Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR. ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................4
BAB II KAJIAN TEORETIK .................................................................................5
2.1 Kajian Teori dan Penelitian Yang Relevan ..........................................5
2.2 Kerangka Berfikir ................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................8
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian .........................................................9
3.3 Data dan Sumber Data ......................................................................10
3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................11
3.5 Uji Validitas Data .............................................................................12
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................13
3.7 Prosedur Penelitian ...........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15
LAMPIRAN ...........................................................................................................16

iii
PENJELASAN

Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah pada penelitian kualitatif menggambarkan konteks
penelitian secara ringkas; mengungkapkan fenomena yang diteliti, alasan-alasan
ilmiah mengapa masalah tersebut harus diteliti, pernyataan pentingnya penelitian,
dan uraian singkat hasil-hasil penelitian yang relevan. Selain itu, di dalam latar
belakang, peneliti kualitatif juga harus mengemukakan kata kunci penelitian yang
berupa konsep-konsep yang sudah diteliti, sejalan dengan trori-teori yang relevan
dan didukung oleh bukti-bukti empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan)
dan bukti teoretis.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada hakekatnya adalah fokus penelitian yang berupa
pertanyaan yang memerlukan jawaban ilmiah melalui suatu aktivitas penelitian.
Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif bisasanya menggunakan kata tanya
apa, bagaimana atau mengapa. Kata yang digunakan menunjukkan metode dan
rancangan penelitian yang digunakan seperti eksploratif, deskriptif, eksplanatif,
dan lain sebagainya, sehingga pertanyaan penelitian tersebut harus dijawab
dengan menggunakan metode tersebut. Masalah penelitian kualitatif harus
dirumuskan berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan di lapangan.
Apabila masalah penelitian terlalu luas, peneliti diperbolehkan menggunakan
batasan masalah.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kualitatif merupakan sasaran hasil yang akan dicapai
dalam penelitian, sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan,
sehingga dapat dinarasikan dengan jelas, rinci, dan mendalam mengenai proses
dan hasil penelitian yang dicapai.

iii
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian kualitatif harus
mengungkapkan manfaat teoretis dan praktis, dengan cara menjabarkan kepada
pihak yang memungkingkan memanfaatkan hasil penelitian

Kajian Teoretik
Kajian Teoretik secara umum mengandung tiga aspek penting: kajian teori
dan hasil penelitian yang relevan, pengembangan kerangka berpikir untuk
perumusan hipotesis. Pada bagian ini, peneliti membahas variabel penelitian
dengan menggunakan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
relevan dengan fokus penelitian. Semua variabel penelitian beserta turunannya
(aspek yang berhubungan langsung dengan variabel penelitian) harus dibahas
dengan tuntas. Dengan demikian nama dan jumlah subbab dalam Kajian Teoretik
tergantung kepada nama dan jumlah variabel serta turunannya yang berhubungan
dengan fokus penelitian. Teori-teori yang tidak berhubungan dengan pokok
permasalahan penelitian tidak boleh ada di dalam Kajian Teoretik.
Pertama, kajian teoretik hanya membahas teori-teori pendukung dan hasil
penelitian yang relevan yang berkaitan erat dengan variabel penelitian. Semua
variabel, kata kunci dan aspek yang berhubungan dengan variabel dibahas secara
mendalam. Teori dan fakta-fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber
asli terkini. Kajian teoretik dibangun sedemikian rupa sehingga terlihat
keterkaitan antara pembahasan variable dan turunan variabel penelitian, teori-teori
dan hasil-hasil penelitian yang relevan yang terkandung di dalam masalah
penelitian. Pembahasan dalam kajian teoretik juga harus memperlihatkan titik
temu antara tubuh keilmuan yang sudah ada dengan masalah penelitian yang
dikerjkan. Pembahasan seperti ini sangat penting dilakukan untuk memperlihatkan
bahwa suatu bidang ilmu berasal dan berkembang dari bidang-bidang ilmu
sebelumnya.
Pembahasan dapat dilakukan dengan menganalisis perbedaan dan
kesamaan antara penelitian terdahulu beserta teorinya dengan penelitian yang

iii
sedang dikerjakan. Pembahasan penelitian-penelitian yang relevan dan teori-teori
mendukung dilakukan secara sistematis dan berurutan, dimulai dari tahun tertua
kepada tahun termuda. Pengurutan tahun ilmu dan hasil penelitian diperlukan,
untuk memperlihatkan secara konkrit kepada pembaca tentang perkembangan peta
jalan (road-map) dan kandungan aspek keilmuan berkaitan dengan bidang yang
diteliti.
Selain itu kajian teoretik harus mampu memberikan gambaran rinci dan
memperjelas konteks penelitian. Semua penelitian yang relevan dan teori-teori
pendukung harus digunakan sebagai landasan pembahasan hasil penelitian pada
BAB IV skripsi. Teori dan hasil penelitian yang tidak relevan dan tidak digunakan
untuk membahas temuan atau hasil penelitian pada BAB IV skripsi, tidak boleh
ada dalam Kajian Teoretik (BAB II). Ke dua, pada akhir kajian teoretik peneliti
harus mampu merumuskan kerangka berpikir yang akan menjadi pedoman dan
landasan analisis data pada BAB IV skripsi. Di samping itu, kerangka berfikir juga
harus digunakan sebagai pemandu dalam pelaksanaan tahapan-tahapan kegiatan
penelitian di lapangan. Ke tiga, Kajian Teoretik harus mampu mengarahkan peneliti
kepadap erumusan hipotesis pada penelitian kuantitatif. Namun pada penelitian
kualitatif hipotesis sering kali tidak didiperlukan. Terakhir,

Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan argumentasi logis untuk
sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Kerangka berpikir berguna untuk mengintegrasikan teori-teori dan hasil penelitian
yang terpisah-pisah menjadi satu rangkaian konseptual yang utuh dengan
menggunakan logika deduktif yang mengarah pada penemuan jawaban sementara
yang disebut hipotesis. Kerangka berpikir disampaikan dalam bentuk uraian
(naratif) dan gambar (bagan).

Tempat dan Waktu Penelitian


Bagian ini adalah subbab awal dari BAB III skripsi kualitatif. Yang perlu
dikemukakan di sini adalah tempat di mana penelitian dilakukan, alasan pemilihan
tempat (karakteristik), dan waktu penelitian (dari penyusunan proposal sampai

iii
dengan pelaporan). Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan fokus penelitian
yang dipilih. Pemilihan lokasi diharapkan menemukan hal-hal bermakna dan baru
atau sesuai dengan fenomena sosial atau peristiwa penelitian. Lokasi penelitian
menjelaskan tentang tempat penelitian, misalnya desa, komunitas, atau lembaga
tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya lokasi tersebut. Bagian ini adalah subbab
awal dari BAB III skripsi kualitatif. Yang perlu dikemukakan di sini adalah tempat
di mana penelitian dilakukan, alasan pemilihan tempat (karakteristik), dan waktu
penelitian (dari penyusunan proposal sampai dengan pelaporan). Pemilihan lokasi
harus didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan
kesesuaian dengan fokus penelitian yang dipilih. Pemilihan lokasi diharapkan
menemukan hal-hal bermakna dan baru atau sesuai dengan fenomena sosial atau
peristiwa penelitian. Lokasi penelitian menjelaskan tentang tempat penelitian,
misalnya desa, komunitas, atau lembaga tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya
lokasi tersebut.

Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pada bagian ini peneliti kualitatif menerangkan paradigma dan pendekatan
penelitian kualitatif, yang disebut juga dengan pendekatan penelitian naturalistik.
Dikatakan demikian karena kualitatif dilakukan pada objek alamiah, berkembang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti serta tidak
mempengaruhi dinamika penelitian. Istilah naturalistik menunjukkan bahwa
pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal
dan menekankan pada deskripsi fenomena secara alami.
Peneliti harus mampu menerangkan alasan-alasan filosofis yang tepat dan
kuat tentang pemilihan jenis penelitian, disesuaikan dengan karakteristik masalah
dan fenomena yang diteliti. Di antara jenis penelitian kualitatif adalah: penelitian,
etnografis, historis, fenomenologis, studi kasus, teori dasar (grounded theory),
noninteraktif (analisis dokumen) dan jenis penelitian kualitatif lainnya. Setiap jenis
penelitian ini mempunyai perbedaan filosofis antara satu dengan yang lainnya.
Pengambilan data dan penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang
sewajarnya (natural). Peneliti kualitatif harus mendiskripsikan serta menganalisis

iii
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran dan pengalaman partisipan
penelitian, baik individu maupun kelompok. Peneliti harus menunjukkan teknik
pengumpulan data secara cermat, sahih dan handal, melalui pengamatan seksama,
mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail, disertai catatan dan/atau
rekaman audio atau video hasil wawancara mendalam, serta hasil analisis
dokumen.

Data dan Sumber Data


Pada bagian ini, peneliti menjelaskan jenis dan sumber data penelitian (di
mana dan dari siapa data dikumpulkan), karakteristik sumber data (partisipan)
penelitian, prosedur pengumpulan data, serta etika pengumpulan data yang harus
dipatuhi.
Partisipan penelitian dapat berupa individu, benda, atau organisme yang
dijadikan sumber informasi (data) yang dibutuhkan. Istilah lain yang digunakan
untuk menyebut partisipan penelitian adalah responden, yaitu orang yang
memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Di kalangan
peneliti kualitatif, istilah responden atau subjek penelitiaan juga disebut dengan
informan, yaitu orang yang member informasi tentang data kualitatif yang
diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.
Karakteristik partisipan penelitian harus dijelaskan serinci mungkin dari
segala aspek kehidupannya (misalnya jenis kelamin, status sosial, jenjang
pendidikan, profesi, etnis dan yang lainnya) sehingga dapat menjadi pertimbangan
peneliti atau pembaca dalam menentukan langkah-langkah interpretasi data.
Karakteristik partisipan penelitian termasuk kepada konteks penelitian yang ikut
mewarnai data, dan sangat berpengaruh terhadap interpretasi data yang akan
bermuara kepada pemaknaan hasil penelitian.

Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel atau cuplikan yang digunakan mengikuti paradigma
penelitian kualitatif yang pada dasarnya ada tiga cara. Pertama, dilakukan secara
selektif atau yang biasa disebut “purposive sampling” atau internal sampling,
yakni pengambilan sampel karena pertimbangan tertentu (perlu dijelaskan dasar

iii
pertimbangan tersebut). Kedua, tanpa melakukan seleksi atau sering disebut
“snow ball sampling” atau teknik bola salju, di mana peneliti tidak membatasi
atau menyeleksi jumlah informan, tetapi tergantung kepada kecukupan dan
kejenuhan data yang diperlukan. Ketiga, dengan menerapkan time sampling, yaitu
pertimbangan waktu dan tempat dalam pengumpulan data. Peneliti harus
menjelaskan teknik pengambilan sampel ini dengan rinci sehingga data yang
dikumpulkan adalah benar-benar akurat dan diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian.

Teknik Pengumpulan Data


Prosedur pengumpulan data dilakukan secara holistik dan integratif,
berfokus pada masalah dan tujuan penelitian. Ada tiga teknik pengumpulan data,
yang mayoritas digunakan peneliti kualitatif, yaitu: observasi; wawancara
mendalam; dan studi dokumentasi. Bagian ini juga menjelaskan bahwa peneliti
bertindak sebagai instrument utama penelitian sekaligus pengumpul data.
Kehadiran peneliti harus dijelaskan secara eksplisit dalam laporan penelitian,
apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat
penuh. Peneliti kualitatif juga harus menjelaskan tingkatan bias pengalaman
dan/atau ilmu peneliti terhadap konteks serta fokus serta data penelitian. Pada
bagian ini, peneliti juga harus menjelaskan instrumen pengumpul data, uji coba
penggunaan isntrumen, prosedur dan tahapan pengumpulan data, serta kode etik
yang harus dipatuhi sebelum, sedang dan sesudah pengumpulan data.

Uji Validitas Data


Uji Validitas Data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan antara lain
dengan teknik: trianggulasi (trianggulasi data, trianggulasi peneliti, trianggulasi
teori, dan trianggulasi metode); reviu informan kunci, dan; mengembangkan
“member check”. Dengan menggunakan teknik di atas, peneliti dapat mengurangi
bias studi tersebut. Untuk memperoleh reliabilitas, peneliti dapat mengembangkan
data base.

Teknik Analisis Data

iii
Data kualitatif selalu berbentuk teks (kata atau kaliamat) yang dihasilkan
dari responden yang berkaitan dengan fokus penelitian. Secara umum, analisa data
kualitatif dapat dikatakan sebagai proses pengorganisasian dan penyusunan teks
tersebut ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
dikeluarkan tema-tema yang akan dimaknai melalui interpretasi. Untuk sampai
pada tahap pemaknaan atau interpretasi, peneliti harus memperlihatkan kepada
pembaca secara rinci, bagaimana mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode serta mengkategorikan data tersebut untuk menemukan tema-
tema yang akan diinterpretasikan menggunakan landasan teori pada kajian
teoretik, sehingga temuan-temuan penelitian dapat diangkat menjadi teori
substantive.
Secara rinci, dalam teknik analisis data, peneliti kualitatif harus mampu
menguraikan tahapan-tahapan proses pemecahan data menjadi komponen-
komponen yang lebih kecil berdasarkan elemen-elemen dan struktur tertentu yang
dilakukan dengan cara bekerja dengan data atau membaca data berulang-ulang,
mengorganisasikan dan memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
kandungannya, dan memutuskan apa yang dapat dipaparkan kepada pembaca.
Oleh karena itu, analisis data kualitatif telah dimulai semenjak pengumpulan data
pertama dimulai. Peneliti harus memperlihatkan tahapan proses pengambilan data
serta pemilahan data semenjak dimulainya pengumpulan data dengan urutan
sebagai berikut:
1. Mencatat data dari responden dengan menggunakan berbagai teknik
(observasi, wawancara, dokumentasi dan lain-lain) dan memberi kode
agar sumber data dapat ditelusuri;
2. Mengumpulkan, memilah, mereduksi data sesuai fokus penelitian,
mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat
indeks;
3. Membuat kategori data agar dapat dimaknai;
4. Mencari pola, hubungan-hubungan antar kategori, seperti kesamaan
dan perbedaan;
5. Memilih dan memutuskan teknik penyajian data untuk pembahasan;

iii
6. Membuat temuan-temuan umum;
7. Menginterpretasi dan memberi makna data dengan merujuk kepada
teori-teori yang ada pada Kajian Teoretik;
8. Memverifikasi interpretasi dan membuat simpulan.

Prosedur Penelitian
Pada bagian ini diuraikan proses pelaksanaan penelitian dari penelitian
pendahuluan, pengembangan desain penelitian, penelitian sebenarnya, sampai
pada penulisan laporan. Penyajian prosedur penelitian dilakukan dalam bentuk
naratif dan bagan atau sekamtik.

iii

Anda mungkin juga menyukai