Anda di halaman 1dari 15

Nilai dan Norma Etika Keperawatan

Dosen Pengampuh : Uly Agustine, S.Kp, M.Kep

Di Susun Oleh :
Nama : Yunihasti Putri Rido
NIM : PO5303212210280
Tingkat/Kelas : 1/A
Mata Kuliah : Etika Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kupang


Prodi D-lll Keperawatan Waikabubak
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nilai
dan Norma Etika Keperawatan” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan.

Meski ada beberapa hambatan dalam pembuatan makalah ini tetapi, saya
ingin berterima kasih kepada Ibu Uly Agustine, S.Kp,M.Kep dan Ibu Saveriana
Susanti Nggei, S.,Kep, Ns serta pihak-pihak yang telah membimbing saya dalam
pengerjaan tugas makalah ini.

Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Oleh karena itu saya akan sangat menghargai kritik dan saran untuk
membuat makalah ini lebih baik lagi.semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Waikabubak, 14 Februari 2022

YUNIHASTI PUTRI RIDO


DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................

Daftar isi.................................................................................................

Bab I Pendahuluan...............................................................................

A. Latar belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan..........................................................................................

Bab II Pembahasan..............................................................................

A. Konsep Nilai, Norma, Etika Dan Moral ...................................


B. Transisi dan pembentukan nilai, norma, etika dan mora............
C. Nilai-nilai esensial dalam profesi keperawatan..........................

Bab III Penutupan................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................

Daftar pustaka ......................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang kerja pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang
sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup seharihariya.
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap
keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan
dipertanggunggugatkan dan setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan
mempertimbangkan etika. Sikap etis profesional perawat haruslah tercermin
dalam perilaku keseharian perawat, termasuk penampilan diri serta keputusan
yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman
yang mendalam tentang etika, nilai dan moral serta penerapannya menjadi bagian
yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan
dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi, perbedaan, dan contoh nilai, moral, dan etika dalam
keperawatan?
2. Bagaimana Transisi dan pembentukan nilai, norma, etika dan moral?
3. Apa saja nilai-nilai esensial dalam profesi keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi, perbedaan, dan contoh nilai, moral, dan etika
dalam keperawatan
2. Untuk mengetahui Transisi dan pembentukan nilai, norma, etika dan moral.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai esensial dalam profesi keperawatan. 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Nilai, Norma, Etika Dan Moral


1. Pengertian Nilai
Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga
atas suatu ide tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyususn
suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai-nilai
berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai.
Perawat juga tekah menetapkan nilai dan harus mengembangkan
kesadaran bagaimana sistem nilai mereka sendiri akan
mempengaruhi klien. Pemahaman sistem nilai akan memahami
perawat bertindak secara profesional.
Tata nilai merupakan rambu-rambu atau aturan yang dpat
membatasi perilaku, peran, peran dan etika internal perawat. Tata
nilai keperawatan adalah nilai yang terkandung didalam proses
sharing yang dilakukan perawat,serta sangat mempengaruhi
berbagai tindakan keperawatan.
Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:
a) Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang
dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai denagn
tututan hati nuraninya (pengertian secara umum)
b) Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap
pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan
penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang
berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta
makna pada kehidupan seseorang (simon,1973).
c)  Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang
berharga, kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide,
objek, atau prilaku khusus (Znowski, 1974)
d) Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut :
o Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
o Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui
pola prilaku yang konsisten.
o Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku
seseorang.
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional
dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu
nilai serta memegang teguh dan mempertahan kannya.
Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-
nilai yang sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan:
a.       Menghargai martabat individu tanpa prasangka.
b.      Melindungi seseorang dalam hal privasi
c.       Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
d.      Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien
akan menerapkan kepada pasien, sebagai berikut :
o Menutup area untuk mandi dan pengobatan
o Menutup pasien untuk prisedur tertentu
o Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan
pemuka agama atau anggota keluyarga yang sedang
sedih

2. Pengertian NORMA 
Norma adalah suatu tolok ukur untuk menilai sesuatu.

Norma terbagi menjadi dua :


Norma umum, menyangkut tingkah laku manusia sebagai
keseluruhan. Norma umum terbagi menjadi tiga :

Norma kesopanan atau etiket, hanya menjadi tolok ukur untuk


menentukan apakah yang kita lakukan itu sopan atau tidak.

Norma hukum

Norma moral, norma moral bisa bersifat positif atau negatif.


Positif tampak sebagai perintah yang harus dilakukan, sedangkan
negatif tampak sebagai sebuah larangan untuk melakukan sesuatu.

Norma khusus, menyangkut aspek tertentu dari apa yang


dilakykan oleh manusia. Contohnya norma bahasa.

 Pengertian Norma

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat.


Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat
yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang
yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor
pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Norma yang ada di
masyarakat terdiri dari:

a.      Norma Agama

Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama.


Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para
penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan
keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-
norma agama.

b.      Norma Kesusilaan
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia.
Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran
dari norma kesusilan.

c.       Norma Kesopanan

Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang


berlaku di masyrakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah
beberapa contoh dari norma kesopanan.

d.      Norma Kebiasaan (Habit)

Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara


berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini
dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan
melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang
kampung adalah contoh dari norma ini.

e.       Norma Hukum

Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang


mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi
norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-
rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.

3. Pengertian Etika
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis  tentang
perilaku benar atau salah, kebajikan  atau  kejahatan   yang
berhubungan dengan perilaku.

Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang  filosofi


moral kedalam   situasi nyata dan berfokus  pada  prinsip-prinsip
dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak
dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai  yang
dianutnya. Banyak pihak  yang menggunakan  istilah etik  untuk
mengambarkan  etika suatu profesi dalam hubungannya dengan
kode etik profesional seperti  Kode Etik PPNI atau IBI.

Etika (Yunani kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan")


adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep sepertibenar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.

4. Pengertian MORAL

Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa


latin mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos
yang berarti adat kebiasaan. Dalam kamus umum bahasa
Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya
dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan,
kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik,
buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut.
Moral dalam istilah dipahami juga sebagai :
1) Prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan
buruk.
2) Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.
3) Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.

B. Nilai dan Norma Etika Keperawatan


a) Transisi terjadi sebagai akibat perkembangan dari sistem
informasi, lingkungan keluarga, serta budaya.
b) Lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu penentu.
c) Modelling atau contoh, individu belajar melalui observasi
perilaku keluarga, sahabat,teman sejawat dan masyarakat
tempat ia bergaul.
d) Moralisasi, diperoleh dari keluarga ,ajaran agama,sekolah,dan
intuisi tempat bekerja, dan memberikan ruang dan waktu
kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang
berbeda.
e) Sesuka Hati, proses dimana adaptasi menjadi kurang terarah
dan sangat tergantung. Sering juga bebas tanpa peraturan.
f) Penghargaan dan sanksi.
g) Tangung jawab untuk memilih, adanya dorongan internal
untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan
konsekuensinya untuk diadaptasi

C. Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi Pada tahun 1985, “The


American Association Colleges of Nursing”

Melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi


nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional. Nilai-
Nilai esensial ini sangat bekaitan dengan moral keperawatan dalam
praktiknya. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai
esensial dalam kehidupan profesional, yaitu:

1. Aesthetics (keindahan) Kualitas obyek suatu peristiwa atau


kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan,
kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.

Contoh : seorang perawat yang telah selesai melaksanakan


tindakan keperawatan personal hygiene (memandikan) yang
kemudian memberikan reinforchment positif kepada kliennya,
sehingga meningkatkan harga diri klien tersebut dan klien tersebut
merasa dirinya teraktualisasi.

2. Altruisme (mengutamakan orang lain) Kesediaan memperhatikan


kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan, komitmen,
arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan. Pada
nilai ini sikap perawat yang lebih mengutamakan orang lain,
daripada keperluannya sendiri yaitu lebih mengutamakan
kewajibannya daripada hak.

3. Equality (kesetaraan) Memiliki hak atau status yang sama


termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri
dan toleransi.
Contoh: Bapak Anu merupakan salah satu masyarakat yang
tergolong masyarakat miskin, sedangkan suster Hani perawat
bapak Anu merupakan masyarakat yang tergolong dalam
masyarakat menengah keatas. Namun dalam pemberian pelayanan
kesehatan suster hani memberikan pelayanan yang terbaik bagi
kliennya tanpa melihat status golongan dari kliennya.

4. Freedom (Kebebasan) Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan


termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam
pengarahan diri sendiri. Disini seorang perawat bebas untuk
berbuat atau bertindak namun tetap harus sesuai dengan etika dan
moral keperawatan.

5. Human dignity (Martabat manusia) Berhubungan dengan


penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai
individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan,
pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
Contoh: seorang perawat merasa sangat senang apabila pasiennya
memutuskan untuk berhenti merokok serta mengurangi kegiatan
bisnisnya, karena dia mulai menyadari dan sangat menghargai
kesehatannya.

6. Justice (Keadilan) Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip


legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan
keadilan serta kewajaran. Contoh : seorang perawat yang adil
dalam memberikan pelayanan tanpa memandang status ekonomi
kliennnya, dan selalu memberikan pelayanan yang terbaik pada
semua pasien.

7. Truth (Kebenaran) Menerima kenyataan dan realita, termasuk


akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.
Perawat yang jujur dalam memberikan tindakan, dan dalam
memberikan informasi yang riil dalam pekembangan kesehatan
klien, termasuk jujur dalam pemberian obat, agar kepercayaan
klien meningkat dan juga untuk menghindari kasus mall praktik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan nilai, etika dan
moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran
profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional.
Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan
advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan
pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan . Dan setiap perawat harus
mampu untuk memahami nilai moral agar tidak salah dalam bertindak.
Ketika mengambil keputusan klinis, perawat seringkali mengandalkan
pertimbangan dari aspek positif dan negatif. Hal yang paling fundamental
dari prinsip ini adalah penghargaan atas sesama. Kebudayaan berperan
penting dalam membentuk nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.

B. Saran
Sehubungan adanya kedekatan antara perawat, pasien dan masyarakat,
maka seorang perawat di sebaiknya mempunyai etika yang baik
dikarenakan etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan
standar dan prinsipprinsip yang menjadi penuntun dalam berperilaku serta
membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Perlu adanya
edukasi sedini mungkin berupa seminar dan pembelajaran agar perawat
mendasari prinsip-prinsip suatu profesi, sehingga tercermin etika perawat
yang baik.
Daftar Pustaka

Mulyadi, Eko. 2011. Prinsip Etik dalam Keperawatan.


http://www.scribd.com/doc/74267831/Prinsip-Etik-Dalam-Keperawatan.
Diakses Senin, 19 Mei 2014. Pukul 11.55 WIB. Effendi, Ferry.,
Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Keraf, A Sonny. 2010.
Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Buku Kompas. Halaman 14.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39183/4/Chapter%20ll.pdf
diakses senin, 19 mei 2014 pukul 15.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai