Anda di halaman 1dari 36

Pengertian Dermaga

Menurut WikiPedia, dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan.


Dermaga adalah juga tempat berlangsungnya kegiatan bongkar muat barang dan
naik turunnya orang atau penumpang dari dan ke atas kapal.

Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar kapal, memasok
kapal dengan air minum, air bersih, dan mengatur saluran untuk air kotor/limbah
yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.

Jenis dermaga
1. Dermaga barang umum, yaitu dermaga yang diperuntukkan untuk
bongkar-muat barang umum/general cargo ke atas kapal.
2. Dermaga peti kemas, yaitu dermaga yang khusus diperuntukkan untuk
bongkar muat peti kemas yang biasanya dilakukan dengan menggunakan
kran (crane).
3. Dermaga curah, yaitu dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar-
muat barang-barang curah, biasanya dengan menggunakan ban berjalan
(conveyor belt).
4. Dermaga khusus, yaitu dermaga yang khusus digunakan untuk
mengangkut barang-barang bersifat khusus (mudah terbakar), seperti
bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan lain sebagainya.
5. Dermaga marina, yaitu dermaga yang digunakan untuk kapal pesiar, dan
kapal cepat (speed boat) berlabuh/ bersandar.
6. Dermaga kapal ikan, yaitu dermaga yang digunakan oleh kapal ikan.

Tipe dermaga

Dermaga “quay wall”

Terdiri dari struktur sejajar pantai, berupa tembok yang berdiri di atas pantai,
konstruksi sheet pile baja/beton atau caisson beton. Dermaga jenis ini biasanya
dibangun di lokasi pantai yang tidak landai yang sering disebut sebagai pelabuhan
alam sehingga kedalaman yang diinginkan tidak terlalu jauh dari garis pantai.

Dermaga “dolphin”
Tempat sandar kapal berupa dolphin di atas tiang pancang. Biasanya dilokasi
dengan pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman
yang dibutuhkan.

Dermaga system Jetty

Dapat berupa dermaga apung umumnya digunakan untuk kapal-kapal penumpang


pada dermaga angkutan sungai/danau yang tidak membutuhkan konstruksi yang
kuat untuk menahan muatan barang yang akan diangkut dengan kapal.

Pengertian Rambu Marka Jalan


Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

Pengertian dari Rambu Lalu Lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan yang
berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan sebagai peringatan,
larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan. Adapun Jenis-jenis dan Fungsi
Rambu sebagai berikut:

1. RAMBU PERINGATAN yang digunakan untuk peringatan kemungkinan


ada bahaya/ tempat berbahaya di bagian jalan di depan anda.
2. RAMBU LARANGAN yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang
dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.
3. RAMBU PERINTAH Di gunakan untuk menyatakan Perintah yang wajib
dilakukan oleh pemakai jalan.
4. RAMBU PETUNJUK Di gunakan untuk menyatakan Petunjuk jurusan,
jalan, situasi kota, tempat, pengaturan, fasilitas umum dan lain-lain bagi
pemakai jalan.
5. RAMBU TAMBAHAN Di gunakan untuk memuat keterangan yang
diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu
jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun perihal lainnya.
6. RAMBU SEMENTARA tidak dipasang secara tetap dan digunakan dalam
keadaan dan kegiatan tertentu.
9 Jenis Kayu untuk Konstruksi Rumah
Berikut adalah daftar kayu yang umumnya menjadi struktur bangunan pembuatan
rumah di Indonesia, antara lain:

1. Kayu Jati
Tidak dapat disangkal kayu dari pohon jati menjadi bahan paling populer untuk
pembuatan konstruksi rumah di Indonesia. Tekstur jati yang indah serta keawetan
dan kekuatannya menjadikan kayu ini tahan terhadap serangan rayap. Proses
pengerjaan kayu ini pun cukup mudah serta tidak mudah berubah akibat perubahan
cuaca.

2. Kayu Mahoni
Kayu mahoni seringkali dijadikan alternative pengganti kayu jati oleh pengrajin
meubel dan furniture. Kayu mahoni memiliki ciri warna merah tua dan kekuatan
serta keawetan yang baik. Selain manfaat dari kayunya, pohon mahoni juga dapat
dimanfaatkan bagian bijinya yang pahit untuk pengobatan.

3. Kayu Kelapa
Glugu adalah kayu dyang berasal dari pohon kelapa. Kelapa merupakan tumbuhan
tropis yang dapat ditemukan mulai dari Kawasan pantai hingga pegunungan. Glugu
seringkali digunakan untuk pembuatan kanopi rumah serta penyusun struktur atap.
Kayu kelapa memiliki tekstur lurus dan berwarna cokelat.

4. Kayu Bengkirai
Kayu bangkirai memiliki sifat tahan terhadap berbagai kondisi cuaca serta awet
untuk penggunaan jangka Panjang. Bengkirai sering dimanfaatkan untuk pembuatan
decking, listplang, serta atap rumah. Hutan hujan tropis Kalimantan merupakan
habitat alami kayu yang berciri kuning agak kecokealtan tersebut.

5. Kayu Merbau
Hutan hujan tropis menyimpan kekayaan berbagai pohon. Salah satunya adalah
kayu merbau yang sebagian besar tumbuh di hutan Papua. Kayu ini masuk dalam
kelas awet I dan II serta kelas kuat 1 dan II. Ciri kayu merbau adalah berwarna
cokelat kemerahan dengan garis kuninf berserat dan tekstur putus-putus.

6. Kayu Kamper
Kayu dari pohon kamper dikenal dengan tekstur dan seratnya yang indah. Kayu
yang berasal dari Kalimantan ini dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti
jendela, kusin, pintu, perabot rumah tangga dan sebagainya.

7. Kayu Ulin
Sangat kuat! Itulah ciri utama dari kayu ulin. Bahkan karena kekuatannya,
seringkali harus diolah melalui teknik pengerjaan kayu khusus. Di hutan, pohon ulin
dapat tumbuh besar dengan diameter mencapai 120 cm dan tinggi 50 meter. Kayu
ini pun memiliki ketahanan menghadapi air laut yang memiliki salinitas tinggi.

8. Kayu Meranti
Meranti adalah kayu bertekstur agak kasar, berwarna merah muda tua hingga
merah muda pucat. Kayu ini tidak terlalu kuat untuk konstruksi rumah, namun
karena inilah kayu meranti sering dijadikan material multiplek untuk bekisting.

9. Kayu Akasia
Keunggulan utama dari kayu akasia adalah daya retaknya yang rendah. Serat akasia
cendertung lurus terpadu dan teksturnya sedikit kasar. Pada proyek pembangunan
rumah, umumnya akasia digunakan untuk bekisting serta penopang struktur awal.

Itulah 9 jenis kayu dari hutan-hutan di Indonesia yang banyak dimanfaatkan untuk
pembangunan rumah. Namun disamping memanfaatkan kayu-kayu tersebut, kita
juga harus ingat akan kelestariannya di alam. Sebab, pohon-pohon yang tumbuh di
hutan merupakan penopang kehidupan manusia, serta menjadi penyimpan
kekayaan plasma nutfah alami.
Pengertian Drainase
Menurut Wikipedia, drainase adalah pembuangan massa air secara alami atau
buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini
dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Menurut Dr. Ir. Suripin, M. Eng. (2004; 7), drainase mempunyai arti


mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase
didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal.

Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak
diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang yang lain, drainase
adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota
dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.

Prasarana drainase di sini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air
(sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) dan atau bangunan resapan.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan
tindakan untuk memperbaiki daerah becek dan genangan air.

Fungsi Drainase
Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari
drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan, yaitu
merupakan suatu sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan
yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah
sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan
telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut, serta tempat-tempat lainnya yang
merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air
permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dapat memberikan manfaat
bagi kegiatan kehidupan manusia.

Fungsi drainase secara umum adalah sebagai berikut:


1. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah
(konservasi air).
2. Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk
persediaan air dan kehidupan akuatik.
3. Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak
menimbulkan gangguan atau kerugian terhadap lingkungan.
4. Mengalirkan air permukaan kebadan air penerima terdekat.
5. Melindungi prasarana dan sarana perkotaan yang sudah terbangun.

Daftar Gelar Akademik Untuk Lulusan Perguruan Tinggi


Di Indonesia
Berikut saya berikan list Daftar Gelar Akademik Untuk Lulusan Perguruan Tinggi Di
Indonesia:

1. Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan untuk memiliki keahlian
terapan tertentu.

a. Diploma Satu (D1)

Program Diploma I
diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan yang bersifat rutin atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-
sifat maupun kontekstualnya di bawah bimbingan. Diploma Satu diwajibkan
menempuh masa kuliah hanya 2 semester dan menyelesaikan sekitar 32 SKS.

 Ahli Pratama Komputer (A.P.Kom.)


 Ahli Pratama Pariwisata (A.P.Par.)
 Ahli Pratama Pelayaran (A.P.Pel.)
 Ahli Pratama Teknologi Bank Darah (A.P.Kes.)

b. Diploma Dua (D2)

Program Diploma II diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan


dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau memecahkan masalah
yang sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya secara mandiri, baik dalam
bentuk pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya. Diploma Dua diwajibkan
menempuh kuliah 4 semester dengan menyelesaikan 64 SKS.

 Ahli Muda Pelayaran (A.Ma.Pel.)


 Ahli Muda Pendidikan (A.Ma.Pd.)
 Ahli Muda Pendidikan Sekolah Dasar (A.Ma.Pd.S.D.)
 Ahli Muda Pengujian Kendaraan Bermotor (A.Ma.P.K.B.)
 Ahli Muda Perpustakaan (A.Ma.Pust.)

c. Diploma Tiga (D3)

Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam
bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat
maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggungjawab
pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar
ketrampilan manajerial yang dimilikinya. Dahulu jenjang Diploma III ini dikenal
dengan sebutan Sarjana Muda. Untuk progam Diploma Tiga diwajibkan
menyelesaikan kuliah 6 semester dengan 112 SKS.

 Ahli Madya Administrasi Bisnis (A.Md..A.B.)


 Ahli Madya Administrasi Keuangan dan Perbankan (A.Md.A.K.P.)
 Ahli Madya Administrasi Perkantoran (A.Md..A.Pkt.)
 Ahli Madya Administrasi Perkantoran dan Sekretari (A.Md.A.P.S.)
 Ahli Madya Administrasi Rumah Sakit (A.Md..Kes.)
 Ahli Madya Aeronautika (A.Md..T.)
 Ahli Madya Agribisnis (A.Md..Agr.)
 Ahli Madya Akuntansi (A.Md..Akun.)
 Ahli Madya Analis Farmasi dan Makanan (A.Md..Si.)
 Ahli Madya Analis Kesehatan (A.Md.A.K.)
 Ahli Madya Analisis Kimia (A.Md.Si.)
 Ahli Madya Asuransi dan Aktuaria (A.Md.A.A.)
 Ahli Madya Asuransi Jiwa (A.Md.Akt.)
 Ahli Madya Asuransi Kerugian (A.Md.Akt.)
 Ahli Madya Asuransi Kesehatan (A.Md.Akt.)
 Ahli Madya Audiologi (A.Md.Kes.)
 Ahli Madya Avionik (A.Md.T.)
 Ahli Madya Bahasa Belanda (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Indonesia (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Inggris (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Jepang (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Jerman (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Korea (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Mandarin (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bahasa Prancis (A.Md.Li.)
 Ahli Madya Bisnis Perternakan (A.Md.Pt.)
 Ahli Madya Budidaya Ikan (A.Md..Pi.)
 Ahli Madya Desain Busana (A.Md.Ds.)
 Ahli Madya Desain Grafis (A.Md.Ds.)
 Ahli Madya Desain Interior (A.Md..Ds.)
 Ahli Madya Desain Komunikasi Visual (A.Md..Ds.)
 Ahli Madya Desain Produk (A.Md..Ds.)
 Ahli Madya Farmasi (A.Md.Farm.)
 Ahli Madya Film dan Televisi (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Fisioterapi (A.Md.Ft.)
 Ahli Madya Fotografi (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Gambar Arsitektur (A.Md.Ars.)
 Ahli Madya Gizi (A.Md..Gz.)
 Ahli Madya Hubungan Masyarakat (A.Md..I.K.)
 Ahli Madya Ilmu Komunikasi (A.Md.I.K.)
 Ahli Madya Intrumentasi dan Metrologi (A.Md..T.)
 Ahli Madya Jurnalistik (A.Md..I.K.)
 Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb.)
 Ahli Madya Keperawatan (A.Md..Kep.)
 Ahli Madya Kepolisian (A.Md.Pol)
 Ahli Madya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (A.Md..Kes.)
 Ahli Madya Kesehatan Gigi (A.Md.K.G.)
 Ahli Madya Kesehatan Lingkungan (A.M.K.L.)
 Ahli Madya Kesehatan Masyarakat Veteriner (A.Md.Vet.)
 Ahli Madya Kimia Tekstil (A.Md..Si.)
 Ahli Madya Komunikasi (A.Md.Kom.)
 Ahli Madya Komunikasi Massa (A.Md..I.K.)
 Ahli Madya Kriya Kayu (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Kriya Keramik (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Kriya Logam (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Lalu Lintas Angkutan Jalan (A.Md.L.L.A.J.)
 Ahli Madya Logistik Pembekalan (A.Md..Log.)
 Ahli Madya Manajemen (A.Md..M.)
 Ahli Madya Manajemen Bandar Udara (A.Md.M.B.U.)
 Ahli Madya Manajemen Industri (A.Md..M.)
 Ahli Madya Manajemen Industri dan Perdagangan (A.Md.M.I.P.)
 Ahli Madya Manajemen Informasi dan Dokumen (A.Md.M.I.D.)
 Ahli Madya Manajemen Informasi Kesehatan (AMd.Kes.)
 Ahli Madya Manajemen Keuangan (A.Md..M.)
 Ahli Madya Manajemen Logistik (A.Md..Log.)
 Ahli Madya Manajemen Logistik dan Material (A.Md.M.Log.)
 Ahli Madya Manajemen Logistik Transportasi Udara (A.Md.Log.)
 Ahli Madya Manajemen Pajak (A.Md.M.)
 Ahli Madya Manajemen Pemasaran (A.Md..M.)
 Ahli Madya Manajemen Sumber Daya Manusia (A.Md.M.)
 Ahli Madya Manajemen Transportasi Laut (A.Md.M.Tr.L.)
 Ahli Madya Manajemen Transportasi Udara (A.Md.M.Tr.U.)
 Ahli Madya Mekatronika (A.Md..T.)
 Ahli Madya Mesin Perkakas (A.Md.T.)
 Ahli Madya Motor Pesawat (A.Md.T.)
 Ahli Madya Musik (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Nutrisi Ternak (A.Md.Pt.)
 Ahli Madya Okupasi Terapi (A.Md.O.T.)
 Ahli Madya Optometri (AMd.Kes.)
 Ahli Madya Pariwisata (A.Md.Par.)
 Ahli Madya Pelayaran (A.Md.Pel.)
 Ahli Madya Pembangunan Sosial (A.Md..Sos.)
 Ahli Madya Pembenihan Ikan (A.Md.Pi.)
 Ahli Madya Pendidikan Bahasa Bali (A.Md.Pd.)
 Ahli Madya Pendidikan Bahasa Jepang (A.Md..Pd.)
 Ahli Madya Penerbitan (A.Md..I.K.)
 Ahli Madya Pengelolaan Hutan (A.Md.Hut.)
 Ahli Madya Penginderaan Jauh (A.Md.T.)
 Ahli Madya Pengolahan Hasil Laut (A.Md.Pi.)
 Ahli Madya Pengolahan Hasil Perikanan (A.Md.Pi.)
 Ahli Madya Penyiaran (A.Md..I.K.)
 Ahli Madya Perawatan Alat Berat (A.Md..T.)
 Ahli Madya Perbankan dan Keuangan (A.Md..Bns.)
 Ahli Madya Perdagangan Tekstil (A.Md..Bns.)
 Ahli Madya Perikanan Tangkap (A.Md..Pi.)
 Ahli Madya Periklanan (A.Md.I.K.)
 Ahli Madya Perkeretaapian (A.Md.KA)
 Ahli Madya Perpajakan (A.Md.Pjk.)
 Ahli Madya Pertamanan (A.Md..Agr.)
 Ahli Madya Perumahsakitan (A.Md.Prs.)
 Ahli Madya Radiografi (A.Md.Kes.)
 Ahli Madya Radiologi (A.Md.Rad.)
 Ahli Madya Refkrasionis Optisien (A.Md.RO)
 Ahli Madya Rekam Medik dan Informasi kesehatan (A.Md RMIK)
 Ahli Madya Sanitasi (A.Md.Kes.)
 Ahli Madya Seni Karawitan (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Seni Lukis (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Seni Pedalangan (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Seni Pertunjukan (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Seni Rupa (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Sistem Informasi (A.Md.Kom.)
 Ahli Madya Sosiologi Perdesaan (A.Md.Sos.)
 Ahli Madya Statistika (A.Md..Stat.)
 Ahli Madya Studi Kepolisian (A.Md.Sos.)
 Ahli Madya Survei dan Pemetaan (A.Md..T.)
 Ahli Madya Tari (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Tata Rias (A.Md..Js.)
 Ahli Madya Teater (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Teknik Eksplorasi Minyak dan Gas (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Elektromedis (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Elektronika (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Geomatika (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Gigi (A.Md.Kes.)
 Ahli Madya Teknik Industri (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Kardiovaskular (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Kelautan (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Kelistrikan Kapal (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Kendali Otomasi (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Kimia (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Komputer (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Komputer Grafis (A.Md..Kom.)
 Ahli Madya Teknik Konstruksi Bangunan (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Konstruksi Bangunan Irigasi (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Konstruksi Bangunan Kapal (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Konstruksi Jalan (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Konversi Energi Mekanik (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Lingkungan (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Listrik (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Manufaktur (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Mekanik (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Mesin Otomotif (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Pembuatan Batik (A.Md.Sn.)
 Ahli Madya Teknik Pembuatan Perkakas Presisi (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Pendingin dan Tata Udara (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Pengecoran Logam (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Pengolahan Minyak dan Gas (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Perancangan Mekanik (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Perancangan Perkakas Presisi (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Permesinan Kapal (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Perminyakan (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Pertambangan (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Pertambangan Batubara (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Pertambangan Mineral (A.Md.T.)
 Ahli Madya Teknik Radiologi (A.Md.Kes.)
 Ahli Madya Teknik Sipil (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknik Telekomunikasi (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknologi Hasil Hutan (A.Md.Hut.)
 Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknologi Industri Pertanian (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknologi Kayu (A.Md.Hut.)
 Ahli Madya Teknologi Kulit (A.Md.T.K.)
 Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik (AMd.Kes.)
 Ahli Madya Teknologi Pangan (A.Md..T.)
 Ahli Madya Teknologi Tekstil (A.Md.T.)
 Ahli Madya Terapi Wicara (A.Md..T.W.)
 Ahli Madya Usaha Budidaya Ikan (A.Md.Pi.)

c. Diploma Empat (D4)

Sarjana Terapan Lulusan D4 setara dengan S1 dan layak untuk menyandang gelar
Sarjana dengan gelar S.Tr diikuti inisial bidangnya.

 Sarjana Sains Terapan Pemerintahan (S.STP)


 Sarjana Terapan Administrasi Bisnis Internasional (S.Tr.A.B.)
 Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan Publik (S.Tr.Akun.)
 Sarjana Terapan Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah (S.Tr.Akun.)
 Sarjana Terapan Angklung dan Musik Bambu (S.Tr.Sn.)
 Sarjana Terapan Desain Mode (S.Tr.Ds.)
 Sarjana Terapan Film dan Televisi (S.Tr.Sn.)
 Sarjana Terapan Gizi Klinis (S.Tr.G.K.)
 Sarjana Terapan Jaringan Telekomunikasi (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Jurnalistik Mode (S.Tr.I.K.)
 Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb.)
 Sarjana Terapan Keperawatan (S.Tr.Kep)
 Sarjana Terapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (S.Tr.Kes.)
 Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan (S.Tr.Kes.)
 Sarjana Terapan Manajemen Keuangan Sektor Publik (S.Tr.M.)
 Sarjana Terapan Manajemen Konstruksi (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Matematika dan Ilmu Alam (S.Tr.Si)
 Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial (S.Tr.Sos)
 Sarjana Terapan Penyuluhan Pertanian Lahan Kering (S.Tr.Agr.)
 Sarjana Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T)
 Sarjana Terapan Teknik Energi Terbarukan (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik Konstruksi Bangunan Rawa (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik Otomasi (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik Pembangkit Energi (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik Pengelasan Logam (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknik Perpipaan (S.Tr.T.)
 Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik (S.Tr.Kes.)
 Sarjana Terapan Teknologi Pakan Ternak (S.Tr.Pt.)
 Sarjana Terapan Teknologi Pembenihan Ikan (S.Tr.Pi.)

2. Pendidikan Akademik

Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana


yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

a. Sarjana (S1)

Sarjana merupakan jenjang pendidikan Strata-1 atau biasa disingkat S1 dan lulusan
program pendidikan vokasi S1 Terapan/Diploma 4 (D-IV). Beban studi untuk meraih
gelar Sarjana umumnya adalah 144 SKS (satuan kredit semester) dan secara
normatif ditempuh selama 4 tahun.

 Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.)


 Sarjana Agribisnis (S.Agr.)
 Sarjana Agroteknologi (S.Agr.)
 Sarjana Akuakultur (S.Pi.)
 Sarjana Akuntansi (S.Akun.)
 Sarjana Antropologi (S.Sos.)
 Sarjana Antropologi Budaya (S.Sos.)
 Sarjana Antropologi Sosial (S.Sos.)
 Sarjana Antropologi Tari (S.Sn.)
 Sarjana Arkeologi (S.Sos.)
 Sarjana Arsitektur (S.Ars.)
 Sarjana Arsitektur Lanskap (S.Ars.)
 Sarjana Astronomi (S.Si.)
 Sarjana Bahasa Indonesia (S.Li.)
 Sarjana Bahasa Inggris (S.Li.)
 Sarjana Bahasa Korea (S.Li.)
 Sarjana Bimbingan dan Konseling (S.Pd.)
 Sarjana Biokimia (S.Si.)
 Sarjana Biologi (S.Si.)
 Sarjana Desain Interior (S.Ds.)
 Sarjana Desain Komunikasi Visual (S.Ds.)
 Sarjana Desain Produk (S.Ds.)
 Sarjana Ekonomi (S.E.)
 Sarjana Ekonomi Pembangunan (S.E.)
 Sarjana Ekonomi Pertanian (S.Agr.)
 Sarjana Ekonomi Sumber Daya (S.E.)
 Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.)
 Sarjana Etnomusikologi (S.Sn.)
 Sarjana Farmasi (S.Farm.)
 Sarjana Farmasi Klinis (S.Farm.)
 Sarjana Filsafat (S.Fil.)
 Sarjana Filsafat Hindu (S.Fil.)
 Sarjana Filsafat Keilahian (S.Fil.)
 Sarjana Fisika (S.Si.)
 Sarjana Fotografi (S.Sn.)
 Sarjana Geografi (S.Sos.)
 Sarjana Gizi (S.Gz.)
 Sarjana Hubungan Internasional (S.Sos.)
 Sarjana Hubungan Masyarakat (S.I.K.)
 Sarjana Hukum (S.H.)
 Sarjana Ilmu Kelautan (S.Si.)
 Sarjana Ilmu Keolahragaan (S.Or.)
 Sarjana Ilmu Komputer/Ilmu Komputasi/Informatika (S.Kom.)
 Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.K.)
 Sarjana Ilmu Perikanan (S.Pi.)
 Sarjana Ilmu Politik (S.Sos.)
 Sarjana Kajian Film (S.Sn.)
 Sarjana Kedokteran (S.Ked.)
 Sarjana Kedokteran Gigi (S.K.G.)
 Sarjana Kedokteran Hewan atau Kedokteran Veteriner (S.K.H.atauK.Vet.)
 Sarjana Kehutanan (S.Hut.)
 Sarjana Keperawatan (S.Kep.)
 Sarjana Kesehatan Lingkungan (S.Kes.)
 Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.Kes.)
 Sarjana Kewirausahaan (S.Bns.)
 Sarjana Kimia (S.Si.)
 Sarjana Komunikasi Pembangunan (S.I.K.)
 Sarjana Kriminologi (S.Sos.)
 Sarjana Kriya (S.Sn.)
 Sarjana llmu Keolahragaan (S.Or.)
 Sarjana Manajemen (S.M.)
 Sarjana Manajemen (S.M.)
 Sarjana Matematika (S.Mat.)
 Sarjana Meteorologi (S.Si.)
 Sarjana Mikrobiologi (S.Si.)
 Sarjana Mikrobiologi Pertanian (S.Si.)
 Sarjana Musik (S.Sn.)
 Sarjana Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak (S.Pt.)
 Sarjana NutrisiTernak (S.Pt.)
 Sarjana Oseanografi (S.Si.)
 Sarjana Patologi Tumbuhan (S.Si.)
 Sarjana Pembangunan Sosial (S.Sos.)
 Sarjana Pendidikan Adminsitrasi Perkantoran (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Akuntansi (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Antropologi (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Arab (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Bali (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Jawa (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Mandarin (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Biologi (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Ekonomi (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Fisika (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Geografi (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Informatika atau Pendidikan Ilmu Komputer (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan IPA (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Keagamaan Hindu (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Keagamaan Islam (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Keagamaan Katolik (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Khusus (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Kimia (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Kriya (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Matematika (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Musik (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Nonformal (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Olahraga (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Sejarah (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Seni Rupa (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Sosiologi (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Tari (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Tata Boga (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Tata Busana (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Tata Rias (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Teknik Elektro (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Teknik Elektronika (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Teknik Konstruksi Bangunan (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Teknik Mesin (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Teknik Otomotif (S.Pd.)
 Sarjana Pendidikan Teknologi Informasi (S.Pd.)
 Sarjana Pengelolaan Hutan (S.Hut.)
 Sarjana Penginderaan Jauh (S.T.)
 Sarjana Penyuluhan Pertanian (S.Agr.)
 Sarjana Perencanaan Kota (S.P.W.)
 Sarjana Perencanaan Wilayah (S.P.W.)
 Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (S.P.W.)
 Sarjana Perikanan Tangkap (S.Pi.)
 Sarjana Peternakan (S.Pt.)
 Sarjana Psikologi (S.Psi.)
 Sarjana Sastra Arab (S.S.)
 Sarjana Sastra Batak (S.S.)
 Sarjana Sastra Belanda (S.S.)
 Sarjana Sastra Cina (S.S.)
 Sarjana Sastra Indonesia (S.S.)
 Sarjana Sastra Inggris (S.S.)
 Sarjana Sastra Inggris (S.S.)
 Sarjana Sastra Jawa (S.S.)
 Sarjana Sastra Jepang (S.S.)
 Sarjana Sastra Jerman (S.S.)
 Sarjana Sastra Melayu (S.S.)
 Sarjana Sastra Minangkabau (S.S.)
 Sarjana Sastra Prancis (S.S.)
 Sarjana Sastra Rusia (S.S.)
 Sarjana Sastra Sunda (S.S.)
 Sarjana Sejarah (S.Sej.)
 Sarjana Seni Karawitan (S.Sn.)
 Sarjana Seni Murni (S.Sn.)
 Sarjana Seni Pedalangan (S.Sn.)
 Sarjana Seni Pertunjukan (S.Sn.)
 Sarjana Seni Rupa (S.Sn.)
 Sarjana Silvikultur (S.Agr.)
 Sarjana Sistem Informasi (S.Kom.)
 Sarjana Sosioekonomik Perikanan (S.Pi.)
 Sarjana Sosioekonomik Peternakan (S.Pt.)
 Sarjana Sosiologi (S.Sos.)
 Sarjana Statistika (S.Stat.)
 Sarjana Statistika Terapan (S.Stat.)
 Sarjana Studi Kepemerintahan (S.Sos.)
 Sarjana Sumber Daya Akuatik (S.Pi.)
 Sarjana Tari (S.Sn.)
 Sarjana Teater (S.Sn.)
 Sarjana Tekinik Sipil (S.T.)
 Sarjana Teknik Biomedis (S.T.)
 Sarjana Teknik Dirgantara (S.T.)
 Sarjana Teknik Elektro (S.T.)
 Sarjana Teknik Fisika (S.T.)
 Sarjana Teknik Geofisika (S.T.)
 Sarjana Teknik Geologi (S.T.)
 Sarjana Teknik Geomatika (S.T.)
 Sarjana Teknik Industri (S.T.)
 Sarjana Teknik Kelautan (S.T.)
 Sarjana Teknik Kimia (S.T.)
 Sarjana Teknik Komputer (S.T.)
 Sarjana Teknik Lingkungan (S.T.)
 Sarjana Teknik Material (S.T.)
 Sarjana Teknik Mesin (S.T.)
 Sarjana Teknik Metalurgi (S.T.)
 Sarjana Teknik Nuklir (S.T.)
 Sarjana Teknik Perminyakan (S.T.)
 Sarjana Teknik Pertambangan (S.T.)
 Sarjana Teknik Pertanian (S.T.)
 Sarjana Teknik Sipil (S.T.)
 Sarjana Teknik Telekomunikasi (S.T.)
 Sarjana Teknik Tenaga Listrik (S.T.)
 Sarjana Teknologi Bioproses (S.T.)
 Sarjana Teknologi Hasil Hutan (S.Hut.)
 Sarjana Teknologi Hasil Perikanan (S.Pi.)
 Sarjana Teknologi Hasil Pertanian (S.T.)
 Sarjana Teknologi Industri Pertanian (S.T.)
 Sarjana Teknologi Informasi (S.Kom.)
 Sarjana Teknologi Pangan (S.T.)
 Sarjana Teknologi Penangkapan Ikan (S.Pi.)
 Sarjana Teknologi Pendidikan (S.Pd.)
b. Magister (S2)

Magister merupakan jenjang pendidikan Strata-2 atau umumnya disingkat S2. Gelar
magister ditulis di belakang nama lulusan program studi Magister, dengan
mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan inisial gelar.

 Magister Biologi (M.Si.)


 Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.)
 Magister Administrasi Pendidikan (M.Pd.)
 Magister Administrasi Rumah Sakit (M.Kes.)
 Magister Agribisnis (M.Agr.)
 Magister Agroteknologi (M.Agr.)
 Magister Akuakultur (M.Pi.)
 Magister Akuntansi (M.Akun.)
 Magister Antropologi (M.Sos.)
 Magister Arkeologi (M.Sos.)
 Magister Arsitektur (M.Ars.)
 Magister Arsitektur Lanskap (M.Ars.)
 Magister Astronomi (M.Si.)
 Magister Bahasa Indonesia (M.Li.)
 Magister Bahasa Inggris (M.Li.)
 Magister Bimbingan dan Konseling (M.Pd.)
 Magister Biofisika (M.Si.)
 Magister Biokimia (M.Si.)
 Magister Biologi Perkembangan Hewan (M.Si.)
 Magister Biologi Reproduksi (M.Si.)
 Magister Biologi Tumbuhan (M.Si.)
 Magister Desain Produk (M.Ds.)
 Magister Ekonomi (M.E.)
 Magister Ekonomi Pembangunan (M.E.)
 Magister Ekonomi Pertanian (M.Agr.)
 Magister Ekonomi Sumber Daya (M.E.)
 Magister Ekonomi Syariah (M.E.)
 Magister Ekonomi Terapan (M.E.)
 Magister Entomologi (M.Si.)
 Magister Entomologi Permukiman (M.Si.)
 Magister Ergonomi (M.Ds.)
 Magister Farmasi Industri (M.Farm.)
 Magister Farmasi Klinis (M.Farm.)
 Magister Filsafat (M.Fil.)
 Magister Filsafat Keilahian (S.Fil.)
 Magister Fisika (M.Si.)
 Magister Fisiologi Keolahragaan (M.Kes.)
 Magister Geografi (M.Sos.)
 Magister Gizi Masyarakat (M.Gz.)
 Magister Hidrogeologi (M.Si.)
 Magister Hidrologi (M.Si.)
 Magister Hubungan Internasional (M.Sos.)
 Magister Hukum (M.H.)
 Magister Ilmu Bahan (M.Si.)
 Magister Ilmu Farmasi (M.Farm.)
 Magister Ilmu Gizi (M.Gz.)
 Magister Ilmu Kedokteran Gigi (M.K.G.)
 Magister Ilmu Kelautan (M.Si.)
 Magister Ilmu Keolahragaan (M.Or.)
 Magister Ilmu Komputer/Ilmu Komputasi/Informatika (M.Kom.)
 Magister Ilmu Komunikasi (M.I.K.)
 Magister Ilmu Lingkungan (M.Si.)
 Magister Ilmu Pangan (M.Si.)
 Magister Ilmu Perikanan (M.Pi.)
 Magister Ilmu Pertanian (M.Agr.)
 Magister Ilmu Politik (M.Sos.)
 Magister Imunologi (M.Bmd.)
 Magister Kajian Amerika (M.Sos)
 Magister Kajian Bahasa Inggris (M.Li.)
 Magister Kajian Budaya (M.Sos.)
 Magister Kajian Gender (M.Sos.)
 Magister Kajian Jepang (M.Sos.)
 Magister Kajian Perempuan (M.Sos.)
 Magister Kajian Timur Tengah (M.Sos.)
 Magister Kajian Wilayah Eropa (M.Sos.)
 Magister Kedokteran Gigi Komunitas (M.K.G.)
 Magister Kedokteran Keluarga (M.Ked.)
 Magister Kedokteran Klinis (M.Bmd.)
 Magister Kedokteran Olah Raga (M.Bmd.)
 Magister Kedokteran Tropis (M.Bmd.)
 Magister Kehutanan (M.Hut.)
 Magister Kependudukan (M.Sos.)
 Magister Keperawatan (M.Kep.)
 Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja (M.Kes.)
 Magister Kesehatan Lingkungan (M.Kes.)
 Magister Kesehatan Masyarakat (M.Kes.)
 Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner (M.Vet.)
 Magister Kesehatan Reproduksi (M.Kes.)
 Magister Kimia (M.Si.)
 Magister Kimia Terapan (M.Si.)
 Magister Komunikasi Massa (M.I.K.)
 Magister Komunikasi Pembangunan (M.I.K.)
 Magister Komunikasi Pembangunan (M.I.K.)
 Magister Kriminologi (M.Sos.)
 Magister Linguistik (M.Li.)
 Magister Manajemen (M.M.)
 Magister Manajemen Logistik (M.Log.)
 Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (M.Pd.)
 Magister Manajemen Properti dan Penilaian (M.Js.)
 Magister Manajemen Rekayasa (M.T.)
 Magister Manajemen Transportasi (M.Tra.)
 Magister Matematika (M.Mat.)
 Magister Matematika terapan (M.Mat.)
 Magister Mikrobiologi (M.Si.)
 Magister Mikrobiologi Medis (M.Si.)
 Magister NutrisiTernak (M.Pt.)
 Magister Patologi Tumbuhan (M.Si.)
 Magister Pembangunan Sosial (M.Sos.)
 Magister Pendidikan Anak Usia Dini (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Bahasa Arab (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Bahasa Inggris (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Bahasa Jepang (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Bahasa Perancis (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Biologi (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Budaya Sunda (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Dasar (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Ekonomi (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Geografi (M.Pd.)
 Magister Pendidikan IPA (M.Pd.)
 Magister Pendidikan IPS (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Keagamaan Islam (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Keagamaan Kristen (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Khusus (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Kimia (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Lingkungan (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Matematika (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Nonformal (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Olahraga (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Sejarah (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Seni (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Seni Pertunjukan (M.Pd.)
 Magister Pendidikan Vokasi (M.Pd.)
 Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (M.Pd.)
 Magister Pengelolaan Lingkungan (M.Ling.)
 Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam (M.Ling.)
 Magister Pengembangan Kurikulum (M.Pd.)
 Magister Penginderaan Jauh (M.T.)
 Magister Perencanaan Wilayah (M.P.W.)
 Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (M.P.W.)
 Magister Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (M.P.W.)
 Magister Peternakan (M.Pt.)
 Magister Primatologi (M.Si.)
 Magister Promosi Kesehatan (M.Kes.)
 Magister Psikologi (M.Psi.)
 Magister Psikologi Klinis (M.Psi.)
 Magister Psikologi Pendidikan (M.Psi.)
 Magister Rekayasa Pertambangan (M.T.)
 Magister Sains Biomedis (M.Bmd.)
 Magister Sains Kebumian (M.Si.)
 Magister Sains Veteriner (M.Vet.)
 Magister Sastra (M.S.)
 Magister Sastra Inggris (M.S.)
 Magister Sejarah (M.Sej.)
 Magister Seni (M.Sn.)
 Magister Seni Rupa (M.Sn.)
 Magister Sistem Informasi (M.Kom.)
 Magister Sosiologi (M.Sos.)
 Magister Sosiologi Agama (M.Sos.)
 Magister Sosiologi Pedesaan (M.Sos.)
 Magister Statistika (M.Stat.)
 Magister Statistika Terapan (M.Stat.)
 Magister Studi Aktuaria (M.Akt.)
 Magister Studi Kepemerintahan (M.Sos.)
 Magister Studi Kepolisian (M.Sos.)
 Magister Studi Ketahanan Internasional (M.Sos.)
 Magister Studi Ketahanan Nasional (M.Sos.)
 Magister Studi Lingkungan (M.Ling.)
 Magister Studi Pembangunan (M.Sos.)
 Magister Sumber Daya Akuatik (M.Pi.)
 Magister Teknik Biomedis (M.T.)
 Magister Teknik Dirgantara (M.T.)
 Magister Teknik Elektro (M.T.)
 Magister Teknik Energi Panas Bumi (M.T.)
 Magister Teknik Energi Terbarukan (M.T.)
 Magister Teknik Fisika (M.T.)
 Magister Teknik Geofisika (M.T.)
 Magister Teknik Geologi (M.T.)
 Magister Teknik Geomatika (M.T.)
 Magister Teknik Industri (M.T.)
 Magister Teknik Instrumentasi (M.T.)
 Magister Teknik Kelautan (M.T.)
 Magister Teknik Kimia (M.T.)
 Magister Teknik Lingkungan (M.T.)
 Magister Teknik Mesin (M.T.)
 Magister Teknik Metalurgi (M.T.)
 Magister Teknik Perminyakan (M.T.)
 Magister Teknik Pertambangan (M.T.)
 Magister Teknik Pertanian (M.T.)
 Magister Teknik Sipil (M.T.)
 Magister Teknologi Hasil Perikanan (M.Pi.)
 Magister Teknologi Hasil Pertanian (M.T.)
 Magister Teknologi Industri Pertanian (M.T.)
 Magister Teknologi Informasi (M.Kom.)
 Magister Teknologi Pangan (M.T.)
 Magister Teknologi Penangkapan Ikan (M.Pi.)
 Magister Teknologi Pendidikan (M.Pd.)

c. Doktor (S3)

Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang
yang menempuh pendidikan yang diperoleh dari perguruan tinggi. Doktor
merupakan jenjang pendidikan Strata-3 atau biasa disingkat S3. Seseorang
umumnya harus menempuh perkuliahan (kelas) dan diakhir melakukan penelitian
untuk menyusun disertasi. Gelar Doktor ditulis di belakang nama lulusan program
studi Doktor, dengan mencantumkan huruf “Dr.” dan dapat diikuti dengan inisial
gelar.

Contoh:

 Doktor Hukum (Dr. H./Dr. (Hk.))


 Doktor Psikologi (Dr. (Psi.))

 Doktor Administrasi Pendidikan (Dr.Pd.)


 Doktor Akuakultur (Dr.Pi.)
 Doktor Akuntansi (Dr.Akun.)
 Doktor Antropologi (Dr.Sos.)
 Doktor Arkeologi (Dr.Sos.)
 Doktor Arsitektur (Dr.Ars.)
 Doktor Astronomi (Dr.Si.)
 Doktor Bimbingan dan Konseling (Dr.Pd.)
 Doktor Biologi (Dr.Si.)
 Doktor Biologi Reproduksi (Dr.Si.)
 Doktor Biologi Tumbuhan (Dr.Si.)
 Doktor Ekonomi (Dr.E.)
 Doktor Ekonomi Pertanian (Dr.Agr.)
 Doktor Ekonomi Syariah (Dr.E.)
 Doktor Entomologi (Dr.Si.)
 Doktor Entomologi Permukiman (Dr.Si.)
 Doktor Filsafat (Dr.Fil.)
 Doktor Filsafat Keilahian (S.Fil.)
 Doktor Fisika (Dr.Si.)
 Doktor Geografi (Dr.Sos.)
 Doktor Hidrologi (Dr.Si.)
 Doktor Hubungan Internasional (Dr.Sos.)
 Doktor Hukum (Dr.H.)
 Doktor Ilmu Bahan (Dr.Si.)
 Doktor Ilmu Farmasi (Dr.Farm.)
 Doktor Ilmu Gizi (Dr.Gz.)
 Doktor Ilmu Kedokteran Gigi (Dr.K.G.)
 Doktor Ilmu Kelautan (Dr.Si.)
 Doktor Ilmu Keolahragaan (Dr.Or.)
 Doktor Ilmu Komputer/Ilmu Komputasi/Informatika (Dr.Kom.)
 Doktor Ilmu Komunikasi (Dr.I.K.)
 Doktor Ilmu Lingkungan (Dr.Si.)
 Doktor Ilmu Pangan (Dr.Si.)
 Doktor Ilmu Perikanan (Dr.Pi.)
 Doktor Ilmu Pertanian (Dr.Agr.)
 Doktor Ilmu Politik (Dr.Sos.)
 Doktor Kajian Amerika (Dr.Sos)
 Doktor Kajian Budaya (Dr.Sos.)
 Doktor Kehutanan (Dr.Hut.)
 Doktor Kependudukan (Dr.Sos.)
 Doktor Keperawatan (Dr.Kep.)
 Doktor Kesehatan Masyarakat (Dr.Kes.)
 Doktor Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dr.Vet.)
 Doktor Kimia (Dr.Si.)
 Doktor Komunikasi Pembangunan (Dr.I.K.)
 Doktor Komunikasi Pembangunan (Dr.I.K.)
 Doktor Kriminologi (Dr.Sos.)
 Doktor Linguistik (Dr.Li.)
 Doktor Manajemen (Dr.M.)
 Doktor Matematika (Dr.Mat.)
 Doktor Mikrobiologi (Dr.Si.)
 Doktor NutrisiTernak (Dr.Pt.)
 Doktor Patologi Tumbuhan (Dr.Si.)
 Doktor Pendidikan (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Bahasa Inggris (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Biologi (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Dasar (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Ekonomi (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Geografi (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan IPA (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan IPS (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Lingkungan (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Matematika (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Nonformal (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Olahraga (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Seni (Dr.Pd.)
 Doktor Pendidikan Vokasi (Dr.Pd.)
 Doktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Dr.Pd.)
 Doktor Pengelolaan Sumber Daya Alam (Dr.Ling.)
 Doktor Pengembangan Kurikulum (Dr.Pd.)
 Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota (Dr.P.W.)
 Doktor Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (Dr.P.W.)
 Doktor Peternakan (Dr.Pt.)
 Doktor Primatologi (Dr.Si.)
 Doktor Psikologi (Dr.Psi.)
 Doktor Psikologi Pendidikan (Dr.Psi.)
 Doktor Rekayasa Nuklir (Dr.T.)
 Doktor Rekayasa Pertambangan (Dr.T.)
 Doktor Sains Biomedis (Dr.Bmd.)
 Doktor Sains Kebumian (Dr.Si.)
 Doktor Sains Veteriner (Dr.Vet.)
 Doktor Sastra (Dr.S.)
 Doktor Sejarah (Dr.Sej.)
 Doktor Seni (Dr.Sn.)
 Doktor Seni Rupa (Dr.Sn.)
 Doktor Sosiologi (Dr.Sos.)
 Doktor Sosiologi Agama (Dr.Sos.)
 Doktor Sosiologi Pedesaan (Dr.Sos.)
 Doktor Statistika (Dr.Stat.)
 Doktor Studi Kebijakan (Dr.Sos.)
 Doktor Studi Kepemerintahan (Dr.Sos.)
 Doktor Studi Pembangunan (Dr.Sos.)
 Doktor Studi Perbandingan Agama (Dr.Fil.)
 Doktor Sumber Daya Akuatik (Dr.Pi.)
 Doktor Teknik Dirgantara (Dr.T.)
 Doktor Teknik Elektro (Dr.T.)
 Doktor Teknik Fisika (Dr.T.)
 Doktor Teknik Geofisika (Dr.T.)
 Doktor Teknik Geologi (Dr.T.)
 Doktor Teknik Geomatika (Dr.T.)
 Doktor Teknik Industri (Dr.T.)
 Doktor Teknik Kelautan (Dr.T.)
 Doktor Teknik Kimia (Dr.T.)
 Doktor Teknik Lingkungan (Dr.T.)
 Doktor Teknik Mesin (Dr.T.)
 Doktor Teknik Metalurgi (Dr.T.)
 Doktor Teknik Perminyakan (Dr.T.)
 Doktor Teknik Pertanian (Dr.T.)
 Doktor Teknik Sipil (Dr.T.)
 Doktor Teknologi Industri Pertanian (Dr.T.)
 Doktor Teknologi Penangkapan Ikan (Dr.Pi.)
 Doktor Teknologi Pendidikan (Dr.Pd.)

3. Pendidikan Profesi

Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang diarahkan
untuk memiliki keahlian profesi tertentu.

 Profesi Akuntan (Ak.Akuntan)


 Profesi Apoteker (Apt.Apoteker)
 Profesi Arsitek (Ar.Arsitek)
 Profesi Dokter (dr.Dokter)
 Profesi Dokter Akupuntur (Sp.dr.Akup.)
 Profesi Dokter Gigi (drg.DokterGigi)
 Profesi Dokter Hewan atau Profesi Veterinarian
(drh.atauVet.DokterHewanatauVeterinarian)
 Profesi Guru SD (GuruGuruSD)
 Profesi Konselor (Kr.Konselor)
 Profesi Ners (NersNers)

4. Pendidikan Spesialis

Pendidikan spesialis adalah pendidikan tinggi setelah program profesi yang


diarahkan untuk memiliki spesialisasi keahlian tertentu.

 Spesialis Andrologi (Sp.And.)


 Spesialis Anestesiologi (Sp.An.)
 Spesialis Bedah (Sp.B.)
 Spesialis Bedah Anak (Sp.B.A.)
 Spesialis Bedah Anak (Sp.B.A.)
 Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Sp.B.M.)
 Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi (Sp.B.P.R.)
 Spesialis Bedah Saraf (Sp.B.S.)
 Spesialis Bedah Torak Kardiovaskuler (Sp.B.T.Kv.)
 Spesialis Dermatologi dan Venerologi atau Dermatovenerologi (Sp.D.V.)
 Spesialis Farmakologi Klinis (Sp.F.K.)
 Spesialis Gizi Klinis (Sp.G.K.)
 Spesialis Kardiologi (Sp.Kd.)
 Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.K.F.R)
 Spesialis Kedokteran Forensik dan Legal (Sp.K.F.L.)
 Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.K.G.A.)
 Spesialis Kedokteran Jiwa (Sp.K.J.)
 Spesialis Kedokteran Nuklir (Sp.K.N.)
 Spesialis Kedokteran Okupasi (Sp.K.O.)
 Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.K.Or.)
 Spesialis Kedokteran Penerbangan (Sp.K.O.)
 Spesialis Keperawatan Anak (Sp.Kep.)
 Spesialis Keperawatan Jiwa (Sp.Kep.)
 Spesialis Keperawatan Komunitas (Sp.Kep.)
 Spesialis Keperawatan Maternitas (Sp.Kep.)
 Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (Sp.Kep.)
 Spesialis Kesehatan Anak (Sp.A.)
 Spesialis Kesehatan Mata (Sp.M.)
 Spesialis Konservasi Gigi (Sp.K.G.)
 Spesialis Mikrobiologi Klinis (Sp.M.K.)
 Spesialis Neurologi (Sp.S.)
 Spesialis Obstetrik dan Ginekologi (Sp.O.G.)
 Spesialis Onkologi Radiasi (Sp.O.G.)
 Spesialis Ortodontik (Sp.Ort.)
 Spesialis Ortopedik dan Traumatologi (Sp.O.T.)
 Spesialis Parasitologi Klinis (Sp.Par.K.)
 Spesialis Patologi Anatomi (Sp.P.A.)
 Spesialis Patologi Klinis (Sp.P.K.)
 Spesialis Penyakit Dalam (Sp.P.D.)
 Spesialis Penyakit Mulut (Sp.P.M.)
 Spesialis Periodontik (Sp.Perio.)
 Spesialis Prostodontik (Sp.Pros.)
 Spesialis Pulmonologi (Sp.P.)
 Spesialis Radiologi (Sp.Rad.)
 Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Sp.Rad.O.M.)
 Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher (Sp.T.H.T.K.L.)
 Spesialis Urologi (Sp.U.)
Penulisan Gelar

 Ahli Pratama, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma I,


dengan mencamtumkan huruf “AP.” dan diikuti dengan inisial gelar;
 Ahli Muda, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma II, dengan
mencamtumkan huruf “AM.” dan diikuti dengan inisial gelar;
 Ahli Madya, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma III,
dengan mencamtumkan huruf “AMd.” dan diikuti dengan inisial gelar;
 Sarjana, ditulis di belakang nama lulusan program studi Sarjana dengan
mencamtumkan huruf “S.” dan diikuti dengan inisial gelar;
 Sarjana terapan, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma IV
dengan mencamtumkan huruf “S.Tr.” dan diikuti dengan inisial gelar;
 Magister, ditulis di belakang nama lulusan program studi Magister, dengan
mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan inisial gelar;
 Magister Terapan, ditulis di belakang nama lulusan program studi Magister
Terapan, dengan mencantumkan huruf “M.Tr.” dan diikuti dengan inisial
gelar;
 Doktor, ditulis di belakang nama lulusan program studi Doktor, dengan
mencantumkan huruf “Dr.” dan dapat diikuti dengan inisial gelar;
 Doktor Terapan, ditulis di belakang nama lulusan program studi Doktor
Terapan, dengan mencantumkan huruf “Dr.Tr.” dan dapat diikuti dengan
inisial gelar; dan
 Gelar untuk lulusan pendidikan profesi atau spesialis ditulis di depan atau di
belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial gelar.

Nah, itu tadi daftar Gelar Akademik Untuk Lulusan Perguruan Tinggi Di


Indonesia, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan kita semua.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke yang lain agar mereka dapat membacanya juga.
Sampai jumpa pada artikel selanjutnya
Pengertian Sloof

Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof


berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban
yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga
berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi
pergerakan tanah.

Sebagai tambahan pada sloof, untuk bangunan tahan terhadap gempa maka
disempurnakan pada ikatan antara sloof dengan pondasi yaitu dengan memberikan
angker dengan beri diameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter. namun angka ini
dapat berubah untuk bangunan yang lebih besar atau bangunan bertingkat banyak.

Secara singkat, sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di


atas pondasi. Kesimpulannya, Sloof berfungsi mendistribusikan beban dari atas
(dinding dan kolom) untuk disalurkan ke pondasi. Sehingga semua beban yang
terdistribusikan ke dalam pondasi kurang lebih sama. Selain itu Sloof berfungsi
sebagai pengikat antara dinding, kolom dan pondasi.

Definisi Sloof
Sloof merupakan jenis konstruksi beton bertulang yang sengaja di desain khusus
luas penampang dan jumlah pembesiannya disesuaikan dengan kebutuhan beban
yang akan dipikul oleh sloof tersebut nantinya. Untuk menentukan luas penampang
(ukuran sloof ini), dibutuhkan perhitungan teknis yang tepat agar sloof tersebut
nanti “benar-benar mampu” untuk memikul beban dinding bata diatasnya nanti.
Untuk itu, ada baiknya kita menggunakan jasa konsultan untuk menghitung dan
mendesain dimensi sloof ini.

ilustrasi tie beam


Sloof kadang juga di sebut Tie Beam, atau Grade Beam. Semua wujudnya sama tapi
fungsinya yang berbeda-beda. Sloof adalah elemen penting dalam struktur yang
berada pada dasar struktur tersebut, sloof serupa dengan balok namun
perbedaannya terletak pada tempatnya saja.

Sloof atau Tie Beam sebagian besar sekarang di pakai adalah dari beton bertulang
yang di hitung sesuai dengan ketentuan pondasi yang ada dengan dasar
mengunakan SNI sebagai sumber acuan perhitungan.

Fungsi Sloof
Fungsi sloof sangat penting dalam struktur, diantaranya sebagai penahan beban
yang ada di atasnya seperti dinding, jendela, kusen untuk di salurkan ke ujung-
ujungnya atau ke bagian pondasi sehingga pondasi tidak langsung menerima beban
dari atas.
letak sloof sebagai penahan
dan pengikat
Sloof berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut “berdiri”
pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa
mengakibatkan dinding rumah menjadi retak atau pecah. Selain itu Sloof juga
memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menerima beban dari bagian bangunan diatasnya, seperti pasangan


dinding, pintu, jendela, dan sejenisnya.
2. Meratakan beban yang diterima dari bangunan diatasnya untuk kemudian
disalurkan menuju pondasi.
3. Sebagai pengikat antar kolom sehingga struktur bangunan menjadi kaku
dan aman terhadap goncangan akibat angin, gempa, dan lain-lain.
4. Sebagai dinding penahan material urugan tanah, pasangan keramik dan
berbagai macam pekerjaan lantai bangunan agar bisa tetap berada pada
posisi yang direncanakan.
5. Sloof juga bisa difungsikan sebagai ornamen untuk memperindah
arsitektur bangunan, terutama sloof yang lokasinya diatas permukaan
tanah sehingga bisa langsung terlihat oleh orang.

Selain itu, dari segi sosial, dengan adanya sistem struktur sloof maka beberapa
orang bisa memperoleh pendapatan, ada tukang bangunan yang mendapatkan upah
kerja, ada pengusaha besi begel yang mendapat keuntungan dari penjualan, ada
toko bangunan yang mendapatkan laba dari hasil penjualan material, ada juga
arsitek atau insinyur yang mendapatkan penghasilan dari kegiatan menghitung,
merancang dan melaksanakan pembangunan
Macam-Macam Sloof
Berikut ini beberapa macam sloof yang biasa di pakai oleh masyarakat Indonesia
pada umumnya, diantaranya sebagai berikut:

1. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang

sloof beton bertulang


Konstruksi sloof ini bisa digunakan di atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut
dimaksudkan untuk rumah atau gedung (bangunan) tidak bertingkat dengan
perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Untuk ukuran
lebar / tinggi sloof beton bertulang adalah > 15/20 cm. Konstruksi sloof dari beton
bertulang juga bisa dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.

2. Konstruksi Sloof dari Batu Bata

sloof batu bata


Rollag dibuat dari susunan batu bata yang di pasang dengan cara melintang dan
diikat dengan adukan pasangan (1 bagian portland semen : 4 bagian pasir).
Konstruksi rollag ini tidak memenuhi syarat untuk membagi beban.

3. Konstruksi Sloof dari Kayu

ilustrasi sloof dari kayu


Konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang kayu (misalnya di atas pondasi
setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu ini
terletak di atas pondasi lajur dari batu atau beton, maka dipilih balok tunggal.

Metode Pelaksanaan Sloof


Dalam pengerjaan sloof pada bangunan proyek, pengerjaan sloof mempunyai
metode pelaksanaan sesuai dengan gambar kerja. Berikut langkah-langkah dalam
pekerjaan sloof:

1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk pekerjaan sloof.
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada
titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom
biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof, jangan lupa beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran
sloof yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk
mengunci sloof tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa dibuat
sendiri atau membeli yang sudah jadi. Jika ingin membuat sendiri bisa
menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal
3-5 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila
jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi
rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan
prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena bebannya
lebih besar di bawah.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap
kolom.Untuk mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak
boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu
pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
7. Setelah komponen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.

Untuk metode pemasangan dan pengecoran sloof untuk rumah pada umumnya
dapat dilihat dibawah ini:

1. Setelah pondasi batu kali telah selesai dicor, selanjutnya buatlah anyaman
sloof langsung diatas pondasi. Mengapa, sebab besi sloof harus masuk
kepada tiang kolom sehingga membentuk ayaman. Besi yang biasa
digunakan untuk sloof biasanya berukuran 8 mm ke atas. Semakin besar,

semakin kuat.
2. Setelah anyaman sloof berhasil dibuat, buatlah papan bekisting untuk
sloof. Cara pembuatannya yaitu ambil dua buah papan bekisting dan
satukan dengan kayu kaso. Jarak lebar antara papan bekisting adalah
sebesar bata yang akan digunakan. Bahkan para tukang biasanya
langsung mengambil bata saat pemakuan papan beskisting.
3. Jika papan bekisting telah dibuat, simpanlah papan bekisting diatas
pondasi batu kali. Posisi besi sloof harus ditengah papan bekisting,
sehingga coran bisa menutupi besi sloof.
4. Pergunakan juga papan kaso untuk menyetel posisi papan bekisting sloof
dan gunakan pula kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah
sehingga coran sloof tidak keluar.
pemasangan
bekisting sloof
5. Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah membuat coran.
Takarannya adalah 1:2:3, yang artinya satu untuk semen, dua untuk split
dan tiga untuk pasir. Pergunakan air secukupnya. Di lapangan takaran air
biasanya cukup encer, dengan maksud beton yang encer akan bisa
mengisi ruang-ruang sloof sehingga hasilnya akan lebih mulus.

pengecoran sloof
6. Saat coran masuk kepada papan bekisting sloof pergunakan palu dari kayu
untuk diketuk-ketuk. Pergunakan pula besi untuk ditusuk-tusuk, gunanya
agar coran memasuki setiap ruang dari sloof.
7. Diamkan selama 1 sampai 3 hari sampai mengering dan papan bekisting
sloof bisa dibuka yang kemudian hasilnya bisa anda lihat sendiri.

hasil cetakan sloof

Sekian pembahasan kali ini mengenai pengertian sloof, semoga dengan


membacanya bisa menambah ilmu pengetahuan rekan-rekan sekalian. Jangan lupa
share artikel ini ke sosial media jika dirasa bermanfaat untuk orang banyak. Follow
juga fanspage blog ini di facebook. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai