759 2283 1 SM
759 2283 1 SM
ABSTRACT
The aim of this paper is to analyse the delay length based on MKJI (1997). A case
study was conducted on a signalized junction of Dr.Sutomo-Suryopranoto road,
Yogyakarta. The correction was carried out on coefficient of basic saturation flow in
ranging from 600 to 2200. Therefore, the predicted (from MKJI 1997) and measured
delay length was compared. The results show that the coefficient on basic saturation
flow calculation needs to be modified in the range of 600 to 2200 in order to find the
similar length of the delay between prediction and field measurement. Passenger car
unit (PCU) unit for motorcycle from MKJI (1997) was also corrected from 0.2 to
0.15.
Keywords: signalized-junction, saturation flow, delay, passenger car unit
Jl. Mayjend 2m
6,2 m
c. Lebar lajur untuk belok kiri (WLTOR)
5,3 m Jl. Bung Tardjo
Bambang Sugeng 3,3 m
B T d. Jarak titik konflik dari garis henti di setiap
5,2 m
5,6 m
2m
7,2 m
lengan (Lav dan Lev)
Pertokoa
n
Smile e. Kelandaian (gradien)
4,3 m 6,4 m SD Group
SD Kanisius
2m
Tukangan
6,3 m Waktu Penelitian
S
Perumahan Jl. Suryo Pranoto Survai lalu lintas dilakukan selama 2 hari pada
jam sibuk pagi dan sore hari Senin dan Rabu
GAMBAR 1. Lokasi penelitian (tanpa skala) pada tanggal 25 dan 27 April 2005 selama 3
jam. Survai dilakukan pada jam-jam yang
Data dan Parameter Studi diperkirakan memiliki lalu lintas padat di
persimpangan Jalan Dr. Sutomo dan Jalan
Data yang diperlukan sebagai bahan analisis Suryopranoto Yogyakarta. Waktu yang
simpang bersinyal meliputi data arus lalu dipergunakan untuk survai pada jam 06.30-
lintas, pengaturan waktu siklus dan geometri 09.30, dan jam 15.00-18.00 dengan
simpang. pertimbangan setiap periode terdapat jam-jam
puncak.
1. Data arus lalu lintas, meliputi:
a. Arus lalu lintas yang dilepaskan saat Langkah Penelitian
lampu hijau pada masing-masing lengan,
yaitu arus belok kanan dan arus yang lurus. Langkah penelitian selengkapnya terdapat
dalam bagan alir penelitian dalam Gambar 2.
b. Arus lalu lintas yang belok kiri. Adapun langkah penelitian setiap tahap
2. Data panjang antrian dilakukan sebagai berikut. Setelah
mendapatkan data dari survai di lapangan,
Data panjang antrian kendaraan ditinjau pada berupa data geometrik jalan, volume lalu
lengan Utara dan Selatan. Pengambilan data lintas, panjang antrian dan kondisi lingkungan
panjang antrian semua jenis kendaraan di simpang, kemudian dilakukan langkah-langkah
lokasi penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut :
menghitung jumlah kendaraan yang tersisa dari
fase hijau sebelumnya (NQ1) dan jumlah 1. Perhitungan volume, kapasitas, waktu
kendaraan yang antri berikutnya pada saat siklus dan lain-lain dilakukan berdasarkan
lampu merah menyala (NQ2). persamaan dalam MKJI (1997). Beberapa
persamaan dasar yang penting dalam
Data panjang antrian diperoleh dengan penelitian ini diberikan berikut ini.
mengukur panjang kendaraan yang antri pada
saat diakhir hijau dan diakhir merah dengan a. Perhitungan penilaian arus jenuh (S)
bantuan roll meter, kapur/marker warna putih Penghitungan nilai arus jenuh ini dapat
sehingga terlihat garis putih di atas aspal yang diselesaikan dengan menggunakan
diletakkan sehari sebelum pelaksanaan survai persamaan di bawah ini. Persamaan
Gati Rahayu, et al. / Semesta Teknika, Vol.12, No.1, 99-108, Mei 2009 101
Mulai
Survei Pendahuluan
Analisis
tidak Validasi
dengan uji Chi
Square ( χ2 )
ya
Selesai
terhadap panjang antrian lapangan diberikan satu hasil analisis panjang antrian dengan
dalam Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, diperoleh mengubah nilai konstanta arus jenuh menjadi
bahwa panjang antrian dengan konstanta 775 900 dan koreksi nilai satuan mobil penumpang
tidak mengalami perubahan yang berarti dari (SMP) untuk MC (sepeda motor) menjadi 0,15
MKJI (1997) untuk kasus simpang empat Jalan diberikan dalam Gambar 2.
Dr.Sutomo.
Dari Gambar 2 ditunjukkan bahwa konstanta
Untuk memperoleh panjang antrian yang arus jenuh dasar dalam MKJI (1997) perlu
sesuai dengan kondisi di lapangan dilakukan divariasi antara 600 hingga 2200 supaya
cara coba-coba (trial & error) mengubah nilai diperolehi panjang antrian yang lebih sesuai
konstanta yang dimulai dari angka 775. Salah untuk kondisi di lapangan
TABEL 1. Data kondisi geometri dan lingkungan simpang empat Jalan Dr. Sutomo-Suryopranoto Yogyakarta
TABEL 2. Perbandingan panjang antrian antara MKJI (1997), Widodo (1997) dan pengukuran lapangan pada data
lapangan untuk lengan selatan simpang empat lokasi studi
100
MKJI (1997)
90 Widodo (1997)
70
60
50
40
30
20
20 30 40 50 60 70 80 90 100
Berdasarkan koreksi konstanta arus jenuh lengan selatan untuk waktu observasi pagi hari
dasar tersebut (Gambar 2), nilai arus jenuh diberikan dalam Tabel 4. Volume lalu lintas
dasar pada masing-masing pendekat pada yang digunakan adalah volume lalu lintas
simpang empat Jalan Dr. Sutomo, Yogyakarta setiap 15 menitan selama 1 jam.
dapat ditentukan menggunakan nilai lebar
Perhitungan kapasitas setiap lengan tergantung
efektif pendekat seperti yang diberikan dalam
pada rasio waktu hijau dan arus jenuh yang
Tabel 3.
disesuaikan. Hasil analisis berdasarkan MKJI
Faktor konstanta pada setiap lengan yang (1997) untuk lengan selatan pada simpang
digunakan untuk mencari arus jenuh dasar empat lokasi studi diberikan dalam Tabel 5.
adalah dibedakan dengan tujuan agar diperoleh
Besarnya nilai derajat kejenuhan di tentukan
hasil yang optimum, yaitu panjang antrian
oleh faktor konstanta pada arus jenuh serta
yang mendekati atau sama dengan kondisi
faktor koreksi hambatan samping dan ini
lapangan.
berpengaruh terhadap nilai panjang antrian.
TABEL 3. Arus jenuh dasar (So)
Berdasarkan Tabel 6. maka terlihat bahwa
derajat jenuh terbesar pada ruas yang ditinjau
No. Kode W efektif So (smp/jam) adalah 0,321. Hal ini berarti bahwa lengan
Pendekat (m) selatan pada simpang empat lokasi studi masih
1 Utara 4,9 4410 bisa menampung volume lalu lintas.
2 Selatan 4,3 3870 Panjang antrian adalah jumlah dari kendaraan
3 Timur 5,2 4680 yang tersisa pada fase sebelumnya (NQ1)
4 Barat 3,3 2970
dengan jumlah kendaraan yang datang pada
saat lampu merah (NQ2 ). Contoh perhitungan
Contoh Analisis Panjang Antrian, Derajat jumlah kendaraan tersisa (NQ1) dan jumlah
Kejenuhan dan Validasi kendaraan yang datang pada fase merah
berikutnya (NQ2) menggunakan persamaan 4
Seterusnya, menggunakan konstanta arus jenuh dan 6 untuk lengan selatan pada waktu
dasar yang baru (Tabel 3) dilakukan validasi observasi pagi pukul 06.30-07.30 WIB sebagai
terhadap panjang antrian dan contoh hasil berikut:
akhir arus jenuh yang telah disesuaikan dari
arus jenuh dasar dengan beberapa faktor
koreksi menggunakan persamaan 1 untuk
Gati Rahayu, et al. / Semesta Teknika, Vol.12, No.1, 99-108, Mei 2009 105
TABEL 4. Arus jenuh (S) untuk lengan selatan pada waktu observasi pagi
Faktor Koreksi
Arus Jenuh Arus Jenuh
Waktu (WIB)
Dasar Terkoreksi
(smp/jam) FCS FSF FG FP FRT FLT (smp/jam)
06.30-07.30 3870 1 0,91 1 0,76 1,04 1 2775
06.45-07.45 3870 1 0,91 1 0,76 1,04 1 2791
07.00-08.00 3870 1 0,91 1 0,76 1,04 1 2788
07.15-08.15 3870 1 0,91 1 0,76 1,05 1 2801
07.30-08.30 3870 1 0,93 1 0,76 1,03 1 2830
07.45-08.45 3870 1 0,91 1 0,76 1,05 1 2804
08.00-09.00 3870 1 0,93 1 0,76 1,06 1 2888
08.15-09.15 3870 1 0,93 1 0,76 1,04 1 2846
08.30-09.30 3870 1 0,91 1 0,76 1,06 1 2830
NQ1 0 , 25 648 0 ,3212 1 ( 0 ,3212 1) 2 8 ( 0 ,3212 0 ,5 ) / 648
= 0 smp
NQ2 120 1 0,23 208 = 5,7 smp
1 (0,23x 0,3212) 3600
106 Gati Rahayu, et al. / Semesta Teknika, Vol.12, No.1, 99-108, Mei 2009
TABEL 8. Hasil uji Chi Square panjang antrian lengan selatan pada waktu observasi pagi
Berdasarkan Tabel 8, hasil hitungan dengan Untuk kasus di simpang empat Jalan
statistik penguji Chi Square diperoleh nilai χ2 = Dr.Sutomo, korekasi luas smp diberikan
0,25 dan dari tabel Chi Square χ2 = 15,507 , sebagai berikut:
dengan derajat kebebasan dk = 8 dan tingkat
Luas areal (smp) = 20 m2 – (20 m2 × 7,62 %)
kesalahan 5 % (tingkat kepercayaan 95%, α =
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hasil = 20 m2 – 2,67 m2
hitungan dengan MKJI koreksi mendekati = 18,476 m2
kondisi di lapangan untuk lengan selatan pada
waktu observasi pagi. Hasil hitungan KESIMPULAN
selengkapnya untuk lengan utara dan selatan
pada simpang empat lokasi studi dapat dilihat
pada Tabel 9. 1. Panjang antrian menurut hasil analisis
MKJI (1997) besarnya antara 3,3 - 11,3
TABEL 9. Perbandingan nilai χ2 dalam smp
smp dan 31-74 meter sedangkan panjang
antrian berdasarkan penelitian langsung di
Waktu Utara Selatan lapangan besarnya antara 3-10,5 smp dan
2
χ hit 2
χ tabel χ hit X2 tabel
2 23-69 meter.
DAFTAR PUSTAKA