Anda di halaman 1dari 11

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu


A. Identifikasi Isu
Identifikasi Isu adalah tahap awal dalam penentuan judul aktualisasi yang akan
dilakukan di Instansi penulis yaitu di Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy. Isu-isu
didapatkan dari hasil pengamatan penulis selama 3 bulan penulis bertugas. Setelah isu-
isu didapatkan, tahap selanjutnya isu-isu tersebut diidentifikasi terkait kondisi yang
terjadi saat ini, kondisi yang diharapkan, serta keterkaitannya dengan mata pelatihan
Agenda III yaitu SMART ASN dan Manajemen ASN. Dari hasil identifikasi tersebut
akan diambil satu isu yang paling urgent untuk kemudian diangkat menjadi judul dalam
rancangan kegiatan aktualisasi. Berdasarkan observasi penulis, didapatkan beberapa isu
yang menjadi perhatian yaitu :
1) Belum optimalnya pemberian konseling obat pada pasien.
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Apoteker Ahli Pertama mempunyai tugas dan fungsi jabatan yaitu melakukan
konseling penggunaan obat kepada pasien.
b. Kondisi Saat Ini
Pemberian konseling penggunaan obat kepada pasien di Instalasi Farmasi RSUD
dr. M. Haulussy belum dijalankan secara maksimal.
c. Kondisi yang Diharapkan
Setiap apoteker harus dapat melakukan kegiatan konseling penggunaan obat
pada pasien atau keluarga pasien secara maksimal yang bertujuan untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat, mengoptimalkan hasil
terapi, meminimalkan resiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD), dan
meningkatkan cost-effectiveness yang pada akhirnya dapat meningkatkan
keamanan penggunaan obat bagi pasien (patient safety).
d. Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda III
 SMART ASN
ASN yang cerdas adalah ASN yang mampu memanfaatkan sumber daya
yang ada dan kompetensinya untuk memberikan pelayanan yang ramah dan
prima.
 Manajemen ASN
ASN tetap bertindak professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara maksimal.
2) Belum optimalnya pengendalian perbekalan farmasi.
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Salah satu tugas dan fungsi Apoteker di Rumah Sakit adalah Pengendalian
perbekalan farmasi.
b. Kondisi Saat Ini
Kondisi saat ini di Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy, pengendalian
perbekalan farmasi belum berjalan dengan optimal ditandai dengan sering
terjadinya kekosongan dan kelebihan perbekalan farmasi.
c. Kondisi yang Diharapkan
Kegiatan pengendalian perbekalan farmasi dapat berjalan dengan optimal agar
dapat memastikan tercapainya sasarn yang diinginkan sesuai dengan strategi
yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekosongan
perbekalan farmasi di Rumah Sakit.
d. Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda III
 SMART ASN
ASN yang cerdas adalah ASN yang mampu memanfaatkan teknologi dan
system komunikasi untuk berkoordinasi dengan pihak lain dan dapat
membantu optimalisasi pelayanan.
 Manajemen ASN
ASN mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3) Tidak optimalnya pemantauan suhu ruangan dan suhu kulkas penyimpanan obat.
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Salah satu kegiatan teknis pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit dalam
Manajemen stok perbekalan farmasi adalah memonitoring suhu lemari pendingin
2-3 kali sehari dan pemantauan suhu ruangan dilakukan 1 kali sehari.
b. Kondisi Saat Ini
Kondisi saat ini di Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy, monitoring suhu
ruangan maupun suhu lemari pendingin belum dilakukan dengan optimal
ditandai dengan lembar monitoring suhu yang jarang diisi petugas kefarmasian.
c. Kondisi yang Diharapkan
Kegiatan monitoring suhu baik suhu ruangan maupun suhu lemari pendingin
tempat penyimpanan obat harus selalu dilakukan dengan maksimal. Hal ini
dikarenakan obat harus disimpan dalam kondisi yang selalu terjaga stabilitas
bahan aktifnya sehingga Ketika obat digunakan oleh pasien dapat memberikan
efek terapi yang optimal.
d. Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda III
 SMART ASN
ASN yang cerdas adalah ASN yang mempunyai kompetensi dan
profesionalisme yang tinggi sehingga dapat beradaptasi terhadap perubahan
dan pencapaian tujuan organisasi.
 Manajemen ASN
ASN mampu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
4) Belum optimalnya penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas dan fungsi tenaga teknis kefarmasian secara umum di Rumah Sakit yaitu
salah satunya dalam kegiatan penyimpanan perbekalan farmasi. Salah satu tugas
pokok dan fungsi Apoteker Ahli Pertama adalah melaksanakan pendistribusian,
sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan BMHP.
b. Kondisi Saat Ini
Kondisi saat ini di Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy, penyimpanan dan
pendistribusian perbekalan farmasi masih belum optimal. Hal ini ditandai
dengan tempat penyimpanan obat maupun BMHP dan system distribusi yang
masih belum terorganisir dengan baik.
c. Kondisi yang Diharapkan
Obat maupun BMHP dalam penyimpanannya lebih terorganisir sesuai ketentuan
dalam penyimpanan. Proses pendistribusian BMHP juga lebih baik, sehingga
tidak mengganggu proses pelayanan di ruang-ruang perawatan.
d. Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda III
 SMART ASN
ASN yang cerdas adalah ASN yang mampu berinovasi dan
mengembangkan kreativitas untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
dan mencapai tujuan organisasi.
 Manajemen ASN
ASN dalam melaksanakan tugasnya dapat terbuka dalam bekerja sama
untuk mencapai tujuan Bersama.
B. Analisis Isu
Dalam menganalisis isu-isu yang terjadi di instansi sehingga dapat
memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti, penulis menggunakan metode APKL
dan USG. Metode APKL adalah metode Analisa dengan cara menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakannya.
Skala Likert : 1-5
Angka 5 : Sangat gawat/mendesak
Angka 4 : Gawat/mendesak
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak

Tabel 3.1 Analisis Isu Metode APKL

Nilai
No. Isu/Masalah Total Ranking
A P K L
1 Belum optimalnya pemberian konseling
2 3 3 2 10 III
obat pada pasien.
2 Belum optimalnya pengendalian
3 3 3 2 11 II
perbekalan farmasi.
3 Tidak optimalnya pemantauan suhu
ruangan dan suhu kulkas penyimpanan 2 2 2 2 8 IV
obat.
4 Belum optimalnya system
penyimpanan dan pendistribusian obat 3 3 4 4 14 I
dan BMHP.

Keterangan :
A = Aktual : Isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
masyarakat.
P = Problematik : Memiliki masalah yang kompleks dan perlu segera ditangani.
K = Kekhalayakan : Isu yang mempengaruhi hajat banyak orang.
L = Layak : Masuk akal, realistis, relevan untuk dicarikan pemecahan
masalah.
Metode Analisa lain yang digunakan dalam menentukan isu yang akan
ditindaklanjuti yaitu metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Skala Likert : 1-5
Angka 5 : Sangat gawat/mendesak
Angka 4 : Gawat/mendesak
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak

Tabel 3.2 Analisis Isu Metode USG

No Nilai
Isu/Masalah Total Ranking
. U S G
1 Belum optimalnya pemberian
2 3 3 8 III
konseling obat pada pasien.
2 Belum optimalnya pengendalian
3 3 3 9 II
perbekalan farmasi.
3 Tidak optimalnya pemantauan suhu
ruangan dan suhu kulkas penyimpanan 2 2 2 6 IV
obat.
4 Belum optimalnya system
penyimpanan dan pendistribusian obat 3 3 4 10 I
dan BMHP.

Keterangan :
U = Urgency : Seberapa mendesak isu harus segera ditindak lanjuti.
S = Seriousness : Seberapa serius isu perlu ditindak lanjuti, dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
G = Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak
ditindak lanjuti.
Setelah dianalisa menggunakan metode APKL dan USG, didapatkan isu prioritas
yaitu Belum optimalnya system penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi di
Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy. Prioritas isu ini selanjutnya akan ditentukan
akar penyebabnya dengan menggunakan diagram fishbone sebagai berikut :

MATERIAL MAN

Kurangnya jumlah SDM

Kurangnya pengetahuan
petugas terkait SOP
Belum optimalnya system
penyimpanan dan
pendistribusian obat dan
BMHP

Pelabelan obat dan BMHP Sistem penyimpanan obat


belum ada dan BMHP belum teratur

Troly distribusi BMHP SOP Penyimpanan BMHP


tidak tersedia tidak ada

MACHINE METHOD

3.2 Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan Penyelesaian Isu


Dari hasil observasi selama bertugas di Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy dan
setelah dianalisis, didapatkan isu prioritas yang akan ditindak lanjuti yaitu belum optimalnya
system penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi di Gudang Instalasi Farmasi
RSUD dr. M. Haulussy. Berdasarkan Menpan-RB No. 13 Tahun 2021, salah satu tugas
seorang Apoteker Ahli Pertama yaitu melaksanakan pendistribusian sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan BMHP agar pelayanan kefarmasian di ruang atau unit perawatan dapat
berjalan dengan baik. Dengan demikian, penulis menetapkan gagasan pemecahan isu yaitu
Optimalisasi Sistem Penyimpanan dan Pendistribusian Obat dan BMHP di Gudang Instalasi
Farmasi RSUD dr. M. Haulussy. Adapun gagasan pemecahan isu tersebut akan
diaktualisasikan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
a. Menyiapkan bahan konsultasi
b. Melapor kepada pimpinan terkait kegiatan aktualisasi
c. Meminta surat persetujuan dan dukungan pimpinan terkait pelaksanaan aktualisasi
2) Menyiapkan SOP Penyimpanan BMHP dan memperbaharui SOP Distribusi Obat dan
BMHP
a. Mencari referensi tentang SOP Penyimpanan BMHP dan SOP Distribusi Obat dan
BMHP
b. Menyusun konsep tentang SOP Penyimpanan BMHP dan SOP Distribusi Obat dan
BMHP
c. Melakukan konsultasi kepada mentor
d. Membuat SOP Penyimpanan BMHP dan SOP Distribusi Obat dan BMHP
e. Mencetak SOP Penyimpanan BMHP dan SOP Distribusi Obat dan BMHP
f. Bertemu pimpinan untuk pengesahan SOP Penyimpanan BMHP dan SOP Distribusi
Obat dan BMHP
3) Membuat format lembar permintaan BMHP ruangan setiap minggu dan format lembar
permintaan obat depo farmasi per hari
a. Menyusun konsep format lembar permintaan BMHP ruangan setiap minggu dan
format lembar permintaan obat depo farmasi per hari
b. Melakukan konsultasi kepada mentor
c. Mencetak format lembar permintaan BMHP ruangan setiap minggu dan format
lembar permintaan obat depo farmasi per hari
4) Melakukan sosialisasi SOP Penyimpanan BMHP kepada petugas gudan BMHP dan
sosialisasi SOP Distribusi Obat dan BMHP kepada petugas ruangan maupun petugas
depo farmasi
a. Menyiapkan tempat pelaksanaan sosialisasi
b. Menyiapkan daftar petugas yang telah disosialisasikan terkait SOP
c. Membagikan format lembar permintaan BMHP ruangan kepada petugas ruangan dan
format lembar permintaan obat depo farmasi kepada petugas depo farmasi
5) Melaksanakan kegiatan penyimpanan
a. Menyusun konsep terkait penyimpanan obat dan BMHP kepada mentor
b. Melakukan konsultasi kepada mentor
c. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan
d. Melakukan kegiatan penyimpanan sesuai konsep yang telah disetujui mentor
e. Mendokumentasikan perubahan gudang setelah kegiatan penyimpanan
6) Melakukan evaluasi kegiatan
a. Mengecek kesesuaian antara kartu stok dengan lembar permintaan BMHP ruangan
setiap minggu dan lembar permintaan obat depo farmasi per hari
b. Merekap data yang diperoleh
c. Melaporkan hasil aktualisasi kepada mentor
3.3 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy
Identifikasi Isu :1.Belum optimalnya pemberian konseling obat pada
pasien.
2.Belum optimalnya pengendalian perbekalan farmasi.
3.Tidak optimalnya pemantauan suhu ruangan dan suhu
lemari pendingin obat.
4.Belum optimalnya system penyimpanan dan
pendistribusian obat dan BMHP.
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya sistem penyimpanan dan
pendistribusian obat dan BMHP.
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Sistem Penyimpanan dan Pendistribusian
Obat dan BMHP di Gudang Instalasi Farmasi RSUD dr.
M. Haulussy.
Kegiatan aktualisasi dengan gagasan pemecahan isu Optimalisasi Sistem Penyimpanan dan Pendistribusian Obat dan BMHP di Gudang Instalasi Farmasi RSUD dr. M.
Haulussy dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi di Gudang Instalasi Farmasi RSUD dr. M. Haulussy
Keterkaitan dengan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan pada Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi, dan a. Mempersiapkan bahan Tersedianya bahan Penulis memberikan kinerja terbaik Berkontribusi pada Penguatan nilai-nilai
meminta dukungan konsultasi ke pimpinan. konsultasi dan dan penuh tanggung jawab dalam tercapainya misi organisasi sesuai dengan
dari mentor b. Melapor kepada dukungan dari menyiapkan konsultasi, sehingga Pemerintah Provinsi motto organisasi yaitu kami
pimpinan terkait kegiatan pimpinan menghasilkan bahan konsultasi yang Maluku yaitu ada untuk melayani
aktualisasi. berkualitas. Penulis melakukan mewujudkan birokrasi
c. Meminta surat pelaporan kepada pimpinan dengan yang melayani
persetujuan dan komitmen dan penuh dedikasi,
dukungan pimpinan dilakukan selaras dan kegiatan
terkait kegiatan aktualisasi yang direncanakan
aktualisasi. merupakan hasil inovasi penulis
secara pribadi. Penulis meminta
persetujuan dan dukungan dari
pimpinan dengan komitmen akan
bertanggung jawab dan terbuka
dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah.

2 Menyiapkan SOP a. Mencari referensi tentang Tersedianya SOP Penulis memberikan inovasi, kinerja Penguatan nilai-nilai
Penyimpanan SOP Penyimpanan Penyimpanan terbaik dan memberi kesempatan organisasi sesuai dengan
BMHP dan BMHP dan SOP BMHP dan SOP rekan kerja lain untuk motto organisasi yaitu kami
memperbaharui SOP Distribusi Obat dan Distribusi Obat dan berkontribusi dalam menyiapkan ada untuk melayani
Distribusi Obat dan BMHP BMHP yang telah SOP yang selaras dengan
BMHP disahkan dan kebutuhan.
disetujui pimpinan
b. Menyusun konsep Penulis bertindak proaktif
tentang SOP menyusun konsep SOP
Penyimpanan BMHP dan Penyimpanan BMHP dan SOP
SOP Distribusi Obat dan Distribusi Obat dan BMHP serta
BMHP bertanggung jawab atas konsep
yang dibuat sebagai penerapan
disiplin ilmu dan pengembangan
kapabilitas kinerja, adanya
komitmen untuk bekerja sama dan
terbuka menerima masukkan
pimpinan atau rekan kerja lain
dengan tetap mempertimbangkan
efektifitasnya.
c. Melakukan konsultasi Penulis membuat janji konsultasi
kepada mentor kepada mentor menggunakan bahasa
yang sopan, bertanggung jawab
atas konsep SOP yang akan
dikonsultasikan serta terbuka dalam
menerima masukan dari mentor
untuk memberikan hasil yang
terbaik.
d. Membuat SOP Penulis meningkatkan kemampuan
Penyimpanan BMHP dan dan berinovasi dalam membuat SOP
SOP Distribusi Obat dan serta bertanggung jawab atas SOP
BMHP yang telah dibuat.
e. Mencetak SOP Dalam mencetak SOP, penulis
Penyimpanan BMHP dan bertanggung jawab atas penyediaan
SOP Distribusi Obat dan alat dan bahan serta bekerja sama
BMHP dengan pihak percetakan untuk
menghasilkan hasil cetak SOP yang
baik. Penulis juga menyiapkan SOP
yang mudah di pahami.
f. Bertemu pimpinan untuk Dalam mengesahkan SOP, penulis
mengesahkan SOP berkomunikasi dengan ramah dan
Penyimpanan BMHP dan sopan kepada pimpinan. Penulis
SOP Distribusi Obat dan akan senantiasa membangun kerja
BMHP sama dan sinergi yang baik dengan
pimpinan, mentor, maupun rekan
kerja lainnya sehingga terbentuk
situasi yang kondusif.
3 Membuat format a. Menyusun konsep format Tersedianya format Penulis bertindak proaktif Penguatan nilai-nilai
lembar permintaan lembar permintaan lembar permintaan menyusun konsep format lembar organisasi sesuai dengan
BMHP ruangan BMHP ruangan setiap BMHP ruangan permintaan BMHP ruangan setiap motto organisasi yaitu kami
setiap minggu dan minggu dan lembar setiap minggu dan minggu dan lembar permintaan obat ada untuk melayani
lembar permintaan permintaan obat depo lembar permintaan depo farmasi per hari serta
obat depo farmasi farmasi per hari obat depo farmasi bertanggung jawab atas konsep
per hari per hari yang telah yang dibuat sebagai penerapan
disetujui pimpinan disiplin ilmu dan pengembangan
kapabilitas kinerja, adanya
komitmen untuk bekerja sama dan
terbuka menerima masukkan
pimpinan atau rekan kerja lain
dengan tetap mempertimbangkan
efektifitasnya.
b. Melakukan konsultasi Penulis membuat janji konsultasi
kepada mentor kepada mentor menggunakan bahasa
yang sopan, bertanggung jawab
atas konsep format lembar
ppermintaan obat dan BMHP yang
akan dikonsultasikan serta terbuka
dalam menerima masukan dari
mentor untuk memberikan hasil
yang terbaik.
c. Mencetak format lembar Dalam mencetak format lembar
permintaan BMHP permintaan obat dan BMHP, penulis
ruangan setiap minggu bertanggung jawab atas penyediaan
dan lembar permintaan alat dan bahan serta bekerja sama
obat depo farmasi per dengan pihak percetakan untuk
hari menghasilkan hasil cetak format
lembar permintaan yang baik.
Penulis juga menyiapkan format
lembar permintaan yang mudah di
pahami.
4 Sosialisasi SOP a. Menyiapkan tempat Terlaksananya Penguatan nilai-nilai
Penyimpanan pelaksanaan sosialisasi Sosialisasi SOP organisasi sesuai dengan
BMHP dan SOP Penyimpanan motto organisasi yaitu kami
Distribusi Obat dan BMHP dan SOP ada untuk melayani
BMHP Distribusi Obat dan
BMHP
b. Menyiapkan nama-nama
daftar petugas yang telah
disosialisasikan terkait
SOP
c. Membagikan format
lembar permintaan
BMHP ruangan setiap
minggu kepada petugas
ruangan dan lembar
permintaan obat depo
farmasi per hari kepada
petugas depo farmasi
5 Kegiatan a. Menyusun konsep terkait Terlaksananya Penguatan nilai-nilai
penyimpanan penyimpanan obat dan kegiatan organisasi sesuai dengan
BMHP penyimpanan motto organisasi yaitu kami
ada untuk melayani
b. Melakukan konsultasi
kepada mentor
c. Menyiapkan alat-alat
yang dibutuhkan dalam
kegiatan penyimpanan
d. Melakukan kegiatan
penyimpanan sesuai
konsep yang telah
disetujui mentor
e. Mendokumentasikan
perubahan gudang setelah
kegiatan penyimpanan
6 Evaluasi kegiatan a. Mengecek kesesuaian Terlaksananya Penguatan nilai-nilai
antara kartu stok dengan evaluasi kegiatan organisasi sesuai dengan
lembar permintaan motto organisasi yaitu kami
BMHP ruangan setiap ada untuk melayani
minggu dan lembar
permintaan obat depo
farmasi per hari
b. Merekap data yang
diperoleh
c. Melaporkan hasil
evaluasi kegiatan kepada
mentor

Anda mungkin juga menyukai