Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alifah Ayu Wardani

NPM : 19.11.1001.1011.332
Mata Kuliah : Sosiologi Hukum
Kelas : 05 (Sore)
Dosen Pengampu : Sutrisno

Jawaban
1. Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari dan menganalisis tentang suatu hukum di
dalam masyarakat agar dapat mengetahui pengaruh hukum dalam masyarakat.
2. Kajian karakteristik sosiologi hukum memiliki empat macam yaitu :
 Deskripsi
3. Sosiologi hukum mengkaji
 Sosiologi hukum mengkaji hukum dalam wujudnya atau Government Social
Control. Dalam hal ini, sosiologi mengkaji seperangkat kaidah khusus yang
berlaku serta dibutuhkan, guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat
 Sosiologi hukum mengkaji suatu proses yang berusaha membentuk warga
masyarakat sebagai mahluk sosial. Sosiologi hukum menyadari eksistensinya
sebagai kaidah sosial yang ada dalam masyarakat.
4. Yuridis normatif
 Proses menemukan suatu aturan, prinsip atau doktrin hukum untuk menjawab
permasalahan hukum yang dihadapi
 Untuk menghasilkan arguentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi (law in the book)
Yuridis Empiris/ Sosiologis

 Penelitian mengenai perilaku manusia terhadap norma hukum


 Penelitian yuridis empiris memiliki 2 tipe yaitu
 Yuridis sosiologi
 Sosiologi hukum
5. Ada dua mazhab yang mempengaruhi lahirnya sosiologi hukum yaitu
 Mazhab Formalis
Mazhab formalis di pelopiri oleh dua tokoh yaitu Tokoh John Austin (1790-1859)
dan Hans Kelsen (1881-....)
 Mazhab Sejarah dan Kebudayaan
Mazhab Sejarah dan Kebuayaan dipelopori oleh Friedrich Karl Von Savigny
(1779-1861) dan Sir Heny Maine (1822-1888)
 Mizhab Utilitarianisme
Mizhab Utilitarianisme di pelopori oleh Rudolph Von Ihering (1818-1892) dan
Jeremy Betham (1748-1832)
 Aliran Sosiological Jurisprudensi
Aliran Sosiological Jurisprudensi di pelopori oleh Eugen Ehrlich (1826-1922) dan
Roscoe Pound (1870-1964)
 Aliran Realisme Hukum
Aliran Realisme Hukum di pelopori oleh Karl Llewellyn (1893-1962), Jerome
Frank (1889-1957) dan Justice Oliver Wendell Holmes (1841-1935)
6. Emile Drukhem memiliki pemikiran teori Durkheim yaitu sebuah teori yang berusaha
menghubungkan antara hukum dengan struktur sosial. Hukum dipergunakan sebagai alat
diagnosis untuk menemukan syarat-syarat struktural bagi perkembangan masyarakat.
Hukum dilihat sebagai variabel terikat, yang tergantung pada struktur sosial masyarakat.
Hukum juga dilihat Durkheim sebagai alat untuk 14 mempertahankan keutuhan
masyarakat serta menentukan perbedaan masyarakat. Sedangkan menurut pemikiran Max
Weber
 Hukum merupakan suatu sistem tata tertib dalam masyarakat yang memiliki alat
pemaksa berupa keluarga. Dia mengelompokkan perbedaan hukum atas hukum
publik dengan hukum perdata, hukum positif dengan hukum alam, hukum objektif
dengan hukum subjektif serta hukum formal dengan hukum material.
7. Karakteristik hukum modern
 Bersifat positif, keputusan-keputusan diambil secara sadar.
 Diperkuat oleh kekuasaan yang memaksa dari negara dalam bentuk sanksi
 Dilandasi keyakinan ideologis bahwa hukum dalam maknanya seperti itu berstatus
supremasi mengatasi norma-norma sosial lain (ius) yang tidak atau belum di
positifkan sebagai hukum
 Memiliki karakter historis Substansinya terpisah dari pertimbangan-pertimbangan
keagamaan. Kesahihan dan prosedur-prosedurnya dibebaskan dari artiarti magis
serta telah menjadi upaya rasional guna mencapai maksudmaksud rasioanal dan
manusiawi
 Demi kegunaannya yang efektif harus dirawat dan dikelola secara eksklusif oleh
suatu kaum profesional tertentu sehingga demi kelesterian profesi ini
 Di tujang oleh hadirnya suatu instunsi pendidikan hukum pada tingkat universitas
8.
9. Pengaruh sejarah terhadap sosiologi hukum yaitu berupa
 Pengaruh dari Filsafat Hukum. Pengaruhnya yang khas adalah dari istilah ‘Law
In Action’, yaitu beraksinya atau berprosesnya hukum . 
 Pengaruh Ilmu Hukum menurut Hans Kelsen Ajaran Kelsen “The Pure Theory of
Law” (Ajaran Murni Tentang Hukum ), mengakui bahwa hukum dipengaruhi oleh
faktor-faktor politisi sosiologis, filosofis dan seterusnya.
 Pengaruh Sosiologi (Pengaruh ajaran-ajaran Durkheim dan Weber)Durkheim
berpendapat bahwa hukum sebagai kaedah yang bersanksi, dimana berat ringan
sanksi tergantung pada sifat pelanggaran, anggapan serta keyakinan masyarakat
tentang baik buruknya perikelakuan tertentu, peranan sanksi tersebut dalam
masyarakat.
 Menetapkan dan merumuskan kewajiban-kewajibanb. menetapkan dan
merumuskan sanksi-sanksi.Sedangkan ajaran-ajaran yang menarik dari Max
Weber adalah tipe-tipe ideal dari hukum yang sekaligus menunjukkan suatu
perkembangan yaitu :
 hukum irrasionil dan materiel, dimana pembentuk undang-undang dan
hakim mendasarkan keputusan-keputusannya semata-mata pada nilai-nilai
emosional tanpa mengacu pada suatu kaedah hukum .
 Hukum irrasionil dan formil, dimana pembentuk undang-undang dan
hakim berpedoman pada kaedah-kaedah yang didasarkan pada wahyu dan
ramalan-ramalan.
 Hukum irrasionil dan materiel dimana keputusan para pembentuk
undang-undang dan hakim didasarkan ada kitab suci, idiologi atau
kebijaksanaan penguasa.
 Hukum irrasionil dan formil, dimana hukum dibentuk atas dasar konsep-
konsep dari ilmu hukum
10. Pengaruh filsafat hukum
11. Hukum sebagai perwujudan nilai-nilai mengandung arti, bahwa kehadirannya adalah
untuk melindungi dan memajukan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.
Dengan demikian, hukum tidak merupakan insitusi teknik yang kosong-moral atau steril
terhadap moral.
12. Hukum sebagai rekayasa sosial atau sarana rekayasa sosial merupakan pembadanan dari
kaidah–kaidah sosial yang sudah tertanam dalam masyarakat, hukum sekarang sudah
menjadi sarana yang sarat dengan keputusan politik. Dengan demikian, hukum berubah
menjadi sarana implementasi keputusan politik dan dengan demikian kehilangan akarnya
pada kehidupan tradisional.
13. Dalam berinteraksi, manusia dikendalikan oleh nilai pribadi, ajaran agama,
dan nilai komunitas. Adanya hukum bersifat menyempurnakan tiga aturan
itu bagi manusia untuk berinteraksi di masyarakat. Keempatnya disebut
sebagai kaidah sosial 
14. Hubungan simbolik antara hukum dan kekuasaan melahirkan hubungan fungsional di
antara keduanya. Kekuasaan menpunyai fungsi sebagai alat untuk membentuk hukum,
menegakan hukum, dan melaksanakan hukum. Sedangkan fungsi hukum terhadap
kekuasaan meliputi alat untuk melegalisasi atau menjustifikasi kekuasaan, alat untuk
mengatur dan mengontrol kekuasaan, dan juga alat untuk mengawasi dan mewadahi
pertanggungjawaban kekuasaan.
15. Hukum sebagai kerangka krhidupan sosial
16.

Anda mungkin juga menyukai