Anda di halaman 1dari 9

Penentuan Posisi

di Laut
Chelsea Alfarelia Putri Taslyanto
5016201068
Survey Hidrografi B
Penentuan posisi di laut merupakan suatu cara untuk menyatakan
posisi suatu objek dan merupakan kegiatan utama dalam survei
hidrografi.

Garis posisi atau Line of Position (LOP) adalah tempat dari suatu
pengamat yang memiliki satu besaran yang dapat berupa arah, jarak,
sudut atau beda jarak. LOP dapat digunakan untuk penentuan posisi
suatu titik di atas bidang datar dengan mengkombinasikan dua atau
lebih LOP.
1. Penentuan Posisi secara Garis Posisi
PERPOTONGAN LOP PERPOTONGAN LOP LINGKARAN
GARIS LURUS KONSENTRIK

U didapat dengan minimal 2 titik referensi i dan j diketahui


U didapat dengan mengukur Arah-arah αiu dan posisinya dan pengamatan jarak-jarak horizontal Siu dan Sju.
αju dari dua buah titik ikat (referensi) i dan j di Jarak horizontal dapat diperoleh dengan memanfaatkan
pantai. Diperlukan pengamatan arah untuk cahaya tampak (menggunakan substence bar), gelombang
mendapat posisi itik u, dengan menggunakan radio (mengukur beda fase atau beda pulsa) atau sinar laser
theodolite kompas
PERPOTONGAN LOP PERPOTONGAN LOP LINGKARAN
LINGKARAN EKSENTRIK HIPERBOLIK

U diketahui dari minimal tiga titik referensi i, j, k Titik u diperoleh dari minimal 3 itik toleransi i, j, dan k.
yang koordinatnya diketahui. Titik u ditentukan Perpotongan ini digunakan dalam penentuan posisi
dari perpotongan antara 2 sudut βiuj dan βjuk yang menggunakan gelombang radio dimana beda jarak
diukur dari u terhadap tiga titik referensi. Sudut didapat dari pengukuran beda pulsa antar ketiga titik
diukur secara optic dengan sekatan atau dengan tersebut
alat elektro optic rotating laser beam
Terdapat 2 metode penentuan posisi yaitu :

1. Metode Optik Murni


TEKNIK Menggunakan berkas sinar tampak sebagai pengganti

PENENTUAN
garis pengamatan. Pada metode ini, digunakan
pengaplikasian dari kombinasi LOP garis lurus, lingkaran
konsentrik, dan lingkaran eksentrik
POSISI 2. Metode Elektro Optik

SECARA Metode ini menggunakan instrumen elektronik dan


instrumen optic untuk pengukuran jarak dengan
OPTIK memanfaatkan laser atau gelombang elektromagnetik
atau gelombang radio. Metode ini merupakan
engaplikasian dari kombinasi LOP lingkaran konsentrik
(pengamatan jarak)
TEKNIK PENENTUAN POSISI
SECARA ELEKTRONIK
Metode range difference
Metode two way ranging Metode one way
menggunakan dua atau
dilakukan dengan satu ranging dilakukan
lebih instrument
instrumen pemancar dengan 1 instrumen
pemancar gelombang
gelombang atau master pemancar atau
atau transmitter (master)
dan satu instrumen transmitter dan satu
serta dua instrument
pemantul gelombang atau instrumen penerima
penerima gelombang dari
reflector atau receiver
master yang ditempatkan
pada titik-titik referensi
TEKNIK PENENTUAN POSISI
SECARA OPTIK
Klasifikasi berdasarkan frekuensinya yaitu Ultra High Frequency (UHF), Medium Frequency
(MF), dan Very Low Frequency (VLF)

1. UHF digunakan untuk pengukuran jarak jangkauan sekitar 30 km bahkan 1oo km untuk
kondisi cuaca yang baik
2. MF digunakan untuk pengukuran jarak jangkauan 150-1200 km dengan frekuensi antara
1.5 – 5 Mhz. namun, jarak yang dicapai bergantuk pada refleksi ionosfer dan lintasan
gelombang melalui daratan atau lautan
3. VLF digunakan untuk navigasi di laut lepas atau pengukuran yang tidak perlu ketelitian
tinggi. Frekuensi yang digunakan sekitar 100 kHz dengan jarak jangkauan 1000 km di
siang hari, dan 2000 km saat malam hari
PENENTUAN POSISI DENGAN GPS
Penggunaan GPS dalam survei
hidro-oseanografi saat ini:

● Penentuan posisi titik kontrol di pantai


● Navigasi kapal survei
● Penentuan posisi titik perum
● Penentuan sensor hidrografi dan
oseanografi
● Penentuan posisi struktur di laut

Metode yang digunakan dalam aplikasi penentuan


posisi

● Metode survei GPS


● Metode Kinematik
● Differential Global Positioning System (DGPS)
● Real Time Kinematic (RTK)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai