Agama Dan Kesehatan 1
Agama Dan Kesehatan 1
Disusun Oleh :
Syahriza
Widia Utami
Dosen Pengampu : Yesi Pratama
M. Hendra Yunal, M.Si Siska Amelia Putri
Muhammad Afri Yansyah
Konsep agama mempunyai dua makna, yaitu makna statis dan dinamis.
Makna statis lebih berorientasi untuk menunjuk religi sebagai sistem sosial
agama secara formal, misalnya Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha.
Sedangkan makna dinamis adalah suatu sifat atau semangat keagamaan.
Aspek dinamis ini selain bersifat subjektif sesuai dengan pengalaman
keagamaan dan penghayatan masing-masing, juga tidak selamanya terkait
dengan agamanya secara formal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Sedangkan kesehatan menurut WHO adalah keadaan sempurna baik fisik,
mental, sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
POLA HUBUNGAN AGAMA
DAN KESEHATAN
B. Saling mendukung
Agama dan ilmu pengetahuan
A. Saling berlawanan kesehatan memiliki potensi saling
Agama dan kesehatan muncul mendukung. Contoh adalah orang
sebagai dua bidang yang saling yang hendak melaksanakan ibadah
haji (islam) membutuhkan peran
berlawanan. Dalam batasan tenaga medis untuk melakuka
tertentu, hal ini menunjukkan general check up kesehatan supaya
bahwa apa yang dianjurkan kegiatan ibadah haji dapat berjalan
dalam bidang kesehatan, tidak dengan baik.
selaras dengan apa yang Contoh lain, yaitu tradisi puasa
dianjurkan dalam agama. atau diet merupakan salah satu
Misalnya mengenai terapi terapi yang telah diakui oleh
kalangan medis dalam
dengan urine (khusus islam), meningkatkan kesehatan. Oleh
pengobatan dengan hal yang karena itu, ajaran agama sejatinya
memabukkan atau pencegahan memiliki potensi untuk memberi
HIV/AIDS melalui kondom. dukungan terhadap kesehatan dan
begitu pun sebaliknya.
D. Saling terpisah dan bergerak dalam
kewenangannya masing masing
C. SALING MELENGKAPI
Sesungguhnya antara
agama dan kesehatan itu
memiliki peluang untuk
berkembang masing-
Saling melengkapi yang
masing. Tradisi agama
dimaksudkan disini adalah
Hindu di India, memiliki
adanya peran dari agama untuk
paradigma dan sekaligus
mengoreksi praktik kesehatan
teknologi kesehatan yang
atau ilmu kesehatan yang
berbeda dengan apa yang
mengoreksi praktik keagamaan.
berkembang di dunia
Dengan adanya saling koreksi ini,
kesehatan, yang dikenal
menyebabkan praktik kesehatan
dengan paradigma
dapat dibangun lebih baik lagi.
kesehatan Ayurveda.
Aspek Agama dalam Kesehatan
Prinsip kode etik ini sudah tidak ada perbedaan pendapat. Tampaknya
sudah dapat dengan mudah unruk memahami tuntutan profesionalitas tenaga
medis tersebut. Namun disisi lain jika dilihat dari sisi kewajiban, seorang
tenaga medis adalah menghargai hak pesien. Dengan kata lain, tenaga medis
harus menjunjung tinggi hak-hak pasien, termasuk menghargai pemahaman
agamanya.
Dalam sejarah praktik keagamaan ada seorang dokter yang digugat oleh
pasien yang ditolongnya. Penyebab awalnya bermula dari sikap dokter yang
memberikan transfusi darah kepada pasien yang menganut ajaran Yahudi
Konservatif.
Dalam dunia kesehatan aspek agama hendaknya tidak hanya untuk diakui
haknya oleh tenaga medis, namun memiliki peranan dan fungsi untuk
mendukung proses penyembuhan. Benson mengatakan, ”jika anda percaya
dan yakin pada satu dokter saja, maka pengobatan akan lebih efektif
ditanganinya”. Tetapi dia juga menegaskan bahwa ada faith factor yang dapat
menunjang dalam pratik penyembuhan atau perawatan kesehatan. Salah satu
contoh yang di kemukakanya ialah pentingna memberikan sugesti pada diri
sendiri, dengan membacakan mantra yang tidak lebih dari 7 kata.
Aspek Kesehatan dalam
Agama
a. Sumber Moral