Anda di halaman 1dari 19

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

BENDUNG BRONJONG KAWAT


DIISIS BATU KALI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................. 1
BAB II BENDUNG BRONJONG DAN KELENGKAPANNYA
2.1 Tubuh dan Lantai Hilir Bendung Bronjong 3
2.2.1 Ukuran ................................................ 3
2.2.2 Ikatan antara Bronjong Lantai Hilir dan tubuh
Bendung .............................................. 3
2.2 Pangkal Bendung ................................. 4
2.3 Sayap udik dan Hilir Bendung ................ 5
BAB III BAHAN
3.1 Bahan Bronjong Kawat ........................ 6
3.2 Bahan Bendung Bronjong .................... 6
BAB IV PERALATAN
BAB V PELAKSANAAN
5.1 Pembuatan Anyaman Kawat Bronjong . 8
5.2 Pembuatan Bronjong ........................... 9
5.3 Pelaksanaan Bendung Bronjong ........... 10
5.3.1 Pemilihan Lokasi .................................. 10
5.3.2 Penggalian Tanah Dasar dan Tebing Sungai 11
5.3.3 Pemasangan Bronjong Konstruksi
Bendung dan Kelengkapannya ............. 92

Kementerian Pekerjaan Umum | iii


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

iv | Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka meningkatkan produksi beras, diperlukan
upaya pengembangan daerah irigasi tadah hujan menjadi
daerah irigasi teknik sederhana. Untuk itu diperlukan
pembuatan bangunan-bangunan air seperti bendung dengan
konstruksi sederhana yang dapat dilaksanakan sendiri oleh
masyarakat pedesaan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan pedoman ini adalah sebagai
pegangan dan acuan bagi masyarakat pedesaan dalam
pembuatan bangunan air sederhana dengan memanfaatkan
bahan-bahan yang mudah didapat atau tersedia di lokasi dan
dengan biaya yang relatif rendah.
Bendung bronjong adalah bangunan air sederhana yang
sifatnya tidak permanen, dibuat dari susunan atau tumpukan
bronjong kawat diisi batu kali, melintang sungai yang
lebarnya lebih kecil 15 m, dan berfungsi untuk menaikkan
muka air sungai, sehingga air sungai dapat dialirkan ke daerah
irigasi tadah hujan yang akan dikembangkan.

Kementerian Pekerjaan Umum |1


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

BAB II
BENDUNG BRONJONG DAN KELENGKAPANNYA

Bendung bronjong adalah bangunan air sederhana yang


sifatnya tidak permanen, dibuat dari susunan atau tumpukan
bronjong kawat diisi batu kali, melintang sungai yang
lebarnya 10 - 15 m, dengan tingi maksimal 2 m, dan berfungsi
menaikkan muka air sungai, sehingga air sungai dapat
dialirkan ke daerah irigasi tadah hujan yang akan
dikembangkan.

Gambar 1. Bendung Brondong dan Kelengkapannya

2| Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

2.1 Tubuh dan Lantai Hilir Bendung Bronjong


2.1.1 Ukuran
1) Panjang tubuh bendung atau benang bendung bronjong
terbatas antara 10 sampai 15 m
2) Tinggi tubuh bendung dari dasar sungai maksimal 2 m
3) Lebar mercu (bagian atas tubuh) bendung minimal 2 m
4) Panjang lantai hilir bendung minimal 3 m

Gambar 2
Potongan Tubuh dan Lantai Hilir Bendung Bronjong

2.1.2 Ikatan antara Bronjong Lantai Hilir dan Tubuh


Bendung
1) Ikatan antara bronjong lantai hilir ke tubuh bendung
harus merupakan “ikatan engsel”.
2) Ikatan engsel pada lantai hilir bendung dapat dibuat
dengan melilitkan kawat pengikat dengan diameter 3 mm
sepanjang salah satu bronjongnya.

Kementerian Pekerjaan Umum |3


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Gambar 3. Ikatan Engsel untuk Lantai Hilir Bendung

2.2 Pangkal Bendung


Pangkal bendung yang merupakan tumpuan tubuh
bendung ke tebing sungainya, harus dibuat masuk
minimal 2 m ke tebing sungainya.

Gambar 4. Potongan Pangkal Bendung Pada As Bendung

4| Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

2.3 Sayap Udik dan Hilir Bendung


Sayap bendung dibuat dari susunan atau tumpukan
bronjong yang dipasang pada tebing sungai mulai dari
pangkal bendung ke arah udik dan hilirnya dengan ujung-
ujungnya disusun masuk ke dalam tebing sungai. Sebagai
pengarah aliran dan pengaman longsoran tebing sungai.
Panjang sayap hilir bendung harus lebih besar daripada
panjang lantainya, sedangkan sayap udik dibuat sampai ke
mulut bangunan pengambil (intake).

Gambar 5. Sayap Udik dan Hilir

Kementerian Pekerjaan Umum |5


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

BAB III
BAHAN

3.1 Bahan Bronjong Kawat


1) Kawat galvanis Ø 4 mm
2) Kawat galvanis Ø 3 mm

Gambar 6. Bronjong Kawat

3.2 Bahan Bendung Bronjong


1) Bronjong kawat dengan ukuran :
*
Tinggi T : 0,5 m
*
Lebar L : 1,00 – 2,00 m
*
Tinggi T : 2,00 – 2,00 m
2) Batu kali dengan diameter = 15 cm.
3) Kawat galvanis Ø 3 mm

6| Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

BAB IV
PERALATAN

Catatan :
- Semua ukuran dalam cm
- Bahan besi baja

Gambar 7. Alat Pembuatan Anyaman Kawat Bronjong

1) Kereta dorong 3) Timbris tangan

Gambar 8 Alat Bantu Pembuatan Bendung Bronjong


Kementerian Pekerjaan Umum |7 2) Timbris tangan
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

BAB V
CARA PELAKSANAAN

5.1 Pembuatan Anyaman Kawat Bronjong


1) Kawat Ø 4 mm diayam dengan ketentuan :
*
mata anyaman yang dihasilkan berbentuk segi enam
dengan panjang sisi ± 7,5 cm
*
satu kawat melilit kawat lain dengan 3 lilitan
2) Tepi-tepi anyaman diperkuat dengan 2 batang kawat Ø 4
mm

Gambar 8. Pembuatan Anyaman Kawat Bronjong

8| Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

5.2 Pembuatan Bronjong


1) Untuk membuat 1 (satu) bronjong dengan ukuran tinggi
0,5 m, lebar 1,00 m dan panjang 3,00 perlu disiapkan
lembaran anyaman kawat dengan ukuran sebagai berikut:
(1) Ukuran (3,00 x 0,50) m sebanyak 2 lembar anyaman
(2) Ukuran (3,00 x 1,00) m sebanyak 2 lembar anyaman
(3) Ukuran (1,00 x 0,50) m sebanyak 2 lembar anyaman
2) Kemudian lembar - lembar anyaman kawat diikatkan satu
sama lain dengan lilitan kawat Ø 3 mm sepanjang sisi-
sisinya sehingga diperoleh bentuk kotak dengan
tutupnya.

Gambar 10
Perakitan Bronjong dari Lembar Anyaman Kawat

Kementerian Pekerjaan Umum |9


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

5.3 Pelaksanaan Bendung Bronjong


5.3.1 Pemilihan Lokasi
1) Bendung bronjong harus ditempatkan pada ruas sungai
yang relatif lurus dengan dasar sungai yang relatif stabil
atau berbatu.
2) Arah atau lokasi as bendung ditentukan dengan
memasang patok pada bantaran kiri dan kanan sungai,
dengan jarak patok dan tebing sungai ± 10 m.
3) Arah as bendung harus diusahakan tegak lurus terhadap
arah aliran sungainya.

Gambar 11. Lokasi Bendung Bronjong Pada Suatu Sungai

10 | Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

5.3.2 Penggalian Tanah Dasar dan Tebing Sungai


1) Penggalian tanah dasar sungai diperlukan untuk :
(1) Meratakan dasar sungai, agar bronjong tubuh dan
lantai bendung menumpu pada bidang yang rata di
dasar sungai.
(2) Menempatkan bronjong pondasi bendung untuk
tanah dasar sungai yang lembek, dengan kedalaman
galian kira-kira sama dengan tebal 2 lapis bronjong.
2) Penggalian tebing sungai diperlukan untuk menenpatkan
bronjong pangkal dan sayap bendung yang harus
dipasang masuk ke dalam tebing sungai.

Gambar 12 Galian Dasar dan Tebing Sungai


di Sekitar Rencana dan Lokasi Bendung

Kementerian Pekerjaan Umum | 11


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

5.3.3 Pemasangan Bronjong Konstruksi Bendung dan


Keleng-k apannya
1) Pemasangan bronjong untuk bangunan bendung dan
bangunan pelengkap harus dilakukan lapis demi lapis agar
bronjong yang satu dengan yang lainnya dalam satu
lapisan dapat diikat dengan baik dan kuat.
2) Tahapan pekerjaan pemasangan lapisan bronjong
pertama atau terbawah dari bangunan bendung dan
pelengkapnya adalah sebagai berikut :
(1) Letakkan dan susun bronjong kawat lapisan terbawah
dari bendung dan bangunan pelengkapnya.
(2) Ikatkan bronjong yang satu dengan yang lain dengan
lilitan kawat Ø 3 mm di sepanjang sisi-sisinya.
(3) Isi bronjong kawat dengan batu kali yang mempunyai
diameter lebih besar dari 15 cm hingga penuh dan
padat, dengan batu-batu bulat di tempatkan di bagian
sisi bronjong.
(4) Tutupkan tutup bronjong dan ikat sisi-sisinya dengan
lilitan kawat Ø 3mm.
(5) Urug lubang bekas galian yang tidak berisi bronjong
dengan tanah urug yang dipadatkan dengan
menggunakan timbres tangan.

12 | Kementerian Pekerjaan Umum


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Gambar 13 Pemasangan Lapisan Bronjong Kedua


dari Bendung dan Bangunan Pelengkapnya

3) Tahapan pekerjaan pemasangan lapisan ke dua bronjong


bendung dan bangunan pelengkapnya :
(1) Letakkan dan susun lapisan bronjong kawat ke dua (di
atas lapisan bronjong pertama) yang telah diisi batu
dan ditutup dengan ketentuan sisi-sisi tegak bronjong
lapisan ke dua tidak berimpit dengan sisi-sisi tegak
bronjong lapisan pertama.
(2) Ikatkan sisi-sisi bronjong yang satu dengan yang
lainnya, baik yang terdapat pada satu lapisan maupun
dengan bronjong yang terdapat pada lapisan di
bawahnya dengan lilitan kawat Ø 3 mm sepanjang
sisi-sisinya.

Kementerian Pekerjaan Umum | 13


Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

(3) Isi bronjong dengan batu kali berdiameter lebih besar


15 cm hingga penuh dan padat. Batu-batu bulat
ditempatkan dibagian sisi bronjong.
(4) Tutup dan ikat tutup bronjong dengan lilitan kawat Ø
3 mm sepanjang sisi-sisinya.
(5) Urug lubang bekas galian yang tidak terisi bronjong
dengan tanah urug yang dipadatkan menggunakan
timbres tangan.
4) Lanjutkan pemasangan lapisan bronjong ke tiga dan
seterusnya hingga mencapai ketinggian rencana.

Gambar 14
Konstruksi Bendung Bronjong yang Telah Selesai
Dilaksanakan

14 | Kementerian Pekerjaan Umum

Anda mungkin juga menyukai