Anda di halaman 1dari 13

AGAMA DAN KESEHATAN

Disusun Oleh :
Syahriza
Widia Utami
Dosen Pengampu : Yesi Pratama
M. Hendra Yunal, M.Si Siska Amelia Putri
Muhammad Afri Yansyah

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTASKESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
BAB I

Sehat badannya sebagai cerminan


dari sehat jasmani, damai di hatinya
sebagai cerminan dari sehat rohani dan
Latar belakang punya makanan untuk sehari-harinya
sebagai cerminan darisehat sosial. Dari
sini dapat dipahami bahwa sehat bukan
dalam kondisi stabil antara aspek
jasmani rohani sosial dan lingkungan.

Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan


yang sempurna dari badan jiwa (mental) dan
sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Pandangan Agama Terhadap Kesehatan ?


2. Apa saja fungsi agama bagi kesehatan ?
BAB
II KETAPANG

Pengertian Agama dan Kesehatan

Konsep agama mempunyai dua makna, yaitu makna statis dan dinamis.
Makna statis lebih berorientasi untuk menunjuk religi sebagai sistem sosial
agama secara formal, misalnya Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha.
Sedangkan makna dinamis adalah suatu sifat atau semangat keagamaan.
Aspek dinamis ini selain bersifat subjektif sesuai dengan pengalaman
keagamaan dan penghayatan masing-masing, juga tidak selamanya terkait
dengan agamanya secara formal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Sedangkan kesehatan menurut WHO adalah keadaan sempurna baik fisik,
mental, sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
POLA HUBUNGAN AGAMA
DAN KESEHATAN

B. Saling mendukung
Agama dan ilmu pengetahuan
A. Saling berlawanan kesehatan memiliki potensi saling
Agama dan kesehatan muncul mendukung. Contoh adalah orang
sebagai dua bidang yang saling yang hendak melaksanakan ibadah
haji (islam) membutuhkan peran
berlawanan. Dalam batasan tenaga medis untuk melakuka
tertentu, hal ini menunjukkan general check up kesehatan supaya
bahwa apa yang dianjurkan kegiatan ibadah haji dapat berjalan
dalam bidang kesehatan, tidak dengan baik.
selaras dengan apa yang Contoh lain, yaitu tradisi puasa
dianjurkan dalam agama. atau diet merupakan salah satu
Misalnya mengenai terapi terapi yang telah diakui oleh
kalangan medis dalam
dengan urine (khusus islam), meningkatkan kesehatan. Oleh
pengobatan dengan hal yang karena itu, ajaran agama sejatinya
memabukkan atau pencegahan memiliki potensi untuk memberi
HIV/AIDS melalui kondom. dukungan terhadap kesehatan dan
begitu pun sebaliknya.
D. Saling terpisah dan bergerak dalam
kewenangannya masing masing
C. SALING MELENGKAPI

Sesungguhnya antara
agama dan kesehatan itu
memiliki peluang untuk
berkembang masing-
Saling melengkapi yang
masing. Tradisi agama
dimaksudkan disini adalah
Hindu di India, memiliki
adanya peran dari agama untuk
paradigma dan sekaligus
mengoreksi praktik kesehatan
teknologi kesehatan yang
atau ilmu kesehatan yang
berbeda dengan apa yang
mengoreksi praktik keagamaan.
berkembang di dunia
Dengan adanya saling koreksi ini,
kesehatan, yang dikenal
menyebabkan praktik kesehatan
dengan paradigma
dapat dibangun lebih baik lagi.
kesehatan Ayurveda.
Aspek Agama dalam Kesehatan

Prinsip kode etik ini sudah tidak ada perbedaan pendapat. Tampaknya
sudah dapat dengan mudah unruk memahami tuntutan profesionalitas tenaga
medis tersebut. Namun disisi lain jika dilihat dari sisi kewajiban, seorang
tenaga medis adalah menghargai hak pesien. Dengan kata lain, tenaga medis
harus menjunjung tinggi hak-hak pasien, termasuk menghargai pemahaman
agamanya.
Dalam sejarah praktik keagamaan ada seorang dokter yang digugat oleh
pasien yang ditolongnya. Penyebab awalnya bermula dari sikap dokter yang
memberikan transfusi darah kepada pasien yang menganut ajaran Yahudi
Konservatif.
Dalam dunia kesehatan aspek agama hendaknya tidak hanya untuk diakui
haknya oleh tenaga medis, namun memiliki peranan dan fungsi untuk
mendukung proses penyembuhan. Benson mengatakan, ”jika anda percaya
dan yakin pada satu dokter saja, maka pengobatan akan lebih efektif
ditanganinya”. Tetapi dia juga menegaskan bahwa ada faith factor yang dapat
menunjang dalam pratik penyembuhan atau perawatan kesehatan. Salah satu
contoh yang di kemukakanya ialah pentingna memberikan sugesti pada diri
sendiri, dengan membacakan mantra yang tidak lebih dari 7 kata.
Aspek Kesehatan dalam
Agama

Dalam mengkaji aspek-aspek kesehatan dalam agama,


ada dua hal yang perlu diperhatiakan. Pertama, ajaran
agam secara normative (das sein). Kedua, ada perilaku
keagamaan yang riil atau tampak dan dilakukan oleh
masyarakat. Berdasarkan penilaian pemikiran ini, maka
dapat dikemukakan bahwa pada sisi normatif, agama
memberikan ajaran atau panduan tentang pentingnya
menjagakesehatan, sedangkan dari sisi perilaku nyata ada
penganut yang tidak memerhatikan aspek kesehatan.
B.Fungsi Agama bagi Kesehatan

a. Sumber Moral

Agama memiliki fungsi yang strategis untuk


menjadi sumber kekuatan moral baik bagi pasien
dalam proses penyembuhan maupun tenaga
kesehatan. Bagi orang beragama, mereka
memegang keyakinan bahwa perlakuan Tuhan
sesuai dengan persangkaan manusia kepada-Nya.
Agama menjadi sumber motivasi yang kuat dalam
diri pasien untuk hidup secara positif.
b. Sumber Keilmuan

Sejalan dengan agama sebagai sumber moral, agama


pun dapat berperan sebagai sumber keilmuan bagi bidang
kesehatan. Konseptualitasi dan pengembangan ilmu
kesehatan atau kedokteran yang bersumber dari agama,
dapat kita sebut kesehatan profetik, dalam konteks islam
disebut dengan ilmu kesehatan islami atau kedokteran
islami.
Agama pun menjadi sumber informasi untuk
pengembangan ilmu kesehatan gizi (nutrisi) atau
farmakoterapi herbal. Dalam islam dinyatakan bahwa
makan itu harus halal dan thayyib. Halaln artinya sehat
secara psikis dan sosial (misalnya bukan hasil mencuri),
dan thayyib artinya sehat secara gizi.
c. Amal agama sebagai amal kesehatan
A

Seiring dengan pemikiran yang dikemukakan


sebelumnya, bahwa pola pikir yang dianut dalam
wacana ini adalah all for health, yaitu sebuah
pemikiran bahwa berbagai hal yang dilakukan
individu mulai dari bangun tidur, mandi pagi,
makan, kerja, rehat sore hari, sampai tidur lagi,
bahkan selama tidur pun memiliki implikasi dan
kontribusi nyata terhadap kesehatan.
A Kesimpulan

Seiring dengan pemikiran yang dikemukakan


sebelumnya, bahwa pola pikir yang dianut dalam
wacana ini adalah all for health, yaitu sebuah
pemikiran bahwa berbagai hal yang dilakukan
individu mulai dari bangun tidur, mandi pagi,
makan, kerja, rehat sore hari, sampai tidur lagi,
bahkan selama tidur pun memiliki implikasi dan
kontribusi nyata terhadap kesehatan.
Terimaakasih. . .

Anda mungkin juga menyukai