Bab Ii - Wildan Abdi Nugroho - PGSD'17
Bab Ii - Wildan Abdi Nugroho - PGSD'17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
melakukan sesuatu dan bila seseorang tidak suka, maka berusaha untuk
meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu
dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh
suatu sasaran. Siswa yang belajar harus diberi motivasi untuk belajar,
menerima pelajaran.
Belajar jika tidak ada niatan dari dalam diri seseorang atau dari luar
8
Upaya Meningkatkan Motivasi …, Wildan Abdi Nugroho, FKIP UMP, 2017
9
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari dari
suatu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa.
Belum tentu siswa yang cerdas bisa berhasil, misal jika ia tidak memiliki
siswa yang asalnya tidak terlalu pintar namun siswa memiliki kemauan
dan motivasi yang kuat untuk maju dan berhasil dalam belajarnya. Untuk
berguna bagi guru karena jika seorang guru telah mengetahui motivasi
b. Fungsi Motivasi
meningkat.
c. Prinsip-prinsip Motivasi
4) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada
motivasi yang dipaksakan dari luar.
5) Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas pelajar.
lebih meningkat.
Guru menjadi salah satu faktor pendukung bagi seorang peserta didik
melakukan suatu hal yang ada dalam pikiranya. Keberhasilan siswa dapat
dapat meningkat.
2. Prestasi Belajar
Hamdani (2011: 137) adalah hasil suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
success the learner can master the materials of the learning object.
faktor dalam diri (faktor internal) ataupun dari luar (faktor eksternal) dari
penyesuaian diri.
bahwa IPS sebagai program pendidikan tidak hanya konsep dan tidak
menggunakannya.
komunikasi
komunikasi.
4. Pembelajaran Kooperatif
suatau siskap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara
sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri
dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
adalah konsep yang lebih luar meliputi kerja kelompok termasuk bentuk-
dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan
motivasi untuk mendapatkan sesuatu yang baik, dan sikap positif terhadap
sekolah.
berlatih memberikan arahan kepada teman sendiri atau sebagai tutor sebaya.
Menurut Hamid (2014: 230) snowball throwing adalah salah satu strategi
pertanyaan .
siswa. Pemebelajaran akan memiliki suasana belajar yang lebih menarik dan
6. Teka-teki Silang
diminati banyak orang. Bukan hanya orang dewasa, permainan ini juga
orang mengisi teka-teki silang diwaktu luang dalam keadaan santai. Rantika
dkk, (2015: 185) berpendapat bahwa teka-teki silang merupakan salah satu
menulis. Media ini sangat mudah untuk dibuat oleh guru dan dapat
digunakan untuk semua tingkatan, baik untuk pemula, menengah atau yang
sudah lanjut, disamping itu juga materi yang dapat dipilih sesuai dengan
TTS bukan hanya sebagai hiburan di waktu luang, tetapi juga meningkatkan
ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan
keadaan santai, materi yang diajarkan akan lebih masuk dan mengena dalam
diberikan, maka dapat dijadikan sebagai media sehingga siswa lebih tertarik
menjadi meningkat.
b. Guru melalukan apersepsi dengan tanya jawab siswa tentang materi yang
sudah disampaikan.
ketua kelompok.
g. Setiap kelompok diberi lembar kertas kerja untuk membuat TTS sesuai
dari buku.
j. Kertas yang berbentuk TTS dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
rumah (PR).
dan media Teka Teki Silang (TTS), diantaranya: Ahiriyah (2011) dengan judul
throwing dapat meningkatkan aktifitas guru dalam pembelajaran IPS. Hal ini
ditunjukan dengan meningkatnya aktifitas guru pada setiap siklus. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pengamatan aktifitas guru pada siklus I adalah 2,5 sedangkan
pada siklus II 3,0 dan pada siklus III adalah 3,4 yang termasuk kategori sangat
dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktifitas
siswa pada siklus I adalah 3,0 sedangkan pada siklus II adalah 3,53 dan siklus III
adalah 3,56 yang termasuk kategori sangat baik. Model pembelajaran snowball
throwing juga dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siklus I adalah 60%,
pada siklus II adalah 73,9% dan pada siklus III adalah 84,7%.
selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dewi. dkk (2015) dengan judul
Terhadap Hasil Belajar IPA”. Penelitian juga dapat dijadikan salah satu
snowball throwing. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil belajar
Fathonah dkk, (2013) pada penelitian ini bahwa media TTS lebih efektif
pembelajaran kimia melalui pendekatan CTL pada materi pokok zat adiktif dan
2011/2012. Hal ini terbukti dari hasil uji t-pihak kanan harga t hitung prestasi
belajar aspek kognitif (1,861) dan aspek afektif (2,839) lebih besar dari t tabel
(1,645).
dijadikan sebagai salah satu pembelajaran yang efektif untuk dilaksanakan guru
IPS. Penggunaan model pembelajaran dan media yang tepat oleh guru dapat
memungkinkan siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Setelah kita
C. Kerangka Pikir
kelas IV, guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran.
Kurangnya motivasi dan prestasi belajar IPS masih rendah khususnya materi
kemajuan pada dirinya sendiri yang didorong oleh motivasi dari guru untuk
tidak hanya berpusat pada guru tetapi siswa lebih diikutkan untuk berpartisipasi
media TTS, diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa
khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS yang terkesan rumit, dan
meningkat.
throwing berbantu media TTS untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
D. Hipotesis Tindakan