah melalui suatu aktivitas penelitian.
Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif bisasanya menggunakan kata tanya
apa, bagaimana atau mengapa. Kata yang digunakan menunjukkan metode dan
rancangan penelitian yang digunakan seperti eksploratif, deskriptif, eksplanatif,
dan lain sebagainya, sehingga pertanyaan penelitian tersebut harus dijawab
dengan menggunakan metode tersebut. Masalah penelitian kualitatif harus
dirumuskan berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan di lapangan.
Apabila masalah penelitian terlalu luas, peneliti diperbolehkan menggunakan
batasan masalah.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kualitatif merupakan sasaran hasil yang akan dicapai
dalam penelitian, sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan,
sehingga dapat dinarasikan dengan jelas, rinci, dan mendalam mengenai proses
dan hasil penelitian yang dicapai.
iii
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian kualitatif harus
mengungkapkan manfaat teoretis dan praktis, dengan cara menjabarkan kepada
pihak yang memungkingkan memanfaatkan hasil penelitian
Kajian Teoretik
Kajian Teoretik secara umum mengandung tiga aspek penting: kajian teori
dan hasil penelitian yang relevan, pengembangan kerangka berpikir untuk
perumusan hipotesis. Pada bagian ini, peneliti membahas variabel penelitian
dengan menggunakan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
relevan dengan fokus penelitian. Semua variabel penelitian beserta turunannya
(aspek yang berhubungan langsung dengan variabel penelitian) harus dibahas
dengan tuntas. Dengan demikian nama dan jumlah subbab dalam Kajian Teoretik
tergantung kepada nama dan jumlah variabel serta turunannya yang berhubungan
dengan fokus penelitian. Teori-teori yang tidak berhubungan dengan pokok
permasalahan penelitian tidak boleh ada di dalam Kajian Teoretik.
Pertama, kajian teoretik hanya membahas teori-teori pendukung dan hasil
penelitian yang relevan yang berkaitan erat dengan variabel penelitian. Semua
variabel, kata kunci dan aspek yang berhubungan dengan variabel dibahas secara
mendalam. Teori dan fakta-fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber
asli terkini. Kajian teoretik dibangun sedemikian rupa sehingga terlihat
keterkaitan antara pembahasan variable dan turunan variabel penelitian, teori-teori
dan hasil-hasil penelitian yang relevan yang terkandung di dalam masalah
penelitian. Pembahasan dalam kajian teoretik juga harus memperlihatkan titik
temu antara tubuh keilmuan yang sudah ada dengan masalah penelitian yang
dikerjkan. Pembahasan seperti ini sangat penting dilakukan untuk memperlihatkan
bahwa suatu bidang ilmu berasal dan berkembang dari bidang-bidang ilmu
sebelumnya.
Pembahasan dapat dilakukan dengan menganalisis perbedaan dan
kesamaan antara penelitian terdahulu beserta teorinya dengan penelitian yang
iii
sedang dikerjakan. Pembahasan penelitian-penelitian yang relevan dan teori-teori
mendukung dilakukan secara sistematis dan berurutan, dimulai dari tahun tertua
kepada tahun termuda. Pengurutan tahun ilmu dan hasil penelitian diperlukan,
untuk memperlihatkan secara konkrit kepada pembaca tentang perkembangan peta
jalan (road-map) dan kandungan aspek keilmuan berkaitan dengan bidang yang
diteliti.
Selain itu kajian teoretik harus mampu memberikan gambaran rinci dan
memperjelas konteks penelitian. Semua penelitian yang relevan dan teori-teori
pendukung harus digunakan sebagai landasan pembahasan hasil penelitian pada
BAB IV skripsi. Teori dan hasil penelitian yang tidak relevan dan tidak digunakan
untuk membahas temuan atau hasil penelitian pada BAB IV skripsi, tidak boleh
ada dalam Kajian Teoretik (BAB II). Ke dua, pada akhir kajian teoretik peneliti
harus mampu merumuskan kerangka berpikir yang akan menjadi pedoman dan
landasan analisis data pada BAB IV skripsi. Di samping itu, kerangka berfikir juga
harus digunakan sebagai pemandu dalam pelaksanaan tahapan-tahapan kegiatan
penelitian di lapangan. Ke tiga, Kajian Teoretik harus mampu mengarahkan peneliti
kepadap erumusan hipotesis pada penelitian kuantitatif. Namun pada penelitian
kualitatif hipotesis sering kali tidak didiperlukan. Terakhir,
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan argumentasi logis untuk
sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Kerangka berpikir berguna untuk mengintegrasikan teori-teori dan hasil penelitian
yang terpisah-pisah menjadi satu rangkaian konseptual yang utuh dengan
menggunakan logika deduktif yang mengarah pada penemuan jawaban sementara
yang disebut hipotesis. Kerangka berpikir disampaikan dalam bentuk uraian
(naratif) dan gambar (bagan).
iii
dengan pelaporan). Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan fokus penelitian
yang dipilih. Pemilihan lokasi diharapkan menemukan hal-hal bermakna dan baru
atau sesuai dengan fenomena sosial atau peristiwa penelitian. Lokasi penelitian
menjelaskan tentang tempat penelitian, misalnya desa, komunitas, atau lembaga
tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya lokasi tersebut. Bagian ini adalah subbab
awal dari BAB III skripsi kualitatif. Yang perlu dikemukakan di sini adalah tempat
di mana penelitian dilakukan, alasan pemilihan tempat (karakteristik), dan waktu
penelitian (dari penyusunan proposal sampai dengan pelaporan). Pemilihan lokasi
harus didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan
kesesuaian dengan fokus penelitian yang dipilih. Pemilihan lokasi diharapkan
menemukan hal-hal bermakna dan baru atau sesuai dengan fenomena sosial atau
peristiwa penelitian. Lokasi penelitian menjelaskan tentang tempat penelitian,
misalnya desa, komunitas, atau lembaga tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya
lokasi tersebut.
iii
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran dan pengalaman partisipan
penelitian, baik individu maupun kelompok. Peneliti harus menunjukkan teknik
pengumpulan data secara cermat, sahih dan handal, melalui pengamatan seksama,
mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail, disertai catatan dan/atau
rekaman audio atau video hasil wawancara mendalam, serta hasil analisis
dokumen.
iii
pertimbangan tersebut). Kedua, tanpa melakukan seleksi atau sering disebut
“snow ball sampling” atau teknik bola salju, di mana peneliti tidak membatasi
atau menyeleksi jumlah informan, tetapi tergantung kepada kecukupan dan
kejenuhan data yang diperlukan. Ketiga, dengan menerapkan time sampling, yaitu
pertimbangan waktu dan tempat dalam pengumpulan data. Peneliti harus
menjelaskan teknik pengambilan sampel ini dengan rinci sehingga data yang
dikumpulkan adalah benar-benar akurat dan diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian.
iii
Data kualitatif selalu berbentuk teks (kata atau kaliamat) yang dihasilkan
dari responden yang berkaitan dengan fokus penelitian. Secara umum, analisa data
kualitatif dapat dikatakan sebagai proses pengorganisasian dan penyusunan teks
tersebut ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
dikeluarkan tema-tema yang akan dimaknai melalui interpretasi. Untuk sampai
pada tahap pemaknaan atau interpretasi, peneliti harus memperlihatkan kepada
pembaca secara rinci, bagaimana mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode serta mengkategorikan data tersebut untuk menemukan tema-
tema yang akan diinterpretasikan menggunakan landasan teori pada kajian
teoretik, sehingga temuan-temuan penelitian dapat diangkat menjadi teori
substantive.
Secara rinci, dalam teknik analisis data, peneliti kualitatif harus mampu
menguraikan tahapan-tahapan proses pemecahan data menjadi komponen-
komponen yang lebih kecil berdasarkan elemen-elemen dan struktur tertentu yang
dilakukan dengan cara bekerja dengan data atau membaca data berulang-ulang,
mengorganisasikan dan memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
kandungannya, dan memutuskan apa yang dapat dipaparkan kepada pembaca.
Oleh karena itu, analisis data kualitatif telah dimulai semenjak pengumpulan data
pertama dimulai. Peneliti harus memperlihatkan tahapan proses pengambilan data
serta pemilahan data semenjak dimulainya pengumpulan data dengan urutan
sebagai berikut:
1. Mencatat data dari responden dengan menggunakan berbagai teknik
(observasi, wawancara, dokumentasi dan lain-lain) dan memberi kode
agar sumber data dapat ditelusuri;
2. Mengumpulkan, memilah, mereduksi data sesuai fokus penelitian,
mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat
indeks;
3. Membuat kategori data agar dapat dimaknai;
4. Mencari pola, hubungan-hubungan antar kategori, seperti kesamaan
dan perbedaan;
5. Memilih dan memutuskan teknik penyajian data untuk pembahasan;
iii
6. Membuat temuan-temuan umum;
7. Menginterpretasi dan memberi makna data dengan merujuk kepada
teori-teori yang ada pada Kajian Teoretik;
8. Memverifikasi interpretasi dan membuat simpulan.
Prosedur Penelitian
Pada bagian ini diuraikan proses pelaksanaan penelitian dari penelitian
pendahuluan, pengembangan desain penelitian, penelitian sebenarnya, sampai
pada penulisan laporan. Penyajian prosedur penelitian dilakukan dalam bentuk
naratif dan bagan atau sekamtik.
iii