Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“TARI SILAKUPANG KHAS PEMALANG”

DOSEN PENGAMPU

Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD FEBRIAN NUGROHO

191511049

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur selalu saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahNya makalah ini dibuat yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia yang diampu oleh Bapak Dr. Handriyotopo, S.Sn.,
M.Sn. saya terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah dan hasil dari makalah
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Sehingga saya sangat membuka bagi siapa pun
yang ingin memberikan kritik dan saran yang membangun bagi saya. Saya berharap dengan
selesainya makalah dengan judul “Tari Silakupang Khas Pemalang” dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca, Aamiin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Kebudayaan sebagai bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, baik secara
individual maupun komunal merupakan fenomena-fenomena yang tidak ada batasnya untuk
didiskusikan (Sumaryono 2011:17). Kesenian pada hakikatnya merupakan upaya manusia
untuk mengimplementasikan kembali pengalaman hidupnya. Sebuah karya seni lahir dari
proses batin penciptanya (Jazuli 1994:14).

Menurut Aristoteles menyatakan bahwa “seni tari yaitu sebuah gerakan ritmis yang
mempunyai tujuan untuk menghadirkan sebuah karakter manusia, yang sebagaimana
mereka bertindak dan menderita.” Menurut Jazuli mendefinisikan bahwa “seni tari yaitu
irama musik yang sebagai pengiring bisa digunakan untuk mengungkapkan maksud dan
suatu tujuan yang ingin disampaikan oleh pencipta tari melalui penari.” Tari pada dasarnya
adalah sarana untuk mengungkapkan perasaan dan jiwa manusia, baik secara perorangan,
bersama-sama atau bagi anak-anak, remaja atau orang dewasa. Tari selain sebagai media
ekspresi manusia secara individu sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya, juga merupakan
ekspresi komunal bagi sekelompok manusia. Dalam arti kata lain tari juga merupakan salah
satu produk budaya manusia sebagai hasil olahan cipta, rasa dan karsanya (Sumaryono
2011:5-13).

Pemalang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan


dengan Laut Jawa di Utara. Di pemalang terdapat berbagai macam budaya seperti makanan,
upacara adat,pertunjukan dan tarian adat. Pemalang memiliki berbagai macam tari tarian
adat misalnya sintren, lais, dan kuda kepang. Walaupun tarian tersebut banyak dijumpai di
daerah Pemalang. Namun, tarian-tarian tersebut bukan berasal dari Pemalang itu sendiri. Hal
tersebut membuat timbulnya kegelisahan bagi paran seniman dan budayawan Pemalang.
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, secara umum permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini adalah:
1. Apa itu tari Silakupang?
2. Apa tujuan tari Silakupang diciptakan?
3. Bagaimana tari Silakupang diciptakan?

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian mengenai Tari Silakupang ini adalah untuk:
1. Mengetahui, memahami dan mendiskripsikan mengenai itu Tari Silakupang.
2. Mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan bagaimana tari Silakupang ini dibuat.
3. Mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan fungsi dari tari Silakupang.

D. Manfaat
Hasil penelitian diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :
1. penelitian ini dapat memberi motivasi dan masukan dalam melakukan pementasan sehingga
Tari Silakupang bisa semakin dikenal oleh masyarakat umum khususnya di Kabupaten
Pemalang.
2. penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan tentang Tari Silakupang yang
memberikan inspirasi kepada masyarakat dalam mempelajari tari.
3. penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat dan sebagai
kegiatan apresiasi masyarakat untuk mengenal tari yang ada di daerahnya.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

Tari Silakupang merupakan pertunjukkan seni yang mengolaborasikan beberapa


kesenian khas pesisir Utara Pulau Jawa. Silakupang merupakan singkatan dari Sintren, Lais
dan Kuda Kepang. Tarian Sintren sebenarnya tarian ritual meminta hujan pada saat musim
kering oleh masyarakat setempat, sementara kuda kepang adalah tarian perang prajurit
berkuda. Lais sendiri, merupakan bentuk lain sintren karena pemainnya laki-laki. Tarian ini
di buat oleh seorang seniman Pemalang yang bernama Winahyu Dwi Anggono Putra,S.Pd,
pada tahun 2011. Beliau berkreasi dengan mengolah seni tari yang sudah ada di Pemalang
.Berbagai seni tari yang sudah ada dan berkembang di masyarakat Pemalang di kreasikan
sedemikian rupa menjadi tari Kebanggaan kabupaten pemalang yaitu Silakupang. “Tari
Silakupang ini muncul dari kegelisahan saya, dan banyak seniman dikabupaten pemalang,
dimana kabupaten Pemalang tidak mempunyai ikon seni tari tradisional.” Kata anggono.
“...Awal mula saya secara tidak langsung mendapat desakan dari para warga Pemalang
dan seniman yang lain yang menanyakan apakah ada tari tradisi khas Pemalang selain
Selendang Pemalang?. Semuanya mengeluh, itu-itu saja yang dibangga-banggakan sebagai
kesenian khas Pemalang. Saya berfikir keras hingga akhirnya menemukan kesenian
Silakupang. Dari situlah saya memiliki ide untuk menciptakan pertunjukan baru, dimana
mengkolaborasikan empat kesenian yang sudah ada sebelumnya. Kemudian saya mengutus
Ibu Ely koreografer dari sanggar Srimpi untuk membuat kesenian Silakupang berdasar
ide/gagasan dari saya. Namun dalam penggarapannya tetap saling bekerja sama. Artinya
apakah garapan yang sudah dibentuk oleh Ibu Ely sudah sesuai dengan apa yang saya
inginkan? Jika belum sesuai maka saya meluruskan. Tapi sejauh ini saya sangat cocok
dengan hasil garapan Ibu Ely”. Kata anggono saat di wawancarai oleh seorang mahasiswa.

Tari Silakupang diciptakan untuk membedakan tari Sintren, tari Kuda Kepang, Lais
dan Kuntulan yang ada di pantura barat. Tari Sintren dan tari Kuda Kepang di pantura barat
tampil secara individu dengan kemasan pertunjukan yang berbeda dengan Kabupaten
Pemalang. Masyarakat di pantura barat menyebut tarian Sintren dan tari Kuda kepang berdiri
sendiri pada setiap pertunjukannya. Tari Silakupang hanya ada di Kabupaten Pemalang.
Berkaitan dengan upaya pengembangan kepariwisataan, Tari Silakupang bisa mendukung
penciptaan branding yang memang perlu dilakukan Kabupaten Pemalang. Tari Silakupang
merupakan cerminan tata kehidupan masyarakat Pemalang Serta perwujudan simbolis dari
adat, agama, kebudayaan dan magis yang jalan beriringan dan menyatu bersama pola hidup
masyarakat Pemalang. Keunikan yang terdapat pada tari Silakupang adalah adanya
perpaduan antara empat sajian tari pada pertunjukan tari Silakupang yang menghasilkan
pertunjukan baru. Tari Silakupang ini membawa kegembiraan bagi masyarakat Pemalang
yang sangat antusias dengan kehadiran kesenian khas Kabupaten Pemalang dengan
menunjukkan antusiasnya setiap menonton acara pertunjukan tari Silakupang. Berbagai
ungkapan rasa syukur, hormat, gembira serta berbagai harapan diungkapkan dalam
pertunjukan Tari Silakupang, sehingga berperan juga memberi hiburan maupun tontonan
bagi masyarakat dengan harapan dapat menambah pengalaman jiwa atau sentuhan estetik.

Tari Silakupang sudah diperkenalkan pada awal mula munculnya tari Silakupang.
Berbagai upaya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mengenalkan,
mensosialisasikan dan mempromosikannya sebagai pertunjukan seni khas Kabupaten
Pemalang dengan harapan masyarakat mengenal dan dapat diterima dengan baik sebagai
kesenian khas Kabupaten Pemalang. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sudah mengenalkan
tari Silakupang kepada seluruh masyarakat melalui acara-acara besar yang diselenggarakan
oleh Kabupaten, diantanrnya: festival parade budaya di Provinsi dan pentas Duta Seni
Kabupaten Pemalang di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dinas
Pariwisata juga sudah mensosialisasikan tari Silakupang kepada seluruh masyarakat
Pemalang sehingga masing-masing Kecamatan memiliki kelompok pertunjukan Tari
Silakupang dengan ciri khas masing-masing.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tari Silakupang adalah tari tadisional kerakyatan Kabupaten Pemalang yang merupakan
penggabungan dari tari Sintren, tari Lais, tari Kuntulan, dan tari Kuda Kepang. Tari
Silakupang merupakan cerminan tata kehidupan masyarakat Pemalang sertaperwujudan
simbolis dari adat, agam, kebudayaan dan magis yang jalan beriringan dan menyatu bersama
pola hidup masyarakat Pemalang. Keunikan yang terdapat pada tari Silakupang adalah
adanya perpaduan antara empat sajian tari pada pertunjukan tari Silakupang yang
menghasilkan pertunjukan baru. Tari silakupang tercipta karena kegelisahan seniman dan
budayawan Pemalang karena belum memiliki tarian yang khas dari Pemalang itu sendiri.
Tari Silakupang memiliki fungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat Pemalang, sebagai
media hiburan, media pendidikan (edukatif), komunikatif, sebagai pembangkit dan pengikat
rasa solidaritas antar masyarakat Pemalang, sebagai media komunikasi antar pelaku seni
(penari, pemusik, koreografer) dengan penikamat seni (penonton dan pemerhati seni) serta
merangsang produktivitas bagi para seniman agar tercipta tari-tari kreasi baru.
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa hal yang dapat peneliti berikan saran yaitu:
1. Bagi koreografer diharapkan dapat tetap mempertahankan karakteristik gerak Tari
Silakupang dan dapat memperkenalkan kepada generasi muda khususnya di Kabupaten
Pemalang agar mengetahui serta dapat mempelajari Tari.
2. Silakupang sebagai salah satu tari khas dari Kabupaten Pemalang salah satunya dengan cara
mengajarkan secara langsung Tari Silakupang yang dapat dimulai dari siswa-siswa di
sanggar.
3. Untuk masyarakat Pemalang diharapkan agar bisa melestarikan tari Silakupang ini.
4. Bagi pemerintah Kabupaten Pemalang, hendaknya dapat mensosialisasikan kepada
masyarakat khususnya masyarakat Pemalang agar dapat mengetahui Tari Denok Widuri
sebagai salah satu tari khas dari Kabupaten Pemalang yaitu dengan cara menerapkan
ekstrakurikuler Tari Denok Widuri di sekolah menengah dan atas yang selanjutnya diadakan
lomba pentas Tari Denok Widuri.
DAFTAR PUSTAKA

Iva ratna sari, 2015 “BENTUK PERTUNJUKAN TARI SILAKUPANG


SANGGAR TARI SRIMPI KECAMATAN AMPELGADINGKABUPATEN
PEMALANG” https://lib.unnes.ac.id/21974/
Gnews, 2019 “Silakupang Ikon Tari Tradisional Pemalang”
https://www.g-news.id/2019/05/12/silakupang-ikon-tari-tradisional-pemalang/
Kurniawan Aris,2019 Budaya Indonesia – Pengertian, Sejarah, Unsur, Faktor, Manfaat, Para
Ahli, https://www.gurupendidikan.co.id/budaya-indonesia/

Bitar, 2019, “Pengertian Seni Tari – Fungsi, Peranan, Jenis, Contoh, Para Ahli”
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-seni-tari/

Anda mungkin juga menyukai