Anda di halaman 1dari 4

Information Technology menggunakan Framework COBIT 4.

1 (Studi kasus:
Pemerintah Kota Surabaya).

Metodologi penelitian

Penyusunan model rancangan tata kelola TI pada domain delivery dan support Pemerintah
Kota Surabaya dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
 Pengumpulan dokumen dan identifikasi visi, misi, strategi, tujuan dan struktur organisasi
Pemerintah Kota Surabaya.
 Pengumpulan dokumen dan identifikasi kebijakan TI di Pemerintah Kota Surabaya.
 Pengumpulan dan analisis data kuisioner dan wawancara untuk melakukan identifikasi
manajemen awareness dan maturity level (tingkat kematangan) pada manajemen TI di
Pemerintah Kota Surabaya.
 Pemberian rekomendasi untuk mengatasi perbedaan maturity level (tingkat kematangan)
manajemen TI Pemerintah Kota Surabaya.
 Penyusunan rancangan tata kelola TIPemerintah Kota Surabaya dengan menggunakan
acuan kerangka kerja COBIT pada domain delivery dan support.

Pemilihan Proses untuk Model Pengelolaan TI COBIT

Usulan model pengelolaan TI Pemerintah Kota Surabaya akan disusun untuk domain delivery
dan support. Model pengelolaan tidak mencakup seluruh proses-proses yang ada, tetapi akan
dipilih berdasarkan ekspektasi manajemen yang paling besar terhadap proses yang memiliki
tingkat kematangan yang paling kecil serta urutan proses berdasarkan COBIT 4.1. Berdasarkan
hasil penyederhanaan rekapitulasi kuesioner manajemen awareness untuk tingkat kepentingan
terhadap proses dapat diketahui bahwa proses DS1 (mendefinisikan dan mengelola tingkat
layanan TI) merupakan proses yang memiliki tingkat kepentingan paling besar dibanding proses
DS yang lain (Sangat Perlu = 86%, Perlu = 7%, Bisa Diterapkan 7%). [1]

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kematangan pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa proses DS1
memiliki tingkat kematangan paling rendah (tingkat kematangan = 1- Initial/Ad Hoc) bersama
dengan DS2, DS3, DS4, DS7, DS8, DS10, DS12. Berdasarkan ekspektasi manajemen, urutan
proses COBIT dalam domain delivery dan support, dan keterbatasan waktu maka model
pengelolaan TI Pemerintah Kota Surabaya yang akan dipilih adalah untuk proses DS1.
Rekomendasi untuk mengatasi perbedaan tingkat kematangan pada pengelolaan TI proses DS1
dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berikut ini.[1]
Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance )  pada Bidang Akademik
dengan Cobit Frame Work  Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang

Tahapa ntahapa n  yang  dila kukan  dala m 


pembuata n  rekomendasi  pengelolaa n  TI  ini 
sebagai berikut : 
1. Mela kukan  studi  lapa nga n  mengenai  proses  penggunaa n  TI  yang  sedang  berja lan 
dan  mengu mpulkan  doku men mengenai  visi,  misi,  strat egi,  tujua n,  dan 
struktur lembaga UNISBANK. 
2. Analisis  data  yang  ber kaita n  denga n  doma in DS  dan ME. 
3. Membuat  kuesioner  skala  prioritas  yang  ditujukan  bagi  Kepala  BAAK  sebagai M pihak 
yang  bertanggung  jawab  dala m  kegiatan  l a ya na n  a ka d e mi k  da n  K ep a la  P2 I CT  s
eb a ga i  p i ha k  ya n g  berta nggung  ja wab  t er hada p  penga daa n  da n  pengel olaa n  TI 
yang  a da  di UNISBANK. 
3.  Analisis  data  hasil  kuesioner,  hasil  penga mata n  la ngsung  dan  penga la ma n  yang 
dirasakan  oleh  penulis  baik  sebagai  users  yang  menggunakan  informasi  yang  dihasilkan 
oleh  layanan  akademik  maupun  keterlibatan  dalam  pembuatan  sist em infor masi  akademi
k  yang  digunakan,  data  yang  ber kaita n  denga n  pengelolaan 
TI  saat  ini  yang  terdokumentasi, penghitungan  skala  prioritas  masing masing 
control procss yang terdapat pada domain DS dan ME. 
4. Membuat  kuesioner  untuk control process  dengan  pertanyaan  yang  disusun 
berdasarkan management  guidelines COBIT  yang  disesuaikan  dengan  keadaan 
pengelolaan  TI  saat  ini.  Setiap  pertanyaan ya ng  dia juka n  diuj i  va lidit as  dan r elia
bilitasnya.  Uji  validitas  dan reliabilitas  dilakukan  untuk  memastikan  bahwa  tidak  ada 
pertanyaan  yang  a mbigu menurut responden. 
5. Ana l is i s  ha s i l  ku es i o n er ,   di ma na   pa da t a ha p  ini dilakukaN  
pemetaan pengelolaan  TI  layanan  akademik UNISBANK  dengan  mengacu  pada 
COBIT

Berdasarkan  model  mat uri t y,  pr os es i ni  b er a da   pa da   t i ng ka t 3  (Ditetapkan) 


ar t i nya : 
•  Instit usi  sudah  mema ha mi  kebut uha n a kan  ma najemen  data  yang  dila kuka n a ntar 
unit  ker ja  yang  a da  di  Inst itusi, denga n  ta nggu ng  ja wab  ma najemen  data sudah  dit eta
pkan  dala m  hal  ini  a da la h P2ICT. 
•  Suda h  t er dapat  sta ndar  prosedur ma najemen  data, penggunaa n tools dala m kegiatan  ma
najemen  data  sepert i backup restorati on, di sposal dan  penga wa sa n t er hadap  pela ksa na n 
ma najemen  data. [2]
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI KANTOR
BADAN PERTANAHAN NASIONALKABUPATEN GARUT
MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

1. Analisis Tingkat Kematangan Saat Ini (as-is)


Analisa yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa untuk menilai tata kelola teknologi
informasi untuk proses pengelolaan data saat ini (as-is) apakah sudah sesuai standar COBIT,
dibawah ini akan disebutkan objek-objek pada setiap domain yang dibahas.
a. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organize (PO))
b. Akuisisi dan Implementasi (Acquire and Implement (AI))
c. Penyerahan dan Dukungan (Deliver and Support (DS))
d. Monitor dan Evaluasi (Monitoring and Evaluate (ME))

2. Analisis Tingkat Kematangan yang Diharapkan (to-be)


Pada tahapan ini penulis akan melakukan analisa tingkat kematangan teknologi informasi yang
diharapkan (to-be) di Kantor BPN Kabupaten Garut pada Divisi Sekertariat Bersama, penilaian
tingkat kematangan yang diharapkan (to-be) bertujuan unyuk memberikan informasi acuan bagi
pengembangan tata kelola teknologi informasi di kantor tersebut.

3. Rekomendasi Perbaikan Pada tahap ini penulis akan memberikan saran atau rekomendasi
perbaikan pada setiap domain sesuai dengan metodologi yang digunakan. Hasil dari tabel
rekapitulasi tingkat kematangan saat ini berada di kondisi repeatable but intuitive dengan nilai
as-is rata-rata adalah 2.3. dengan demikian penulis dappat menarik kesimpulan bahwa tingkat
kematangan tata kelola teknologi informasi di Divisi Sekertariat BersamaKantor BPN Kabupaten
Garut belum mencapai standar Framework COBIT karena masih berada di bawah tingkat 3 atau
masih berada di bawah level Defined Process.[3]

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi


pada Lembaga Kursus dan Pelatihan
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, meliputi pengumpulan data untuk pengujian
hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Tujuannya
adalah untuk dasar pengambilan keputusan dan mengenali perilaku data yang ada saat ini.
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Dalam menentukan domain COBIT yang digunakan untuk analisis pada LKP-LKP di Kota
Kediri, penulis menentukan secara langsung pada Domain Plan and Organise (PO) dan Acquire
And Implement (AI), sedangkan penentuan pada proses kinerja TI pada Domain PO yang
meliputi PO1, PO2, PO3 dan PO7, serta Domain AI yang meliputi AI-1, AI-2 dan AI-3, tersebut
berdasarkan tinjauan langsung ke tempat penelitian, dalam hal ini dengan wawancara kepada
manajemen, kepada bagian yang menangani perangkat teknologi informasi dan pengisian
kuisener Management Awareness.

Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata nilai domain tata kelola teknologi informasi pada
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kota Kediri berkisar pada nilai 1,50-2,49. Dari nilai ini
dapat tarik kesimpulan bahwa pengelolaan teknologi informasi dilakukan secara Repeatable but
Intuitif artinya pada level ini, proses dikembangkan ke dalam tahapan yang prosedur serupa
diikuti oleh pihak-pihak yang berbeda untuk pekerjaan yang sama. Tidak terdapat pelatihan
formal atau pengkomunikasian prosedur standar dan tanggung jawab diserahkan kepada individu
masing-masing. Terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan individu
sehingga kemungkinan kesalahan/error bisa terjadi. [4]

[1] Mulyo A U. 2017. Information Technology Governance untuk Manajemen Delivery dan
Support Information Technology menggunakan Framework COBIT 4.1 (Studi kasus: Pemerintah
Kota Surabaya). Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika Volume 6 Nomor 1 / April 2017

[2] Utomo P A, Mariana N. 2011. Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) 


pada Bidang Akademikdengan Cobit Frame Work Studi Kasus pada Universitas Stikubank Sema
rang. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139149

[3] Firdaus F R, Gunadhi E R. 2016. Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Di Kantor
Badan Pertanahan Nasionalkabupaten Garut Menggunakan Framework Cobit 4.1. Jurnal
Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151
Indonesia

[4] Darmanto Y, Suyanto M, Sudarmawan. 2014. Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi pada
Lembaga Kursus dan Pelatihan. Citec Journal, Vol. 1, No. 2, Februari 2014 – April 2014
ISSN: 2354-5771

Anda mungkin juga menyukai