Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN PDPR BAHASA MELAYU - SOALAN 4

NAMA: __________________________________________TARIKH: 09 SEPTEMBER 2021

TAJUK : BAHASA MELAYU KLASIK KEPADA BAHASA MELAYU STANDARD

STANDARD KANDUNGAN : 4.1


Memahami dan mengapresiasi karya sastera.
STANDARD PEMBELAJARAN : 4.1.1
Memahami dan mengapresisasi untuk menghubung kait aspek yang menarik dalam
prosa moden dan prosa tradisional

Pada akhir pelajaran, murid-murid dapat :


1. menukar bahasa Melayu Klasik kepada bahasa Melayu Standard

PRAKTIS 1
Tukar ayat bahasa Melayu Klasik di bawah kepada ayat bahasa Melayu Standard.
1. Maka tatkala itu Tuan Sidi Arab itu pun ada menghadap Sultan Muzaffar Syah.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

2. Telah tuan itu mendengar khabar Cau Pandan akan datang ke Melaka itu, maka tuan itu pun
berdiri di hadapan baginda.
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________

3. Maka dihalakannya panahnya itu ke benua Siam. Maka kata Tuan Sidi Arab, sambil
menarik panahnya itu, “Mati engkau, Cau Pandan.”
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________

4.Adapun Cau Pandan itu, lagi di benua Siam, maka berasa kepada dadanya seperti kena
panah, maka Cau Pandan pun sakit muntahkan darah lalu mati.
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
PRAKTIS 2
Tukar ayat bahasa Melayu Klasik di bawah kepada ayat bahasa Melayu Standard.

1. Kata sahibulhikayat, maka tersebutlah perkataan Raja Benua Siam


_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________

2. Dari zaman dahulu kala, negeri Siam itu Syahrunnuwi namanya disebut orang dan raja-raja
di bawah angin ini semuanya takluk kepadanya dan nama rajanya Bubunnya.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Telah kedengaran ke benua Siam bahawa Melaka negeri besar yang tiada takluk
kepadanya, maka Paduka Bubunnya pun menyuruh ke Melaka hendak minta surat
sembah.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

Praktis Berformat SPM - 1

Baca petikan bahasa Melayu Klasik di bawah dengan telitinya, kemudian, tulis petikan tersebut
semula dalam bahasa Melayu Standard tanpa mengubah bentuk dan maksud asalnya.

Maka baginda memberi titah kepada bentara Seri Amerta, menyuruh berkata kepada Tun Perak.
Maka Tun Perak pun datang menghadap. Maka Seri Amerta pun berkata Tun Perak, “Orang ini, ya Tuan
Tun Perak, mengadukan halnya ke bawah Duli Yang Dipertuan, mengatakan dirinya teraniaya oleh Tun
Perak. Mengapakah maka demikian pekerti tuan hamba ?”
Dipetik daripada cerpen ‘ Burung Terbang Dipipiskan Lada”
dalam antologi Sejadah Rindu,
Dewan Bahasa dan Pustaka

[6 markah]

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

Praktis Berformat SPM - 2


Baca petikan bahasa Melayu Klasik di bawah dengan telitinya, kemudian, tulis petikan tersebut
semula dalam bahasa Melayu Standard tanpa mengubah bentuk dan maksud asalnya.

Adapun segala orang Siam yang kembali itu, telah ia sampai ke benua Siam, maka Awi
Dicu pun masuk menghadap Paduka Bubunnya. Maka Paduka Bubunnya pun terlalu marah;
maka ia sendiri hendak pergi menyerang Melaka itu. Maka ada seorang anak Paduka
Bubunnya, Cau Pandan namanya. Maka ialah bercakap ke Bawah Duli Paduka Bubunnya
hendak menyerang Melaka, sembahnya “Duli Pra Cau, lengkapi patik, patiklah mengalahkan
Melaka itu.”
Dipetik daripada cerpen ‘ Burung Terbang Dipipiskan Lada”
dalam antologi Sejadah Rindu,
Dewan Bahasa dan Pustaka
[6 markah]

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

Disediakan oleh:
Dr. Abdul Ghani bin Jalil
GC BM SMKBP.

Anda mungkin juga menyukai