Anda di halaman 1dari 13

Kids On a

Planet Spirits

TARI
LENGGER
LANANG
SUMPAH PEMUDA
Sumpah pemuda menjadi tonggak
utama dalam sejarah pergerakan
kemerdekaan Indonesia untuk
mewujudkan dan menegaskan cita-cita
bangsa Indonesia yang dipelopori oleh
semangat juang para pemuda. Pada 28
Oktober 1928, tepatnya 94 tahun yang
lalu pemuda-pemuda menyatukan
kekuatan menjadi bangsa yang besar
01/11

sehingga penjajahan dapat terkikiskan.


TARI
LENGGER
LANANG
Tari Lengger Lanang merupakan sebuah tari tradisional
Banyumas yang berorientasi pada ritual pemujaan sebagai
media masyarakat agraris menyampaikan persembahan
kepada Dewi Kesuburan. Tarian ini disebut juga sebagai
kesenian crossgender dan mengakar sejak abad ke18 seperti
tercantum dalam Serat Centini. Lengger Lanang berasal dari
kata leng yang berarti lubang dan jengger yang berarti
mahkota pada ayam jago, sedangkan lanang berasal dari
02/11

bahasa jawa yang memiliki arti laki-laki sehingga dapat


disimpulkan kata “lengger lanang” berarti “seperti perempuan
tetapi laki-laki”.
PEMUDA CILACAP

“BANGGA
BANGUN
DESA”
Semangat sumpah pemuda harus terus terpelihara sampai kapanpun. Semangat itu pun yang
menjadi pemantik anak muda Cilacap untuk bersatu. Melalui karya bersama mereka bisa bersatu.
03/11

Hal ini tentu dengan dukungan dan sinergi pemerintah, bisnis, akademisi, media, dan pergerakan
anak mudanya.
Sebagai salah satu kesenian tradisional,
Lengger Lanang tentu sarat akan nilai yang
diturunkan secara turun temurun. Nilai-Nilai
tersebut antara lain nilai kerohanian, nilai
estetika, nilai keyakinan, nilai kebenaran, nilai
v i t a l , d a n n i l a i m a te r i a l . D a l a m s e t i a p
pementasan, setiap penari Lengger harus
melalui rangkaian ritual khusus yaitu puasa
mutih, tidur di depan pintu rumah. Selain itu,
tarian ini juga berusaha mengenalkan produk
budaya local lainya yaitu jamu dan empon-
empon sebagai asset budaya untuk menambah
daya tarik penonton.
04/11
Seiring perkembangan zaman tarian Lengger
Lanang yang pada awalnya sebagai tarian religius
atau keagaamaan local yang secara spesifik
ditujukan kepada Dewi Sri, kini berkembang dan
bertambah fungsi menjadi pertunjukan dan
hiburan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
pelaksanaan tarian yang awalnya hanya pada hari
tertentu seperti Jumat Kliwon sekarang dapat
dilaksanakan setiap hari. Dari segi cerita,
perkembangan tarian Lengger Lanang juga dinilai
berpotensi untuk dapat dikembangkan ke arah
yang lebih modern contohnya film documenter
dengan judul “kucumbu tubuh indahku” karya Garin
Nugroho, hingga pada dunia pertelevisian dengan
05/11

program variety show dan kebudayaan.


Kidungan merupakan bahasa jawa kuno yang bermakna
KIDUNGAN nyanyian yang mengandung nilai. Kidungan dalam
tradisi jawa berbentuk puisi yang diciptakan oleh para
p u j a n g g a . K i d u n g p a d a m a s a j aw a k u n a b i s a
diasumsikan sebagai cikal bakal adanya tembang
macapat, tembang tengahan, dan tembang ageng.
Kidungan hidup di hampir wilayah Jawa, Sunda, dan Bali
sebagai upacara keagamaan, namun beberapa daerah
telah beralih fungsi sebagai kesenian dan hiburan.
Masyarakat Jawa kuno sering melakukan kidungan
bersama-sama untuk mengisi waktu menunggu suatu
acara. Pada acara kelahiran warga desa sering
berkumpul dan melakukan lek-lekan –begadang–
dalam rangka menunggui keluarga bayi lahiran. Hal para
warga menyanyikan kidung yang berisi puji-pujian dan
06/11

tolak bala. Hal ini yang mendorong tokoh Jawa yaitu


Kanjeng Sunan Kalijaga menciptakan sebuah kidungan
bernama Kidung Artati atau Kidung Mantrawedha.
Kidung Mantrawedha berupa kidungan dhandhanggula yang digunakan untuk
menolak segala bentuk penyakit dan marabahaya, Tembang ini berisi sepuluh pupuh
macapat. Seiring perjalanan waktu kidungan tidak hanya Kidung Mantrawedha saja,
kidung dapat berupa berbagai macam metrum yang nantinya dapat berupa macapat
gaya baru yang telah disesuaikan. Kidungan ini sampai saat ini masih eksis di Wilayah
Cilacap, masyarakat kapitayan atau kepercayan menggunakan kidung sebagai sarana
doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap malam satu Suro kidungan ini selalu
dinyanyikan sebagai bentuk doa dan harapan semoga di tahun baru yang akan datang
dapat diberikan kelimpahan berkah dan selalu terjaga dalam keselamatan.
7/11
Pada Hari Sumpah Pemuda tahun 2022, Kids On a Planet Spirits
menyajikan sebuah kidungan yang terdiri dari beberapa metrum
tembang macapat. Kidungan ini akan dibawakan oleh warga
kepercayaan / kejawen bernama Ki Rasam dari Kroya. Kidung ini
berisi tentang ajaran-ajaran kebajikan yang harus selalu
dipegang oleh kawula muda Cilacap. Selain berisi petuah kidung
tersebut juga akan berisi tentang pujian tolak sengkala. Pupuh
pertama berupa pupuh dhandhanggula tentang harapan
terhadap Kabupaten Cilacap agar tetap kuncara. Pupuh kedua
yaitu dua pupuh Kinanthi tentang kolofon peringatan Hari
Sumpah Pemuda 2022 dan tentang ajaran untuk anak muda
agar selalu mengasah diri. Pupuh Ketiga yaitu Pupuh
Asmarandana tentang penggambaran dharma kewajiban anak
muda agar senantiasa menjalani laku utama. Pupuh terakhir
8/11

berupa pupuh pangkur tentang sandi Asthma Cilacap.


TARI NYAWIJI
Tari Nyawiji bentuk baru ‘kontenporer’ dalam menjawab perkembangan paradigma budaya. Nyawiji
bermakna menjadi satu atau menyatu menjadi satu kesatuan yang padu. Tarian ini tercipta dari
konsep kebudayaan nusantara yaitu manunggaling kawula gusti. Konsep ini secara gampang
dijabarkan sebagai manusia yang telah sempurna ketika telah dapat bersatu intim dengan Dzat
Adikodrati. Manusia dalam pandangan ini merupakan makhluk yang suci lahir dari embrio Tuhan,
namun dalam perjalan hidup manusia terdapat godaan yang menjadi hambatan kembalinya manusia
bersatu dalam Tuhan. Kelahiran manusia ke alam dunia diberikan pendamping yang disebut sebagai
sedulur papat kalima pancer. Keempat saudara manusia itu meliputi : amarah, aluamah, supiyah, dan
mutmainah. Sedulur papat mewujud dalam sifat dan pikiran manusia. Hal ini yang menjadikan
manusia memiliki sifat rakus dan hedon. Semua hal dalam dunia ini serasa ingin dikuasai oleh manusia
9/11

bahkan ingin dikuasainya secara mandiri.


Tari ini menceritakan tentang seorang yang berproses
untuk manunggal/nyawiji. Setiap gerakan tari bercerita
mengenai tahapan manusia melepaskan semua hawa
nafsu dan pikiran. Gerakan berputar bermakna sebagai
putaran kosmik alam semesta dimana manusia dan tuhan
bersemayam. Kondisi berputar ini merupakan tahap awal
untuk memasuki tataran hakikat penyatuan Tuhan dan
manusia. Tuhan bersifat imanen dan transenden maka
putaran rajah kala cakra. Gerakan ini diilhami dari
peristiwa bersatunya Dewa Mahasiva yang sedang
bersenggama dengan çaktinya Dewi Parwati. Dalam
persetubuhan itu terjadi peleburan sifat kosmos maskulin
dan feminis menjadi satu lalu menghasilkan benih suci
yang dinamai kehidupan. Putaran ini kian lama semakin
seimbang dan selaras hingga menghasilkan harmoni yang
padu. Ketikan proses ini dapat dilewati maka kekuatan
10/11

keAkuan telah musnah, nafsu telah hambar yang muncul


TEATER Te a t e r a d a l a h s a l a h s a t u j e n i s ke s e n i a n
pertunjukan yang mulai hilang dari kehidupan para
pemuda di masa sekarang. Teater akan disajikan
dengan membawakan cerita mengenai sumpah
pemuda dengan gaya yang lebih baru dan bersifat
kontemporer. Theater yang akan dibawakan oleh
ANNON PROJECT ini akan menceritakan tentang
seorang pemuda yang merasa bimbang dan
bingung mengenai cara mengaplikasikan sumpah
pemuda di era modern. Ia merasa bahwa point-
point yang terkandung dalam sumpah pemuda
sudah tidak bisa diaplikasikan secara penuh
dengan cara yang modern, ia rasa ada cara lain
‘SEKARANG untuk tetap mengaplikasikan sumpah pemuda
AKU dengan tidak melupakan kaidah kaidah utama
BERANI
11/11

BERSUMPAH’ dalam sumpah pemuda.


Theater ini akan berbentuk nirkata, dengan diawali dengan gerakan koreografi yang
merepresentasikan nilai sumpah pemuda, lalu ada ruangan siluet di backdrop sebagai proyeksi
para pemuda yang sedang berunding saat pra-kemerdekaan. Lalu di sisi kanan dan kirinya ada
dua bagian kelompok yang menggambarkan dua golongan yang terpisah, anak kecil yang
hidup di desa namun tidak teredukasi dan para akademisi yang terus berdiskusi. Pada theater
yang berjudul “sekarang aku berani bersumpah” akan digambarkan dua sudut pandang, yaitu
sudut pandang yang mengkritisi masyarakat dan sudut pandang yang mengkritisi
pemerintah. Theater ini bergenre semi kontemporer, dengan tetap mengunggulkan unsur
seni namun dengan gaya bahasa dan instrumen yang mudah dicerna masyarakat.
12/11

Anda mungkin juga menyukai