Anda di halaman 1dari 6

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KINEMATIKA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Besaran, satuan, pengukuran, dan
vektor
2. Gerak lurus
3. Gerak parabola
4. Gerak melingkar beraturan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang dipelajari KB.1 Besaran, satuan, pengukuran, dan vektor

3.1. Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah


1. Pengukuran merupakan dasar dalam Fisika.
2. Fisika merupakan ilmu yang berdasar pada hasil
eksperimen.
3. hakikat Fisika ada tiga yaitu Fisika sebagai produk,
Fisika sebagai proses, dan Fisika sebagai sikap.
4. Fisika adalah proses mengamati
5. Tahap-tahap dari metode ilmiah adalah :
 Merumuskan masalah
 Mengumpulkan informasi
 Menyusun hipotesis
 Menguji hipotesis
 Mengolah data(hasil) percobaan/
Analisis Data
 Menarik kesimpulan
3.2. Besaran, Satuan, Pengukuran
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat
diukur.

3.3. Besaran Pokok dan Besaran Turunan


1. Besaran dikelompokkan menjadi dua yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.
2. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya
telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran-besaran lain.
3. Besaran turunan merupakan besaran yang
diturunkan dari besaran pokok.
3.4. Pengukuran
1. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai
satuan.
2. Contoh alat ukur panjang: Mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup dan masih banyak lagi alat ukur
yang lainnya.

3.5 Ralat dan Ketidakpastian


Kesalahan acak (rambang)
1. Kesalahan acak pada umumnya disebabkan oleh
adanya hal yang tidak tepatyang halus selama
melakukan pengukuran
2. Sedangkan kesalahan sistematis merupakan
kesalahan yang terjadi secara
konsisten
3. ketidakpastian pengukuran tunggal
digunakan nilai setengah skala terkecil dari alat
ukur yang dipakai untuk mengukur
1
seperti persamaan ∆ x= × skala terkecil
2
4. Pengukuran berulang adalah pengukuran besaran
yang sama pada satu obyek
yang sama menggunakan alat ukur yang sama
namun dilakukan lebih dari satu kali.
5. Nilai hasil pengukuran ditentukan dengan
persamaan berikut

6. x=
∑ x i = x 1+ x2 + x 3 … .+ xn
N N
7. Ketidakpastian pengukuran berulang


2
8. S = 1 N ∑ x i −( ∑ x i )
2

x
N N −1
3.6 Angka Penting
1 Hasil pengukuran tunggal 𝑥 ± ∆𝑥
2 Hasil pengukuran berulang 𝑥̅ ± 𝑠𝑥
3 Notasi Ilmiah a x 10 n
4 dengan a 1<a< 10 dan n adalah bilangan bulat
positif.
5 Angka penting merupakan angka hasil pengamatan atau
angka-angka yang
diperoleh dari hasil pengukuran
6 Aturan angka penting:
7 Semua angka bukan nol adalah angka penting.
8 Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol
adalah angka penting.
9 emua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari
angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal
termasuk angka penting.
10 Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat
titik desimal adalah
bukan angka penting.
11 Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan
seterusnya yang memiliki
angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan
dalam notasi ilmiah agar
jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka
penting atau bukan
12 Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting
hanya boleh mengandung satu angka taksiran.
13 perkalian dan pembagian angka penting, hanya boleh
mengandung sebanyak angka penting paling sedikit dari
semua bilangan yang terlibat dalam operasi perkalian
atau pembagian
3.7 Besaran Vektor
1. Besaran skalar adalah besaran yang hanya
memiliki nilai.
2. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki
nilai dan arah.
3. Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak
panah. Terdapat empat
aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
menggambarkan vektor, yaitu: titik pangkal, titik
ujung, panjang anak panah, dan arah anak panah.
4. Cara penulisan atau notasi sebuah vektor dapat
dilakukan dengan beberapa
cara di antaranya:
Dengan huruf tebal : R
Dengan tanda panah di atasnya: R ⃗⃗⃗
Dengan huruf kecil dengan panah di atasnya: 𝑟⃗
5. Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan
beberapa metode, yaitu:
1) Metode jajaran genjang
2) Metode segitiga
3) Metode poligon (segi banyak)
4) Metode uraian/analitis
6. Terdapat dua macam
operasi perkalian vektor yaitu: Perkalian skalar dengan
vektor dan Perkalian vektor dengan vektor.
7. Vektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan
sebagai satu satuan
vektor.

KB.2 Gerak Lurus


Gerak Lurus
1. suatu benda dikatakan bergerak apabila dalam
suatu kurun waktu tertentu posisinya berubah
terhadap titik acuan tertentu.
2. Jarak (Distance) merupakan besaran skalar
yang menyatakan panjang lintasan yang dilalui
oleh suatu benda yang berpindah.
3. Perpindahan (Displacement) merupakan
besaran vektor yang menyatakan perbedaan
antara posisi awal dengan posisi akhir suatu
benda yang bergerak. Karena merupakan
besaran vektor, maka informasi tentang
perpindahan suatu benda harus mengandung
dua unsur yaitu panjang dan arah.
4. Kecepatan rata-rata adalah perpindahan per satuan
waktu (besaran vektor).

5. Kelajuan rata-rata atau speed adalah jarak per


satuan waktu (besaran skalar).

6. Kecepatan sesaat adalah kecepatan suatu


benda pada suatu waktu tertentu (vt), indeks t
pada v menyatakan waktu ketika kecepatan itu
terjadi.

7. Dalam suatu kurun waktu tertentu benda bergerak


dengan kecepatan tetap, maka benda itu disebut
mengalami Gerak Lurus Beraturan (GLB). Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa benda yang bergerak lurus
beraturan adalah benda yang bergerak dengan kecepatan
tetap.
8. Posisi benda yang melakukan GLB

9. Percepatan rata-rata dalam suatu selang waktu adalah


perubahan kecepatan selama selang waktu tersebut
dibagi waktu.

∆v
a⃗ =
t
10. Benda yang dalam geraknya mengalami percepatan
tetap disebut benda itu mengalami Gerak Lurus Berubah
Beraturan. Persamaan sistematis:
v t −v 0
a=
t
v t=v 0 +at
Gerak Vertikal
1. Gerak vertikal adalah gerak yang mengalami percepatan
tetap karena pengaruh gaya gravitasi bumi yang arahnya
selalu ke pusat bumi dan nilainya tetap. Percepatan
gravitasi bertanda minus menunjukkan bahwa arah
percepatan gravitasi ke bawah sesuai dengan arah gaya
gravitasi yang dialami benda.
2. Gerak vertikal terbagi menjadi dua yaitu gerak
vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah.
3. Persamaan gerak vertikal :
𝑣𝑡 = 𝑣0 + gt
h𝑡 = h0 + 𝑣0𝑡 + 1/2 g𝑡2

KB.3 Gerak Parabola


1. Kecepetan benda yang menempuh lintasan parabola
dapat diuraikan menjadi dua komponen kecepatan yang
saling tegak lurus yaitu komponen kecepatan arah
horisontal (𝑣𝑥) dan komponen kecepatan arah vertikal
(𝑣𝑦). Komponen gerak dalam arah horisontal melakukan
gerak lurus beraturan sedangkan komponen gerak dalam
arah vertikal melakukan gerak lurus berubah beraturan.
2. Persamaan kecepatan
a. Persamaan kecepatan arah horisontal: 𝑣𝑡𝑥 = 𝑣0𝑥 =
𝑣0𝑐𝑜𝑠𝛼
b. Persamaan kecepatan arah vertikal:
𝑣𝑡𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡 = 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼 – 𝑔𝑡
3. Persamaan posisi
a. Persamaan posisi horisontal: 𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0𝑐𝑜𝑠𝛼𝑡
b. Persamaan posisi vertikal:𝑦𝑡 = 𝑦0 + 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝑡 −½𝑔𝑡2
KB.4 Gerak Melingkar
1. Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang
lintasanya berupa lingkaran dengan kelajuan
yang tetap
2. 𝑆 = 𝜃𝑅
3. S: Panjang busur lingkaran, R: Jari-jari lingkaran, 𝜃:
Sudut datar 
4. Persamaan kecepatan sudut : 𝜔 = 𝜃/𝛥𝑡
5. Hubungan kecepatan sudut dan periode:
6. 𝜔 = 2𝜋/𝑇 
7. Kecepatan linear partikel pada suatu gerak
melingkar beraturan ialah kecepatan partikel
untuk mengelilingi satu putaran yang arahnya
selalu menyinggung lintasannya, dan tegak
lurus dengan jari-jari lingkaran.
8. Besar kecepatan linear : 𝑣 = 2𝜋𝑅/𝑇 
9. Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan
anguler : 𝑣 = 𝜔R
10. Percepatan sentripetal memiliki arah ke pusat lingkaran:
𝑎 = 𝑣2/R

Daftar materi yang sulit dipahami 1. Ketidakpastian pengukuran berulang


di modul ini 2. Cara menghitung perkalian vektor dot dan
cross product, mengaplikasikan perhitungan
vektor pada contoh kasus di kehidupan sehari-
hari.
3. Arah Percepatan dan kecepatan
4. Hubungan Percepatan sentripetal, kecepatan
linear dan jari - jari
5. Gaya pada gerak rotasi (horizontal & vertikal)

3 Daftar materi yang sering 1. Ketidakpastian pengukuran


mengalami miskonsepsi 2. Notasi ilmiah
3. Angka penting
4. Angka taksiran
5. Penulisan vektor
6. Perkalian vektor
7. Kecepatan dan kelajuan
8. Grafik posisi atau kecepatan terhadap waktu
9. Percepatan positif dan negatif
10. Gerak vertikal ke atas jika dimulai dari
ketinggian tertentu
11. Percepatan gravitasi bumi bernilai –g
12. Kecepatan benda di sumbu Y
13. Gerak parabola jika dimulai dari ketinggian
tertentu
14. Gerak melingkar dan gerak rotasi
15. Gaya gerak melingkar (horizontal & vertikal)

Anda mungkin juga menyukai