Anda di halaman 1dari 13

Kids On a

Planet Spirits

TARI
LENGGER
LANANG
01
Pemuda 02
Sumpah Pemuda 03
Pemuda Cilacap 04
Tari Lengger Lanang
07
Kidungan
Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan
potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi
diri, dan cita-cita pemuda. Kepemudaan erat dengan peran PE-
pemuda. Peran pemuda sendiri dimuat dalam UU RI No. 40
tahun 2009 tentang Kepemudaan dalam pasal 16 yang
berbunyi “pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral,
MUDA
kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek
pembangunan nasional”. Peran pemuda menjadi salah satu
kunci bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
persatuan di atas keanekaragaman bangsa Indonesia. Salah
satu peristiwa sejarah Indonesia yang memberikan
gambaran tentang peran pemuda yaitu peristiwa sejarah
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
menjadi kunci terbentuknya kekuatan pemuda untuk
01/11

bersatu melawan penjajahan kolonial Belanda.


SUMPAH
PEMUDA
Sumpah pemuda menjadi tonggak
utama dalam sejarah pergerakan
kemerdekaan Indonesia untuk
mewujudkan dan menegaskan cita-cita
bangsa Indonesia yang dipelopori oleh
semangat juang para pemuda. Pada 28
Oktober 1928, tepatnya 94 tahun yang
lalu pemuda-pemuda menyatukan
02/11

kekuatan menjadi bangsa yang besar


sehingga penjajahan dapat terkikiskan.
PEMUDA CILACAP

“BANGGA
BANGUN
DESA”
Semangat sumpah pemuda harus terus terpelihara sampai
kapanpun. Semangat itu pun yang menjadi pemantik anak
muda Cilacap untuk bersatu. Melalui karya bersama mereka
bisa bersatu. Hal ini tentu dengan dukungan dan sinergi
03/11

pemerintah, bisnis, akademisi, media, dan pergerakan anak


mudanya.
TARI
LENGGER
LANANG
Tari Lengger Lanang merupakan sebuah tari tradisional Banyumas yang berorientasi pada ritual
pemujaan sebagai media masyarakat agraris menyampaikan persembahan kepada Dewi
Kesuburan. Tarian ini disebut juga sebagai kesenian crossgender dan mengakar sejak abad ke18
seperti tercantum dalam Serat Centini. Lengger Lanang berasal dari kata leng yang berarti lubang
dan jengger yang berarti mahkota pada ayam jago, sedangkan lanang berasal dari bahasa jawa yang
memiliki arti laki-laki sehingga dapat disimpulkan kata “lengger lanang” berarti “seperti
04/11

perempuan tetapi laki-laki”.


Sebagai salah satu kesenian tradisional,
Lengger Lanang tentu sarat akan nilai yang
diturunkan secara turun temurun. Nilai-Nilai
tersebut antara lain nilai kerohanian, nilai
estetika, nilai keyakinan, nilai kebenaran, nilai
v i t a l , d a n n i l a i m a te r i a l . D a l a m s e t i a p
pementasan, setiap penari Lengger harus
melalui rangkaian ritual khusus yaitu puasa
mutih, tidur di depan pintu rumah. Selain itu,
tarian ini juga berusaha mengenalkan produk
budaya local lainya yaitu jamu dan empon-
empon sebagai asset budaya untuk menambah
daya tarik penonton.
05/11
Seiring perkembangan zaman tarian Lengger
Lanang yang pada awalnya sebagai tarian religius
atau keagaamaan local yang secara spesifik
ditujukan kepada Dewi Sri, kini berkembang dan
bertambah fungsi menjadi pertunjukan dan
hiburan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
pelaksanaan tarian yang awalnya hanya pada hari
tertentu seperti Jumat Kliwon sekarang dapat
dilaksanakan setiap hari. Dari segi cerita,
perkembangan tarian Lengger Lanang juga dinilai
berpotensi untuk dapat dikembangkan ke arah
yang lebih modern contohnya film documenter
dengan judul “kucumbu tubuh indahku” karya Garin
Nugroho, hingga pada dunia pertelevisian dengan
06/11

program variety show dan kebudayaan.


07/11
KIDUNGAN
08/11
Kidungan namun beberapa daerah telah beralih
merupakan fungsi sebagai kesenian dan hiburan.
Masyarakat Jawa kuno sering melakukan
bahasa jawa kuno kidungan bersama-sama untuk mengisi
waktu menunggu suatu acara. Pada
yang bermakna nyanyian yang acara kelahiran warga desa sering
mengandung nilai. Kidungan dalam tradisi berkumpul dan melakukan lek-lekan
jawa berbentuk puisi yang diciptakan –begadang– dalam rangka menunggui
oleh para pujangga. Kidung pada masa keluarga bayi lahiran. Hal para warga
jawa kuna bisa diasumsikan sebagai cikal menyanyikan kidung yang berisi puji-
bakal adanya tembang macapat, pujian dan tolak bala. Hal ini yang
tembang tengahan, dan tembang ageng. mendorong tokoh Jawa yaitu Kanjeng
Kidungan hidup di hampir wilayah Jawa, Sunan Kalijaga menciptakan sebuah
09/11

Sunda, dan Bali sebagai upacara kidungan bernama Kidung Artati atau
keagamaan, Kidung Mantrawedha.
Kidung Mantrawedha berupa kidungan dhandhanggula yang digunakan untuk menolak
segala bentuk penyakit dan marabahaya, Tembang ini berisi sepuluh pupuh macapat.
Seiring perjalanan waktu kidungan tidak hanya Kidung Mantrawedha saja, kidung dapat
berupa berbagai macam metrum yang nantinya dapat berupa macapat gaya baru yang
telah disesuaikan. Kidungan ini sampai saat ini masih eksis di Wilayah Cilacap, masyarakat
kapitayan atau kepercayan menggunakan kidung sebagai sarana doa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Setiap malam satu Suro kidungan ini selalu dinyanyikan sebagai bentuk doa dan
harapan semoga di tahun baru yang akan datang dapat diberikan kelimpahan berkah dan
selalu terjaga dalam keselamatan.
10/11
Pada Hari Sumpah Pemuda tahun 2022, Kids On a Planet Spirits
menyajikan sebuah kidungan yang terdiri dari beberapa metrum
tembang macapat. Kidungan ini akan dibawakan oleh warga
kepercayaan / kejawen bernama Ki Rasam dari Kroya. Kidung ini
berisi tentang ajaran-ajaran kebajikan yang harus selalu
dipegang oleh kawula muda Cilacap. Selain berisi petuah kidung
tersebut juga akan berisi tentang pujian tolak sengkala. Pupuh
pertama berupa pupuh dhandhanggula tentang harapan
terhadap Kabupaten Cilacap agar tetap kuncara. Pupuh kedua
yaitu dua pupuh Kinanthi tentang kolofon peringatan Hari
Sumpah Pemuda 2022 dan tentang ajaran untuk anak muda
agar selalu mengasah diri. Pupuh Ketiga yaitu Pupuh
Asmarandana tentang penggambaran dharma kewajiban anak
muda agar senantiasa menjalani laku utama. Pupuh terakhir
11/11

berupa pupuh pangkur tentang sandi Asthma Cilacap.

Anda mungkin juga menyukai