Anda di halaman 1dari 13

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul DINAMIKA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hukum – Hukum Newton tentang
Gerak dan Gravitasi
2. Usaha & Energi, Momentum
3. Dinamika Rotasi
4. Elastisitas & Gerak Harmonik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1: Hukum Newton tentang Gerak dan Gravitasi
yang dipelajari 1. Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang
diberikan pada suatu benda.
2. Gaya kontak adalah gaya yang timbul ketika
terjadi kontak atau sentuhan antara dua benda
atau benda dengan lingkungannya. Terdapat tiga
tipe gaya kontak, yaitu :
a. Gaya normal adalah gaya yang dikerjakan oleh
permukaan bidang sentuh terhadap benda
yang menyentuh bidang tersebut dan selalu
memiliki arah tegak lurus terhadap bidang
sentuhnya (seperti pada gambar).

b. Gaya gesek adalah gaya yang dikerjakan oleh


permukaan bidang sentuh terhadap benda
yang arahnya berlawanan dengan arah gerak
benda.

c. Gaya tegangan tali adalah gaya tarikan oleh


tali terhadap benda yang terikat pada tali
tersebut.

3. Gaya jarak jauh adalah gaya yang bekerja pada


benda meskipun terdapat jarak antar benda
tersebut. Sebagai contoh adalah gaya gravitasi,
gaya coulomb, gaya magnet.
4. Konsep keadaan ilmiah dari Aristoteles hingga
Newton
a. Aristoteles menyatakan bahwa semakin besar
gaya yang bekerja pada suatu benda maka
benda akan melaju semakin cepat. Sehingga
menurut Aristoteles gaya adalah penyebab
gerak.
b. Pendapat Aristoteles dibantah oleh Galileo
Galilei. Ia berpendapat bahwa keadaan
alamiah dari benda adalah benda bergerak
dengan kecepatan tetap.
c. Pendapat Galileo Galilei menjadi dasar
terbentuknya hukum I newton yang di
rumuskan oleh Sir Issac Newton. Newton
membuat 3 hukum utama untuk gerak
sebuah benda yaitu Hukum 1,2, dan 3
Newton.
5. Hukum Newton tentang gerak
a. Hukum pertama Newton berbunyi “Setiap
benda akan mempertahankan keadaan diam
atau bergerak pada lintasan lurus apabila
resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut nol”. Secara matematis dituliskan:
∑F = 0
b. Hukum Kedua Newton berbunyi: “Percepatan
dari suatu benda sebanding dengan resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa benda
tersebut. Arah percepatan sama dengan
arah resultan gaya.” Secara matematis
dituliskan:
∑F = m . a
c. Hukum ketiga Newton berbunyi: “Untuk setiap
aksi akan ada reaksi yang besarnya sama
namun berlawanan arah”. Secara matematis
dituliskan:
Faksi = - Freaksi
6. Ada tiga syarat pasangan gaya aksi-reaksi sebagai
berikut:
a. Gaya aksi dan reaksi bekerja pada benda yang
berbeda
b. Besarnya sama
c. Arahnya berlawanan
7. Hukum Newton tentang gravitasi
Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
Newton mengusulkan Hukum Gravitasi
Universal yang berbunyi:
“Setiap partikel bermassa di alam semesta
menarik partikel lain dengan gaya yang sebanding
dengan hasil kali massa partikel dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya”. secara
matematis besar gaya gravitasi dituliskan:

dengan G adalah tetapan gravitasi umum


yang nilainya ditentukan secara eksperimen
yang bernilai

Besar percepatan gravitasi di permukaan


bumi bernilai :

Energi potensial gravitasi adalah usaha


yang dilakukan untuk membawa benda dari suatu
titik acuan ke suatu titik, sehingga diperoleh
persamaan:

Dengan mengunakan Hukum Kekekalan


Energi Mekanik, mka diperoleh persamaan
kecepatan lepas dari Bumi adalah:

Suatu benda yang bergerak melingkar


akan mengalami adanya percepatan sentripetal.
Demikian pula satelit yang mengorbit bumi
dengan lintasan berbentuk lingkaran. Sehingga
diperoleh persamaan kecepatan supaya satelit
mengorbit bumi adalah :

8. Hukum Kepler
a. Hukum Pertama Kepler : “Orbit planet yang
mengitari matahari berbentuk elips dengan
matahari berada pada salah satu titik
fokusnya.” Titik pada orbit planet yang
paling dekat dengan matahari disebut
perihelion. Sedangkan titik pada orbit planet
yang paling jauh dari matahari disebut
aphelion.
b. Hukum Kedua Kepler : “Sebuah garis yang
ditarik dari matahari ke planet akan menyapu
pada luasan yang sama dan waktu yang
sama”. kecepatan juring konstan
mengakibatkan momentum sudut juga
kekal. Hal inilah yang menyebabkan orbit
planet terletak pada bidang datar.
c. Hukum Ketiga Kepler : “Periode kuadrat suatu
planet sebanding dengan pangkat tiga dari
jarak rerata planet ke matahari”

Dimana, 𝑇1dan 𝑟1 adalah periode mengelingi


matahari dan jari-jari orbit planet satu dan 𝑇2
dan 𝑟2 periode mengelingi matahari dan jari-
jari orbit planet dua.

KB 2 : Usaha Dan Energi, Momentum


Usaha oleh gaya
Usaha yang dilakukan pada suatu benda
oleh gaya konstan 𝐹 sehingga benda mengalami
perpindahan 𝑠 dapat dinyatakan sebagai
perkalian gaya tersebut dengan perpindahannya.

Persamaan Teorema Usaha Energi


menyatakan usaha sama dengan perubahan
energi kinetik.

Usaha yang dilakukan gaya berubah yang


bekerja pada suatu benda ketika bergerak dari x 1
ke x2 adalah

Usaha yang dilakukan oleh gaya dapat


digambarkan secara grafik sebagai luasan daerah
di bawah kurva Fx versus x.

Gerak di dalam medan konservatif dapat


terjadi apabila gaya yang menyebabkan
terjadinya gerak merupakan gaya konservatif.
Gaya konservatif adalah gaya yang memenuhi
sifat usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif
hanya bergantung pada posisi awal dan akhir
benda dan tidak bergantung pada lintasannya.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif
sama dengan pengurangan fungsi energi
potensialnya.
Usaha yang dilakukan gaya konservatif
bersifat:
a. Dapat selalu dinyatakan sebagai fungsi energi
potensial
b. Bersifat reversibel (bolak balik)
c. Tidak tergantung pada lintasan benda dan
hanya tergantung pada
titik awal dan titik akhir lintasan.
d. Ketika benda bergerak dalam lintasan
tertutup, titik awal dan titik akhirnya sama
maka usaha totalnya adalah nol.
Apabila di dalam sistem hanya terdapat gaya
konservatif saja maka berlaku Hukum kekekalan
energi mekanik dimana energi mekanik
merupakan jumlahan energi kinetik dan energi
potensial.
K+U = E = konstan
Apabila gaya yang bekerja di dalam suatu
sistem merupakan gaya konservatif dan gaya
non konservatif maka energi mekanik total
tidak konstan.

Persamaan tersebut merupakan Teorema


Usaha Energi Umum yang menyatakan bahwa
usaha yang dilakukan gaya non konservatif pada
suatu sistem sama dengan perubahan energi
mekanik total sistem.
Hukum Kekekalan Energi menyatakan
bahwa: Energi total selalu tetap pada proses
apapun. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya dan dapat dipindahkan dari satu
benda ke benda yang lainnya tetapi jumlah
totalnya selalu tetap.
Daya atau laju usaha merupakan usaha yang
dilakukan gaya 𝐹 persatuan waktu dan
dinyatakan sebagai :

Satuan daya (SI) adalah J/s atau watt (W).


Momentum
Momentum merupakan besaran yang dimiliki
oleh benda yang bergerak. Momentum dari suatu
benda yang bergerak merupakan suatu besaran
vektor yang didefinisikan sebagai hasil kali massa
dan kecepatannya.

Apabila tidak ada gaya luar yang bekerja


pada suatu benda maka berlaku Hukum
kekekalan momentum yaitu jumlah vektor
momentum total sebelum tumbukan sama
dengan momentum total setelah tumbukan.

Apabila 𝐹𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 adalah gaya total yang


diberikan kepada benda yang merupakan
jumlahan vektor semua gaya yang bekerja
padanya maka dapat dirumuskan gaya netto
merupakan kecepatan perubahan momentum.

Hasil perkalian gaya 𝐹𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 dengan selang


waktu ∆𝑡 disebut sebagai impuls. Impuls
merupakan besaran vektor. Arah impuls searah
dengan arah gaya netto 𝐹𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜. Besarnya adalah
hasil kali besar gaya netto 𝐹𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 dengan lama
waktu gaya tersebut bekerja.

Satuan Impuls dalam (SI) adalah Ns atau kg m/s.


Teorema impuls-momentum menyatakan
perubahan momentum sebuah benda selama
selang waktu sama dengan impuls dari gaya
netto yang bekerja pada benda selama selang
waktu tersebut.

Tumbukan
Tumbukan lenting sempurna, terjadi bila
jumlah energi kinetiknya tetap.

Pada tumbukan lenting sempurna (elastik)


berlaku kekekalan energi kinetik dan Hukum
kekekalan momentum. Energi kinetik sebelum
tumbukan sama dengan energi kinetik setelah
terjadinya tumbukan.

Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila


energi kinetiknya tidak tetap. Sebagian energi
kinetik awal diubah menjadi energi jenis lain
seperti energi panas ataupun yang lainnya.
Tumbukan tidak lenting terjadi apabila
setelah benda bertumbukan, kedua benda saling
menempel dan bergerak dengan kecepatan yang
sama.

Pada tumbukan tidak lenting sama sekali,


berlaku persamaan :

Dan kecepatan kedua benda setelah


tumbukan dapat ditentukan dengan persamaan :

Koefisien restitusi yaitu perbandingan


antara kelajuan relatif saling menjauhi antara
kedua benda sesudah tumbukan dan kelajuan
relatif saling mendekati antara kedua benda
sebelum tumbukan

a. Nilai koefisien restitusi untuk berbagai


tumbukan nilainya bervariasi dari 0 ≤ e ≤ 1.
b. Untuk tumbukan elastik e = 1, berarti 𝑣2′− 𝑣1′=
𝑣1− 𝑣2
c. Untuk tumbukan tidak elastik e = 0,
berarti 𝑣1′= 𝑣2′, sesudah tumbukan kedua
benda bersatu dan bergerak dengan kecepatan
sama.
d. Untuk tumbukan lenting sebagian atau lenting
tak sempurna berlaku 0 < e < 1.

KB 3 : Dinamika Rotasi
(1) Besaran Gerak Translasi dan Rotasi
Gaya merupakan penyebab perubahan
gerakan pada gerak translasi, sedangkan
penyebab perubahan
gerak pada gerak rotasi adalah momen gaya
(torka).

(2) Momen Gaya


Momen gaya merupakan besaran yang
digunakan untuk mengukur gaya untuk
mengubah gerakan rotasi benda. Jika 𝑟 ⃗ adalah
vektor posisi titik tangkap gaya 𝐹⃗ dari poros,
maka momen gaya 𝜏 ⃗ secara vektor dituliskan
sebagai:

(3) Momen Inersia (𝐼)


Yaitu ukuran kelembaman suatu benda
untuk melakukan gerak rotasi. Momen inersia
untuk sistem partikel dapat dituliskan :

Sedangkan momen inersia untuk benda yang


terdistribusi kontinu adalah :

Hubungan antara momen gaya dengan percepatan


sudut adalah :

(4) Dinamika Rotasi


Hubungan antara momen gaya dengan
percepatan sudut adalah

Yang tak lain merupakan analogi bagi Hukum


Kedua Newton bagi gerak rotasi.
Sebuah benda tegar terdiri dari banyak patikel.
Energi kinetik bagi benda tegar yang mengalami
gerak rotasi adalah

(5) Kesetimbangan Benda Tegar


Gerak menggelindang merupakan gabungan
antara gerak translasi dan gerak rotasi. Apabila
gerak benda yang menggelinding tanpa slip maka
energi kinetik dari benda yang mengalami gerak
menggelinding adalah

Usaha yang dilakukan oleh momen gaya 𝜏


untuk memutar benda sejauh Δ𝜃 adalah

Terdapat hubungan antara usaha dengan


energi kinetik rotasi yaitu

Selain itu, daya yang dihasilkan untuk gerak


rotasi adalah

Syarat kesetimbangan benda, antara lain :


a. Resultan gaya yang bekerja pada setiap titik
pada benda haruslah nol

b. Resultan momen gaya yang bekerja pada setiap


titik pada benda haruslah nol

(6) Momentum Sudut


Momentum sudut (𝐿⃗) merupakan analogi dari
momentum linear (𝑝 ⃗). Persamaan dari
momentum sudut adalah
Laju perubahan momentum sudut suatu
partikel sama dengan momen gaya yang bekerja
pada partikel tersebut, atau dapat ditulisan
dengan persamaan

Momentum sudut untuk benda tegar dapat


dituliskan

(7)Hukum Kekekalan Momentum Sudut


Hukum kekekalan momentum sudut berlaku
apabila

Benda dikatakan setimbang apabila


memenuhi dua syarat berikut: Resultan momen
gaya yang bekerja pada setiap titik pada benda
haruslah nol.

Pusat gravitasi adalah titik dimana seluruh


gaya berat pada benda terkonsentrasi.
Persamaannya adalah sebagi berikut:

Benda dikatakan setimbang stabil jika


benda akan kembali pada keadaan awalnya,
meskipun benda diberi perubahan sudut atau
gerak rotasi.

Benda dikatakan setimbang tidak stabil jika


benda tidak kembali ke keadaan awalnya, ketika
diberi perubahan sudut atau gerak rotasi.

Benda dikatakan setimbang netral jika tidak


ada gaya atau momen gaya yang bekerja pada
benda yang menyebabkan benda kembali atau
menjauhi keadaan awalnya.
KB 4 : Elastisitas dan Gerak Harmonik
(1) Elastisitas
Yaitu kemampuan sebuah benda untuk
kembali ke bentuk semula ketika gaya luar
yang diberikan dihilangkan. Akan tetapi bila
gaya yang diberikan melebihi batas elastisitasnya
benda akan berubah bentuk.

(2) Modulus elastis dan Hukum Hooke


Apabila benda elastis padat dikenai gaya
tertentu, maka akan mengalami perubahan
bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah
dan letak gaya – gaya tersebut diberikan. Apabila
arah gaya tegak lurus penampang lintang bahan,
maka gayanya disebut gaya tarik atau tekan,
terjadi perubahan bentuk memanjang atau
memendek. Apabila gaya diberikan secara
tangensial pada bagian atas bahan, maka disebut
gaya geser. Perubahan bentuk hanya terjadi
pada bagian yang diberi gaya, dan tegangannya
disebut tegangan geser.
Tegangan adalah besarnya gaya yang
bekerja pada permukaan benda per satuan
luas dan dirumuskan:

Regangan adalah pertambahan panjang


pada suatu benda yang diberi gaya tarikan pada
permukaan yang berseberangan dibandingkan
dengan panjang mulamula. Dan dirumuskan:
Modulus elastisitas atau modulus
Young adalah perbandingan antara tegangan
dan regangan, dan nilai modulus Young
konstan untuk suatu bahan. Modulus Young
dapat dirumuskan:

Hukum Hooke pada benda elastis


dirumuskan:

Tanda negatif menunjukkan bahwa arah


gaya selalu berlawanan dengan arah simpangan.
Bila arah simpangan ke atas, maka arah
gaya ke bawah. Arah gaya selalu menuju pusat
getaran.

(3) Getaran selaras dan besaran-besaran getaran


selaras
Suatu benda elastis jika ditarik, dia balik
menarik ke arah berlawanan.
Inilah yang disebut dengan bergetar
karena cenderung melawan dan
mempertahankan dirinya dalam keadaan normal,
geraknya bolak-balik melalui titik kesetimbangan
dalam waktu yang sama. Gerak yang demikian ini
disebut Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
karena polanya selalu berulang setiap waktu
tertentu dan tidak ada gaya redaman dan tidak
ada energi yang hilang, sehingga energinya tetap.

Besaran – besaran getaran harmonik


1) Amplitudo (A): adalah simpangan maksimum
yang dicapai oleh getaran.
2) Periode Getaran (T ) adalah waktu yang
diperlukan untuk melakukan 1 kali getaran
(satu getaran sempurna).
3) Frekuensi Getaran (f ) adalah jumlah getaran
yang dilakukan dalam 1 sekon

Getaran Harmonik pada Pegas


Sebuah pegas bila ditarik ke bawah, atau
ditekan ke atas pasti akan bergerak berlawanan
dengan gaya yang diberikan. Hal ini
menunjukkan bahwa ada gaya yang
mengembalikan ke posisi setimbagnya yaitu gaya
pemulih.
Persamaan simpangan getaran harmonik
sederhana (GHS) pada bandul.

atau

Nilai bergantung pada keadaan awal saat t = 0

Kecepatan getaran (v) adalah perubahan


perpindahan terhadap waktu. Jadi kecepatan
getaran merupakan turunan pertama dari
perpindahan atau simpangan:

Percepatan getaran (α) adalah perubahan


kecepatan terhadap waktu. percepatan getaran
merupakan turunan pertama dari kecepatan atau
turunan kedua dari simpangan:

Bandul matematis dan Bandul Fisis


a) Bandul matematis
Ayunan bandul matematis, persamaan
ayunannya adalah:

Periode getarannya adalah :

b) Bandul fisis
Ayunan Fisis berayun dengan persamaan :

Frekuensi getarannya adalah :

(4) Energi pada getaran harmonik sederhana


Energi pada getaran harmonik sederhana.
Energi total pada GHS sebanding dengan kuadrat
amplitudonya.
Kecepatan maksimumnya adalah :

2 Daftar materi yang 1. Pada materi diagram hukum newton yang sulit
sulit dipahami di menggambar diagram gaya yang mengenai benda
modul ini sacara keseluruhan
2. Pada materi hukum grafitasi kesulitanya juga
pada penguraian vektor dan mencari resultan
vektor
3. Pada materi dinamika rotasi yang sulit
menentukan merepresentasikan arah rotasi
momen gaya
4. Penurunan dan pengintegralan persamaan-
persamaan pada tiap materi terutama usaha dan
gerak harmonik
5. Penerapan materi kesetimbangan benda tegar
3 Daftar materi yang 1. Penentuan menggunakan gaya gesek statis dan
sering mengalami gaya gesek dinamis
miskonsepsi 2. Pada rumus usaha yang benar adalah usaha
adalah perkalian dot produk dari fektor gaya
dengan fektor perpindahan. Kadang dibalik,
kadang bukan menggunakan dot produk malah
cros produk yang miss consep lagi jika usaha
menggunakan rumus s kali f. secara fisika tidak
boleh dibalik
3. Penerapan materi kesetimbangan benda tegar
4. Penurunan dan pengintegralan Persamaan-
persamaan pada materi gerak harmonik
sederhana

Anda mungkin juga menyukai