Panduan Kredensial Revisi
Panduan Kredensial Revisi
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu
pengetahuan, teknologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan semakin meningkat.
Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu. Rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan dan
pelayanan rawat inap. Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis
pelayanan seperti : pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan penunjang medik yang
diberikan kepada pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Keperawatan sebagai profesi yang mempunyai ciri antaralain memiliki tubuh ilmu
(body of knowledge), pelayanan diberikan oleh perawat profesional dan memiliki kode etik
profesi sehingga perawat juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri
maupun bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainnya. Pelayanan keperawatan
bermutu merupakan tujuan yang akan dicapai oleh perawat yang memerlukan tenaga
perawat yang profesional yang didukung oleh faktor internal antara lain motivasi untuk
mengembangkan karir profesional, dan tujuan pribadinya maupun faktor eksternal antara
lain kebijakan organisasi,kepemimpinan, struktur organisasi, sistem penugasan dan sistem
pembinaan. Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan meningkatkan kompetensi
tenaga keperawatan dilakukan oleh Komite Keperawatan secara berkesinambungan.
Untuk mewujudkan tata kelola klinis yang baik,semua asuhan keperawatan yang
dilakukan setiap tenaga keperawatan di rumah sakit sesuai penugasan klinis dari direktur
rumah sakit, maka Panduan ini diharapkan dapat digunakan sabagai acuan dalam
melakukan kredensial dan re-kredensial bagi tenaga keperawatan di RSUD dr.T.C. Hillers
Maumere.
1.2 Tujuan
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta tata kelola klinis
yang baik agar mutu pelayanan keperawatan yang berorientasi pada keselamatan pasien di
rumah sakit lebih terjamin dan terlindungi.
2.1 Definisi
1. Kredensialing berasal dari bahasa Inggris yang artinya mandat. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia biasa juga disebut dengan krednsial. Kredensial merupakan proses untuk
menentukan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan. Proses kredensial
merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan
akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995).
4. Proses Kredensial adalah proses evaluasi oleh Komite Keperawatan sub komite kredensial
RSUD dr.T.C. Hillers Maumere terhadap seorang perawat atau untuk menentukan apakah
yang bersangkutan masih layak diberikan kewenangan klinis untuk menjalankan asuhan atau
pelayanan tertentu dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk masa tiga tahun.
5. Proses ReKredensial adalah proses Re Evaluasi oleh Komite Keperawatan sub komite
kredensial RSUD dr.T.C. Hillers Maumere terhadap tenaga keperawatan yang telah
memiliki kewenangan klinis (Clinical privilege) untuk menentukan apakah yang
bersangkutan masih layak diberikan kewenangan klinis untuk suatu periode tertentu
6. Kewenangan Klinis adalah kewenangan untuk melakukan asuhan atau pelayanan tertentu
dalam lingkungan RSUD dr.T.C. Hillers Maumere berdasarkan penugasan yang diberikan
oleh direktur RSUD dr.T.C. Hillers Maumere.
SPKK untuk staf keperawatan dilengkapai dengan uraian kompetensi yang boleh
dilakukan oleh staf keperawatan tersebut. SPKK ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun
untuk Staf Keperawatan yang sudah tetap.
3. Self Assessment
Self assessment atau evaluasi diri merupakan daftar deklarasi diri tentang
kemampuan diri terkait daftar kompetensi yang akan diajukan kewenangan kliniknya.
Daftar deklarasi meliputi deklarasi terkait kemampuan dalam segi pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dari setiap list dasar kompetensi utama dan kompetensi
khusus.Khusus untuk kemampuan yang berkaiatan dengan keterampilan umumnya juga
dilengkapi dengan pencatatan logbook yang terdiri dari beberapa kali perawat
melaksanakan tindakan dan evaluasi dirinya dicatat. Evaluasi diri ini menjadi masukan
untuk assessor dan akan divalidasi saat dilaksanakan assessment.