Prosedur

Uji pemeriksaan glukosa pada praktikum ini menggunakan metode GOD-PAP yaang dimana
metode ini memperoleh hasil yang akurat karena menggunakan alat spektrofotometer. Langkah
pertama, melakukan autozero dengan cara reagen diambil mengggunakan mikropipet, kemudian
diamsukkan kedalam blanko, lalu blanko dimasukkan kedalam spektrofotometer. Selanjutnya
melakukan pengukuran standar dengan cara 10 ul standar dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
1000 ul reagen ditambahkan kemudian di homogenkan dan inkubasi selama 10 menit. Setelah 10
menit, kemudian diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm.
Selanjutnya, untuk pengukuran sampel, reagen dimasukkan kedalam tabung reaksi dan serum
ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut diinkubasi selama 10 menit. Setelah itu,
dimasukkan kedalam blanko dan dimasukkan kedalam spektrofotometer dan terakhir hitung
kosentrasi sampel.
Hasil pengamatan

Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Hasil Kategori

Tri Mayuri Brutu 21 Perempuan 78 mg/dl Normal

Sampel Spektrofotometer Perhitungan Hasil Kategori

N2 (Serum) 0,125 0,125/0,402 x 100 31,09 Hipoglikemia

Pembahasan

Pada praktikum pemeriksaan kadar glukosa darah digunakan 2 pengukuran yaitu dengan
menggunakan glukometer dan pemeriksaan dengan menggunakan alat spektrofotometer (Metode
GOD-PAP). Glukometer digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah dengan mudah dan
cepat. Pada alat glukometer dilengkapi dengan satu sensor tepatnya disebut biosensor sesuai
dengan komponen penyusunnya yang terdiri dari biological element sebagai pengenal molekul
atau senyawa yang hendak diukur (analit) dan trasducer yang menangkap sinyal dari biological
element itu. Biosensor sendiri bekerja berdasarkan reaksi enzymatic antara enzym glucose
oxidase (GOD) dengan glukosa dalam darah yang kemudian dirubah menjadi sinyal elektronik.
Glukosa dalam darah beraksi dengan glukosa oxidase dan kalium ferrycyanida didalam strip
memproduksi kalium ferrocyanida. kalium ferricyanida yang diproduksi sebanding dengan
konsentrasi glukosa dalam darah. Oxidase kalium ferricyanida menghasilkan suatu elektrik yang
kemudian dikonversi oleh meter untuk menampakkan konsentrasi glukosa pada layar. Untuk
pengukuran glukometer didapatkan kadar glukosa darah sebesar 7,8 mg/dL diamana kadar
tersebut normal sesuai dengan standar gula darah puasa yaitu 70-110 mg/dl.
 Selanjutnya, untuk pengukuran menggunakan alat spektrofotometer pada sampel N2
didapatkan nilai sebesar 0,125 yang kemudian nilai tersebut dihitung dan diperoleh kadar
glukosa darah sebesar sebesar 31,09 dimana kadar tersebut sangat rendah maka dapat
dikategorikan bahwa sampel serum tersebut hipoglikemia. Secara umum, penyebab hipoglikemia
dapat dibagi menjadi dua, yaitu hipoglikemia yang berkaitan dengan obat dan hipoglikemia yang
tidak berkaitan dengan obat. Hipoglikemia yang berkaitan dengan obat adalah hipoglikemia yang
timbul karena penggunaan obat-obatan. Ini umumnya terjadi pada penderita diabetes yang
mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah. Jika obat yang diberikan terlalu tinggi maka bisa
bereaksi menurunkan kadar gula darah terlalu banyak. Selain pada penderita diabetes, jenis obat
pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
Sementara itu, hipoglikemia yang tidak berkaitan dengan obat bisa disebabkan karna berpuasa,
aktivitas fisik berlebihan, dan dampak dari asupan makanan dan minuman. Konsumsi alkohol
dalam jumlah banyak bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat. Kekurangan asupan
karbohidrat juga bisa menjadi penyebab hipoglikemia.

Kesimpulan

Jadi, Untuk pemeriksaan menggunakan glukometer didapatkan kadar glukosa sebesar 7,8 mg/dl
yang termasuk normal sedangkan untuk pemeriksaan sampel N2 (serum) menggunakan
spektrofotometer didaptkan kadar glukosa sebesar 31,09 mg/dl yang dimana kadar tersebut
hipoglikemia (kadar gula darah dibawah normal)

Daftar pustaka

Khoirul anwar nasution.2018. PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH METODE STIK
DENGAN METODE GOD PAP PADA MAHASISWA ANALIS KESEHATAN MEDAN.