Anda di halaman 1dari 3

BAB VI.

PERBUATAN YANG DILARANG


Pasal 27
* (1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
* (2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
* (3) Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.
* (4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau
pengancaman.

Dalam pasal 27 ayat 1-4, jelas disebutkan bahwa yang melanggar adalah orang
yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik, bukan yang merekam atau membuat rekaman.

Bila kegiatan merekam kejadian tanpa seizin yang terlibat dalam rekaman
dianggap illegal maka sebagai masyarakat, kita akan dilemahkan secara hukum,
apalagi bila hasil rekaman tersebut merupakan barang bukti yang dapat melindungi
kita dari tuduhan yang tidak benar atau sebagai Barang bukti yang dapat
menunjukan kebenaran.

Jadi, apakah boleh kita merekam tanpa izin dari orang yang terlibat didalam
rekaman?

Pasal 26 menyebutkan :
* (1) Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan, penggunaan,
setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi
seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan.

* (2) Setiap orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-
Undang ini.

Dan sesuai 27 ayat 1-4 yang saya sudah kutip diatas , dan secara ringkas saya tulis,
setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan,
yang memiliki muatan perjudian, muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama
baik, muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

Artinya bila kita merekam seseorang atau menerima


rekaman kemudian mendistribusikan/mentransmisikan/membuat dapat
diaksesnya hasil rekaman tersebut dalam bentuk informasi elektronik atau
dokumen elektronik, tanpa seizin yang bersangkutan dan orang tersebut merasa
Terhina Dan/atau merasa tercemar nama baiknya, maka hal tersebut melanggar
UU.

Dan bagi yang melanggar akan terkena sanksi pidana sesuai Pasal 45 .
* (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah)
Apa beda privasi dan rahasia?
Perbedaan rahasia dan privasi dalam hubungan

Dilansir dari Psychology Today, rahasia adalah keadaan di mana seseorang sengaja


menyembunyikan sesuatu. ... Sementara privasi adalah kondisi saat seseorang
menginginkan untuk bebas dari pengamatan atau gangguan orang lain

Privasi adalah kondisi dimana seseorang tidak ingin diganggu oleh orang lain. Keadaan
semacam ini menggambarkan, keinginan pribadi untuk menjaga dan melindungi urusan diri
sendiri agar tidak diketahui oleh publik.

Anda mungkin juga menyukai