Anda di halaman 1dari 11

SUSUNAN FORMASI BARISAN KARNAVAL SDN 1 PURWOHARJO

TAHUN 2015

1. Sound System 1

2. Pasukan berkuda (4 anak)

3. BEC (1 anak)

4. Spanduk 1: Tema Nasional (2 anak)

5. Pembawa atribut kenegaraan (Gambar Pancasila, Presiden, dan Wakil Presiden)/ 3 anak

6. Pembawa bendera merah putih (17 anak)

7. Pembawa umbul-umbul (8 anak)

8. Spanduk 2: Kuwung Wetan Tanah Blambangan (2 anak)

9. Mobil Hias

10. Kereta Kuda

11. Spanduk 3: SDN 1 Purwoharjo Siap Melaksanakan Pendidikan yang Berprestasi dst. (2 anak)

12. Punggawa Kerajaan/ Raja dan Ratu yang jalan kaki.

13. Prajurit

14. Sound System 2

15. Spanduk 4: Bianglala Seni Blambangan.

16. Gandrung

17. Jebeng Thole

18. Kuntulan

19. Janger

20. Jaranan

21. BEC Cilik/ Putri Bunga/ Pasukan becak.


NARASI KARNAVAL SDN 1 PURWOHARJO TAHUN 2017

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Selamat siang, salam sejahtera masyarakat Purwoharjo dan sekitarnya.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Selamat berjumpa dengan keluarga besar SDN 1 Purwoharjo dalam efen karnaval
perayaan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan.Republik Indonesia ke-72.
Hari ini, dengan didukung oleh paguyuban orang tua siswa dan komite
sekolah, keluarga besar SDN 1 Purwoharjo dengan bangga mempersembahkan
pawai akbar karnaval dengan tema: “MEKARE SRENGENGE TANAH
BLAMBANGAN”.

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.


“ KITA INDONESIA, KITA PANCASILA, BERSATU MENUJU BANGSA
INDONESIA YANG BERKARAKTER “
Pawai akbar Karnaval ini diikuti kurang lebih oleh 300 siswa-siswi SDN 1
Purwoharjo beserta segenap dewan guru dan komite sekolah. Dengan semangat
proklamasi 17 Agustus 1945, SDN 1 Purwoharjo siap melaksanakan pendidikan
yang berpancasila, berprestasi, berbudaya, berkarakter serta unggul dalam bidang
akademik maupun non akademik.

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.


Inilah Formasi regu Karnaval SDN 1 Purwoharjo.
1. Pertama sebagai barisan penghormatan, ditampilkan regu pembawa
bendera, regu umbul-umbul dan regu pembawa atribut lambang kenegaraan.
Sebagai regu penghormatan, Drumban Gita Respati SDN 1 Purwoharjo telah
banyak mengukir prestasi yang membanggakan. Diantaranya prestasi yang
baru saja diraih di tahun 2017 ini adalah:
 Sebagai juara umum Open Marching Competition Tingkat Kabupaten
Tahun 2017. Dalam open tersebut prestasi yang diraih adalah:
- Juara 1 katagori lomba Colour Guard (pembawa bendera) Klasemen
SD Etnik
- Juara 1 katagori lomba Paramanandi ( Mayoret terbaik) Klasemen
SD Etnik
- Juara 1 katagori lomba Unjuk Gelar Klasemen SD Etnik
- Juara 1 katagori lomba Kirab Klasemen SD Etnik
2. Barisan Kedua secara beurutan ditampilkan pasukan gandrung, Jebeng Thole,
Ratu, dan Raja dengan memakai busana yang anggun dan memukau,
bernuansa tradisional dan modern dengan ciri khas masing-masing. Hal ini
menggambarkan persatuan dan kesatuan antara aparat pemerintahan dengan
rakyatnya baik kalangan tua maupun generasi muda. Barisan ini juga
menggambarkan bahwa masyarakat Blambangan bersikap dinamis dan
modern mengikuti perkembangan zaman, namun tetap menjunjung tinggi dan
mempertahankan akar budaya dan tradisi yang ada.

3. Barisan ketiga secara berurutan ditampilkan regu permaisuri, putri bali, putri
bunga. Hal ini menggambarkan bahwa perjuangan masyarakat blambangan
dalam mengusir penjajah peran wanita sangat vital untuk mendukung,
momotivasi, penyemangat kaum lelaki dalam perjuangan.
4. Barisan keempat secara berurutan ditampilkan Bianglala seni blambangan
yang meliputi Jaranan, kucingan,dan macanan. Hal ini menggambarkan
bahwa bumi blambangan dalam sejarah perjuangan mengusir penjajah tidak
bisa lepas dari peran keanekaragaman budaya sebagai sarana penghibur,
pemberi motivasi, dan sebagai alat untuk mengumpulkan massa.
5. Barisan terakhir ditampilkan regu aparat negara, keamanan, olahragawan dan
1 pleton regu Drumban Gita Respati.
Regu drumbad sebagai reu pamungkas dikandung maksud memberikan
dorongan, motivasi dalam memeriahkan peringatan HUTRI ke 72 bagi regu
karnaval SDN 1 Purwoharjo. Perlu diketahui bersama bahwa Drumban Gita
Respati SDN 1 Purwoharjo telah banyak mengukir prestasi yang
membanggakan. Diantaranya prestasi yang baru saja diraih di tahun 2017 ini
adalah:
 Sebagai juara umum Open Marching Competition Tingkat Kabupaten
Tahun 2017. Dalam open tersebut prestasi yang diraih adalah:
- Juara 1 katagori lomba Colour Guard (pembawa bendera) Klasemen
SD Etnik
- Juara 1 katagori lomba Paramanandi ( Mayoret terbaik) Klasemen
SD Etnik
- Juara 1 katagori lomba Unjuk Gelar Klasemen SD Etnik
- Juara 1 katagori lomba Kirab Klasemen SD Etnik
Sinopsis Karnaval Koalisi Pelangi Gugus Gentengkulon :
SD Muhammadiyah 6 Genteng, SD Aletheia Genteng,
SDN 3 Genteng, SDN 5 Genteng Dan SDN 6 Genteng.
Dengan Tema :

KERAGAMAN SENI BUDAYA BLAMBANGAN.


Berdasarkan Semboyan I Love Banyuwangi, 5 SD Sebagai Koalisi
Pelangi Gugus Gentengkulon, Menciptakan Adanya Persatuan
Dan Kesatuan Dalam Mencapai Kemajuan Blambangan Pada HUT
Kemerdekaan RI Yang Ke 69 Ini Mengedepankan Tema :
KERAGAMAN SENI BUDAYA BLAMBANGAN
Seni Budaya Blambangan akan kita wujudkan dalam barisan
karnaval ini:

1. Pertama sebagai barisan penghormatan ditampilkan 1 pleton


pembawa bendera dan regu drum band dari SD Muhammadiyah 6
Genteng
2. Kedua SD Aletheia Genteng dengan rumah adat dan masyarakat
osingnya. Dengan maksud RUMAh sebagai pelindung nilai-nilai
luhur sebuah budaya, sementara OSING adalah mengasingkan
diri dari masyarakat lain, maka RUMAH ADAT OSING ini memiliki
makna bahwa Rumah yang didirikan untuk mengasingkan diri
dari masyarakat lain agar budaya yang kita uri-uri ini tetap
murni tanpa ada pengaruh dari pihak luar.
Suku OSING sendiri merupakan suku yang tidak mengenal KASTA,
baik orang kaya ataupun miskin memiliki derajat yang sama.

3. Selanjutnya SDN 3 Genteng yang menampilkan Seni Tari Budaya


Blambangan dengan judul “TARI KALI ELO”
Kali Elo adalah nama sungai yang membelah kota Banyuwangi
yang mengibaratkan masyarakat OSING sebagai aliran sungai
yang terus mengalir tak terbendung batu padas. Maknanya yaitu
walaupun dalam kehidupannya masyarakat Blambangan
menemui halang rintangan tetapi masyarakat Blambangan tidak
akan pernah menyerah tetapi sebaliknya akan maju terus
pantang mundur memajukan Banyuwangi melalui SENI BUDAYA
nya.
4. SDN 5 Genteng dalam tampilannya yang berjudul “SAPU KEREK”
yang menggambarkan bahwa anak-anak yang suka
membersihkan lingkungan karena lingkungan yang indah dan
bersih ini merupakan sebagian dari iman.
Makna tarian ini adalah berusaha mewujudkan Banyuwangi IJO
ROYO-ROYO melalui peningkatan kebersihan lingkungan
sehingga dapat mendukung kemajuan Kabupaten Banyuwangi.
5. Dan yang terakhir SDN 6 Genteng dengan “TARI JARANAN”nya
berusaha ikut mengedepankan persatuan dan kesatuan. Karena
tari jaranan selain sebagai hiburan, juga dipakai sebagai alat
pemersatu yang tergambarkan dari kesatuan gerak tari dan
permainan alat musik tradisionalnya yang dapat membentuk
kesatuan gerak yang bersamaan sehingga mampu
menggambarkan pasukan berkuda yang melawan penjajah
tempo dahulu.
Penggambaran tarian jaranan merupakan langkah masyarakat
Banyuwangi yang mempertahankan wilayah Banyuwangi dari
penjajah agar terbebas dan memajukan Banyuwangi menjadi
sebuah KOTA yang unggul dari kota-kota lain.
FORMASI BARISAN KARNAVAL SDN 1 PURWOHARJO
TEMA “ MEKARE SRENGENGE TANAH BLAMBANGAN”

1. Spanduk Tema “ Mekare tanah Blambanagan”


2. Atribut Kenegaraan ( Pancasila , Presiden, wapres
3. Bendera Merah Putih
4. Umbul-umbul
5. Gandrung
6. Jebeng Thole
7. Ratu
8. Raja
9. Permaisuri
10.Putri Bali
11.Putri Bunga/Fanatasi
12.BEC
13.Jaranan
14.Kucingan
15.Leak
16.Macanan
17.Aparat Negara
18.Olah Raga
19.Campuran.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan tari Kucingan di Dusun
Rejosari Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri yang mencakup sejarah, fungsi,
dan bentuk penyajian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah kelompok kesenian tari Kucingan di Dusun Rejosari Kecamatan
Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan,
yaitu: observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Keabsahan data
diperoleh melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
sejarah tari Kucingan, merupakan tari yang berasal dari pethilan Reog, diciptakan
untuk menarik masyarakat pada masa pasca kemerdekaan dan memberi
penyuluhan agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan. (2) fungsi tari Kucingan
adalah sebagai hiburan, yang sering dipentaskan di berbagai acara antara lain:
peringatan hari besar, kunjungan pejabat, tanggapan, mapak panen, kampanye
partai politik. (3) bentuk penyajian tari Kucingan antara lain: gerakan yang dilakukan
improvisasi, menirukan gerak-gerik binatang kucing. Iringannya mengikuti gerakan
penari yaitu menggunakan iringan obyog, yang terdiri dari srepeg dan sampak
ponoragan. Menggunakan barongan dan topeng sebagai pengganti riasnya. Tata
busana yang digunakan sederhana, yakni kaos, celana kenji, usus-ususan, dan
sabuk untuk penari kucing, serta rompi, celana bujangganong, rampek, binggel, dan
gelang budru untuk penari tikus. Tempat pertunjukan yang digunakan adalah alam
terbuka (halaman rumah, pekarangan kosong, lapangan, dll). Jumlah penari tidak
dipatok, tergantung kebutuhan dan permintaan. Pementasan bisa dilaksanakan
kapan saja, pagi, siang, sore, ataupun malam. Penyajian tari Kucingan
menggunakan setting, yang terbagi menjadi dua yaitu setting buatan, antara lain
meja, kursi, dan rakitan bambu, serta setting alam yaitu pohon dan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai