Sop 305 Tatalaksana Penderita Diare Non Spesifik (Diare)
Sop 305 Tatalaksana Penderita Diare Non Spesifik (Diare)
1. Pengertian Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan konsistensi lembek/cair disertai
peningkatan frekuensi bab 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
Prinsip tatalaksana diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi, mengobati
dehidrasi (oralit), mempercepat kesembuhan (Zinc), memberi makanan serta
mengobati masalah lain.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan diare dan pencegahannya di Puskesmas.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Kesmas Gianyar I No. 800/002/GIN I/VII/2017 tentang Jenis
Pelayanan yang disediakan UPT Kesmas Gianyar I
4. Referensi 1. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Permenkes No. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
3. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare, Departemen Kesehatan RI Edisi ke
5 tahun 2008.
5. Persiapan Alat dan Bahan:
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Masker
5. Buku catatan rujukan Internal dan eksternal
6. Buku Rekam Kesehatan Pribadi (BRKP)
7. Resep
6. Langkah- 1. Petugas melakukan standar perlindungan diri selama pemeriksaan.
langkah
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diperlukan.
a. Keluhan berupa bab lembek/cair dengan atau tanpa bercampur darah atau
lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat
disertai demam, rasa tidak nyaman di perut, mual, muntah serta tenesmus.
b. Pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda dehidrasi berupa penurunan
kesadaran, rasa haus, ubun-ubun besar cekung, mata cowong, turgor kulit
menurun serta bibir dan mukosa mulut kering.
3. Melakukan rujukan internal bila dalam pemeriksaan diperlukan.
4. Melakukan rujukan eksternal ke RS bila dalam pemeriksaan diperlukan.
5. Menanyakan riwayat alergi obat.
6. Memberikan terapi sesuai hasil pemeriksaan.
a. Antidiare
1) Turunan opioid yaitu loperamid, defenoksilat atropin dan tinktur
opium. Tidak diberikan pada pasien disentri dengan demam.
2) Bismuth salisilat, berhati-hati pada pasien immunokompromais.
3) Pengeras tinja seperti atapulgit 4 x 2 tablet per hari atau smectit 3 x 1
sachet setiap bab encer hingga diare stop.
b. Antimikroba
1) Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 5 - 7 hari.
2) Trimetoprim/sulfametoksazol 2 x 960 mg/hari.
3) Metronidazol 3 x 500 mg/hari selama 7 hari.
c. Rehidrasi cairan
1) Pada diare tanpa dehidrasi diberikan cairan oralit hipotonik 300-400
ml atau 10 mg/kgBB setiap habis bab.
2) Diare dengan dehidrasi ringan sedang diberikan cairan oralit dengan
dosis 75 ml/kgBB yang diberikan dalam 3 jam pertama, dan
selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa
dehidrasi.
3) Diare dengan dehidrasi berat dirujuk untuk rawat inap dan pemberian
cairan intravena.
d. Pada balita diberikan tablet zinc 20 mg dengan dosis 1/2 tablet untuk usia
<6 bulan dan 1 tablet untuk usia >6 bulan selama 10 hari.
7. Memberikan KIE yang diperlukan pada pasien dan keluarga.
7. Diagram
Alir
Petugas memanggil
pasien Anamnesa
Pemeriksaan fisik
(sesuai keluhan pasien)
Pasien kembali ke
poliklinik
Tidak
Rujukan internal ke
Ya poliklinik rujukan
Perlu
rujukan?
Rujukan eksternal ke
Tidak Puskesmas / Rumah Sakit
Terapi Obat
KIE
CR = (Ya/(Ya+Tidak)) x 100%
= (......../(........+........)) x 100
= ......................
Pemeriksa = .........................................
Yang diperiksa = .........................................
Tanggal = .........................................