Anda di halaman 1dari 21
1 BUDGET-BUDGET BAHAN MENTAH JENIS-JENIS BUDGET BAHAN MENTAH Dimaksudkan dengan Budget-budget Bahan Mentah iaiah semuz Budget yang berhubungan dan merencanakan secara sistematis sera lebih terperinci tentang penggunaan Bahan Mentah untuk proses pro: duksi selama periode tertentu yang akan datang. Budget-budget in: terdiri dari 3 (tiga) buah Budget yang disusun (dibuat) secara ber- urutan, yaitu: a Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah (unit of direct materials used budget), yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang banyaknya satuan (unit) Bahan Mentah yang dibutuhkan untuk berproduksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Budget Pembelian Bahan Mentah (direct materials purchases budget), yang merencanakan secara sistematis dan lebih ter- perincl tentang pembelian Bahan Mentah guna memenuhi kebu- tuhan untuk berproduksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan: selama periode tertentu yang akan datang Budget Biaya Bahan Mentah (cost of direct materials budget) yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang besarnya biaya Bahan Mentah untuk berproduksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama penode tertentu yang akan da- tang. 103 Ketiga Budget tersebut harus disusun (dibuat) secara berurutan, sebab Budget yang disusun lebih awal akan dipergunakan untuk me- nyusun Budget berikutnya yang lebih akhir. I. BUDGET UNIT KEBUTUHAN BAHAN MENTAH 1. Pengertian Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Sebagaimana telah diutarakan di muka, dimaksudkan dengan Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah (unit of direct materials used budget) ialah Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang banyalmya satuan (unit) Bahan Mentah yang dibutuhkan untuk berproduksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Di dalamnya mencakup perencanaan tentang jenis (kualitas) Bahan Mentah yang dibutuhkan dan waktu (bulan) kapan Bahan Mentah itu dibutuhkan, yang masing- masing dikaitkan dengan jenis Barang Jadi (produk) yang membutuh- kan Bahan Mentah tersebut, serta tempat (departemen} di mana Behen Mentah yang bersangkutan akan diolah. Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahv perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam pr cana tentang kebutuhan Bahan Mentah dari masin versebut harus dipisahkan dan diperinci secara jeias. Di samping :te bilamana proses produksi untuk mengubah Bahan Mentah menjad: Barang Jadi memerlukan lebih dan satu tahap pengolahan. make qencana tentang kebutuhan Bahan Mentah dari masing-masing tahaP pengolahan (departemen) tersebut juga harus dipisahkan dan di- perinci secara jelas. bilamana 2. Kegunaan Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Secara umum, semua Budget, termasuk Budget Unit Kebu- tuhen Bahen Mentah, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu se- bagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Seringkali kegunaan umum se- macam ini disebut juga sebagai kegunaan manajerial, karena ber- kaitan erat dengan fungsi manajemen, terutama di bidang peren- canaan (planning), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) Sedangkan secara khusus, Budget Umit Kebutuhan Bahan Mentah mempunyai 2 (dua) kegunaan penting yaitu 104 fae 5. Buvctr-avectr Banan MUNTAH a. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Pembelian Bahan Mentah, karena jumlah satuan (unit) Bahan Mentah yang akan dibeli, ditentukan oleh berapa banyak satuan (unit) Bahan Mentah tersebut dibutuhkan untuk proses produksi. b. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Biaya Bahan Mentah, karena besamya biaya Bahan Mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan (unit) Bahan Mentah tersebut dibutuhkan untuk proses produksi. 3. Data dan Informasi untuk Menyusun Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Agar sesuatu Budget dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertim- bangkan dalam menyusun Budget. Adapun data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah, antara lain: a. Rencana produksi yang tertuang dalam Budget Unit Yang Akan Diproduksikan, Khususnya tentang jumlah (kuantitas) dari ma- j-akan—dipreduksikan-deart-wakta-ke—— waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Semakin banyak jumlah satuan (unit) yang akan diproduksikan, akan semakin banyak pula satuan (unit) Bahan Mentah yang dibutuhkan untuk proses produksi, Sebaliknya, semakin sedikit jumlah satuan (unit) yang akan diproduksikan, akan semakin sedikit pula satuan (unit) Bahan Mentah yang dibutuhkan untuk Proses produksi. b. Berbagai standar pemakaian Bahan Mentah (usage rate standard) dari masing-masing Bahan Mentah untuk proses produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian Bahah Mentah semacam ini sangat diperlukan oleh perusahaan, untuk mengendalixan efisiensi pemakaian Bahan Mentah (controlling). Untuk menetapkan besarnya standar ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara atau metode, yaitu: 1) Care yang mendasarkan diri pada data historis atau data pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Dengan melihat data jumlah satuan (unit) produk yang dihasilkan di suatu waktu (bulan} vang lalu, dan kemudian membandingkannya dengan jumlah satuan (unit) Bahan Mentah yang habis dipakai untuk produks) di waktu (bulan) tersebut, maka akan dapat 105 Bvecerme diketahui penggunaan Bahan Mentah rata-rata untuk setiap satu-satuan (unit) produk. Keuntungan menggunakan data historis semacam ini adalah bahwa untuk mengetahui standar yang dicari tidak memerlukan waktu lama, karena sekedar melihat catatan di waktu yang lalu. Dengan demikian juga tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun di sisi lain, kerugian menggunakan cara ini adalah bahwa bilamana di waktu-waktu yang lalu perusahaan bekerja kurang efisien, maka standar yang diperoleh juga standar yang tidak efisien (mengandung pemborosan). Padahal standar tersebut akan dipergunakan untuk menyusun Budget pada periode tertentu yang akan datang. Ini berarti bahwa ketidakefisienan tersebut akan terulang kembali selama periode yang akan datang. Ke- tidakefisienan yang seharusnya dicegah, bahkan justru telah disahkan menjadi sebuah standar. 2) Cara yang mendasarkan diri pada data penelitian khusus, dengan mengabaikan data pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Cara seperti ini misalnya dapat dilakukan dengan: a) Mengukur secara fisik Barang Jadi yang telah selesai diproduksikan, agar dapat diketahui jumlah satuan (unit) Bahan Mentah yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut. Misalnya perusahaan yang menghasilkan meja dan kursi, mengukur meja dan kursi yang telah selesai diproduksikannya itu, untuk mengetahui kebutuhan Bahan Mentah yang berupa kayu. b) Melakukan penelitian dan pengukuran secara laboratoris terhadap produk yang dihasilkénnya. Cara semacam ini biasanya dipergunakan apabila produk tersebut tidak mudah diukur penggunaan Bahan Mentahnya secara visual, tanpa bantuan alat khusus. Misalnya produk obat- obatan, minuman, kosmetika, dan sebagainya. c) Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi secara efisien, sambi diukur pemakaian Bahan Mentahnya. 4, Bentuk Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Sebagaimana halnya dengan Budget-budget yang lain, bagi Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah ini juga tidak tersedia se- suatu bentuk khusus yang harus dipergunakan. Ini berarti bahwa tiap- tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri bentuk serta formatnya, sesuai dengan keadaan perusahaan masing- masing, 106 Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan sebuah contoh, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas: Misalkan dari hasil penelitian khusus yang telah dilakukan, Perseroan Terbatas “Charisma” menetapkan standar pemakaian Bahan Mentah untuk setiap satu botol produk “Titan” dan untuk setiap satu kaleng produk “Adiva", sebagai berikut: venis Bahan Mentah | Produk “Titan” Jenis (P) Jenis (Q) Jenis (R) Produk "Adiva" 1,70 kilogram 1,30 kilogram 1,80 kilogram 1,50 kilogram 1,20 liter Di samping itu, sesuai dengan tahap-tahap proses produksinya yang harus melalui pengerjaan di Departemen A, Departemen B, dan Departemen C, maka ditetapkan pula bahwa masing-masing jenis Bahan Mentah akan diolah di ketiga Departemen produksi tersebut, dengan komposisi perbandingan sebagai berikut: Jenis Bahan Mentah | Departemen A | DepartemenB | Departemen Jenis (P) 100% — — Jenis (Q) — 60% 40% Jenis (R) — 50% 50% Dengan berdasarkan pada standar pemakaian Bahan Mentah dan yomposisi jumlah satuan (unit) Bahan Mentah yang diolah di masing- masing Departemen tersebut, serta rencana produksi dari Budget Unit Yang Akan Diproduksikan, maka Perseroan Terbatas “Charisma” dapat menyusun Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah sebagai berikut: 107 Bvscenwe Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Januari 2008 - Maret 2008 Jenis (P) Jenis (Q) Jenis (R) Keterangan (Kilogram) (Kilogram) (Liter) Januari "Titan" 216.000 180.000 144,000 “Adiva" 153.000 417.000 | —~ | Jumlah 369.000 297.000 144.000 Departemen A 369.000 _— —_— Departemen B —_— 178.200 72.000 Departemen C — 118.800 72,000 Jumiah 369.000 297.000 144.000 Februari "Titan" 243.000 202.500 162.000 “Adiva" 178.500 136.500 — Jumlah 421.500 339.000 162.000 Departemen A 421.500 — ——= Departemen 8 — 203.400 81.000 Departemen C — 135.600 81.000 Jumlah 421.500 339,000 162.000 Maret “Titan* 270.000 225.000 180.000 “Adiva” 212.500 162.500 —_— Jumlah 482.500 387.500 180.000 Departemen A 482.500 ae — Departemen B — 232.500 90.000 Departemen C — 155,000 90.000 Jumiah 482.500 387.500 180.000 ‘108 Ban $, Bevctr-avocts Baan MurTsn Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah April 2008 - Juni 2008 Jenis (P) Jenis (Q) (Kilogram) Jonis (R) (Kilogram) (Liter) April “Titan” “Adiva" 297.000 247.500 198.000 226.100 172.900 —. Jumiah 523,100 420.400 Departemen A 523.100 — Departemen B _ 252.240 Departemen C — 168.160 Jumtah 523.100 M "Titan" 288.000 240.000 192.000 "Adiva"™ 229.500 175.500 = Jumiah 517.500 415.500 492.000 Departemen A 517.500 —_— — Departemen B — 249,300 98,000 Departemen C — 166.200 96.000 Jumiah 517.500 415.500 192.000 Juni “Titan” 279.000 232.500 186.000 “Adiva"™ 221,000 169.000 = Jumiah 500.000 40.500 186.000 Departemen A 500.000 = = Departemen B — 240.900 93.000 Departemen C — 160.600 93,000 Jurtah 500,000 ‘401.500 186.000 109 Povcrmwe Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah” Juli 2008 - September 2008 Jenis (P) Jenis (Q) Jonis (Ri Keterangan (Kilogram) | (Kilogram) (Liter) : +——"_| Juli "Titan" 234,000 187.200 “Adiva" 156.000 — | Jumiah “484.800 390.000 187.200 >————_ Departemen A 484.800 EERE st Departemen B —_— 234.000 93.600 Departemen C — 156.000 93.600 ee Jumlah 480.800 390.000 497.200 Agustus "Titan" 270.000 225,000 180.000 “Adiva" 221.000 169,000 — Jumiah 491.000 394.000 180.000 DepartemenA | 491.000 — _— Departemen 8 — 236.400 90.000 Departemen C — 157.600 90.000 Jumlah 494.000 394,000 480.000 September “Titan* 279,000 232.500 186.000 “Adiva” 221,000 169.000 = Jumlah 500.000 401.500 Departemen A | 600.000 — — Departemen B 240,900 93.000 Departemen C 160.600, 93.000 Jumiah 500.000 401.500 186.000 110 Ra 5. yocrravpcrr Basan AUDWTAN Perseroan Terbatas "Charisma" Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Oktober 2008 - Desember 2008 Je 7 Jenis (Q) Jenis (R) (Kilogram) (Kilogram) (Litor) Oktober “Titan” 288.000 240.000 192.000 "Adiva" 229.500 475,500 — Jumiah 517.500 415.500 492,000 Departemen A 517.500 oe —— Departemen B _ 249.300 96.000 Departemen C — 186.200 96.000 Jumlah 517.500 415.500 192.000 November “Titan” 288.000 240.000 192.000 “Adiva" 229.500 175.500 _—_— Jumlah 517.500 415.500 192.000 Departemen 4 517.500 a ee Departemen B 249,300 96.000 Departemen C — 186.200 96.000 Jumlah 517.500 415.500 192.000 Desember “Titan” 302.400 252.000 201.600 “Adiva" 217.600 166.400 = Jumlah 520.000 418,400 201.600 Departemen A 520.000 — _— Departemen B 251.040 100.800 Departemen C — 167.360 100.800 Jumlah 520.000 418.400 201.600 | 111 Il. BUDGET PEMBELIAN BAHAN MENTAH 1. Pengertian Budget Pembelian Bahan Mentah Sebagaimana telah diutarakan di muka, dimaksudkan dengan Budget Pembelian Bahan Mentah (direct materials purchases budget), ialah Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terpe. Tinci tentang pembelian Bahan Mentah guna memenuhi kebutuhan untuk berproduksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama Periode tertentu yang akan datang. Di dalamnya mencakup peren. canaan tentang jenis (kualitas) Bahan Mentah yang akan dibelj, jumlah (kuantitas) Bahan Mentah yang akan dibeli, harga beli, dan waktu (bulan) kapan Bahan Mentah itu akan dibeli. 2. Kegunaan Budget Pembelian Bahan Mentah Secara umum, Budget Pembelian Bahan Mentah mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat mana- jemen untuk menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat mana- jemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Seringkali kegunaan umum semacam ini disebut juga sebagai kegunaan ma- najerial, karena berkaitan erat dengan fungsi manajemen, terutama di bidang perencanaan (planning), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling). Sedangkan secara khusus, Budget Pembelian Bahan Mentah mempunyai beberapa kegunaan penting, antara lain: @ Sebagai dasar untuk menyusun Budget Biaya Bahan Mentah, karena besamya nilai biaya Bahan Mentah ditentukan oleh harga beli dari Bahan Mentah yang bersangkutan. Sedangkan harga beli tersebut terdalam dalam Budget Pembelian Bahan Mentah. b. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Kas, karena pembelian tunai Bahan Mentah akan mengakibatkan pengeluaran Kas. c. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Utang, karena pembelian kredit akan mengakibatkan bertambahnya Utang perusahaan. 3. Data dan Informasi untuk Menyusun Budget Pembelian Bahan Mentah Agar sesuatu Budget dapat berfungsi dengan baik, maka tak- siran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pe- ngalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun Budget. Adapun data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun Budget Pembelian Bahan Mentah, antara lain 112 fas 5. Bovcrr-revcrr Bazan Mestan Rencana tentang kebutuhan Bahan Mentah untuk menjalankan proses produksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan), yang tertuang dalam Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah, khususnya tentang jenis (Iualitas), dan jumlah (kuantitas) dari Bahan Mentah yang dibutuhkan. Semakin banyak jumlah satuan (unit) yang dibutuhkan, akan semakin banyak pula satuan (unit) Bahan Mentah yang akan dibeli. Sebalikmya, semakin sedikit jumlah satuan (unit) yang dibutuhkan, akan semakin sedikit pula satuan {unit) Bahan Mentah yang akan dibeli. Biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan pada setiap kali melakukan pembelian Bahan Mentah (set up cost). Bilamana pada setiap kali melakukan pembelian perusahaan harus menang- gung biaya yang besar, maka akan mendorong perusahaan untuk tidak terlalu sering melakukan transaksi pembelian. Akibatnya pada setiap kali melakukan pembelian, akan dibeli Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana pada setiap kali melakukan pembelian perusahaan hanya menanggung biaya yang kecil, maka akan memungkinkan perusahaan untuk lebih sering melakukan transaksi pembelian. Akibatnya pada setiap kali me- lakukan pembelian, dimungkinkan dibeli Bahan Menteh dalam jumlah sedikit. Risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan yang berhubungan dengan penyimpanan Bahan Mentah di gudang (carrying cost) Bilamana risiko simpan tersebut besar, maka akan mendorong perusahaan untuk tidak terlalu banyak menyimpan Bahan Mentah di gudang. Akibatnya pada setiap kali melakukan pembelian, akan dibeli Bahan Mentah dalam jumlah sedikit. Sebaliknya, bilamana risiko simpan tersebut kecil, maka akan memungkinkan perasa- haan untuk menyimpan Bahan Mentah dalam jumlah banyak di gudang. Akibatnya pada setiap kali melakukan pembelian, di- mungkinkan dibeli Bahan Mentah dalam jumlah banyak Fluktuasi harga beli Bahan Mentah di waktu-waktu yang akan datang. Bilamana ada kecenderungan bahwa harga beli Bahan Mentah akan terus naik, maka akan mendorong perusahaan untuk segera melakukan pembelian Bahan Mentah dalam jumlah banyak, selagi harga beli belum terlanjur tinggi. Sebaliknya, bilamana ada kecenderungan harga beli Bahan Mentah akan terus turun, make akan mendorong perusahaan untuk melakukan pem- delian Bahan Mentah sedikit demi sedikit, sambil menunggu semakin rendahnya harga beli tersebut Tersedianya Bahan Mentah di pasar. Bilamana Bahan Mentah Udak selalu tersedia di pasar di sepanjang tahun (misalnya Bahan Mentah yang berupa nasil pertanian), maka akan mendorong Perusahaan untuk segera melakukan pembelian Bahan Mentah 113 —Sj 1+. dalam jumlah banyak, selagi masih banyak tersedia di pasar, Sebaliknya, bilamana Bahan Mentah selalu tersedia di pasar dj sepanjang tahun, maka akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembelian Bahan Mentah dalam jumlah sedikit. { Tersedianya Modal Kerja. Bilamana perusahaan memiliki Modal Kerja yang cukup, makan akan memberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Seba. liknya, bilamana Modal Kerja yang tersedia terbatas, maka perusa- haan hanya akan melakukan pembelian Bahan Mentah dalam jumlah sedikit. g. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan Bahan Mentah (inven- tory policy). Pada dasarnya Bahan Mentah yang dibeli akan diper- gunakan untuk memenuhi kebutuhan proses produksi (Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah), dan untuk cadangan persediaan yang disimpan di gudang (inventory). Bilamana perusahaan mene- tapkan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak, maka akan mendorong melakukan pembelian dalam jumlah banyak pula Sebaliknya, kebijakan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah se- dikit, akan mendorong melakukan pembelian dalam jumlah sedikit pula. Adapun kebijakan di bidang persediaan Bahan Mentah ity sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan. antara lain 1) Fluktuasi produksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, yang tertuang dalam Budget Unit yang Akan Diproduksikan. Untuk menghadapi jumlah produksi yang akan meningkat, diperlukan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Sedangkan untuk menghadapi jumlah pro- duksi yang akan menurun, hanya diperlukan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah sedikit. 2) Fasilitas penyimpanan yang tersedia. Bilamana fasilitas pe- nyimpanan yang tersedia cukup banyak, maka akan memung- kinkan penetapan kebijakan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak pula. Sebaliknya, bilamana fasilitas yang tersedia terbatas, maka persediaan Bahan Mentah ditetapkan dalam jumlah sedikit. 3) Modal Kerja yang tersedia. Bilamana Modal Kerja yang ter- sedia cukup banyak, maka akan memungkinkan penetapan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana Modal Kerja yang tersedia terbatas, maka perse- diaan Bahan Mentah ditetapkan dalam jumlah sedikit. 4) Biaya simpan Bahan Mentah (carrying cost}, yaitu biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menyimpan Bahan Mentah, seperti misalnya sewa gudang, biaya pera- watan barang yang disimpan, biaya modal yang tertanam 114 Ban 5. Buvcrr-sypert Banan MIKTAN dalam barang yang disimpan, dan sebagainya. Bilamana biaya simpan murah, maka akan memungkinkan penetapan kebi- jakan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Seba- liknya, bilamana biaya simpan mahal, maka persediaan Bahan Mentah ditetapkan dalam jumlah sedildt. 5) Risiko simpan Bahan Mentah, yaitu kerugian-kerugian yang timbul dan harus dtanggung oleh perusahaan karena menyim- pan Bahan Mentah, seperti misalnya rusak, kualitas turun, volumenya susut, barang menjadi ketinggalan jaman (out of date), dan sebagainya. Bilamana risiko simpan rendah, maka akan memungkinkan penetapan kebijakan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana risiko simpan tinggi, maka persediaan Bahan Mentah ditetapkan dalam jumlah sedikit. 6) Tingkat perputaran Bahan Mentah (inventory turn over) di waktu-waktu yang Jalu. Bilamana di waktu-waktu yang lalu tingkat perputaran persediaan Bahan Mentah rendah, maka akan mendorong penetapan persediaan Bahan Mentah dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana tingkat perputaran Ba- han Mentah tinggi, maka akan mendorong penetapan perse- diaan Bahan Mentah dalam jumlah sedikit. 7) ‘Lamanya tenggang waktu antara Bahan Mentah dipesan (dibeli), dengan Bahan Mentah tersebut benar-benar telah dikirim dan tiba di gudang perusahaan (Jead time). Bilamana tenggang waktunya lama, maka ditetapkan persediaan Baban Mentah dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana tenggang waktunya singkat, maka ditetapkan persediaan Bahan Men- tah dalam jumlah sedikit. Tidak perlu dikhawatirkan seandai- nya mendadak ada peningkatan produksi yang melebihi jumlah persediaan Bahan Mentah yang sedikit tersebut, arena kekurangan Bahan Mentah dapat dipenuhi dengan membeli lagi yang tidak memakan waktu lama itu. 4. Bentuk Budget Pembelian Bahan Mentah Sebagaimana halnya dengan Budget-budget yang lain, bagi Budget Pembelian Bahan Mentah juga tidak ada sesuatu bentuk - standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan. Ini berarti bahwa tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya, disesuaikan dengan keadaan perusahaan masing-masing. Yang perlu diingat adalah bahwa Budget Pembelian Bahan Mentah sebagai salah satu Budget Pendukung Rugi/Laba (profit/loss supporting budget) harus cukup sistematis dan terperinci, sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman kerja, alat pengkoor- dinasian kerja, dan sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja. 115 Buvcennc Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan sebuah contoh Budget Pembelian Bahan Mentah, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas: : Misalkan berdasar Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah, ber- dasar kebijakan perusahaan dalam persediaan Bahan Mentah, dan berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting) harga beli Bahan Mentah, Perseroan Terbatas “Charisma” menetapkan Budget Pembelian Ba. han Mentah dari bulan ke bulan selama tahun 2008 yang akan datang, sebagai berikut: Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Pembelian Bahan Mentah Januari 2008 - Maret 2008 Keterangan Jenis (P) 7 denis (Q) L venis(R) | Januari Kebutuhan "369,000 kg 297.000 kg 144.000 itr Persediaan awal 42.000 kg 38,000 kg 30.000 itr Kekurangan 327.000 kg 259.000 kg 114,000 itr Persediaan akhir | ___63.000 kg 45.000kg | ____36.000 ttr Akan dibeli 390.000 kg 304.000 kg 150.000 itr Harga beli Rp 20/kg Rp 30/kg Rp 15/tr Jumlah dibeli C Rp 7.800.000 Rp 9.120.000 Rp 2.250.000 Februari Kebutuhan 421.500 kg 339.000 kg 162.000 itr Persediaan awal 63.000 k; 45.000kg | __-36.000 Itr Kekurangan 358.500 kg 294.000 kg 126.000 itr Persediaan akhir 74.500 kg 56.000 kg 44.000 Ie Akan dibeli 430.000 kg 350.000 kg 170.000 Itr Harga bell Rp 20/9 Rp 30mg | Rp 15fitr Jumlah dibell Rp 8.600.000 Rp10.500.000 | Rp 2.650.000 Maret Kebutuhan 482.500 kg 387.500 kg 180.000 ttr Persediaan awal 71,500 kg 56.000 k; 44.000 Itr Kekurangan 417.000 kg 331.500 kg 736.000 Itr Persediaan akhir 59.000kg _| 48.500 kg 54,000 itr Akan dibeli 470.000 kg 380.000kg | 190.000 Itr Harga beli Rp 20K Rp 30h Rp 16/tr Jumlah dibeli Rp 9.400.000 | Rp11.400.000 Rp 2.850.000 116 Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Pembelian Bahan Mentah fas 5. Boverrsvccrr Banan Mivran April 2008 - Juni 2008 Keterangan denis (P) Jenis (Q) Jenis (R) Joos April Kebutuhan 523.100 kg 420.400 kg 198.000 tr Persediaan awal 59.000 kg 48.500 kg 54.000 Itr Kekurangan 464.100 kg 371,900 kg 144,000 Itr Persediaan akhir 45.900 kg 39.100 ki 41.000 ttr Akan dibeli 510.000 kg 411.000 kg 185.000 Itr Harga beli Rp 20/kg Rp 30/kg Rp 15ite Jumlah dibeli [Rp 40.200.000 | Rp 12.330,000 Rp 2.775.000 Mei Kebutuhan 517.500 kg 415.500 kg 192.000 tr Persediaan awal 45.900 ka 39.100 kg 41.000 ttr Kekurangan 471.600 kg 376.400 kg 151.000 Itr Persediaan akhir 33.400 kg | 38.600 kg 39.000 ir Akan dibeii 805.000 kg 415.000 kg 190.000 Itr | Harge bell Rp 25/kg Rp 35/kg Rp 20nr Jumiah dibeli Rp 12.625.000 | Rp 14.525.000 | Rp 3.800.000 Juni Kebutuhan 500.000 kg 297,000 kg 144.000 Itr | Persediaan awal 33.400 kg 38.000 kg 30.000 tr | Kekurangan 466.600 kg 259.000 kg 114.000 Itr Persediaan akhir 28.400 kg 45.000 kg 36.000 Ite Akan dibeli 495.000 kg 304,000 kg 150.000 Itr Harga bell Rp 25/kg Rp 35/kg Rp 20M Jumiah dibeli Rp 12.375.000 Rp 9.120.000 Rp 2.250.000 ‘| 117 Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Pembelian Bahan Mentah Juli 2008 - September 2008 Keterangan Jenis (P) Jenis (Q) Jenis (R) Juli Kebutuhan 484.800 kg 390.000 kg 187.200 ltr Persediaan awal 28.400 kg 32.100 kg 48.000 itr Kekurangan “456.400 kg 357.900 kg 439.200 itr Persediaan akhir 53.600 kg 47.100 kg 60.800 itr Akan dibeli 510.000 kg 405,000 kg 200.000 itr ] Harga bel Rp 25/kg Rp 35/9 Rp 20/tr Jumlah dibelt Rpi2.750.000 |_Rp14.175.000 Rp4.000.000 Agustus Kebutunan * 491.000 kg 394.000 kg 180.000 itr Persediaan awal 53.600 kg 47.100 kg 60.800 itr Kekurangan 437.400 kg | 346.900 kg 119.200 itr Persediaan akhir 72.600 kg 63.100 kg 90.800 itr Akan dibeli 10.000 kg 410.000 kg 210.000 itr Harga beli Rp 25/9 Rp 35/kg Rp 2o/itr Jumtah dibeli Rp12.750.000 Rp14.350.000 Rp4.200.000 September Kebutuhan 500.000 kg 401.500 kg 186.000 Itr Persediaan awal 72.600 kg 63.100 kg | ——_90.800 Ite | Kekurangan 427.400kg | __338.400 kg | 95.200 Itr Persediaan akhir 87.600 kg 81.600 kg 409.800 Itr Akan dibeli 515.000 kg 420.000 kg 205.000 Itr Harga beli Rp 30k Rp 40/K Rp 25ftr Jumlah dibeli Rp15.450.000 [ Rpte.200 008 | Res.126 000] 118 fan $, Buvcrr-svcctr Bayan MIMTAN Perseroan Terbatas "Charisma" Budget Pembelian Bahan Mentah Oktober 2008 - Desember 2008 [Keterangan denis (P) Jenis (Q) Oktober Kebutunan 517.500 kg 415.500 kg 192,000 tir Persediaan awal 87.600 kg 81.600 kg 109.800 tr Kekurangan 429.900 kg 333.900 kg 82.200 itr Persediaan akhir 82.100 kg 81.100 kg 97.800 tr Akan dibeli 512,000 kg 304,000 kg 180.000 Itr Harga beli Rp 30/kg Rp 40/g Rp 25/tr Jumlah dibeli Rp 15.360.000 November Kebutuhan 517.500 kg 415.500 kg 190.000 itr Persediaan awal 82.100 kg 81.100 kg 97.800 Hr Kekurangan 435.400 kg 334.400 kg 94.200 Itr Persediaan akhir 85.600 kg 57.600 kg 80.800 tr Akan dibeli 522.000kg 392.000 kg 175.000 itr Harga beli Rp 30/9 Rp 40/k Rp 25ftr Jumlah dibeli Rp 15.660.000 Rp 15,680,000 Rp 4.375.000 Desember | Kebutuhan 520.000 kg 418.400 kg 201.600 tr Persediaan awal 86.600 kg 57.600 kg 80.800 Itr Kekurangan 433.400 kg 360.800 kg 120.800 Itr Persediaan akhir 70.600 kg 55.200 kg 87.200 Itr Akan dibeli 504,000 kg 208.000 Itr Harga beli Rp 30/kg Rp 40/kg Rp 25mr Jumiah dibeli Rp 46.120.000 | Rp 16.640.000 | Rp §.200.000 IV. BUDGET BIAYA BAHAN MENTAH 1. Pengertian Budget Biaya Bahan Mentah Dimaksudkan dengan Budget Biaya Bahan Mentah (cost of direct materials budget), ialah Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang besamya biaya Bahan Mentah untuk berproduksi dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Di dalamnya mencakup perencanaan tentang jenis (kualitas) Bahan Mentah yang diolah, jumlah (kuantitas) Bahan Mentah yang diolah, dan waktu (bulan) kapan Bahan Mentah itu akan diolah dalam proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis Barang Jadi yang membutuhkan Bahan Mentah tersebut. 119 Borcrnme 2. Kegunaan Budget Biaya Bahan Mentah Secara umum, Budget Biaya Bahan Mentah mempunyai tiga ke. gunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen, ‘untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Seringkali kegy. naan umum semacam ini disebut juga sebagai kegunaan manajerial, karena berkaitan erat dengan fungsi manajemen, terutama di bidang Perencanaan (planning), pengkoordinasian (coordinating), dan penga- ‘wasan (controlling). Sedangkan secara khusus, Budget Pembelian Bahan Mentah mempunyai 2 (dua) kegunaan penting, yaitu: @. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Harga Pokok Produksj (cost of goods manufactured), bersama-sama dengan Budget Upah Tenaga Kerja Langsung (direct Jabour budget), dan Budget Bizyz Pabrik Tidak Langsung (factory overhead budget). b. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold), bersama-sama dengan Budget Upsh Tenaga Kerja Langsung (direct labour budget), dan Budget Biaya Pabrix Tidak Langsung (factory overhead budget). 3. Data dan Informasi untuk Menyusun Budget Biaya Bahan Mentah Agar sesuatu Budget dapat berfungsi dengan baik, maka tak- sitan-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pe- ngalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbang- kan dalam menyusun Budget. Pada dasarnya biaya Bahen Mentah adalah nilai rupiah dari jumlah satuan (unit) Bahan Mentah yang dibu- tuhkan untuk proses produksi, Jumlah satuan (unit) Bahan Mentah yang dibutuhkan dapat diketahui dari Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah, sedangkan harga belinya dapat. diketahui dari Budget Pembelian Bahan Mentah. Dengan demikian data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun Budget Biaya Bahan Mentah adalah: a. Rencana tentang kebutuhan Bahan Mentah untuk menjalankan Proses produks! dari waktu ke waktu (bulan ke bulan), yang tertuang dalam Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah, khususnya tentang jenis (kualitas), dan jumlah (kuantitas) dari Bahan Mentah yang dibutuhkan. Semakin banyak jumlah satuan (unit) yang dibu- tubkan, akan semakin besar biaya Bahan Mentahnya. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah satuan (unit) yang dibutuhkan, akan semakin kecil biaya Bahan Mentabnya. 120 Ban §. Buoctr-succer Baran Menten b. Rencana tentang pembelian Bahan Mentah dari waktu ke waktu (bulan ke bulan), yang tertuang dalam Budget Pembelian Bahan Mentah, khususnya tentang harga dari masing-masing jenis Bahan Mentah yang akan dibeli. ¢. Metode Akuntansi (pembukuan) Bahan Mentah yang dipakai oleh Perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan masalah peni- Jaian Bahan Mentah yang diolah dalam proses produksi (materials costing). Di dalam Akuntansi dikenal ada beberapa metode untuk membukukan Bahan Mentah, antara lain: 1) Metode First In First Out (FIFO), yaitu metode yang meng- anggap bahwa Bahan Mentah yang lebih awal dibeli, meru- pakan Bahan Mentah yang lebih awal pula diolahnya dalam proses produksi. Dengan demikian nilai (harga) dari Bahan Mentah yang diolah lebih awal didasarkan pada nilai (harga) Bahan Mentah yang dibeli lebih awal pula. Sebaliknya, nilai (barga) dari Bahan Mentah yang diolah lebih akhir, didasarkan pada nilai (harga) Bahan Mentah yang dibeli lebih akhir pula. 2) Metode Last In First Out (LIFO), yaitu metode yang meng- anggap bahwa Bahan Mentah yang lebih akhir dibeli, meru- pakan Bahan Mentah yang lebih awal diolahnya dalam proses produksi, Dengan demikian nilai (harga) dari Bahan Mentah yang diolah lebih awal didasarkan pada nilai (harga) Bahan Mentah yang dibeli lebih akhir. Sebaliknya, nilai (harga) dari Bahan Mentah yang diolah lebih akhir, didasarkan pada nilai (harga) Bahan Mentah yang dibeli lebih awal. 3) Metode Moving Average, yaitu metode yang menganggap bahwa nilai (harga) Bahan Mentah yang diolah, didasarkan pada sata-rata nilai (harga) pembelian-pembelian Bahan Mentah yang pernah dilekukan oleh perusahaan, sejak awal sampai dengan yang terakhir. 4. Bentuk Budget Biaya Bahan Mentab Sebagaimana halnya dengan Budget-budget yang lain, bagi Budget Biaya Bahan Mentah juga tidak ada sesuatu bentuk standar yang hans dipergunakan oleh perusahaan. Ini berarti bahwa tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya, disesuaikan dengan keadaan perusahaan masing-masing. Yang perlu diingat adalah bahwa Budget Biaya Bahan Mentah sebagai salah satu Budget Pendukung Rugi/Laba (profit/oss supporting budget) harus cukup sistematis dan terperinci, sehingga dapat ber- fungsi sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja, dan se- bagai alat evaluasi (pengawasan) kerja. 121 Buvcrnme Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan sebuah contoh Budget Biaya Bahan Mentah, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas: Misalkan berdasar Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah dan Budget Pembelian Bahan Mentah yang telah disusun terlebih dahulu, Per- seroan Terbatas “Charisma” dapat menyusun Budget Biaya Bahan Mentah dari bulan ke bulan selama tahun 2008 yang akan datang, sebagai berikut: Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Biaya Bahan Mentah Januari 2008 - Juni 2008 Kebutuhi {Satuan) Januari: Jeni (P) 4.320.000} 153.000 20 denis (Q) 5.400.000} 117,000 30 Jenis (R) 2.160.000 | _—— — Jumiah 41.880.000 ee a 6.570.000 Februari: Jenis (P) 243,000 4.860.000 178.500 20 3.570.000 Jenis (Q) 202.500 6.075.000 136.500 30 4.095.000 Jenis (R) 162.000, 2.430.000 — —_— — Jumiah a 43.365.000_ = — 7.865.000 Maret: Jenis(P) | 270.000 | 20 | 5.400.000] 212.500 20 | 4.250.000 denis(Q) | 225.000 | 30 | 6.750.000] 162.500 30 | 4.875.000 Jenis (R) |_ 180,000 | 15 | 2700000} —— — | — Jumiah — ——__] 114.850.0060 —_— — 9.125.000 April: Jenis (P) 297.000 20 5.940.000 226.100 20 4.522.000 Jenis(Q) | 247.500 | 30 | 7.425.000] 172.800 30 | 6.187.000 denis (R) | 198.000 | 15 | 2970.000} _ —— — | — Jumiah — == [6.335.000 | —— ——__ [708.000 Mei: Jenis(P) | 288.000 | 25 | 7.200.000] 229.500 25 | 5.737.500 Jenis (Q) 240.000 35 8.400.000 175.500, 35 6.142.500 Jenis (R) 192.000 20 3.840.000 — — —_— Jumiah — = }i9.440.000 |__ —— ——_]77.880.000 Juni: denis (P) | 279.000 25 6.975.000] 221.000 25 5.525.000 denis (Q) | 232.500 35 | 8.137.500] 169.000 35 | 5.915.000 Jenis (R) 186.000 20 3.720.000 —_— — Jumiah — ——_ [8.832.500 —_ —_fia.00 122 Bar 5. Buoctr-nvoctt Baan MENTAR Perseroan Terbatas “Charisma” Budget Biaya Bahan Mentah Juli 2008 - Desember 2008 Kete- Produk “Titan™ Produk “Adiva™ ] rangan | Kebutuhan | Harga Biaya Kebutuhan | Harga Biaya (Satuan) | (Rp) (Rp) (Satuan) | (Rp) (Rp) 280.800 25 7.020.000 204.000 25 6.100.000 Jenis (Q) 234.000 35 8.190.000 156.000 35 5.460.000 Jeni (R) 187.200 20 | 3.744.000] —— ——— Jumiah — ——~[78.954.000| ——— —— [0560.06 Agustus: Jenis (P) 270.000 25 6.750.000 (221.000 25 5.525.000 Jenis (Q) 225.000 35 7.875.000 169.000 35 5.915.000 denis (R) 190,000 20 3.800.000. — — —— Jumiah — == }78.426.000[ —_ —— 7.440.000 September: Jenis (P) (279.000 30 8.370.000 221.000 30 6.630.000 Jenis (Q) 232.500 40 | 8.300.000} 169.000 40 | 6.760.000 denis (R) 486.000 25 | _41650.000| _—— = | — Jumiah — —— 122,570,000] —— =~ [5580.08 Oktober: | Jenis (P) 288.000 30 8.640.000 229.500 30 6.885.000 ? Jonis (Q). 240.000 40 9.600.000 175.500 40 7.020.000 | denis (R) 192.000, 4 25 4,800,000] __—— = —_j Jumtah — ——__[23.040.000 |-_ —— ——_]33.505.000 T November: | Jenis (P) 288.000 30 8.640.000 229.500 0 6 885.000 denis (Q) 240.000 40 9.600.000] 175.500 | 40 7.029.006 Jenis (Fe) 492.000 25 | 4.800.000) —— | —— | —— | Jumiah —— | == —F33.040.000 | —— ——}73.505.000} Desember: Jenis (P) 302.400 30 9.072.000 217,600 30 6.528.000 denis (Q) 252.000 40 10.080.000 166.400 40 6.656.000 Jenis (R) 201.600. 25 5.040.000. —_ —_— Jumiah —_— _— 24.192.000 —_— — __]13.184.000 123

Anda mungkin juga menyukai