Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI 

Kata Pengantar ……………………………………………………………..


Bab I Pendahuluan
Latar Belakang ……………………………………………………………..
Rumusan Masalah ………………………………………………………….
Tujuan ……………………………………………………………………….
Bab II Pembahasan
Sejarah Geometri …………………………………………………………….
Bangun Ruang (Geometri) ……………………………………………………
Sifat – sifat Bangun Ruang …………………………………………………..
Rumus – rumus Bangun Ruang ………………………………………………
Bab III Penutup
Kesimpulan …………………………………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………………………………

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Geometri – Bangun
Ruang ini membahas mengenai apa itu geometri, bangun ruang, dan sifat juga rumus
bangun-bangun ruang.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini.

Kami  sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
 
Serang, 26 Juni 2014

 Penulis           

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Geometri ialah sebuah pelajaran yang membahas mengenai panjang, luas,
dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika formal. Dalam makalah ini akan
dijelaskan secara singkat mengenai bangun ruang, seperti kubus, limas, kerucut, bola, dan
sebagainya. Materi ini memang sering dianggap mudah dan digampangkan tetapi bagi
anak sekolah dasar ini merupakan hal yg sangat  sulit apalagi harus menghafal rumus.
Oleh sebab itu dalam makalah ini dituliskan pula macam-macam bangun ruang, sifat-sifat
bangun ruang juga rumus-rumus bangun ruang.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa asal-usul atau sejarah perkembangan geometri ?
2.      Apa saja bangun ruang itu?
3.      Apa saja sifat-sifat bangun ruang?
4.      Apa saja rumus-rumus bangun ruang?
C.    TUJUAN 
1.      Mengetahui asal-usul atau sejarah perkembangan geometri
2.      Mengetahui tentang macam-macam bangun ruang
3.      Mengetahui sifat-sifat bangun ruang
4.      Mengetahui rumus-rumus bangun ruang

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Geometri
Geometri (berasal dari kata Yunani Kuno yaitu: geo-"bumi",-metron "pengukuran")
adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan
pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Geometri muncul secara
independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu pengetahuan praktis
tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika formal yang
muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM). Pada abad ke-3 SM geometri dimasukkan ke
dalam bentuk aksiomatik oleh Euclid, yang dibantu oleh geometri Euclid, menjadi
standar selama berabad-abad. Archimedes mengembangkan teknik cerdik untuk
menghitung luas dan volume, dalam banyak cara mengantisipasi kalkulus integral yang
modern. Bidang astronomi, terutama memetakan posisi bintang dan planet pada falak dan
menggambarkan hubungan antara gerakan benda langit, menjabat sebagai sumber penting
masalah geometrik selama satu berikutnya dan setengah milenium. Kedua geometri dan
astronomi dianggap di dunia klasik untuk menjadi bagian dari Quadrivium tersebut,
subset dari tujuh seni liberal dianggap penting untuk warga negara bebas untuk
menguasai.
Pengenalan koordinat oleh René Descartes dan perkembangan bersamaan aljabar
menandai tahap baru untuk geometri, karena tokoh geometris, seperti kurva pesawat,
sekarang bisa diwakili analitis, yakni dengan fungsi dan persamaan. Hal ini memainkan
peran penting dalam munculnya kalkulus di abad ke-17. Selanjutnya, teori perspektif
menunjukkan bahwa ada lebih banyak geometri dari sekedar sifat metrik angka:
perspektif adalah asal geometri proyektif. Subyek geometri selanjutnya diperkaya oleh
studi struktur intrinsik benda geometris yang berasal dengan Euler dan Gauss dan
menyebabkan penciptaan topologi dan geometri diferensial.
Dalam waktu Euclid tidak ada perbedaan yang jelas antara ruang fisik dan ruang
geometris. Sejak penemuan abad ke-19 geometri non-Euclid, konsep ruang telah
mengalami transformasi radikal, dan muncul pertanyaan: mana ruang geometris paling
sesuai dengan ruang fisik? Dengan meningkatnya matematika formal dalam abad ke-20,
juga 'ruang' (dan 'titik', 'garis', 'bidang') kehilangan isi intuitif, jadi hari ini kita harus
membedakan antara ruang fisik, ruang geometris (di mana ' ruang ',' titik 'dll masih
memiliki arti intuitif mereka) dan ruang abstrak. Geometri kontemporer menganggap
manifold, ruang yang jauh lebih abstrak dari ruang Euclid akrab, yang mereka hanya
sekitar menyerupai pada skala kecil. Ruang ini mungkin diberkahi dengan struktur
tambahan, yang memungkinkan seseorang untuk berbicara tentang panjang. Geometri
modern memiliki ikatan yang kuat dengan beberapa fisika, dicontohkan oleh hubungan
antara geometri pseudo-Riemann dan relativitas umum. Salah satu teori fisika termuda,
teori string, juga sangat geometris dalam rasa.
Sedangkan sifat visual geometri awalnya membuatnya lebih mudah diakses daripada
bagian lain dari matematika, seperti aljabar atau teori bilangan, bahasa geometrik juga
digunakan dalam konteks yang jauh dari tradisional, asal Euclidean nya (misalnya, dalam
geometri fraktal dan geometri aljabar)
Geometri awal
Catatan paling awal mengenai geometri dapat ditelusuri hingga ke zaman Mesir kuno,
peradaban Lembah Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban ini diketahui
memiliki keahlian dalam drainase rawa, irigasi, pengendalian banjir dan pendirian
bangunan-bagunan besar. Kebanyakan geometri Mesir kuno dan Babilonia terbatas hanya
pada perhitungan panjang ruas-ruas garis, luas, dan volume.
Salah satu teori awal mengenai geometri dikatakan oleh Plato dalam
dialog Timaeus {360SM) bahwa alam semesta terdiri dari 4
elemen: tanah, air, udara dan api. Hal tersebut tersebut dimaksud untuk menggambarkan
kondisi material padat, cair, gas dan plasma. Hal ini mendasari bentuk-bentuk geometri:
tetrahedron, kubus(hexahedron), octahedron, dan icosahedron dimana masing-masing
bentuk tersebut menggambarkan elemen api, tanah, udara dan air. Bentuk-bentuk ini yang
lalu lebih dikenal dengan nama Platonic Solid. Ada penambahan bentuk kelima yaitu
Dodecahedron, yang menurut Aristoteles untuk menggambarkan elemen kelima
yaitu ether.

B.     Bangun Ruang (Geometri)
Bangun adalah subruang yang digunakan secara paripurna oleh suatu objek pada ruang di
mana objek itu berada. Subruang yang dimaksud memiliki batas-batas eksternal tertentu yang
disarikan dari sifat-sifat lain semisal warna, isi, susunan bahan, juga dari sifat-sifat spasial lainnya
yang dimiliki oleh objek yang dimaksud (kedudukan dan kecenderungan di dalam ruang; ukuran).
Matematikawan dan statistikawan David George Kendall mendefinisi bangun sebagai:
Bangun adalah semua informasi geometri yang tersisa pada saat lokasi, skala, dan efek
putar disaring dari suatu objek.
Bangun sederhana dua dimensi dapat digambarkan oleh titik, garis, kurva, bidang, dan
seterusnya. (Suatu bangun yang titik-titiknya dimiliki oleh bidang yang sama disebut gambar
bidang.) Sebagian besar bangun yang muncul di dalam dunia fisika adalah kompleks. Beberapa
di antaranya, seperti struktur tanaman dan pesisir pantai, mungkin sama sembarangnya seperti
mendefinisikan penjelasan matematika tradisional – ketika mereka dapat dianalisis oleh geometri
diferensial, atau fraktal.
Bangun ruang merupakan suatu bangun yang mempunyai 3 dimensi, yaitu panjang,
lebar, dan tinggi. Berbeda dengan bangun datar yang hanya mempunyai 2 dimensi, hanya
panjang dan lebar. Bangun ruang ini dibedakan menjadi 2 bagian. Pertama, bangun ruang
sisi datar, dimana semua sisinya datar, seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Kedua, bangun
ruang sisi lengkung, dimana ada sisinya yang melengkung, seperti tabung, kerucut, dan bola.
  Bangun ruang sisi datar
1. Kubus.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk persegi, dan panjang semua
sisinya sama. Jika panjang sisinya adalah  , maka luas permukaannya
adalah  dan volumenya 
2. Balok.
Bentuknya mirip dengan kubus, namun alas balik berbentuk persegi panjang. Jika
alasnya mempunyai panjang  dan lebar  , serta tinggi baloknya  , maka luas
permukaannya adalah  dan volumenya 
3. Prisma.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk bangun datar, seperti segitiga,
segi lima, dan sebagainya. Luas permukaannya adalah 2 kali luas alas ditambah
keliling alas dikali tingginya. Sedangkan volumenya adalah luas alasnya dikali
tinggi.
4. Limas.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk bangun datar, tetapi sisi
tegaknya berbentuk segitiga yang mengerucut pada satu titik. Luas permukaannya
adalah luas alas ditambah jumlah luas sisi tegak (bentuknya segitiga). Sedangkan
volumenya  kali luas alas kali tinggi.
  Bangun ruang sisi lengkung
1. Tabung.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran. Luas permukaannya
adalah  . Volumenya 
2. Kerucut.
Alasnya berbentuk lingkaran, sedangkan sisi tegaknya melengkung dan bertemu
di satu titik. Luas permukaannya adalah L = luas alas + luas selimut
=  dengan  panjang selimut kerucut dan  tinggi kerucut.
3. Bola.
Luas permukaannya  dan volumenya 
C.    Sifat-sifat Bangun Ruang
1. Sifat-Sifat Kubus
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki 6 sisi yang ukuran dan
modelnya sama.
b. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya
sama.
c. Memiliki 8 buah sudut yang sama
besar (90o).
d. Memiliki ukuran s x s x s
Kubus
2. Sifat-Sifat Balok
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki 4 sisi  berbentuk persegi
panjang.
b. Memiliki 2 sisi yang bentuknya
sama.
Balok
c. Memiliki 4 rusuk yang ukurannya
sama
d. Memiliki ukuran p x l x t.
3. Sifat-Sifat Tabung
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki sisi alas yang berbentuk
lingkaran.
b. Memiliki sisi atas yang berbentuk
lingkaran.
c. Memiliki  sisi (selimut) yang
bentuknya lengkung.

Tabung
4. Sifat-Sifat Kerucut
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki sisi alas yang berbentuk
lingkaran.
b. Memiliki titik puncak atas.
c. Memiliki  sisi (selimut) yang
bentuknya lengkung.

Kerucut
5. Sifat-Sifat Limas Segitiga
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Alas berbentuk segitiga.
b. Memiliki 3 buah sisi yang berbentuk
segitiga.
c. Memiliki 6 buah rusuk.
d. Memiliki 3 rusuk yang ukurannya
sama.
e. Memiliki titik puncak atas.

Limas Segitiga
6. Sifat-Sifat Limas Segiempat
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Alas berbentuk segiempat.
b. Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk
segitiga.
c. Memiliki 8 buah rusuk.
d. Memiliki 4 rusuk yang ukurannya
sama.
e. Memiliki titik puncak atas.

Limas Segiempat
7. Sifat-sifat Bola
a. mempunyai satu sisi
b. tidak mempunyai titik sudut
c. tidak mempunyai bidang datar
d. hanya mempunyai satu sisi lengkung
tertutup
Bola

D.    RUMUS – RUMUS BANGUN RUANG


1.         Kubus

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang berbentuk bujur sangkar.
a.    Luas Permukaan kubus
L= 6 a2
b.    Volume Kubus
V = a x a x a atau V = a3
2. Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang yang berbentuk persegi panjang dan
sepasang-sepasang kongruen.
Keterangan :
p = panjang balok
l =lebar balok
t = tinggi balok
a.    Luas balok:
L = 2 (p.l +p.t + l.t)
b.    Volume balok:
V=pxlxt
3.Tabung (silinder)
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi yang kongruen dan sejajar yang
berbentuk lingkaran serta sebuah sisi lengkung.

Keterangan:
r = jari-jari tutup/alas tabung                    t = tinggi tabung
Volume tabung = luas alas x tinggi
Luas alas = luas lingkaran = πr2
Volume tabung = π r 2 t
Keliling lingkaran alas/tutup = 2πr
Luas Selimut= 2πrt
Luas Permukaan Tabung = 2 x luas alas + Luas selimut tabung
Luas Permukaan Tabung = 2 (π r 2 )+ 2 π r t = 2 π r ( r + t )
4. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi alas berbentuk lingkaran dan
sebuah sisi lengkung.

Keterangan:
r = jari-jari alas kerucut                        t = tinggi kerucut
Luas selimut = π x r x s
Luas alas = π x r 2
Luas Permukaan kerucut = Luas alas + Luas Selimut
Luas Permukaan kerucut = πr2 + πrs = π r (r + s)
Volume Kerucut =1/3 x Luas alas x tinggi = 1/3 π r2 t
5. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang sejajar dimana bidang-bidang
sejajar tersebut merupakan bidang atas dan bidang atas (tutup).
Rumus-rumus pada prisma:
Luas Permukaan Prisma                V = L alas x t
Luas = (2 x luas alas) + luas sisi tegak
Volume Prisma
6.Limas 
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi sebagai bidang alas dan beberapa
bidang tegak berbentuk segitiga.

Volume Limas :
Volume = luas alas x tinggi x
7. Bola

R = jari-jari bola
Luas Permukaan bola
Luas = 4

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan
pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Bangun ruang merupakan
suatu bangun yang mempunyai 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Bangun ruang
ini dibedakan menjadi 2 bagian. Pertama, bangun ruang sisi datar, dimana semua sisinya
datar, seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Kedua, bangun ruang sisi lengkung,
dimana ada sisinya yang melengkung, seperti tabung, kerucut, dan bola.
Adapun yang termasuk dalam ruang sisi datar ialah kubus, balok, limas dan prisma.
Sedangkan yang termasuk dalam ruang sisi lengkung ialah tabung, kerucut, dan bola.

Saran :

Anda mungkin juga menyukai