Alquran Kel 5
Alquran Kel 5
Disusun oleh :
Sem. I/IK-3
Faqih Rifaldy (0701222114)
Muhammad Faruqi (0701222109)
Bagus Januar (0701221029)
Dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
seperti materi yang kami ambil dari berbagai sumber yang ada.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki, kritik dan saran kami harapkan untuk makalah ini supaya kami dapat lebih
baik kedepannya.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil oleh pembaca yaitu dapat membantu pembaca
dalam memahami dan mengetahui tentang apa itu Muhasabah Al-Qur`an dan
bagaimana cara menggunakan munasabah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut istilah, ilmu munasabah atau il-mu tanasubil ayati was suwari ini
ialah ilmu untuk mengetahui alasan-alasan penertiban dari bagian-bagian AlQuran
yang mulia. Ilmu ini menjelaskan segi-segi hubungan antara beberapa ayat atau
beberapa surat Al-Qur’an. Apakah hubungan itu berupa ikatan antara ‘am (umum)
dan khusus atau antara abstrak dan konkret. Atau antara sebab-akibat atau antara
illat dan ma’lulnya, ataukah antara rasional dan irasional, atau bahkan antara dua
hal yang kontradiksi. 2
Jadi pengertian munasabah itu tidak hanya sesuai dalam arti yang sejajar,
melainkan yang kontradiksipun termasuk dalam pengertian munasabah. Seperti
sehabis menerangkan orang mukmin lalu menerangkan orang kafir dan
sebagainya.
1. Menurut Az-Zarkasyi:
1 Duhariadin Simbolon, M.Ag, Ulumul Quran ( Prodi Hukum Universiras Islam Negeri Sumatera Utara 2022)
h 47.
2 Muhammad Iqbal Dkk, alquran imamku Tela’ah Mendalam Mengenai Ulumul Quran (Jakaarta : Azkiya
Publishing, 2018) h 64.
3
2. Menurut Manna’ Al-Qathtan:
4. Menurut Al-Biqa’i:
Jadi munasabah adalah suatu bagian dari ilmu Al-Qur’an yang membahas
tentang adanya hubungan (korelasi) yang serasi dalam uraian-uraian Al-Qur’an.
4
2.2 Sejarah Ilmu Munasabah
Karena itu timbul dari cabang Ulum Al-Qur’an yang membahas khusus
persesuaian-persesuaian tersebut yang dinamakan dengan Ilmu Munasabah Al-
Qur’an atau Ilmu Ranasubil ayat wassuar. Orang pertama yang menulis ilmu
munasabah adalah Abu Bakar an-Nausaburi (32411). sebagaimana dikatakan
Syaikh Abu Hasan Ia berkata “
Dan dikembangkan oleh Ahmad bin Ibrâhim bin Zubair as-Saqâfy (628-
708 H.) dalam bukunya Al-Burhân fî Tanâsubi Suwaril-Qur’ân. Beliau hanya
membahas keserasian hubungan antar surat.
3 Ajahari, M.Ag, Ulumul Quran (Ilmu-ilmu Al-Qur’an), (Yogyakarta : Aswaja Pressindo 2018) h 65.
5
2.3 Cara Mengetahui Ayat yang Termasuk Munasabah
4
Prof. Dr. H Amroeni Drajat, M. Ag., Ulumul Quran Pengantar ilmu-ilmu Al-Quran (Depok: K E N C A N
A, 2017), h 62.
6
1. Dapat rnengembangkan bagian anggapan orang bahwa tema-tema Al-
Quran kehilangan relevansi antara satu bagian dan bagian yang lainnya.
2. Mengetahui atau persambungan/hubungan antara bagian Al-Quran, baik
antara kalimat atau antar ayat maupun antar surat, sehingga lebih
memperdalam pengetahuan dan penge-nalan terhadap kitab Al-Quran dan
memperkuat keyakinan terhadap kewahyuan dan kemuk-jizatannya.
3. Dapat diketahui mutu dan tingkat ke-balaghah-an bahasa Al-Quran dan
konteks kalimat-kalimatnya yang satu dengan yang lainnya, serta
persesuaian ayat atau surat yang satu dari yang lain.
4. Dapat membantu dalam menafsirkan ayat-ayat Al- Quran setelah diketahui
hubungan suatu kali-mat atau ayat dengan kalimat atau ayat yang lain.5
5 DR. H. M. Jamil, MA, Alquran Imamku (Jakarta: Azkiya Publishing, 2018) h 77-78.
7
Berkaitan dengan munasabah macam ini, ada uraian yang baik yang
dikemukakan Nasr Abu Zaid. Ia menjelaskan bahwa hubungan khusus surat
Al-Fatihah dengan surat Al-Baqarah merupakan hubungan stilistika-
kebahasaan. Sementara hubungan-hubungan umum lebih berkaitan dengan isi
dan kandungan. Hubungan stilistika-kebahasaan ini tercemin dalam kenyataan
bahwa surat Al-Fatihah diakhiri dengan doa: Ihdina Ash-shirath Al-mustaqim,
shirath Al-ladzina an’amta alaihim ghair Al-maghdhubi ‘alaihim wa la adh-
dhallin.
Cerita tentang lembu betina dalam surah Al-Baqarah [2] merupakan inti
pembicaraannya, yaitu kekuasaan Tuhan membangkitkan orang mati. Dengan
perkataan lain, tujuan surat ini adalah menyangkut kekuasaan Tuhan dan
keimanan kepada hari kemudian.
8
C. Munasabah antar bagian suatu ayat
س َم ۤاء
َّ َي ْعلَ ُم َما َيل ُج فى ْالَ ْرض َو َما َي ْخ ُر ُج م ْن َها َو َما َي ْنز ُل منَ ال
َو َما َي ْع ُر ُج ف ْي َها
Antara kata “yaliju” (masuk) dengan kata “yakhruju” (keluar), serta kata
“yanzilu” (turun) dengan kata “ya’ruju” (naik) terdapat korelasi perlawanan.
Contoh lainnya adalah kata “Al-‘adzab” dan “Ar-rahmah” dan janji baik
setelah ancaman. Munasabah seperti ini dapat dijumpai dalam surat Al-
Baqarah [2], An-Nisa [4] dan surat Al-Mai’dah [5].
١ الرحيْم
َّ الرحْ مٰ ن
َّ ّللا
ٰ بسْم
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
9
2. Munasabah antarayat menggunakan pola tafsir, apabila satu ayat atau
bagian ayat tertentu ditafsirkan maknanya oleh ayat atau bagian ayat di
sampingnya. Contohnya adalah Q.S Al-Baqarah 2-3.
10
berpolakan Al-mudhadat terlihat adanya perlawanan makna antar satu
ayat makna yang lain yang berdampingan. Munasabah yang
berpolakan istithradh terlihat pada adanya penjelasan lebih lanjut dari
suatu ayat.
6. Selanjutnya, pola munasabah takhallush terlihat pada perpindahan dari
awal pembicaraan pada maksud tertentu secara halus. Misalnya, dalam
surat Al-A’raf [7], mula-mula Allah berbicara tentang para nabi dan
umat terdahulu, kemudian tentang Nabi Musa dan para pengikutnya
yang selanjutnya berkisah tentang Nabi Muhammad dan umatnya.
Dalam surat Al-Baqarah [2] ayat 1 sampai ayat 20, misalnya Allah
memulai penjelasan-Nya tentang kebenaran dan fungsi Al-Quran bagi
orang-orang yang bertakwa. Dalam kelompok ayat-ayat berikutnya
dibicarakan tiga kelompok manusia dan sifat-sifat mereka yang berbeda-
beda, yaitu: mukmin, kafir, dan munafik.
11
G. Munasabah antarawal surat dengan akhir surat yang sama
ۤال ۤم
12
Ayat ini bermunasabah dengan akhir surat Al-Fatihah[1]:
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dan mencari ayat atau surat Munasabah juga ada banyak macam yaitu :
dengan mencari antara surat dengan surat sebelumnya, mencari antara nama surat
dan tujuan turunnya, mencari antar bagian suatu ayat, mencari ayat yang letaknya
berdampingan, mencari suatu kelompok ayat dengan kelompok ayat yang ada di
sampingnya, munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat, munasabah antar
awal surat dengan akhir surat yang sama, dan munasabah antar penutup surat
dengan awal surat berikutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H Amroeni Drajat, M. Ag., Ulumul Quran Pengantar ilmu-ilmu Al-
Quran (Depok: K E N C A N A, 2017), h 62.
DR. H. M. Jamil, MA, Alquran Imamku (Jakarta: Azkiya Publishing, 2018) h 77-
78.
15