Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan mengapa setiap level manajer harus memahami proses akuntansi?

Jawab :
Informasi akuntansi bagi sebuah perusahaan merupakan subyek penting dalam berbagai
keputusan manajemen. Dalam informasi akuntansi semua kejadian atau transaksi dicatat,
diklasifikasi, dikelompokkan, dilaporkan, dan diinterpretasikan. Informasi tersebut sangat
dibutuhkan oleh setiap level manajer dalam mengambil keputusan sehari-hari maupun keputusan
khusus yang kadangkala diambil seperti keputusan menambah volume produksi, keputusan
penggantian mesin, dan lain sebagainya.
Peran penting informasi akuntansi bagi setiap manajer dapat kita lihat dari tiga tujuan utama
sistem informasi akuntansi manajemen, yaitu:
• Menyediakan informasi untuk menghitung kos produk dan jasa dan kos dari objek kos lainnya
yang menjadi perhatian manajemen.
• Menyediakan informasi untuk pelaksanaan proses manajemen, yaitu perencanaan,
pengendalian, dan perbaikan berkesinambungan.
• Menyediakan informasi untuk evaluasi dan pengukuran kinerja, serta untuk pengambilan
keputusan.
Sesuai dengan tujuan utama sistem informasi akuntansi manajemen tersebut, informasi akuntansi
sangat dibutuhkan bagi manajer dalam kegiatan manajemen. Setiap level manajer harus paham
terhadap proses akuntansi tersebut sehingga manajer dapat mengetahui segala perubahan yang
terjadi serta dapat menganalisis perubahan tersebut, sehingga dapat ditemukan sebab-sebab
perubahan. Dengan mengetahui sebab-sebab perubahan, manajer dapat mengambil keputusan
dengan tepat.

2. Jelaskan perbedaan antaran akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan?

Jawab :
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan:
a. Pengguna Laporan
- Akuntansi manajemen : informasi digunakan oleh manajer internal organisasi.
- Akuntansi keuangan : informasi digunakan oleh eksternal organisasi seperti pemegang
saham, kreditor, investor, lembaga pemerintah, serikat pekerja.
b. Periode Pelaporan
- Akuntansi manajemen : periode pelaporan tidak terikat waktu dan ditentukan oleh
organisasi sesuai kebutuhan dan kesepakatan antar manajemen dalam organisasi.
- Akuntansi keuangan : periode pelaporan sangat jelas bisa tahunan, semesteran, atau
bulanan dan sudah diatur oleh organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia melalui
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Otoritas Jasa Keuangan.(OJK)
c. Bentuk Laporan
- Akuntansi manajemen : isi dan format laporan fleksibel sesuai dengan kebutuhan
manajemen.
- Akuntansi keuangan : isi dan format diatur oleh organisasi profesi Ikatan Akuntan
Indonesia melalui Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
d. Fungsi
- Akuntansi manajemen : informasi berfungsi untuk pelaksanaan aktivitas manjerial seperti
perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, evaluasi dan pengukuran kinerja,
dan perbaikan berkesinambungan.
- Akuntansi keuangan : informasi berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban pihak
manajemen kepada pemilik atas sumber daya yang dikelolanya, serta kepada pihak ketiga
sebagai pemberi pinjaman.

e. Dimensi Waktu
- Akuntansi manajemen : berorientasi masa depan untuk memfasilitasi aktivitas
perencanaan, pembuatan keputusan investasi, dan pengendalian.
- Akuntansi keuangan : berorientasi masa lalu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan seluruh aktivitas

f. Pengauditan
- Akuntansi manajemen : bukan obyek audit
- Akuntansi Keuangan : obyek audit oleh auditor independen teruatam untuk perusahaan
yang terdaftar di Bursa Saham

g. Akurasi
- Akuntansi manajemen : informasi lebih mengutamakan kecepatan informasi untuk
pengambilan keputusan taktis, atau operasional harian meskipun akurasi informasinya
tidak tinggi.
- Akuntansi keuangan : akurasi informasi menjadi salah satu karakteristik laporan keuangan
yang berkualitas. Jika menggunakan kos saat ini maka harus ada penilaian dari appraisal.

h. Jenis dan Sifat Informasi


- Akuntansi manajemen : informasi bersifat historis, saat ini, dan masa depan, kuantitatif
dan kualitatif, keuangan dan non keuangan, objektif dan subjektif.
- Akuntansi keuangan : informasi bersifat historis, kuantitatif, objektif, keuangan, dan nilai
saat ini berdasarkan penilaian jasa penilai.

i. Lingkup informasi
- Akuntansi manajemen : informasi sangat rinci per jenis biaya, per divisi, dan per periode.
- Akuntansi keuangan : informasi bersifat agregat/global dan komprehensif/menyeluruh
mewakili organisasi.

3. Berikut ini adalah data mengenai jam mesin dan beban listrik tahun 2021:

Beban Listrik Beban Listrik


Bulan Jam Mesin Bulan Jam Mesin
(Rp) (Rp)
January 100 11.750 July 230 25.000
February 200 23.500 August 300 28.500
March 100 11.750 September 150 18.000
April 160 21.500 October 310 30.000
May 130 15.000 November 240 26.000
June 130 15.000 December 200 23.500
Pertanyaan:
 Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi beban listrik variabel per jam mesin
 Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi beban listrik tetap per bulan
 Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
 Estimasi berapa jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin adalah 150 jam mesin

Jawab :

Penentuan unsur tetap dan variabel kos


Keterangan Tertinggi Terendah Selisih
Kos Beban Listrik (Y) 30.000 11.750 18.250
Jam Mesin (X) 310 100 210
 Beban listrik variabel per jam mesin
V = 18.250/210
= 86,904
Jadi beban listrik variabel per jam mesin = 86,9
 Beban listrik tetap per bulan
T (kos tetap) = Ya – Vxa
= 30.000 – 86,904 (310)
= 30.000 – 26.940
= 3.060
 Fungsi kos listrik bulanan
Y = T + VX
= 3.060 + 86,904X
 Jika jumlah jam mesin adalah 150, maka estimasi jumlah beban listrik:
Y = 3.060 + 86,904X
= 3.060 + 86,904 (150)
= 3.060 + 13.035,6
= 16.095,6

Sumber:
Narsa, I. Made. 2019. Akuntansi Manajemen (edisi 3). Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. Halaman 1.22-2.43

Anda mungkin juga menyukai