Anda di halaman 1dari 13

(Solusi Persamaan Linier dan Nonlinier dengan Metode Cholesky dan

Metode Bisection)

Laporan Praktikum Ke-1

Disusun untuk Memenuhi Laporan Praktikum


Pengantar Analisis Numerik

Oleh:
Fitria Dwi Safira
205090500111069

Asisten:
1. Agustina Nurindra S. 195090500111007
2. Zakiyyah Isnaini 195090500111040
3. Kadek Siska Putri A. 195090500111042
4. Ahza Fikri Indrastata 195090507111001

PROGRAM STUDI SARJANA STATISTIKA


JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I
STUDI KASUS

1. Buatlah sistem persamaan linier 4 variabel (tiap orang harus


beda) kemudian cari solusinya menggunakan software R
dengan metode Cholesky.

2. Tentukan akar/solusi dari persamaan non-linier berikut


menggunakakn metode Bisection dengan toleransi = 10-5
(Gunakan MS Excel)
a. 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 2 − 𝑥 dengan interval [0,1.5] (Untuk
presensi ganjil)
b. 𝑓(𝑥) =𝑙𝑛 𝑙𝑛 𝑥 − 5 + 𝑥 dengan interval [3,4] (Untuk
presensi genap)
BAB II
METODE

No. Source Code Penjelasan


1. B<-matrix(c(6,2,1,- Membuat matriks yang
1,2,4,1,0,1,1,4,-1,- berukuran 4x4. Syarat untuk
1,0,-1,3),4,4) melakukan metode cholesky
adalah determinan dari
matriks B harus definit
positif.
2. L <- t(chol(B)) Mencari faktorisasi
cholesky dari matriks B.
Kemudian disimpan pada
vektor L.
3. Lt <- t(L) Mencari transpose dari
vektor L
4. b<-c(9,13,11,8) Mendefiniskan vektor ruas
kanan. Disimpan pada obyek
b.
5. y<-solve(L)%*%b Mencari solusi persamaan.
6. x<-solve(Lt)%*%y Mencari solusi persamaan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tentukan 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3, 𝑥4 dari sistem persamaan di bawah ini dengan


metode dekomposisi cholesky
6𝑥1 + 2𝑥2 + 𝑥3 − 𝑥4 = 9
2𝑥1 + 4𝑥2 + 𝑥3 + 0𝑥4 = 13
𝑥1 + 𝑥2 + 4𝑥3 − 𝑥4 = 11
−𝑥1 + 0𝑥2 − 𝑥3 + 3𝑥4 = 8

Penyelesaian manual:

𝐵𝑥 = 𝑏
6 2 1 −1 𝑥1 9
2 4 1 0 𝑥2 13
( ) (𝑥 ) = ( )
1 1 4 −1 3 11
−1 0 −1 3 𝑥4 8
𝑙11 = √𝑎11 = √6 = 2.4495
𝑎21 2
𝑙21 = = = 0.8165
𝑙11 √6
𝑎31 1
𝑙31 = = = 0.4082
𝑙11 √6
𝑎41 1
𝑙41 = =− = −0.4082
𝑙11 √6
2.4495 0 0 0
0.8165 𝑙22 0 0
𝐿=( )
0.4082 𝑙32 𝑙33 0
−0.4082 𝑙42 𝑙43 𝑙44
𝑙22 = √𝑎22 − 𝑙 2 21 = √4 − 0.81652 = 1,8257
𝑎32 − 𝑙21 𝑙31 1 − 0,8165(0,4082)
𝑙32 = = = 0,3651
𝑙22 1.8257
𝑎42 − 𝑙21 𝑙41 0 − 0,8165(−0,4082)
𝑙42 = = = 0,1826
𝑙22 1,8257
2.4495 0 0 0
0.8165 1,8257 0 0
𝐿=( )
0.4082 0,3651 𝑙33 0
−0.4082 0,1826 𝑙43 𝑙44
𝑙33 = √𝑎33 − (𝑙 2 31 + 𝑙 2 32 ) = √4 − (0,40822 + 0,36512 ) = 1,9235
𝑎43 − (𝑙31 𝑙41 + 𝑙32 𝑙42 )
𝑙43 =
𝑙33
−1 − (0,4082(−0,4082) − 0,3651(0,1826)
𝑙43 = = −0,4679
1,9235
𝑙44 = √𝑎44 − (𝑙 2 41 + 𝑙 2 42 + 𝑙 2 43 )
𝑙44 = √3 − (−0,40822 −0,36512 −0,46792 ) = 1,6066
2.4495 0 0 0
0.8165 1,8257 0 0
𝐿=( )
0.4082 0,3651 1,9235 0
−0.4082 0,1826 −0,4679 1,6066

2.4495 0.8165 0.4082 −0.4082


𝑇 0 1,8257 0,3651 0,1826
𝐿 =( )
0 0 1,9235 −0,4679
0 0 0 1,6066

𝐿𝑦 = 𝑏
2.4495 0 0 0 𝑦1 9
0.8165 1,8257 0 0 𝑦2 13
( ) (𝑦 ) = ( )
0.4082 0,3651 1,9235 0 3 11
−0.4082 0,1826 −0,4679 1,6066 𝑦4 8

9
𝑦1 = = 3,6742
2,4495
𝑦2 = 13 − 1,8257(3,6742) = 5,4774
11 − 0,4082(3,6742) − 0,3651(5,4742)
𝑦3 = = 3,8991
1,9235
8 + 0,4082(3,6742) − 0,1826(5,4774) + 0,4679(3,8664)
𝑦4 =
1,6066
𝑦4 = 6,4263
𝑦1 3,6742
𝑦2 5,4774
(𝑦 ) = ( )
3 3,8991
𝑦4 6,4263
𝑇
𝐿 𝑥=𝑦
2.4495 0.8165 0.4082 −0.4082 𝑥1 3,6742
0 1,8257 0,3651 0,1826 𝑥2 5,4774
( ) (𝑥 ) = ( )
0 0 1,9235 −0,4679 3 3,8991
0 0 0 1,6066 𝑥4 6,4263
6,4263
𝑥4 = =4
1,6066
3,8991 + 0,4679(4)
𝑥3 = =3
1,9235
5,4774 − 0,3651(3) − 0,1826(4)
𝑥2 = =2
1,8257
3,6742 − 0,8165(2) − 0,4082(3) + 0,4082(4)
𝑥1 = =1
2,4495
Maka solusi dari persamaan tersebut adalah
𝑥1 = 1 𝑥2 = 2 𝑥3 = 3 𝑥4 = 4

Penyelesaian dengan Software R:


Langkah-langkah:
1) Membuat matriks yang berukuran 4x4. Syarat untuk
melakukan metode cholesky adalah determinan dari matriks
B harus definit positif.
2) Mencari faktorisasi cholesky dari matriks B. Kemudian
disimpan pada vektor L
3) Mencari transpose dari vektor L
4) Mendefiniskan vektor ruas kanan. Disimpan pada obyek b.
5) Mencari solusi persamaan.
6) Mencari solusi persamaan.
Diperoleh solusi yaitu : 𝑥1 = 1 𝑥2 = 2 𝑥3 = 3 𝑥4 = 4

Maka dapat disimpulan bahwa hasil manual dengan hasil software


adalah sama.

2. Tentukan akar/solusi dari persamaan non-linier berikut


menggunakakn metode Bisection dengan toleransi = 10-5
(Gunakan MS Excel)
𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 2 − 𝑥 dengan interval [0,1.5]

Langkah-langkah melakukan metode Bisection adalah:


𝑎0 +𝑏0
a. Menentukan 𝑐0 =
2
b. Jika 𝑓(𝑐0 ) = 0, maka 𝑐0 adalah akar dari persamaan tersebut.
iterasi berhenti
(𝑏0 −𝑎0 )
c. Menghitung ℎ0 = 2
d. Jika 𝑓(𝑎0 ). 𝑓(𝑐0 ) < 0 , maka 𝑎1 = 𝑎0 dan 𝑏1 = 𝑐0 . Interval
menjadi [𝑎0 , 𝑐0 ]
e. Jika 𝑓(𝑎0 ). 𝑓(𝑐0 ) > 0 , maka 𝑎1 = 𝑐0 dan 𝑏1 = 𝑏0 . Interval
menjadi [𝑐0 , 𝑏0 ]
Langkah-langkah tersebut dilakukan sampai dengan ℎ0 < 𝐸. Nilai E
sudah ditentukan yaitu 10−5
Berikut ini adalah perhitungan metode bisection dengan bantuan
MS.Excel
no a c b f(a) f(c) f(b) e
1 0 0,75 1,5 -1 -0,633 0,981689 -
2 0,75 1,125 1,5 -0,632999983 -0,04478 0,981689 0,375
3 1,125 1,3125 1,5 -0,044783151 0,402951 0,981689 0,1875
4 1,125 1,21875 1,3125 -0,044783151 0,164206 0,402951 -0,09375
5 1,125 1,171875 1,21875 -0,044783151 0,056165 0,164206 -0,046875
6 1,125 1,148438 1,171875 -0,044783151 0,004825 0,056165 -0,0234375
7 1,125 1,136719 1,148438 -0,044783151 -0,02019 0,004825 -0,0117188
8 1,136719 1,142578 1,148438 -0,02019328 -0,00774 0,004825 0,00585938
9 1,142578 1,145508 1,148438 -0,00773816 -0,00147 0,004825 0,00292969
10 1,145508 1,146973 1,148438 -0,001470279 0,001674 0,004825 0,00146484
11 1,145508 1,14624 1,146973 -0,001470279 0,000101 0,001674 -0,0007324
12 1,145508 1,145874 1,14624 -0,001470279 -0,00068 0,000101 -0,0003662
13 1,145874 1,146057 1,14624 -0,000684899 -0,00029 0,000101 0,00018311
14 1,146057 1,146149 1,14624 -0,00029205 -9,6E-05 0,000101 9,1553E-05
15 1,146149 1,146194 1,14624 -9,55861E-05 2,66E-06 0,000101 4,5776E-05
16 1,146149 1,146172 1,146194 -9,55861E-05 -4,6E-05 2,66E-06 -2,289E-05
17 1,146172 1,146183 1,146194 -4,64661E-05 -2,2E-05 2,66E-06 1,1444E-05
18 1,146183 1,146189 1,146194 -2,19054E-05 -9,6E-06 2,66E-06 5,722E-06
19 1,146189 1,146192 1,146194 -9,62491E-06 -3,5E-06 2,66E-06 2,861E-06

Perhitungan berhenti di iterasi ke-18 karena ℎ0 < 𝐸. Didapatkan akar


persamaan dari 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 − 2 − 𝑥 yang terletak pada interval [0,1.5]
dengan toleransi 10−5 yaitu 1,1462
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Metode Cholesky adalah sebuah metode penyelesaian persamaan
linear simultan yang diperoleh dari rumusan matematika berdasarkan atas
unsur koefisien variabel yang simetris. Metode ini memiliki beberapa
ciri, yaitu matriks yang akan diselesaikan harus merupakan matriks
bujursangkar (ber-ordo sama), unsur matriks baris sama dengan unsur
matriks kolom pada indeks baris dan kolom yang sama. Angka diluar
diagonal utama harus memiliki nilai yang sama. Metode Cholesky ini
memiliki 2 jenis rumusan. Hal ini berdasarkan jenis matriks yang
dikerjakan, yaitu apabila matriks tersebut memenuhi nilai positif definit
maka penyelesaian matriks tersebut menggunakan rumusan 𝐴 = 𝐿𝑇 𝐿,
apabila tidak memenuhi maka menggunakan rumusan 𝐴 = 𝐿𝑇 𝐷𝐿. Dari
hasil penyusunan laporan yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa
terapan metode numerik khususnya metode Cholesky dalam persoalan
matematika cukup diperlukan karena dengan metode ini dapat dibuktikan
dan dicari faktor dari suatu matriks. Selain itu, berdasarkan analisis soal
yang saya lakukan, dapat di simpulkan pula bahwa tidak semua persoalan
matriks dapat diselesaikan dengan metode Cholesky.
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa persamaan non
linier itu dapat diselesaikan dengan metode Numerik dan dalam
metode numerik itu sendiri terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan persamaan non linier tersebut.
yaitu salah satunya dengan menggunakan metode Bisection (bagi dua).
Metode Bisection adalah salah satu kelas metode pengelompokan,
karena prosedur untuk mendapatkan nilai x untuk f(x) = 0 dilakukan
melalui pendekatan kelompok akar. Yang mana Proses dimulai
dengan menentukan sebuah interval dimana fungsi tersebut bertukar
tanda. Kemudian penempatan perubahan tanda dari akar ditandai lebih
teliti dengan cara membagi interval tersebut menjadi sejumlah
subinterval (pada metode bagi dua, pencarian subintervalnya dengan
cara membagi dua). Setiap subinterval dicari untuk menempatkan
perubahan tanda. Proses tersebut diulangi dengan subinterval yang
semakin lama semakin kecil hingga dicapai suatu proses konvergensi.
4.2 Saran
Berdasarkan perhitungan persamaan non linear dengan metode
Bisection dapat membantu untuk mencari akar-akar fungsi kontinyu.
Prinsipnya dengan menggerakkan titik-titik ujung interval sedemikian
sehingga menjadi lebih dekat dan lebih dekat lagi sampai memperoleh
sembarang interval yang mengurung nol. Namun, pada metode ini terlalu
banyak langkah yang diperlukan untuk mencapai kekonvergenan. Hal ini
tentunya menjadi tidak efektif dan memakan waktu yang cukup lama.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai