Anda di halaman 1dari 5

FITRIA DWI SAFIRA

205090500111069

B A G A N K E N D A L I C U S U M-
EWMA
PENDAHULUAN

• Bagan Kendali Shewhart:


- Digunakan pada Fase I untuk menjamin proses terkendali (in-control)
- Kurang digunakan pada Fase II (Umumnya proses pada Fase II telah terkendali).
- Mendiagnosa pola data pada Fase I.
- Kurang sensitif dalam mendeteksi pergeseran kecil (shift< 1,5σ).
- Salah satu strategi agar dapat mendeteksi pergeseran kecil (small shift) adalah
dengan menggunakan warning limits, namun demikian akan mengurangi nilai
ARL0 meski proses in-control.

• Bagan Kendali Cumulative Sum dan EWMA


- Digunakan pada Fase II
- Sensitif dalam mendeteksi small-shift.
- Seringkali disebut sebagai Bagan Kendali Time-Weighted.

BAGAN KENDALI CUSUM

• Prinsip Dasar Cusum


- Asumsikan diambil 𝑚 ≥ 1 dan 𝑥̅𝑗 adalah rata-rata sampel ke-𝑗, maka
𝑖

𝐶𝑖 = ∑(𝑥̅𝑗 − 𝜇0 ) … (1)
𝑗=1
𝐶𝑖 adalah nilai cusum up to sampel ke-𝑖.
𝜇0 adalah nilai target
- Dengan 𝜇0 = 10, maka rumusan (1) menjadi:
𝑖

𝐶𝑖 = ∑(𝑥̅𝑗 − 10)
𝑗=1
𝑖−1

𝐶𝑖 = (𝑥̅𝑗 − 10) + ∑(𝑥̅𝑗 − 10)


𝑗=1
𝐶𝑖 = (𝑥̅𝑗 − 10) + 𝐶𝑖−1
- Dua pendekatan membuat bagan kendali CUSUM
1. Tabular/Algoritmik
2. V-Mask

BAGAN KENDALI EWMA

• Memberikan hasil yang relatif sama dengan bagan kendali CUSUM.


• Lebih mudah terapannya dibandingkan dengan CUSUM.
• Disebut juga Bagan Kendali Geometric Moving Average (GMA).
• Dikenalkan oleh Roberts (1959) dengan
𝑧𝑖 = 𝜆𝑥𝑖 + (1 − 𝜆)𝑧𝑖−2 … (12)
Di mana 0 < 𝜆 ≤ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑧0 = 𝜇0

𝑧𝑖 = 𝜆𝑥𝑖 + (1 − 𝜆)[𝜆𝑥𝑖−1 + (1 − 𝜆)𝑧𝑖−2 ]


𝑧𝑖 = 𝜆𝑥𝑖 + 𝜆(1 − 𝜆)𝑥𝑖−1 + (1 − 𝜆)2 𝑧𝑖−2

Untuk 𝑧𝑖−𝑗 , 𝑗 = 2,3, … , 𝑡


𝑖−1

𝑧𝑖 = 𝜆 ∑(1 − 𝜆)𝑗 𝑥𝑖−𝑗 + (1 − 𝜆)𝑖 𝑧0 … (13)


𝑗=0
𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎:

𝑖−1
1 − (1 − 𝜆)𝑖
𝜆 ∑(1 − 𝜆)𝑗 = 𝜆 [ ]
1 − (1 − 𝜆)
𝑗=0
𝑖−1

𝜆 ∑(1 − 𝜆)𝑗 = 1 − (1 − 𝜆)𝑖


𝑗=0

• Jika 𝜒~𝑁(𝜇, 𝜎 2 ), maka


𝜆
𝜎 2 𝑧𝑖 = 𝜎 2 ( ) [1 − (1 − 𝜆)2 ] … (14)
2−𝜆
• Sehingga
𝜆
𝑈𝐶𝐿 = 𝜇0 + 𝐿𝜎√( ) [1 − (1 − 𝜆)2 ] … (15)
2−𝜆
𝐶𝐿 = 𝜇0
𝜆
𝐿𝐶𝐿 = 𝜇0 − 𝐿𝜎 √( ) [1 − (1 − 𝜆)2 ] … (16)
2−𝜆

Anda mungkin juga menyukai