1. POPULASI
- Homogeny
- Heterogen
1
B. TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH (TEKNIK SAMPLING)
Teknik sampling random terdiri atas empat macam dengan uraian seperti
berikut ini :
3
proportional stratified random sampling. Keuntungan menggunakan
cara ini ialah anggota sampel yang diambil lebih representatif.
Kelemahannya ialah lebih banyak memerlukan usaha pengenalan
terhadap karakteristik populasinya.
4
20
A= ×80=16
100
50
B= × 80=40
100
30
C= ×80=24
100
Jumlah = 80
5
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat
dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan cirri-ciri tertentu. teknik
sampling kuota sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan.
Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini ialah seperti halnya
dengan teknik sampling bertujuan di atas tadi.
1. Pertimbangan Praktis
2. Ketepatan
Semakin kecil kita memilih taraf signifikansi atau alpha (α ),
semakin banyak anggota sampelnya. Dengan demikian semakin tepat atau
teliti ramalan kita.
3. Pertimbangan Nonrespons
Pertimbangan nonrespons ialah perkiraan jumlah anggota sampel
yang dapat dijadikan responden setelah seluruh anggota sampel dikurangi
dengan jumlah anggota sampel yang dijadikan kelompok uji coba
instrument penelitian. Anggota sampel yang sudah dijadikan kelompok uji
coba sebaiknya tidak dipakai sebagai responden untuk mendapatkan data
yang sebenarnya. Selain pertimbangan di atas, juga perlu dipertimbangkan
berapa responden yang bersedia mengembalikan angket atau dapat
diwawancarai serta diobservasi.
1. Proporsi
7
( )
2
2,58
n ≥ pq
0,01
( )
2
1, 98
n ≥ pq
0,05
α = taraf signifikansi
Contoh Soal :
Jawab :
= 0,25
( )
2
1,98
n=0,25(1−0,25)
0,0 5
= 294 (dibulatkan)
8
2. Ketelitian Estimasi
a) Ketelitian Estimasi
( )
2
s
n=
S Ex
Contoh Soal :
Jawab:
σ
w=2 Z 1 /2 α
√n
9
2 ×1,96 ×10
5=
√n
2 ×1,96 ×10
√ n=
5
n=61
10
7. Peneliti mengurangi anggota sampel yang telah ditentukan oleh
perhitungannya;
8. Peneliti memilih grup eksperimen dan grup control dari populasi yang
berbeda;
9. Peneliti yang memakai grup sukarela, lupa atau sengaja tidak
membedakannya dengan grup wajib, akibatnya peneliti gagal dalam
menginterpretasikan hasil penelitiannya;
10. Peneliti tidak memberikan alasan-alasan mengapa rumus dan teknik
sampling tertentu yang ia gunakan di dalam penelitiannya itu.
11. Kekeliruan sampling biasanya terjadi karena pemeriksaan yang kurang
teliti dan lengkap terhadap populasi yang hanya dilakukan terhadap
sampel serta penelitian dilakukan dengan menggunakan prosedur yang
sama; dan
12. Kekeliruan nonsampling ini bisa terjadi dalam setiap penelitian, apakah
itu berdasarkan sampling atau berdasarkan sensus, penyebabnya adalah:
a. Populasi tidak didefenisikan sebagaimana mestinya.
b. Penyimpangan populasi tidak dipelajari
c. Kuesioner tidak dirancang sesuai dengan keperluan.
d. Rumusan dan istilah tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.
e. Peneliti kurang memahami isi dari kuesioner sehingga jawaban
responden kurang sesuai dengan keinginan.
f. Responden tidak memberikan jawaban yang objektif atau menolak
untuk memberikan jawaban.
11