Anda di halaman 1dari 66
BR JASA KARTINI KATA PENGANTAR ‘Alhamdulllahi Robbialamin, segala pujl dan syukur kami panjatkan ke knadirat Allon SWT atas limpahan rahmat, karunia dan kasih sayang yang tidak akan pernah putus, Dla Maha Esa dan Mahakuasa. Aku bersaks| bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Alloh semata. Tidak ada sekutu bagl-Nya, Dia adalah Rabb langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya. Dia Mana perkasa lagi Maha Pengampun. Aku bersaks! bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus utusan-Nya. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada keluarga dan para ‘sahabat belay yang merupakan sosok plihan, sertado'a senantiasa kami ppanjatkan semoga Rumah Sakit Jasa Kartin int selalu dapat berjalan dengan balk dan terus maju dari waktu ke waktu. Aamiin YRA Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit_memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk menghasitkan makanan yang bermutu sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat, dan menghemat biaya perawatan, Sejalan dengan dllaksanakannya program akreditasi pelayanan gizi di rumah sakit, diharapkan buku pedoman ini dapat menjadi acuan bag! rumah sakit untuk melaksanakan kegiatan pelayanan gizi yang berkualitas (PGRS,2013). Buku Pedoman Pelayanan Instalasi Giz! ini merupakan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan izi di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya dan dibuat hanya diperuntukkan bagi ingkungan sendi Kususnya untuk kemajuan kami di Instalas! Gizi Rumah Sakit Jasa Kartini TTasikmalaya, Demikian buku Pedoman Pelayanan Instalas! Gizi ini saya sampaikan, semoga dengan dibuatnya buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Rumah Sakit Jasa Kartini pada umumnya dan bagi Instalasi GGizi pada khususnya. Semoga Alloh SWT meridhol niat baik ini. Aamlin YRA. DAFTAR IST KATA PENGANTAR. PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI GIZI PERATURAN DIREKTUR NO : 0335/PD/007-100/1X/2018 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang .. 1.2 Tujuan Pedoman 1.3. Ruang Lingkup Pelayanan 1.4 Batasan Operasional 1.5 Landasan HUKUM BAB II STANDAR KETENAGAAN 2.1 Kualifkasi Sumber aya Manusia 2.2 Distribusi Ketenagaan 2.3 Pengaturan Jaga BAB III STANDAR FASILITAS, 3.1 Denah Ruang 3.2 Standar Fasiltas 3.2.1 Sarana Peralatan dan Perlengkapan Ralan... 3.2.2 Sarana Peralatan dan Periengkapan Dapur.. 3.2.3 Sarana Peralatan dan Perlengkapan Kantor. 3.3 Standar Ruangan BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 4.1 Pengelolaan Instalasi Giz 4.2 Pelayanan Instalasi Gizi 4.2.1 Asuhan Gi Ralan 4.2.2 Asuhan Gizi Ranap 4.2.3 Penyelenggaraan Makanan 4.2.4 Penelitian dan Pengembangan... BAB V LOGISTIK o seven 5.1 Penetapan Panduan Pemberian Makanan RS 5.2 Perencanaan Anggaran Belanja Bahan Makenan 5.3 Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan 5.4 Pemesanan Bahan Makanan 5.5 Pembelian Bahan Makanan 5.6 Penyaluran Bahan Makanan .. BAB VI KESELAMATAN PASIEN 6.1 Keamanan Makanan 6.2 Sanitasi Makanan .. en vo 6.3 Pelaksanaan Sanitasi di Penyelenggaraan Makanan 6.4 Pelaksanaan Sanitasi Sarana dan Prasarana 6.5 Prinsip Penyehatan Makanan 6.6 Pengawasan Sanitasl dalam Penyelenggaraan Makanan BAB VII KESELAMATAN KERJA 7.1 Pengertian 7.2 Tujuan — — 7.3 Prinsip Keselamatan Kerja Pegawal 7.4 Prosedur Keselamatan Kera BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 8.1 Pengertian 8.2 Bentuk Pengawasan dan Pengendalian 8.3 Indikator Keberhasilan BAB IX PENUTUP. DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA PENUTUP 138 39 39 a 245 4s 49 50 50 on 50 50 st 54 54 54 56 57 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Denah Ruang Gambar 3.2 Alur Penyelenggarean Makanan Gambar 4.1 Mekenisme Pelayanan Gizi Rumah Sakt.. Gambar 4.2 Mekenisme Pelayanan Gizi Rawat Jalen.. Gambar 4.3 Mekenisme Pelayanan Gizi Rawat Inap .. Gambar 4.4 Mekanisme penyelenggaraan makanan... n 220 2 22 23 24 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan bagian internal dari kesehatan paripuma dl rumah sakit. Pelayanan Gizi Rumah Sakit antara lain meliputi: Penyelenggaraan makanan, Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan, serta Penelitian dan Pengembangan Giz Pelaksanaan pelayanan gist di rumah sakit memerlukan dukungan dan perhatian penuh dari pimpinan rumah sakit dalam bentuk peraturan ddan kebljakan. Disamping itu, perlu adanya sumber daya manusia yang ‘mempunyai kompetensi dan profesionalisme serta sarana dan prasarana yang mendukung. Pelayanan gizi di rumah sakit juga memeriukan suatu edomen kerja agar diperoleh hasil pelayanan gizi yang bermuty sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan dan menjamin kepuasan pasien, Sejalan dengan hal tersebut diatas diperiukan adanya buku pedoman pelayanan gj2i dl Instalasi Gli Rumah Sakit Jaca Kartini Taslkmalaya, Dengan adanya buku pedoman ini dinarapkan dapat menghasilkan pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. 4.2. Tujuan Pedoman 1.2.1 Umum Memberikan pelayanan gizi yang optimal untuk menunjang Penyembuhan atau pengobatan pasien rawat inap dan rawat jalan, terintegrasi dengan pelayanan Kesehatan lain, berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit. 1.2.2. Khusus 1) Tersedianya menu sesusi dengan standar yang direncanakan berdasarkan jenis pasien yang dilayani dan jenis makanannya 2) Tersedianya _makanan sesuai dengan gizi pasien berdasarkan standar yang citetapkan 3). Terlaksananya asuhan giz! di ruang rawat inap dan ravrat jalan 4), Terlaksanannya penyuluhan/konsultasi giz bagi pasien rawat jalan 5) Terlaksananya penelitian dan pengembangan gizi terapan untuk meningkatkan mutu pelayanan 6) Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sesual dengan prosedur yang ditetapkan oleh standar pelayanan gizi 13 as 13. 13. 1a Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup Kegletan pelayanan gizi di Rumah Saklt Jesa Kertini ‘Tasikmalaya dari 1. Produksi dan distribusi makanan 1) Menyusun standar makanan 2) Menyusun kebutuhan diet pasien 3) Menyusun formulaymenu.dan perencanaan kebutuhan_bahan makanan 4) Menyusun anggaran belanja Instalasi Gi 5) Melakukan pengadaan bahan makanan,penerimaan,penyimpanan dan distribusi bahan makanan 66) Mengelola produksi dan distibusi makanan bagi pasien rawat inap Can rawat jalan serta dokter jaga sesual kebutuhan, .2. Pelayanan Gizi Rawat Inap 1) Melakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) meliputi ‘Asesmen Gizi,Dlagnosa Giz, Intervenst Gizi,Monitoring dan Evaluasi Gizi bagi pasien yang berisiko malnutris. 2) Melakukan kunjungan evaluasi makanan al ruang rawat inap. 3. Penyulunan dan Konseling Giz} Merencanakan dan melakukan penyuluhan atau konsultasi gizi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan secara individu, kelompok atau ‘massal diantaranya penyuluhan gi2i di komunitas Diabetes Mellitus (PERSADIA) Unit Kerja Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya, 4 Peneliian dan Pengembangan Giai terapan Melakukan program peningkatan mutu,meliput! 4) Penilaian kualitas makanan (daya terima makanan pasien) 2) Ketepatan pemberian diet pasien. 3) Ketepatan jam distribusi makan pasien. 4) Menganalisa sisa makanan pasien. Batasan Operasional Untuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang ist buku edoaman ini, perlu dibuat batasan istilah penting yang terkalt dengan kerangka pelayanan gisi rumah sakit. Batasan operasional di Bawah ini ‘merupakan batasan istilah, balk bersumber dari buku pedoman yang Jama maupun dari sumber ~sumber lain yang dipandang sesual dengan kerangka konsep pelayanan yang terural dalam buku inl, 1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah kegiatan pelayanan cizi 4l rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gl2i masyarakat rumah sakit balk rawat inap,maupun rawat jalan,untuk keperiuan ‘metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan,maupun mengoreks! 1s kelainan metabolisme dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehablitati dan promot. 2, Pelayanan giz! adalah rangkaian kegiatan gizi medis yang dilakukan di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.Pelayanan gizl merupakan upaya. promotif;preventikuratif dan rehabiltatit dalam rangka meningkatkan kesehatan pasien. 3. Konsultasi Gizi adalah serangkalan kegiatan sebagai proses, komunikas! dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan Pengertian,sikap dan perilaku sehingga_membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yangdilaksanakan oleh nutrisionistatau ditisien 4, Penyelenggaraan makanen rumah sakit adalah suatu rengkalan kegiatan mulai dari perencanaan’ menu sampai_pendistribusian| makanan kepada pasien dalam rangka pencapaian status Kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. 5. Penelitan dan Pengembangan Gizi adalah kegiatan yang ‘mendukung kegiatan PGRS yang dilaksanakan secara terus menerus ddan terencana dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan giz) rumah sakit Landasan Hukum Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggarean pelayanan gizi dl rumah sakit diperlukan peraturan perundang- Uundangan pendukung (egal aspect). Beberapa ketentuan perundang-undangan yang cigunakan adalah sebagal berikut 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 tahun 2013 tentang edoman Gizi Rumah Sakit (PGRS) 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 161/Menkes/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan 4, Pedoman Penyelenggaraan Tim Terapl Gizi di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI tahun 2009 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Pangen Gizi 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 315/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan Higiene Saritasi Jasa Boga 7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualtas Air Minum 8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 9. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 10,Pereturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit 11.Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C, Cetakan Pertama, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, tahun 2010. 12.Pertemuan Ilmiah Nasional I, Prosiding, ASDI Jabar, Bandung, 18- 19 Februari Tahun 2005. 2a BAB IT STANDAR KETENAGAAN ‘Standar ketenagaan yang digunakan untuk pelayanan gizi di Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya, adalah sebagai berikut ¥- Menggunakan US Department OF Health & Human Service berdasarkan Metode Ratio Jumlah pasien/Jumlah tempat tidu. ¥Standar Ahli Gizi adalah 1 : 40, maksudnya adalah satu orang ahil zi ‘melayani 40 pasien ¥ Standar tenaga pengolah makanen adalah 1 : 25, maksudnya adalah satu pengolah makanan melayani 25 pasien ¥ Standar tenaga pendistribusi makenan adalah 1: 25, maksudnya adalah satu pendistribusi makenan melayani 25 pasien ¥ Rumus. + Ratio tenaga :Jumiah pasien/Jumlah tempat tidur ‘+ Hari pelayanan 7 hari/minggu + Hari kerja efektif 6 hari/minggu + Koreks! faktor cuti = 0,2 + Jam kerja = 7 jam/hari dan istirahat 1 jam/hari (am kerja efektif = 6 jamjhari) + 2 Shitt/hari(Pagi dan sore) Sumber : Prosiding Pertemuan Iimiah Nasional If, AsDI Jabar tahun 2005, Halaman 27 Kualifikasi Sumber Daya Manusia Kualifkasi tenaga yang dibutubkan untuk pelayanan gizi di Rumah ‘Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya, adalah sebagai berikut = fam RUALIFINAST Wo | fii | oc cesrapgar” | PERSYARATAN | sUMLAW 1 | Kepa Minimal | Food Service, [3.88 1 orang nates Gis | ome ce, mengoperasiton acer | komputertMs omc) sebagai lt aS minimal 3 on teban pengetiaan éan engenasan RS Sehat_—jasmant dan onan silos bekerasema. aan erkomunikas bak dengan pina at Sina II Gi Noe smengoperastan komputer ome) Pongal ker sebogat pekara 2 RS minimal Mampu dengan blk Sehat_— jsmani dan onan polos Dekerasema. aan Derkomunikas 6 Orang eminras inna SHA ie (einimat os ome) berkordinas dengan bak Sehat_jsman! sengguan Dakolois dan aaah bekerasam, erkomunias ek dengen 1 orang Pomasok inal SKK Tata aon dengan bak Sehat_jasman’ dan onan priolois Beralak be bekeroseme bak dengan 10 orang Pramusai berkordnas Sehat _jsmani ok emi silos eralak be Mempu bokerasama erkomunas 22 Distribusi Ketenagaan DAN INFORMAL epate nsaas Gi Fo Serio, NCP, can Manager ‘an Gi Ploksane cP can nicer Nenakoori Semis tings peovenan | Foorinaoe erelaion dan perraarin, ‘engelnen, Fenvaion amines Git Meimal SMA, Pelaonan emus tings perekain isesuat 590 iin SHR Tata Boga engoan mratanan pasion ‘also taksara Prams inal S54 weniton esa S20 2 2.3. Pengaturan Jaga A._Kepala Instalasi Gizi a | og senn-sumat__| pu os.co-15.00_| pu 12.00 13.00 2 | roe sau t.03.00-13.00 | pu 12.00 13.00 3 | uour | ingaurat meron 2._Ahli Gia no_| sapwar_| Kove waxy sTIRANAT a | mg | Pe, 06.00 ~ 1.00 Pe. 08.00 08.00 2 | mse | sa a, 10.00 17.00 pu. 13.00 1600 3._Administrai Giz a PA. 05.00 12.00 08.00 - 08.00 2 | reg | ee 05.00 13.00 08.00 08.00 3 | mae [ss Pu 1.00 17.00 Pu 13.00 - 14.00 Ls Toure 1 Mani dengan cara bergantian 4,_Pemasak no_| sapwar_| Kove waxy sTimanat a | meg | ot Pa, 05.00 12.00 Pi, 09,00 - 08.00 2 | reg | os. Pa, 06.00 13.00 Pt, 09,00 - 08.00 4 Pa. 13.00 2.00 Pa. 17.00 18.0 5. | uur L 1. Hor dengan core berganton Pramusaji a] mg | i 05.00 = 12.00 i 08.00 09.00 2 | reg |e Pa. 05.00 = 13.00 Pi, 08.00 = 09.00 | uur 1 an dengan core bergantan| Ba Denah Ruang BAB IIT STANDAR FASILITAS 3.2 Standar Fasilitas Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit supaya dapat berjalan dengan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan yang memadai baik untuk rawat jalan, rawat inap maupun ruangan atau area di unit pelayanan giz. .2.1. Sarana, Peralatan dan Perlengkapan di Rawat Jalan 1) Ruang Konsultasi Gizi > Ruang konsultas gi berukuran minimal 3 x 5 m2 > Sarana, meliput 41) Kantor: Meja tulis, kurs, kursi ruang tunggu, telepon internal,komputer, ddan printer 2). Peralatan konseling dan penyuluhan: Food model, leaflet diet, daftar banan makanan penukar dan {formulr skrining giz, mesin hitung, lemari 3). Peralatan antropometri Untuk mendapatkan data antropometri pasien diperiukan peralatan alat ukur tinggi badan dan berat badan serta alat ukur lingkar lengan atas. 4). Peralatan penunjang kKipas angin atau AC, pewangi ruangan, wastafel, tempat ssampah injak tertutup. 3.2.2 SaranaPeralatan dan Perlengkapan diDapur Gizt 3.2.2.1 Ruang Penerimaan Ruangan ini digunaken untuk penerimaan bahan makanan dan rmengecek kualitas serta kuantitas bahan makanan, Letak ruangan ini mudah dicapai kendaraan, dekat dengan ruang penyimpanan serta Persiapan bahan makanan. Peralatan yang dibutuhkan antara lain » Timbangan 100-300 Kg > Tempat bahan makanan » Bak pencucian > Air Bersih >» Tempat sampah Injak tertutup 3.2.2.2 Ruang penyimpanan Ruang penyimpanan bahan makanan ada dua jenis yaitu penyimpanan bahan makanan basah dan penyimpanan bahan makanan kering 4) Penyimpanan sejuk (colling) pada suhu 10°C-159C seperti jenis ‘minuman, buah dan sayuran, 2) Penyimpanan dingin (chilling) pada suhu 4°C-10°C seperti makanan berprotein yang segera akan diolah. 3) Penyimpanan dingin sekali (freezing) pada suhu 09C-4°C seperti bahan makanan yang mudah rusak untuk Jangka waktu 24 jam, 4) Penyimpanan beku (frozen) pada suhu <0°C seperti bahan protein yang muda rusak untuk jangka waktu <24 jam. 5) Penyimpanan bahan makanan kering pada suhu 250°C Penyimpanan bahan makanan kering dllakukan di gudang ering diletakkan dalam rak-rak sesuai dengan prinsip FIFO (First in First Out) dan FEFO (First Expire First Out). Peralatan yang dibutuhkan antara lain > Rak bahan makanan > Pengukur sunu ruangan > Formulie monitoring suhu > Falet beras > Falet telur ayam » Kulkas/freezer > ac 3.2.2.3 Ruang Persiapan uang persiapan bahan makanan digunakan untuk mempersiapkan bahan makanan dan bumbu meliputi kegiatan mengupas,memotong, rmengiris dan lain-lain sebelum bahan makanan dimasak, Ruang ini ddekat dengan ruang penerimaan behan makenan. Perslatan yang dliperlukan metiputi: > Meja kerja > Timbangan > Blender > Talenan » Bangku kerja > Pisau stainless steel » Tempat bahan makanan > Tempat sampah tertutup » Bak pencucian > Air Bersih > ac > Blower 3.2.2.4 Ruang Pengolahan Ruang pengolahan makanan ini dilengkapi dengan cerobong asap diatas kompor. DI ruang pengolahan bahan makanan dikelompokkan ‘menjadi makanan biasa dan makanan diet khusus. Peralatan yang ibutuhkan meiputi 20 > Kompor > Pemanggang > Meja kerja > Wadah stainless > Tempat sampah tertutup > Alr Bersih > AAR > ac > Standar fasilitas 2 lone Nee # ‘on star Paste 2,0. 5 Mega stainles S00 5 (rch stinoss soem 28,000 5 ‘ina: tunges Rist 510.000 10 Kompor gs ino: | tung (ernne| | Sunrise Aut [5 343,000 [11 [ees matoran ays ul 500 12 [Pane tergagona_—| Bia Stina stalss 5.000 15 | Pembuke boa Fecksiman in 325,000 16 | Penaypas wortsl | Fler Auer Pati 500 17 [eau ea0ig avin Golo a 305.00. 18 [ ses pada esl Seaniess 13500 19- [Pou sayur eal Stiiss 6.00. Rak bum es atk « szin,1350 RDM | 135,000 21 | sarngan bese adem 27.500 22 | Saving kes Ben 7500. 23 | Seok baer Tones 0 00 24 | Seok ec 2. 25 | Susu besar eal saiess Stanies 22.500 27-| Susu seo Tonede Waist abe 35.000 26_| Telenan beso 24008 325,00 2 | Talenan ke rene 2826 69,000 32 | Teflon secon stim ie 20 50,000 35 | wan besar ata No28 382.000 34 | Watan tea Mather Nez 323.500 35 | Walon seaang Matar No26 575,000 3.2.2.5 Ruang Penyajian Ruang penyajian digunakan untuk menyajikan bahan makanan yang telah diolah dan matang.Ruang penyajian ini terletak di dekat dengan a ruangan pengolahan dan ruangan distribusi. Peralatan yang dibutubkan ‘meliputi > Tempat stainless untuk makanan matang » Wraping » Timbangan makanan > Troll makanan > Standar faslitas WAMAALAT | Guay peweguna TARGA HAKAN Tara WI, 1 | oot sana Protas 18/¢)___| Kay, seg empat ran s-2 | ap 150,000 Paioumna (WCB) 2 | bot snack rama (0/810) | Kayusecisesiempst | eran s-23 | ep 65,000 7 325 mm 2 | sai stantse rious /8/CI0 | SeaiEmoat siomm” | ep 250,000 | up Sesir ‘Semus Kele Stoniese Rp 1,000,000 ‘Being sedog inde 250 5 | cess car sedarg | semua xeas cc No 208 no__5.000 6 | ces car tings! | semue kes ccnetnaaiaineee [nnve2-sa6¢ | kp 9,000 Paroume (NBIC, Rook, 2 | casenetcld dink | Una (A/8C) | Seingsectetingee | Corfe Bo Parpure (B/E), 8 | ceaspuiang | Ueoma (aerc Seing.benakt eae fo Panoura (NB/CD) tas sack ‘ears ae) sting 200. Mang 85 Sema Kets Keramic uticokuna_—_| I, bebo 11 | mangiak ince | semua Kes ng | te ea 13.| Mangiok Peds | semue keine ceramic utbcetung | IK Nangkale=ayur——] Ur (@/C), meascos 14 | pase arama (s/c) | weramicputmcetang | 1 parioume were, | putmcekungrales, | Konsom path 15 | nongiok enue vir_| Utama Sensing Ew a2 ap __25.000 Porous (BIC), | Keamik pth, sk [PR 5S FCS 16 | Mangiat-smace | Utama [a8/c escurg mi ap 16.000 Nelamin co oak abewen 3th inc Om ar | Mangia atte. sarater con 2158 2p 15.00 Prams NBIC ‘rac aawan 2th 9 inc One 18 | Meiamn cow Png | det bo Keeoter com brS09 8p__30,000 Prxtams NBIC Sa Nelemin Twer | Anak aman 200 5:5ine Onvx 19 | Manat cto. Keroter tee ais p__15,000 Prtama NBIC dan Nelamin Tier | Ana atawah 2th 9 inc One 21 | ing makan un Ket cong” | oso xcoua | gp 25,000 Paroura (NRVC) 23 | in Buon ‘rama (68) Kecamicoutbycetung —_[6.5ine60 Kt | Rp 19,000 n oroura (WEVCI0), 22 [racer —_[raomcist [nr sencpamnes [ataae | eam Sou 2 | satainans {semanas [Re cana | te si ee ae a ser sol masons |S" ** Lecegaamntie [EE on | op ns ane reeemamen, [Reet tiews [reer Seem Bele 3.2.2.6 Ruang Pendistribusian Ruang pendistribusian digunakan petugas gizi untuk mengemas, elas, Ruang Pendistribusian ni terietak di dekat ruang penyajian makanan dan mempunyai akses keluar Instalasi Gizi yang cepat dan luas karena Gigunakan untuk parkir troll makan pasien ruang rawat inap.Peralatan yang dlbutuhkan meliputi > Troli makan tertutup 3.2.2.7 Ruang Formula Ruang formula merupakan ruangan untuk persiapan dan pembuatan teh tawar atau teh manis serta makanan cairuntuk pasien dan dokter. Sarana yang dibutuhkan 3228 mengecek dan > Lemari > Dispenser > Gelas > Sendok > Gelas ukur > Wreping Ruang Snack mengelompokkan diet menurut Ruang snack merupaken rusngan untuk persiapan dan pembuatan snack pasien serta jus buah untuk pasien dan dokter. Sarana yang dibutuhkan > Lemari » Kompor ‘Cerobong asap Cup Sealer Piring snack ‘Sendok snack > Gelas snack a > Gelas ukur > Wraping 3.2.2.9 Ruang Pencucian Alat 1) Ruangpencucian alat di Instalasi Gizi di bagi menjadi 2 area, yaitu bak pencucian alatdapur dan bakpencucian alat makan pasien 2) Dilengkapl alat untuk mengatasi sumbatan (grease trap) dan vector. 3) Tersecia air mengalir dalam jumlah cukup dengan tekanan +15 psi (1,2 kg/em3) 4) Tersecia air panas dan alat pembersih seperti sabun cair anti bakteri dan sikat stainless 5) Peralatan yang dibutunkan meliputi > Bak cuci tiga bergandeng » ir panas (water heater) > Rak penirisan » Sabun cair anti bakteri > Tempat sampah tertutup > Drainase 3.22.10 Ruang Gas Sentral Ruang gas sentral merupakan tempat penyimpanan tabung gas gi balk yang besar ataupun yang kecil.Peralatan di ruang gas sentral terdii dar » Tabung gas > Regulator 3.2.2.1 Ruang Pembuangan Sampah Gizi Sentral Ruang pembuangan sampah zi sentral_merupakan tempat embuengan sampah terakhir dari Instalasi GiziPeralatan di ruang Pembuangan sampah gizi sentral terdii dari: > Tempat sampah besar tertutup » Sapu lai > Pengki 3.2.3 Sarana Peralatan dan Perlengkapan di Ruang Kantor Instalasi Gizi 1) Ruang Kepala Instalasi Gizi Sarena meliputl : meje kerja, Kurs, lemarl, komputer,kursi tamu, AAC, pewangi ruangan 2) Ruang Koordinator Sarana meliputi : meja kerja, kursi, lemari, rak buku, AC, pewangi ruangan, 3) Ruang Administrasi Giai Sarana meliputi : meja kerja, kursi, komputer, printer, lemari, rak bbuku,tempat sampah injak tertutup, AC, pewangi ruangan, 44) Ruang Pegawai ‘Sarena meliputi :periengkapan sholat, locker karyawan, ruang gant! baju,tempat sampah injak tertutup, AC, pewangi ruangan, cermin. 5) Locker dan Tollet (1 toilet: 20 pegawal) 3.3. Standar Ruangan 3.3.1. Letak Dapur Gizi ‘Ada beberapa persyaratan letak dapur > Dapur mudah dicapal dari semua ruangan perawatan, sehingga pelayenan makanan dapat diberikan dengan baik dan merata untuk semua pasien. > Depur harus terletak sedemikian rupa, sehingga keributan, kegaduhan dan bau makanan dari dapur tidak mengganggu ruangan lain di sekitarnya, > Dapur harus mudah dicapai kendarean dari luar sehingga ‘memudahkan pengiriman bahan makanan sehingga perlu mempunyal Jlan tersendiri langsung dari luar ke dapur untuk Ialu lintas bahan makanan. > Dapur tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, lingkungan yang kurang memenuhi syarat Kesehatan, laundry, dan kamar Jenazeh. > Dapur hendaknya mendapat udara dan sinar matahari yang cukup, 3.3.2. Bangunan Dapur Dalam merencanakan bangunan dapur harus mempertimbangkan kebutunan bangunan pada seat ini, serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan Kesehatan di masa mendatang, ‘Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kontruks! bangunan dapur, antara lain 1) Lantai > Harus kuat, mudah dibersihkan dan tidak lcin, tidak menyerap air, tahan terhadap asam dan tidak memberikan suare keras, > Lantai yang bisa digunakan : Batu keras, teraso, tegel 2) Dinding Halus, mudah diersinkan, tahan terhadap cairan dan dapat ‘memantulkan cahaya yang cukup bagi ruangan.Semua kabel dan pia harus terbungkus atau tertanam dalam lantai/dinding Ea 3) Langit ~ langit > Semue langit ~ langit harus bertutup dan dllengkapi dengan behan peredam suara untuk bagian tertentu, > Langit - langit dapat aibuat dari bahan asbes, triplek, ataupun jenis| Dahan kayu lainnya 4) Penerangan dan ventilasi > Penerangan harus cukup yaitu 200 lux, balk penerangan langsung ataupun penerangan listrik, kaca, atau ventilas! luar, berdasarkan KepMenkes RI No 1204/MENKES/KEP/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit > Pemilinan warna, hendaknya mempertimbangkan pantulan cahaya yang diberikan, antara lain = 2. Langit - langit 80-90% b. Dinding atas 50-60% ©. Dinding bawah 15-20% 6. Lantal 15-30% > Untuk ventilasi dapur, udara yang masuk dan keluar harus cukup Untuk mengeluarkan asap dengan cepat, bau makanan, bau uap lemak, dan uap air panas > Suhu ruangan dapur baik pengolahan/kantor adalah 22-30°C > Kelembaban : 35-60% dengan tekanan seimbang 5) Kebutuhan, macam, dan besar ruangan Pedoman dalam perencanaan luas bangunen Instalasl Giz, disarankan 1-2 matt. 3.3.3. Alur Kerja ‘Alur Kerja yang dimaksud adalah urut-urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi hidangan, meliputi kegiatan dari penerimaan bahan makanan, persiapan, pengolahan, penyajian serta distribusi makanan. Yang perlu diperhatikan adalah 1) Pekerjaan sedapat mungkin dilakukan searah atau satu jurusan, 2) Pekerjean dapat lancer sehingga energi dan waktudapat dhemet, 3) Bahan makanan tidak dibiarkan lama sebelum diproses, 4) Jarek yang ditempuh pekerja sependek mungkin dantidak bolak bik, 5) Ruang dan alat dapat dipakal seefektif mungkin, 6) Blaya produks! dapat ditekan. Gambar 3.4, ‘Alur Penyelenggaraan Makanan ang Penrnaan tan Wakanan caoep AirPenian °° AbinbtPaitDonest <—P Aen ‘kein prgltn, eninparan dan endian makanan rah sat n BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 4.1 Pengelolaan Instalasi Gizi Instalasi gizi adalah unit yang mengelola pelayanan giz di lingkungan Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaye yang berada di bawah dan bertanggung Jawab langsung kepada Wakil Direktur pelayanan, Instalasi gizi mempunyal tugas melaksanakan pelayanan gizi secara fefektif, efisien, dan berkualitas yang optimal meliputi_penyediaan, engelolaan dan penyaluran makanan, therapy gizi dan konsultasi giz, Pendidikan dan latihan, pengkajian dan pengembangan melalui perencanaan, enggeraken serta pengendalian sarana dan tenaga dalam —rangke Peningkatan kualitas pelayanan, 4.2 Pelayanan Instalasi Gizi Pengorganisasian Pelayanan Gizi Rumah Sakit mengacu pada Sk MenkesNomor 983 Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit dan Peraturan MenkesNomor 1045/MENKES /PER/X1/2008 tentang Pedoman COrganisasi Rumah Saki lingkungan Departemen Kesehatan. Kegiatan pelayanan ojzi di rumah sakit meliputi asuhan Gizi Rawat Jalan, asuhan gizi wat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian dan pengembangan Gambar 4.1Mekanisme Pelayanan Gizi Rumah Sakit 4.2.4 Asuhan Gizi Rawat Jalan Pelayanan giz rewat jalan adalah serangkaian proses keglatan asuhan zi yang berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian, Pemberiandiagnose izi, Intervensi gizi dan monitoring evaluas! kepade kien/pasien di rawatjalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konsultasi gizidan eletetik atau edukasi/penyulunan glzl (formulir ‘asuhan iz rawat jalan terlampir). Pelayanan olzi rawat jalan meliputi keglatan konsultas! Individual ‘seperti pelayanan konsultasi gli dan dietetik di rawat jalan atau rawat inap. onsultasi giz\ individual dapat pula difokuskan pada suatu tempat. Pelayanan Penyuluhanberkelompok seperti pemberian edukasi di kelompok pasion diabetes (Komunitas Pasien Diabetes - PERSADIA Unit Kerja RS Jasa Kartini) Proses Asuhan Gii Rawat Jalan ‘asexian—“wetnetowr “tg Gambar 4.2Mekanisme Pelayanan Asuhan Gizi di Rawat Jalan 4.2.2 Asuhan Gizi Rawat Inap Pelayanan gizi rawat inap merupakan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dilakukan pada pasien yang beresikokurang giz, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus dengan penyakit tertentuyang dimulai dari proses pengkajian gizi (asesmen), diagnosa giz, Intervensi gizi meliput) Perencanaan,penyedisan makanan, penyuluhan/edukasi, konsultes! giz), ‘Sertamonitoring dan evaluasi gizi (formulir edukasi gizi dan asuhan gizi rawat Inap tertampir) ‘Tujuannya untuk memberkan pelayanan iti kepada pasien rawat inap agar memperoleh edukesi tentang gizi dan asupan mekanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dalam = upaya_mempercepat proses enyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status giz Tako Gambar 4.3 Mekanisme Pelayanan Asuhan Gizi di Rawat In; 4.2.3 Penyelenggaraan Makanan Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah serangkalan proses kegiatanpenyelenggaraan makanan meliputi perencanaanmenu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien, dalamrangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian dietyang tepat. Penyelenggaraan makanan bertujuan untuk menyediakan makanan yang berkualtas sesuai dengan kebutuhan giz, biaya terkendali, aman, dan {dapat diterima oleh pasien guna mencapai status gla! yang optimal. Gambar 4.4Mekanisme Penyelenggaraan Makanan Kegiatan penyelenggaraan makenan untuk pasien Rumah Sakit, meliputi perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, dan distribus! makanan 1. Perencanaan Menu 2. Pengertian Perencanan menu adalah suatu keglatan penyusunan menu yang ‘akan diolah untuk memenuhi selera pasien dan kebutuhan zat gizi yang ‘memenuhi prinsip gia! seimbang, . Tujuan + Tersedianya siklus menu dalam penyelenggaraan makanan rumah sakit. . Syarat penyusunan menu institus! berdasarkan peraturan pemerintah No, 28 tahun 2004 bagian ke-empat yaitu pengamanan makanan dan rminuman diselenggarakan untuk melindungi masyarakat deri makanan yang tidak memenuh standar dan atau persyaratan Kesehatan. 4. Prasyarat perencanaan menu adalah ; 3) Panduan pemberian makan institus! 2) Standar porsi 3) Standar resep 4) Standar bumbu a Standarporsi adalah rincian macam dan jumlah _bahan mekanandalam jumlah bersinsetiap hidangan. Dalam penyelenggaraan makananorang banyak, diperlukan adanya stander porsi untuk setiap hidangan,sehingga macam dan jumiah hidangan menjadi jelas. Selain porsi yang standar, di Instalasi Gizi RS Jasa Kartini sudan menggunakan peralatanyang standar juga seperti sendok sayur, centong, ‘sendok makan untuk semua jenis makanan, Resep standar dikembangkan dari resep yang ada denganmelipatgandakan atau _memperkecil_ jumiah penggunaan bahan makananyang diperlukan. Untuk mencepai standar yang beik sesuai yyangdinarapkan diperlukan resep-resep yang standar. Dalam standar reseptercantum nama makanan, bumbu yang lperiukan, teknik yang diperlukandan urutan melakukan pemasakan. Suhu ddan waktu pemasakan, macemdan ukuran alat yang dipakai, jumlah porsi yang dinasilkan, caramemotong, membagi, cara menyajikan dan taksiran harga dalam pors Standar bumbu adalah ketetapan pemakaian ukuren_ bumbu- umbusesual dengan ketentuan dalam standar resep. Tujuan dari standar bumbuadalah untuk menciptakan mutu atau kualitas makanan yang relat ‘sama ita rasanya, 'Ada lima jens standar bumbu di rumah sakityaituStandar bumbu A (merah),8 (putin),C(Bening).0 (rs) (Bumbu tambanan} tetapi yang digunakan di Instalasi Gi AS Jasa Karin’ hanya empat standar saa, antara lain: 4. Standar Bumbu 8 (Putin Komposis bahan makanan ‘Contoh penggunaan dalam masakan 1 Bawang Merah 2. Sayur podomoro 2. Bawang Putih Terk 3. Kemi «Sambal goreng 4 Ketumbar 4. Opor 5. Guta Merah . Sayur Asem 2.Standar Bumbu € (Bening ompesisi ban makanan : ‘Contoh penggunaan dalam masakan 1. Bawang Merah Sop sayuran 2. Bawans Putin hie oreng/rebus 3. Lada « Semur oe. Parked 4. Capeay 8.cah 3. Standar Bumby D (tis) Kompesisi Bahan makanan : ‘Contoh penggunaan dalam masakan = Bawang merah a, Tumizan Bawaneg putih . Oseng-oseng Tomat cPepes Paprika Standar Bumbu€ (Bumbu tambahan diesuaikan dengan kebutukan) Daun salam, sere, laos, Kuyt, jahe, bawang daun 2. Pengadaan Bahan Makanan 1. Pengertian Pengadaan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang meliput penyediaan bahan makanan sesual dengan pesanan dan spesifikasi yang ditetapkan, b. Tuvan, Diterimanya behan makanan sesuai dengandaftar pesanan dan spesif kasi yang telah ditentukan Pra syarat: 1) Tersedianya behan makanan berupa macam dan jumiah bahan makanan yang akan clterima pada waktu tertentu, 2) Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan. 3) Tersedianya faktur serah terima bahan makanan b. Langkah-langkah pengadaanbahan makanan 3) Pengadaan bahan makanan yang citerima disesuaikan dengan spesifikasi bahan makanan antara lain macam, jumlah, dan kualitas bahan makanan (Jenis, type, tanggal kadaluarsa). 2) Jumlah bahan makanan yang diterima harus sama dengan jumlah bahan makanan yang tertulis dalam faktur pembelian atau surat emesanan 3) Mutu bahan makanan yang diterima harus sesual dengan spesifikasi bbahan makanan yang ditetapken 3. Penerimaan Bahan Makanan 1. Pengertian Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang meliput) ‘memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan tentang jJumiah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang ditetapkan. b. Tujuan, Diterimanya behan makanen sesual dengandaftar pesanan dan spesifi kasi yang telah ditentukan, Pra syarat: 1) Tersedianya daftar pesanan bahan makanan berupa macam dan jumiah bahian makanan yang akan diterima pada waktu tertentu, 2) Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan, 3) Tersedianya faktur serah terima bahian makanan ‘c. Langkah-langkah penerimaan bahan makanan : Langkah penerimaan bahan makanan yang dllakukan berdasarkan beberapa prinsipberikutini 2) Penerimaan bahan makanan dilakukan oleh petugas penerimaan ‘atau petugas gudang dalam hal ini administrasi gizi dibantu oleh petugas yang sudah ditunjuk dan ditetapkan oleh kepala instalas| siz. 2) Jumlah bahan makanan yang diterima harus sama dengan jumiah bahan makanan yang tertulis dalam faktur pembelian atau surat pemesanan. 3) Mutu bahan makanan yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang diminta pada surat kontrak perjanjian vendor. 4) Apabila ada bahan makanan yang tidak sesual dengan standar spesifikas dlakukan pencataan dalam Form evaluasi vendor. 4, Penyimpanan Bahan Makanan 2. Pengertian Penyimpanan bahan makenan adalah suatu tata cara menata, rmenyimpan, memelinara, jumiah, kualitas, dan keamanan bahan rmakanan kering dan segar di gudang bahan makanan kering dan dingin/beku, b. Tyan: Tersedianya bahan makanan yang siap digunekan dalam jumlah dan kualtas yang tepat sesuai dengan kebutuhan, . Prasyarat 4) Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan bahan makanan segar. 2) Tersedianya fasiltas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai peraturan 3) Tersedianya kartu stock bahan makanan/ formulir catatan keluar masuknya bahan makanan, 4) Ada 4 prinsip penyimpanan bahan makanan yang sesuai dengan suhunya (Depkes RI, 2000)yaitu = + Penyimpanan sejuk (collng) pada suhu 10°C-159C seperti jenis ‘minuman, buah dan sayuran. + Penyimpanan dingin (chiling) pada suhu 4°C-10°C seperti _makanan berprotein yang segera akan diolah. + Penyimpanan dingin sekall (freezing) pada suhu 0°C-4°C sepert bahan makanan yang mudah rusak untuk jangka waktu 24 jam. ‘+ Penyimpanan beku (frozen) pada suhu 90% Selain itu, program peningkatan mutu pelayanan gizi antara lain Penilaian kualitas makanan (daya terima makanan pasien), ketepatan emberian diet pasien, Ketepatan jam distribust_makan pasien, danmenganalisa sisa makanan pasien, semuanya tercantum didalam standar pelayanan minimal gizi (SPM). . Netecotan neta pembesin nskenkepads pase > 90% 2 Sis makanan yang tik termakan oleh pasion = 20% 1 “dak adore iodon tessbhen somberen dct 00%. ‘Ada 2 indikator pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) pelayanan gizi yang semuanya harus dllaksanakan berdasarkan survey. Survey standar pelayanan minimal pelayanan gizi dilakukan oleh ahli gizt dan penyajl makanan dan dlevaluasi setiap bulannya serta dilaporkan di dalam laporan bulanan Instalasi Giz BABV LoGISTIK Logistik atau perbekalan makanan di Instalasi Gizi merupakan suatu proses dalam penyediaan macem, jumiah, dan kualitas bahan makanan berupa upaya penyediaan bahan makanan atau serangkaian proses pembelian bahan makanan dalam permenuhan kebutuhan barang atau jasa. Kegiatan logistik atau perbekalan makanan untuk pasien Rumah ‘Sakit, meliput! penetapan panduan pemberian makanan rumah saktt, perencanaan anggaran belanja bahan makanan, perhitungan kebutuhan Dahan makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan, serta penyaluran bahan makanan. 5.1. Penetapan Panduan Pemberian Makanan Rumah Sakit 2. Pengertian Panduan Pemberian Makanan Rumah Sakit (PPMRS) di Instalasi Gizi RS Jasa Kartini Tasikmalaya adalah suatu panduan yang dlitetapkan pimpinan rumah sakit sebagal acuan dalam memberikan pelayanan makanan pada pasienyang berlaku dalam penyelenggaraan makanan Rumah Sakit. b. Tujuan TTersedianya ketentuan tentang standar pemberian makanan yang dliberikan oleh rumah sakit kepada pasien sesuai dengan kebutuhan ddan penyakit pasien sehingga diharapkan mampu memperbaiki kon pasien dan membantu di dalam proses penyembuhan pasien. Penyusunan panduan pemberlan makanan Rumah Sakit ini berdasarkan 2. Kebijakan Rumah Sakit, 3. Standar makanan Rumah Sakit, 4, Pedoman Pelayanan Gi2i Rumah Sakit yang beriaku 5.2 PerencanaanAnggaran Belanja Bahan Makanan ‘a. Pengertian Suatu keglatan penyusunen biaya yang diperlukan untuk pengadaen bahan makanan bagi pasien. be Tujuan : Tujuannya adalahtersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang i perlukan untuk memenuhi Kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi pasien yang dilayani sesuai dengan standar yang ditetapkan. ‘&_Langkah ~ langkah perencanaan anggaran bahan makanan 1) Tetapkan macam den jumlah pasien 2) Tentukan harga rata- rata bahan makanan 3) Tentukan standar resep 4) Tentukan pola menu dan siktus menu 4) Hitung anggaran bahan makanan 2) Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada direktur 5.3 Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan 1. Pengertian Perhitungan Kebutuhan bahan makanan adalah keglatan enyusunan kebutuhan behan mekanan yang diperiukan untuk pengadaan bahan makanan. Perhitungan bahan makanan merupakan suatu langkah penting dalam upaya pengendatian harge makanan pasien. b. Tujuan ‘Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit ‘eLangkab-langkah 1) Pengelompokan jenis bahan makanannya, bahan makanan segar (BMS) atau bahan makanan kering (BMK) 2) Tetapkan jumiah pasien 3) Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam satu siklus 4) Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan 5) Hitung berapa siklus dalam satu periode 66) Hitung kebutuhan macam dan jumlan bahan makanan dalam satu kurun waktu 7) Masukan dalam formulir kebutuhan bahan makanan lengkap dengan spesinkasi 4. Prasyarat perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah 1) Adanya kebijakan rumah sakit 2) Tersecianya panduan pemberian makan 3) Tersedianya standar makanan 4) Tersedianya standar harga bahan makanan 5) Tersedianya siklus menu 6) Tersecianya data jumiah pasien Pemesanan Bahan Makanan ‘Bahan makenan yang dipesan harus sesual dengan menu dan jumiah porsi yang diselenggarakan pada hari bersangkutan.Pemesanan bahan makanan Kering dan bahan makanan segar di Instalas! Gizi Rumah Sakit Jasa Kartini dilakukan setiap hari ‘Salah satu syaratnya harus sesual dengan spesifiasi banan ‘makanan. Spesifi kasi bahan makanan yaitu standar mutu yang ditetapkan terhadap bahan makanan yang akan diadakan untuk memenuhi kebutuhan terdiri dari nama bahan makanan, warna bahan makanan, bentuk bahan makanan, kualitas bahan makanan, jumlah produk/satuan jumlah, ukuran, keterangan khusus, dan identitas pabrik/merk. 1. Pengertian : Pemesanan bahan makenan adalah kegiatan penyusunan permintaan Dahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata_jumlah pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan b. Tuyuan Tujuan pemesanan adalah supaya tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang citetapkan & Prasyarat 1) Adanya Kebijakan Rumah sakit tentang prosedur pengadaan bahan makanan 2) Adanya surat perjanjian kerjasama dengan vendor makanan 3) Adanya spesifikasi bahan makanan 4) Adanya menudan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan selame periode tertentu (harian/mingguan/bulanan) 5) Adanya pesanan bahan makanan dalam periode tertentu (harian/mingguan/bulanan) 4d. Langkah-langkah pemesanan bahan makanan = 1) Menentukan kelompok bahan makanan, bahan makanan segar (BMS) dan bahan makenan kering (BMK) 2) Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan kering ‘dan rekapitulas! kebutuhan bahan makanan, 3) Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan segar dilakukan setiap hari dengan cara mengalikan stander porsi denganjumlan pasien yang dilayani sedangkan untuk bahan makanan Kering dilakukan setiap hari 5.5 Pembelian bahan makanan ‘a. Pengertian Pembellan bahan makanan adalah serangkalan keglatan penyediaan jumlah, spesifiasi, bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau pasien sesu ketentuan yang beriaku b. Tujuan ‘Tujuan_pembelian adalah Untuk memperoieh bahan makanan dengan produk yang benar, jumiah yang tepat, waktu yang tepat, dan harga yang sesu & Prasyarat 1) Adanya kebijekan Rumah sakit tentang prosedur pengadaan bahan makanan 2) Tersedianya dana untuk bahan makanan 3) Adanya surat perjanjian kerjasama dengan vendor makanan 4) Adanya spesifikasi bahan makanan 5) Adanya menudan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan selama periode tertentu (harian/mingguany/bulanan) 6) Adanya pesanen bahan makanan dalam periode _tertentu (harian/mingguan/bulanan) 4d. Langkah-langkah pembelian bahan makanan 1) Menentukan kelompok bahan makanan, bahan makanan segar (BMS) ddan bahan makanan kering (BMK) 2) Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan kering dan rekapitulasi Kebutuhan bahan makanan. 3) Rekapitulasi Kebutuhan bahan makanan segar dilakukan setiap hari dengan cara mengalikan standar porsi denganjumiah pasien yang dilayani sedangkan unyuk bahan makanan Kering dilakukan setiap 5 han sekal 4) Sister pembelian langsung ke pasar (The Open Market Of Buying) rmelalu rekanan yang sudan ditunjuk oleh pihak Rumah Sakit dimana Instalasi Gizi memesan bahan makanan pada saat dibutuhkan ‘adepun hharga disesuaikan pada saat trensaksi berlangsung/sesual kesepakatan bersama. 5) Sistem penunjukan langsung yaity metode pengadaan bahan ‘makanan/ barang lainnya dengan cara menunjuk langsung kepada penyedia bahan makanan/barang lainiya dalam hal ini melalui unit pengadaan dan Instalasi farmasi RS Jasa Katini Tesikmalaya. 5.6Penyaluran Bahan Makanan 1. Pengertian : Penyaluran bahan makanan adalah tata cara_mendistribusikan bahan makanan dari gudang bahan makanan (gudang BMK/qudang BMS) berdasarkan permintaan harian dari pengolahan makanan atau bagian yang lainnya. b. Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang dipertukan (Pagi/sore) Pra syarat 1) Adanya formulir permintaan bahan makanan. 2). Tersedianya buku pencatatan keluar masuknya bahan makanan. 3) Melaksanakan stock opname secara berkala setiap pergantian bulan. 4) Adanya laporan mutasi stock secara berkaladari koordinator administrasi, perbekalan, dan perlengkapan gizi kepada Kepala Instalasi Gia 5) Adanya audit mutu internal dari Tim AMI secara berkala untuk ‘melihat hasilmutasi stock gudang bahan makanan di Instalasi Gizi BAB VI KESELAMATAN PASIEN Kegiatan untuk keselamatan pasien Rumah Sakit, meliputi pemenuhan standar_keamanan_makanan yang dilakukan melalui penerapan sistem Jaminan mutu dan keamanan makanan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI No.18 tahun 2012 tentang pangan. 6.1 Keamanan Makanan Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya keselamatan pasien yang diperlukan untuk mencegah makanan dari kemungkinan cemaran biologis, kimiawi dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayekan Kesehatan, sehingga menjadi hal yangmutiek herus we awe Makansncepat ES DESC SCsld tC blanon aaa ecw

Anda mungkin juga menyukai