Anda di halaman 1dari 43

DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara 202

Belida 2

KATA PENGANTAR
Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis
kontrak pengadaan jasa konsultan perencanaan antara CV. Tri Hidayah Karya Engineering
dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Muaea Enim.

Laporan kami merupakan susunan dari berbagai data sekunder yang telah
didapatkan dari berbagai sumber. Kami mengerti bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan. Kami juga mohon maaf apabila dalam penyusunan dari laporan ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan sehingga dari laporan ini kami memohon saran dan
kritik sebagai pembangunan dan motivator untuk laporan kami agar menjadi lebih baik
lagi.

Demikian laporan pendahuluan ini disampaikan, semoga dapat bermanfaat sebagai


bahan pertimbangan dalam tahapan perencanaan selanjutnya.

Konsultan Perencana,

CV. Tri Hidayah Karya Engineering

Laporan Pendahuluan | DAFTAR ISI


DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara 202
Belida 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN......................................................................................2
1.3. SASARAN...............................................................................................................2
1.4. NAMA ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN......................................2
1.4.1. NAMA DAN ORGANISASI...........................................................................2
1.4.2. KONSULTAN.................................................................................................3
1.5. LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN DAN DATA FASILITAS PENUNJANG
SERTA ALIH PENGETAHUAN............................................................................3
1.5.1. LINGKUP PEKERJAAN................................................................................3
1.5.2. LINGKUP TUGAS..........................................................................................7
1.5.3. LOKASI PEKERJAAN...................................................................................9
1.5.4. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG.......................................................9
BAB 2 PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN
KERJA (KAK)....................................................................................................................12
2.1. PENDAHULUAN..................................................................................................12
2.2. PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)...............13
2.3. TANGGAPAN TERHADAP KAK.......................................................................13
2.4. APRESIASI INOVASI..........................................................................................14
BAB 3 PENDEKATAN PEKERJAAN DAN METODOLOGI.....................................16
3.1. PENDEKATAN PEKERJAAN.............................................................................16
3.1.1. PENDEKATAN UMUM...............................................................................16
3.1.2. PENDEKATAN TEKNIS..............................................................................17
3.2. METODOLOGI PEKERJAAN.............................................................................20
BAB 4 RENCANA KERJA...............................................................................................28
4.1. RENCANA KEGIATAN PENYUSUNAN...........................................................28
4.1.1. KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN..........................................................28
4.1.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN..............................................29
4.1.3. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................30
4.2. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG.................................................31
4.2.1. TENAGA AHLI.............................................................................................32
4.2.2. TENAGA PENDUKUNG.............................................................................33
4.3. RENCANA JADWAL TENAGA AHLI...............................................................33
4.4. KELUARAN DAN PRODUK YANG DIHASILKAN........................................35
LAMPIRAN........................................................................................................................37

Laporan Pendahuluan | DAFTAR ISI


DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang menimbulkan mitigasi atau


resiko atau bahaya bagi kehidupan manusia. Di Indonesia berbagai bencana alam
seperti banjir, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, angin kencang, kebakaran
hutan, dan lain-lain sudah sering terjadi. Akibat yang ditimbulkan dari bencana
tersebut adalah kerugian berupa jiwa maupun harta benda manusia dan kerusakan
terhadap lingkungan. Potensi terhadap terjadinya bencana untuk masa yang akan
datang masih cukup besar dan mungkin akan bertambah jenisnya, seperti pengaruh
perubahan penggunaan lahan dari lahan hutan atau pertanian menjadi kawasan
permukiman, maupun penentuan lokasi kawasan permukiman yang tidak sesuai.
Provinsi Sumatera Selatan umumnya, Kabupaten Muara Enim khususnya
merupakan bagian Indonesia yang tidak lepas dari keadaaan bencana, hal ini
disebabkan karena karakteristik alam dan sosial yang cukup komplek
menyebabkan Sumatera Selatan menjadi menjadi daerah yang tanggap bencana.
Bedasarkan Peraturan Bupati Kab. Muara Enim Nomor 35 Tahun 2011 tentang
Rencana Penanggulangan Bencana Kabupaten Muara Enim Tahun 2010, ancaman
bencana di Sumatera Selatan meliputi gempa bumi, erupsi gunung api, tanah
longsor, gas beracun, banjir, kekeringan, abrasi, cuaca ekstrim, erosi, kegagalan
teknologi, kebakaran, dan konflik sosial.
Bencana yang terjadi tersebut mengakibatkan kerugian material yang sangat
besar karena terjadinya kerusakan tempat tinggal dan fasilitas umum. Kerusakan
rumah terutama akibat bencana tersebut perlu mendapatkan perhatian karena
tentunya akan berdampak terhadap menurunnya kualitas hidup masyarakatnya. Hal
yang perlu dilakukan bagaimana memfasilitasi hunian masyarakat dalam hal ini
hunian rumah bagi para korban bencana agar korban dapat menempati rumah yang
layak huni. Relokasi rumah bagi para korban bencana tersebut dilakukan dengan cara

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 1
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

melakukan relokasi ke tempat baru, tempat yang lebih aman dari potensi bencana.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kab. Muara Enim bekerja sama dengan Konsultan
CV. TRI HIDAYAH KARYA ENGINEERING untuk menyusun DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. MAKSUD
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang
Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten Kecamatan Muara Belida yang sesuai dengan standar bangunan
yang ada.

b. TUJUAN
Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk membuat DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida
yang sesuai dengan asas, kriteria dan proses perencanaan yang diharapkan.

1.3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Konsultan Perencana DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida Tahun
2022 yang memenuhi aturan dan kriteria dalam pembangunan gedung negara
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.

1.4. NAMA ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


1.4.1. NAMA DAN ORGANISASI
1. Nama Pekerjaan : DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida
2. Lokasi Satuan Kerja : Kabupaten Muara Enim
3. Pemberi Tugas : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
4. Sumber Dana : ABPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2022

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 2
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

1.4.2. KONSULTAN
Konsultan Perencanaan adalah CV. Tri Hidayah Karya Engineering yang
didalam pelaksanaan pekerjaan ini ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan
pekerjaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten
Kecamatan Muuara Belida.

1.5. LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN DAN DATA FASILITAS


PENUNJANG SERTA ALIH PENGETAHUAN

1.5.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan lingkungan atausite atau
tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung negara 3 (tiga)
lantai. Kegiatan perencanaan teknis terdiri atas:
a. Persiapan dan Penyusunan konsepsi perancangan yang digunakan
untuk:
- Membantu pengguna jasa dalam memperoleh gambaran atas
konsepsi rancangan.
- Mendapatkan gambaran pertimbangan bagi penyedia jasa
dalam melakukan perancangan.
Konsepsi perancangan paling sedikit meliputi:
1. Mengumpulkan data dan informasi lapangan
2. Analisis membuat interpretasi secara garis besar dari
KAK
3. Dasar pemikiran dan pertimbangan perancangan
konsultasi dengan pengguna bangunan serta tim teknis
yang dibentuk.
4. Program ruang
5. Organisasi hubungan ruang
6. Skematik rencana teknis
7. Sketsa gagasan
b. Pra rancangan digunakan untuk:
1. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepar,

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 3
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang


paling ekonomis.
2. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas
konsepsi perancnagan serta pengaruhnya terhadap kelayakan
lingkungan
3. Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsepsi
perancangan terhadap ketentuan rencana tata ruang untuk
perizinan.
Pra rancnagnan disusun berdasarkan konsepsi perancangan yang
telah disetujui, paling sedikit meliputi :
a. Pola gubahan dan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam
gambar pra rancangan, yaitu:
1. Rencana massa bangunan gedung
2. Rencana tapak (pondasi)
3. Denah (setiap lantai
4. Tampak bangunan gedung (depan, samping kanan &
kiri dan tampak belakang)
5. Potongan bangunan gedung (memanjang dan
melintang) dan
6. Visualisasi desain tiga dimensi dalam bentuk animasi
selama 1 menit.
b. Nilai fungsional dalam bentuk diagram, dan
c. Aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk
laporan tertulis dan gambar seperti :
1. Perkiraan luas lantai
2. Informasi penggunaan bahan
3. System konstruksi
4. Biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan
5. Penerapan prinsip Bangunan gedung Hijau
c. Pengembangan rancangan digunakan untuk:
1. Kepastian dan kejelasan ukuran serta wujud karakter

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 4
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

bangunan secara menyeluruh pasti dan terpadu


2. Mematangkan konsepsi rancangan secara keseluruhan,
terutama ditinjau dari keselarasan system yang terkandung
didalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika,
waktu dan ekonomi bangunan serta bangunan gedung hijau,
dan
3. Penyusunan rancangan detail
Pengembangan disusun berdasarkan pra rancangan yang
telah disetujui, paling sedikit meliputi:
- Pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa
gambar rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan
visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga dimensi
- System struktur beserta uraian konsep dan
perhitungannya
- System mekanikal, elektrikal termasuk informasi dan
Teknologi (IT), system pemipaan (Plumbing), tata
lingkungan beserta uraian konseo dan perhitungannya.
- Penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan,
konstruksi, nilai ekonomi dan rantai pasok, dan
- Perkiraan biaya konstruksi berdasarkan system
bangunan yang disajikan dalam bentuk gambar,
diagram system dan laporan tertulis.
d. Rancangan detail digunakan untuk penyusunan dokumen teknis pada
dokumen lelang konstruksi fisik. Rancangan detail disusun
berdasarkan pengembangan rancangan yang telah disetujui, paling
sedikit meliputi:
- Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan
lansekap
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi:
 Persyaratan umum

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 5
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

 Persyaratan administrative dan


 Persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis
- Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran
Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate)
- Laporan perencanaan yang meliputi :
 Laporan arsitektur
 Laporan perhitungan struktur termasuk laporan
penyelidikan tanah (soil tes) minimal tiga titik sondir
 Laporan perhitungan mekanikal, elektrikal dan system
pemipaan (Plumbing).
Dokumen teknis meliputi gambar detail, Rencana Kerja dan
Syarat (RKS), SMK3 (RKK) dan rincian volume
pelaksanaan pekerjaan.
e. Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat
komitmen didalam menyusun dokumen pelelangan, dan
membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam menyusun program dan pelaksanaan
pelelangan. Termasuk perbaikan RKS, RAB, BQ, gambar- gambar
dll pada saat persiapan pemilihan penyedia jasa
pelaksanaankonstruksi.
f. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang hingga mendapatkan pemenang
tender.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 6
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

g. Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa


kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan
bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan
rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan
akhir pengawasan berkala.
h. Surat Penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa
perencanaan konstruksi.
i. Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal elektrikal bangunan.

1.5.2. LINGKUP TUGAS


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya mengacu kepada
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, menurut Undang-
undang Nomor 2 tahumn 2017 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan
Menteri PU No. 22/PRT/M/2018, meliputi tugas-tugas perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan, seperti : mengumpulkan data dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah) termasuk
gambar rencana tapak, prarencana bangunan dan gambar detail
bangunan yang sudah dilaksanakan, serta membuat interpretasi
secara garis besar terhadap KAK, dan konsultan dengan
Pemerintah Daerah setempat mengenai peraturan daerah /
perijinan bangunan.
2. Penyusunan perencanaan seperti rencana tapak, perencanaan
bangunan, termasuk program dan konsep ruang dan site

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 7
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

development / utilitas, serta perkiraan biaya dan ketentuan tentang


IMB.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a. Rencana Arsitektur berserta uraian konsep dan visualisasi,
rencana struktur beserta uraian dan konsep perhitungan dan
rencana utilitas dan berdasarkan perhitungan perencanaan
yang dibuat pada tahap perencanaan terdahulu.
b. Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran
biaya pekerjaan konstruksi.
d. Perkiraan biaya.
4. Penyusunan rencana detail, antara lain meliputi :
a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran
biaya pekerjaan konstruksi.
d. Laporan Akhir Perencanaan
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat
Kuasa Pengguna Anggaran dalam menyusun dokumen pengadaan
dan membantu Panitia Pengadaan menyusun program dan
pelaksanaan pengadaan (bila ada).
6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, menyusun
kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang (bila ada).
7. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstuksi
fisik (bila ada) dan melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 8
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.


c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi
tentang penggunaan bahan.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatan termasuk petunjuk/menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal dan elektrikal (bila ada).
9. Menyusun buku petunjuk pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) berdasarkan tingkat resiko pelaksanaan
konstruksi hasil rencana desain bangunan.

1.5.3. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida berada di Kecamatan Muara Belida
Kabupaten Muara Enim.

1.5.4. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1. Penyediaan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Sumatera Selatan selaku Pengguna Anggaran
a. Untuk melaksanakan tugas, Konsultan Perencana harus mencari
sendiri data dan informasi yang dibutuhkan selain dari data dan
informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan
penugasan ini.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran data dan
informasi dalam pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari
Pemberi Tugas, maupun masukan lain dari luar. Kesalahan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.
c. Untuk melaksanakan tugas ini Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek ditinjau
dan lingkup (besarnya) proyek dan tingkat kekomplekan proyek
yang terikat selama pelaksanaan.
d. Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal – hal sebagai

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 9
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

berikut:
1) Informasi tentang lahan meliputi :
a) Lokasi
b) Luas
c) Batas-batas
d) Topografi
e) Kondisi tanah
f) Keadaan air tanah
g) Peruntukan tanah
h) Koefisien dasar bangunan
i) Perincian bangunan lahan, kekerasan, penghijauan
bangunan
j) Daerah milik jalan (DMJ)
2) Pemakaian Bangunan
a) Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin
b) Manfaat sebagai bangunan kegiatan utama, penunjang
dan pelengkap
3) Kebutuhan Bangunan
a) Program bentuk
b) Keinginan tentang organisasi
4) Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau
pemberi tugas maupun instansi terkait
a) Keinginan tentang bentuk – bentuk tertentu baik yang
berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang
akan digunakan dalam bangunan tersebut.
b) Hal – hal yang berhubungan dengan antisipasi
pelaksanaan, seperti pembongkaran jangan sampai
mengganggu aktifitas yang lain.
c) Keinginan tentang utilitas bangunan.
2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas/ peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 10
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

peralatan tersebut antara lain :


a. Kantor / studio perencanaan sebagai tempat pelaksanaan
pekerjaan kantor / studio ini dapat berupa milik sendiri atau
sewa (berdomisili di Kota Palembang) berikut furniturenya
seperti : alat tulis kantor (tinta, printer, kertas, dll), alat fotocopy,
komputer, LCD proyektor, printer dan plotter, alat komunikasi
(telepon dan fax).
b. Peralatan transportasi seperti : kendaraan roda 4 dan kendaraan
roda 2.
c. Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti :
theodolite, kamera digital, water pass, peralatan penyelidikan
tanah, dll.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 11
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

BAB 2
PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2.1. PENDAHULUAN
Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, amdal, dan dapat
sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan
arsitekturdi Sumatera Selatan.
Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
Agar proses perencanaan dapat dilakukan secara optimal, Pemberi jasa
perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memenuhi dan memadai serta layak diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku professional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan
perlu disiapkan secara matang,sehingga mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan setiap kegiatan OPD maupun Badan
dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan harus memenuhi peraturan dan
ketentuan yang berlaku, baik di pusat maupun daerah, antara lain :

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana.

2. Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

3. Undang Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan


Permukiman.

4. Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 12
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

5. Peraturan pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan


Bencana

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nonor 22/PRT/M/2007 tentang


Pedoman Penataan ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor.

7. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2007


tentang SPM Bidang Perumahan Rakyat daerah provinsi dan Kabupaten/
Kota.

8. Peraturan Bupati Kab. Muara Enim Nomor 35 Tahun 2011 tentang


Rencana Penanggulangan Bencana Kabupaten Muara Enim.

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor 29/PRT/M/2018 tentang STandar Teknis Pelayanan
Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2.2. PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Secara umum Konsultan memahami bahwa pihak pengguna jasa mengundang
Konsultan untuk ikut berperan serta dalam melakukan pekerjaan DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida.
Bantuan tersebut dibutuhkan untuk mendukung kebijaksanaan yang diambil
Pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas ruang.
Pada pelaksanaan pekerjaan Konsultan bekerja sama dengan pihak pengguna
jasa, yang akan menunjuk wakilnya sebagai direksi teknik sebagaimana yang telah
tercantum dalam dokumen kontrak. Dalam melakukan pekerjaan di lapangan,
diberikan kewenangan kepada Konsultan sebagai wakil direksi. Oleh karena itu
Konsultan harus bertanggung jawab kepada pengguna jasa atas masalah teknis yang
timbul dalam Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten Kecamatan Muara Belida seperti yang secara jelas disebutkan dalam
dokumen kontrak.

2.3. TANGGAPAN TERHADAP KAK


Setelah mempelajari dokumen syarat-syarat pengadaan jasa konsultansi dan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 13
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Perencanaan pada Pejabat


Pengadaan Barang/ Jasa Konsultansi Perencanaan, dapat disimpulkan bahwa
dokumen tersebut telah disusun lengkap, jelas dan dapat dipahami untuk
dilaksanakan oleh Konsultan dengan baik.
Adapun beberapa tanggapan dan saran yang akan disampaikan pihak
konsultan
adalah sebagai berikut:
Kerangka Acuan (Term of Reference/ToR) yang disampaikan oleh Pemberi
Tugas secara umum telah menyajikan petunjuk dan uraian tentang pekerjaan
ini dengan cukup jelas dan rinci, sehingga konsultan dapat menyajikan
dokumen usulan teknis, biaya dan administrasi dengan sebaik-baiknya.
Perlu dijalin kerjasama yang lebih baik dengan pihak-pihak yang terkait
dengan pekerjaan ini.
Mengingat jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang digariskan dalam ToR
cukup singkat, maka pihak konsultan akan berusaha untuk mengoptimalkan
tenaga yang akan dikerahkan dalam pekerjaan ini, dengan mengupayakan
pelaksanaan jadwal yang ketat sehingga volume pekerjaan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Perlu dijalin kerjasama yang lebih baik dengan pihak-pihak yang terkait
dengan pekerjaan ini, karena pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan
masalah yang berkenaan dengan sistem tata kota dan layanan pemerintahann
setempat. Perlu diinventarisir kondisi lapangan saat ini, terutama kondisi
sosial, budaya yang ada sebelum pelaksanaan dimulai.

2.4. APRESIASI INOVASI


Pekerjaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten Kecamatan Muara Belida penuh dengan apresiasi dan inovasi. Salah satu
hal yang mendapat tanggapan positif dari kami adalah mengenai alih pengetahuan
yang menerangkan bahwa apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
maka Penyedia Jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan
seminar terkait dengan subtansi pelaksanaan kegiatan dalam rangka alih pengetahuan
kepada staff di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen. Hal ini dapat

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 14
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

dijadikan sebagai ruang dan media untuk :


1. Menambah wawasan;
2. Memperluas daya pikir
Dengan begitu akan terjadi diskusi dan tukar pendapat sekaligus menyamakan
persepsi antara ketiga pihak; konsultan, kontraktor pelaksana, dan staff organisasi
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Muara Enim, sehingga tercapai hubungan sinergi yang baik.
Hubungan yang sinergi antara ketiga belah pihak tersebut menjadi hal yang
urgen dan menjadi prioritas utama dalam pekerjaan ini, karena kami menilai suatu
pekerjaan tidak akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan apabila pihak-pihak
yang terlibat di dalamnya tidak bisa membangun sebuah hubungan kerja sama yang
baik. Untuk itu kami selaku konsultan menghimbau agar senantiasa saling
berkomunikasi dalam proses peyelesaian pekerjaan ini.
Pekerjaan "DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten Kecamatan Muara Belida " adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan
dengan metode-metode yang efektif dan praktis disamping kebijakan-kebijakan
teknis yang harus dituangkan di dalam pelaksanaannya. Juga dibutuhkan suatu pola
dan metode penyusunan perencanaan yang efektif dan efisen agar hasil yang
diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil Pekerjaan yang sesuai dengan rencana dan memenuhi spesifikasi yang
sesuai prosedur akan berdampak positif dari perencanaan yang akan
dilaksanakan. Dengan suatu inovasi baru serta penambahan standar teknis
yang berhubungan dengan Perencanaan Teknis, maka pelaksanaan pekerjaan
diharapkan akan semakin praktis dan mudah diterapkan.
Perencanaan pekerjaan ini harus dilakukan secara professional, oleh karena
itu perlu disediakan tenaga-tenaga ahli yang sesuai bidangnya dengan
syarat pengalaman sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Diharapkan juga tenaga-tenaga ahli ini selain professional juga memiliki
etika dan kebijakan teknis di dalam merencanakan suatu pekerjaan, khususnya
dalam penyelesaian tugas pada masing-masing divisi sehingga menghasilkan
desain yang dapat dipertanggung jawabkan secara efektif dan efisien.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 15
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

BAB 3
PENDEKATAN PEKERJAAN DAN
METODOLOGI
`

Dalam pelaksanaan tugas yang ada dalam KAK, maka Konsultan Perencana harus
benar-benar memahami tentang segala permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan
muara Belida yang dilaksanakan dengan membuat kajian pola pikir permasalahan
dan penanganannya dengan beberapa pendekatan teknis dan metodologi.

3.1. PENDEKATAN PEKERJAAN


3.1.1. PENDEKATAN UMUM
Pelaksanaan pekerjaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan muara Belida ini memperhatikan aspek lingkungan,
social, budaya dan sejarah ekonomi di kawasan perencanaan, rancangan mengacu
dengan memperhatikan kondisi eksisting lingkungan.
Tujuan pokok dari perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau
Relokasi Program Kabupaten Kecamatan muara Belida ini adalah untuk
mendapatkan syarat yaitu : fungsional, Aman, Nyaman Indah dan ekonomis. Yang
dimaksud aman dalam hal ini yaitu orang atau barang bisa berlindung dalam
bangunan gedung dengan selamat. Nyaman yaitu gedung bisa dinikmati tidak
membosankan, sedangkan ekonomis berarti biaya penggunaan bahan gedung sesuai
dengan standard an ketentuan yang umum disyaratkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas serta persyaratannya didukung oleh


sarana, prasarananya juga harus bagus. Untuk arsitektur yang dimaksud dengan
prasarana adalah perencanaan gedung selain kekuatannya, aspek keamanan,
kenyamanan, kelancaran serta faktor ekonomis juga harus diperhatikan.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 16
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

3.1.2. PENDEKATAN TEKNIS


a. Pendekatan Perencanaan
Pendekatan Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau
Relokasi Program Kabupaten Kecamatan muara Belida dilakukan secara
Rasional Menyeluruh atau rasional comprehensive approach, secara
konsepsual dan analitis mencakup:
- Pertimbangan perencanaan yang luas
- Mencakup berbagai unsur atau sub system yang membetnuk suatu
system secara menyeluruh
- Mencakup seluruh hal-hal yang berkaitan dengan seluruh
rangkaian tindakan pelaksanaan serta berbagai pengaruhnya
terhadap usaha pengembangan
- Produk perencanaan rasional menyeluruh mencakup suatu
totalitas dari seluruh aspek tujuan pembangunan.
- Pendekatan perencanaan rasional menyeluruh ini juga
menemptakan permasalahan sebagai suatu kesatuan secara interna
dalam hubungannya dengan hal-hal eksternal yaitu unsur-unsur
dari organisme system yang berada diluar atau sekitarnya.
Jadi ciri-ciri dari suatu pendeketan perencanaan rasional menyeluruh
adalah sebagai berikut:
- Dilandasi kebijaksanaak umum yang merumuskan tujuan yang
ingin dicapai sebagai suatu kesatuan yang utuh.
- Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan lengkap menyeluruh
dan terpadu
- Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh system informasi
(masukan data) yang lengkap andal dan terinci.
- Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang.
Keberhasilan suatu Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau
Relokasi Program Kabupaten Kecamatan muara Belida untuk dapat
berkembang dan memberikan pelayanan yang baik diawali dari ketepatan
dalam penempatan zoning bangunan dan pembuatan konsep desain
arsitektur meliputi bangunan (beserta seluruh system) yang melekat

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 17
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

didalamnya) dan disekitarnya, sehingga bangunan sarana dan prasarana


yang dibangun dan beroperasional mampu berkembang dan efisien dalam
pelayanannya. Sebaliknya kegagalan suatu gedung sering kali diawali
dari kesalahan design dan perletakan zoning bangunan yang kurang
mengkomodir persyaratan khusus seperti kelengkapan jaringan,
infrastruktur dan pemilihan bahan yang kurang tepat dalam pelaksanaan
pembangunan fisiknya, sehingga pada saat dioperasionalkan dan
melayani pengunjung, dirasakan adanya bagian atau alur yang kurang
efisien atau bahkan menyalahi persyaratan dan kaidah bangunan yang
benar.
Kebutuhan akan perlunya tim konsultan perencana arsitektur yang
dengan kemampuan yang memadai di Indonesia baru disadari benar
akhir-akhir ini, setelah beberapa mengalami kenyataan kurang efisiennya
alur pelayanan atau beberapa bagian bangunan fisikpublik yang
mengalami gagal fungsi (disfungsi) tidak seperti yang diharapkan.
Unsur tersebut diatas seharusnya bisa bekerja sama menghasilkan suatu
produk desain perencanaan pembangunan Gedung yang memadai dengan
keluhan minimal, alur pelayanan efisien dan menimbulkan suasana
lingkungan kerja dan pelayanan yang nyaman dan menyenangkan bagi
semua pihak.
b. Pendekatan Aspek Tata Bangunan
Pendekatan aspek tata bangunan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Keserasian tampilan bangunan dengan bentuk dan penempatan
ruang luar secara umum dan menyeluruh. Keserasian antara satu
bangunan dengan bangunan yang lainnya dalam keterpaduan
penggunaan signage/ penanda/ simbol-simbol pada bangunan.
2. Merespon bentuk site yang unik yaitu ada akses jalan yang melalui
site sehingga site seakan terbagi menjadi 2 bagian (barat dan
timur). Hal tersebut bukanlah menjadi gejala tetapi justru menjadi
kelebihan yang memungkinkan munculnya gagasan baru yang akan
menjadi nilai tambah bagi perencanaan DED Perumahan Korban
Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan muara

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 18
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Belida tersebut.
3. Lahan site yang cukup luas sehingga memungkinkan bangunan
dapat dirancang secara horizontal. Bila disusun horizontal yang
harus diperhatikan adalah sistem integrasi antar bangunan
menggunakan selasar penghubung yang harus difikirkan efektifitas
jarak jangkauan dari satu titik dan titik lainnya.
4. Orientasi bangunan yang direncanakan harus merespon faktor-
faktor lingkungan fisik disekitar site meliputi jalan raya sebagai
akses pencapaian utama maupun sekunder, mata angin, kawasan
lain sekitarnya, iklim dan lain sebagainya.
5. Memperhatikan aspek peraturan dan kebijaksanaan pemerintah atau
otoritas setempat, misalnya mencakup KDB, KLB, garis sempadan
bangunan, sempadan sungai, ketinggian maksimal lantai bangunan
(wilayah lalu lintas udara/ penerbangan) dan sebagainya.
6. Kekokohan konstruksi sehingga keamanan bangunan dan pemakai
bangunan dapat dijamin. Mempertimbangkan jenis/ topologi
bangunan, beban hidup dan mati, beban angina, faktor gempa dan
lain sebagainya.
Pendekatan kegiatan ini didasarkan pada pendekatan yang bersifat
komprehensif, terpadu dan realistik sehingga berorientasi pada pola
pembangunan yang berkelanjutan baik dalam skala makro maupun mikro
dan memenuhi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai dasar
acuan arahan pelaksanaan kegiatan. Masing-masing pendekatan tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Comprehensive Approach – pendekatan untuk mendapatkan
pemecahan menyeluruh dari aspek yang terkait untuk Perencanaan
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten Kecamatan muara Belida serta sarana-prasarana
pendukung lainnya, yaitu diaplikasikan melalui pendekatan dengan
melakukan kajian terhadap berbagai aspek yang telah diarahkan
dalam KAK secara proporsional sesuai kebutuhan. Perencanaan
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 19
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Kabupaten Kecamatan muara Belida ini juga tidak terlepas dari


penataan Zoning dan Massa Bangunan secara keseluruhan terhadap
Master plan.
2. Integrated Approach – Untuk memadukan berbagai kepentingan/
pihak/ aktor yang terlibat dalam proses perencanaan pembangunan
tersebut. Hal ini akan diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan
diskusi maupun koordinasi dengan pihak yang berkepentingan
yang akan dilakukan selama waktu penyusunan. Dalam kesempatan
tersebut diupayakan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
peningkatan mutu produk konsultan.
3. Realistic Approach – pendekatan yang memadukan antara
pertimbangan ideal dan pragmatis agar diperoleh pemecahan atau
arahan konsep pembuatan Perencanaan DED Perumahan Korban
Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan muara
Belida yang implementatif.

3.2. METODOLOGI PEKERJAAN


Pada dasarnya tujuan akhir tugas konsultan perencana adalah menghasilkan
rencana desain serta keseluruhan kelengkapan bagi pelaksana Kegiatan Perencanaan
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan
muara Belida, yaitu meliputi dokumen-dokumen gambar, laporan, estimasi volume
dan biaya serta syarat-syarat pelaksanaan fisik.
Metode serta cara penyajian yang paling tepat untuk menghasilkan rencana
yang terbaik, dalam bentuk desain maupun penyelesaian masalah-masalah teknis
yang kesemuannya merupakan hal-hal yang perlu diusulkan Konsultan Perencana
untuk dinilai kelengkapannya oleh pemberi tugas, ini meliputi beberapa hal yang
harus diselesaikan, yaitu:
a. Metodologi Penanganan Pekerjaan
Yang akan membantu memperjelas semua proses yang terkait dapat
diakomodasikan secara sinergis dan komprehensif dengan distribusi bobot
yang dapat diidentifikasi. Teknik ini merupakan prosedur standar untuk
pelaksanaan pekerjaan. Metodologi penyelesaian pekerjaan dilakukan dengan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 20
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

tiga tahap perencanaan yaitu: input, proses dan output. Untuk lebih jelasnya
Diagram Proses penanganan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

PROSES OUT
PROSES AWAL PROSES FINALISASI
ANALISIS PUT

Data fisik
Data Non fisik Penataan hub. Rg Konsep pentaan
Kebijakan/ standar/ Arahan standarisasi rg Gd Private Wing
Gedung
peraturan Pendekatan optimasi rg RSUD AWS Samarinda

KAK Proses Penyusunan konsep Pelaporan


Rencana Kerja Pengumpulan data
Analisis & Rekomendasi & DED

Observasi lapangan Anls aspek bangn Konsep penataan & hub rg


Masterplan Anls aspek penataan rg Konsep pengendalian tata bang & lingk
Studi komparasi Anls aspek persyrtn rg Konsep pengendalian & pengawasan
Literatur
Wawancara

Gamabr 3. 1. Diagram Penanangan Pekerjaan (Lingkup Masa Perencanaan)

Pada sisi yang lain, metodologi yang patut dan layak untuk diaplikasikan
kedalam proses Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan muara Belida ini merupakan suatu
keterkaitan atau sinergi yang berkesinambungan dari sisi tim teknis dan dari
sisi konsultan atau Tim perencana maupun Kontraktor/ Tim Pelaksana.

b. Metodologi Survey Pengumpulan Data


Beberapa teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh hasil
maksimal terhadap kebutuhan data sebagai bahan kajian, yaitu meliputi :
a. Teknik survey lapangan yaitu dilakukan melalui pengamatan langsung
ke lapangan dan melakukan inventarisasi terhadap :
 Kondisi eksisting tapak perencanaan dan kondisi yang
dijadikan obyek perencanaan
 Data-data instansional yang tercatat (statistik), meliputi
peraturan setempat, dan standart teknis ruang-ruang. Data-data
ini merupakan bahan kajian untuk aspek lain yang terkait baik
langsung maupun tidak langsung.
Survey dilakukan dengan penyiapan form survey sehingga mudah
dalam pelaksanaannya.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 21
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

b. Teknik survey wawancara/ diskusi dilakukan terutama untuk


penggalian data yang berkaitan dengan pembuatan Perencanaan/
DED. Adapun untuk kegiatan diskusi diarahkan dengan pendekatan
diskusi yang terfokus (Focus Group Discussion) yang melibatkan
semua unsur yang kompeten dengan pelaksanaan pembuatan
perencanaan sehingga dapat mencapai sasaran yang dimaksud. Pihak
yang terlibat dalam kegiatan ini adalah konsultan, Pemberi Tugas
dan staff tim teknis yang ditunjuk.
c. Teknik studi literatur berupa standar-standar/ peraturan tentang
standar ruang dan lain-lain.
c. Implementasi Metodologi Pelaksanaan dalam Proses Perencanaan
Proses perencanaan dimulai dari studi awal, mengenai hal-hal yang telah
dirumuskan dalam Kerangka Acuan Kerja yang kemudian dijabarkan dalam
statemen yang berisi pemahaman atau pengertian, fungsi bangunan, maksud
dan tujuan perencanaan serta batasan-batasan yang ditentukan, setelah
tercapai suatu statemen, maka dimulai pengumpulan data-data primer dan
sekunder.
Dari data-data yang diperoleh dilakukan analisis mengenai hal–hal yang
menyangkut persyaratan teknis dan standar-standar yang kemudian dikaitkan
dengan analisis kontekstual hingga dicapai suatu design awal.
Untuk lebih jelasnya mengenai tahapan-tahapan proses perencanaan yang
dilakukan akan dijelaskan berikut ini :
1. Persiapan
a) Persiapan dan koordinasi internal tim perencana dan penyusunan
daftar rencana program kerja.
b) Melakukan koordinasi eksternal dengan pihak Pengguna Jasa yang
diwakili oleh Tim Teknis dan instansi terkait lainnya.
2. Survey, Inventarisasi Data dan Studi Kajian
Pada awal pekerjaan, konsultan perencana harus melakukan survey dan
inventarisasi data untuk mendapatkan data teknis primer dan sekunder.
a) Data Primer yang dibutuhkan minimal :
 Data Ukur terhadap Site (site Existing) yang diperoleh melalui

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 22
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

survey pemetaan (Geodetic), lengkap yang memuat posisi batas


site dan situasi lingkungan sekitar, posisi bangunan yang telah ada
di dalam site eksisting (bila ada) maupun obyek lain tidak
bergerak di dalam site existing, peil elevasi tanah (contour) yang
dapat termuat posisi dan elevasinya secara jelas.
 Data Penyelidikan Tanah (Geodetic), melalui metode Sondir dan
booring untuk mengetahui daya dukung dan struktur tanah.
 Data Penyelidikan Air Bawah Tanah dan Geologi (Geolistrik),
untuk mengetahui alur air bawah tanah maupun sifat pergerakan
tanah/ patahan.
 Data dan Informasi Iklim (klimatologi), melalui instansi
berwenang ataupun pengukuran sendiri secara lokal.
 Data dan informasi tingkat kebisingan, melalui pengukuran
kebisingan secara lokal.
 Inventarisasi data pada eksisting meliputi data kondisi fisik
existing, tersedia atau tidaknya instalasi maupun infrastruktur
perkotaan/ kewilayahan di sekitar lingkungan site seperti jaringan
PLN, telepon, Air Bersih, draenase yang telah ada meliputi
volume dan kapasitas. Kondisi 0 % sebagai pedoman titik awal
bagi keseluruhan proses pekerjaan.
 Inventarisasi data terhadap tuntutan dan kebutuhan aktual yang
berkembang, (dari sisi tata ruang/bangunan yang diminta,
teknologi peralatan ME yang diinginkan, infrastruktur yang
diperlukan, tentang kebiasaan perilaku pengguna, prosedur kerja
yang akan diterapkan dan sebagainya) yang bermanfaat untuk
menyusun daftar kebutuhan dan program ruang beserta syarat dan
criteria teknisnya.
 Data kebutuhan, kriteria, kenyamanan ruang maupun perilaku
pengguna yang di dapat dari survey dan wawancara maupun
pengamatan.
b) Data Sekunder yang dibutuhkan :
 Standar-standar teknis yang berkaitan dengan bangunan yang

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 23
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

dikeluarkan oleh Departemen Cipta Karya, standar peraturan


Bangunan Gedung maupun standar-standar lain yang berkaitan
bangunan gedung yang telah diakui.
 Data-data teknis yang telah ada sebelumnya meliputi: Dokumen
Business Plan.
 Peraturan-peraturan Tata Ruang dan Bangunan dari Pemerintah
Provinsi
 Data-data pendukung dari instansi terkait lainnya.
c) Studi Kajian bangunan gedung
Untuk dapat menuntun menuju gambaran Perencanaan DED
Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten
Kecamatan Muara Belida secara maksimal sesuai persyaratan,
standart serta kebutuhan yang mencukupi sesuai kriteria, maka
dibutuhkan Studi Kajian. Studi tersebut diarahkan untuk mengamati
dan mengkaji sistem dan penataan Gedung pada lahan yang
disediakan, dengan penekanan pengkajian pada :
 Organisasi Ruang, Konsep, desain tata ruang Arsitektur.
 Desain Interior dan eksterior bangunan.
 Sistem Struktur yang baik dan sesuai dengan karakteristik tata
ruang dan arsitektur.
 Sistem dan desain serta operasional Mekanikal dan Elektrikal
 Sistem manajemen pengelolaan dan operasional gedung.
 Sistem perawatan (maintenance) gedung.
 Pengalaman dan proses pembangunan gedung/ obyek yang
ditinjau.
3. Penyusunan Perencanaan
Pembangunan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan muara Belida diharapkan memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a) Berpedoman pada standar-standar kebutuhan tata ruang dan
operasional bangunan publik yang berlaku dan disesuaikan dengan
Peran, Fungsi, Struktur Organisasi dan Kultur Kinerja,

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 24
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

b) Kesesuaian sistem fungsional dan operasional perkantoran antara


lingkup tata ruang didalam bangunan dan tata ruang antar bangunan
di dalam lingkungan kawasan.
c) Memenuhi prinsip-prinsip dan peraturan tata ruang kota dan
peraturan teknis lainnya (termasuk standart-standart) teknis
bangunan gedung yang berlaku. Ditekankan juga memperhatikan sisi
Local Genius berupa unsur arsitektur setempat yang dapat dipadukan
dengan sistem arsitektur aktual.
d) Adaptatif terhadap performa desain yang telah ada di lingkungan
tersebut dari sisi arsitektur, struktur konstruksi dan mekanikal
elektrikal agar sinergis satu sama lain sehingga mencapai system
fungsi yang efektif dan optmal sehingga dalam biaya dan system
manajemen operasionalnya akan menjadi efisien sekali.
e) Pola pembangunan yang berpeluang untuk membantu percepatan
pelaksanaan pembangunan dan juga biaya konstruksi. Dalam
implementasinya, selama proses perencanaan antara tim perencana
dan tim pelaksana dapat berkoordinasi dan membahas kemungkinan-
kemungkinan pelaksanaan konstruksi (sisi metoda atau pun teknis
lainnya) yang lebih efektif, praktis dan efisien tanpa mengurangi sisi
kualitas.
f) tuntutan kebutuhan, sistem prosedur pelayanan dengan
memperhatikan kualitas desain meliputi :
 Unity (kesatuan)
 Safety (keamanan)
 Healtly (kesehatan)
 Acomodity (kebutuhan)
 Technology (berteknologi)
 Luxury (Kenyamanan)
Hasil Perencanaan dibuat harus melalui proses asistensi dan
pembahasan tim teknis untuk kemudian diajukan kepada pihak
pengguna jasa untuk mendapatkan persetujuan.
4. Penyusunan Dokumen Perencanaan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 25
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Selama proses penyusunan dokuman perencanaan, tim konsultan


perencana secara rutin melakukan konsultasi atau asistensi yang intensif
dengan pihak Pengguna Jasa atau tim teknis yang mewakilinya. Pada
tahap asistensi dapat diajukan draft-draft detail desain maupun
perhitungan-perhitungan teknis sebagai media pengambilan keputusan
yang dibutuhkan. Adapun penyusunan DED Perumahan Korban
Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan muara Belida
terdiri dari (minimal):
a) Gambar Perencanaan, minimal memuat :
1. Gambar Eksisting yang didapat dari hasil Pengukuran Eksisting,
termasuk data cross section.
2. Gambar Site Plan
3. Situasi
4. Gambar-gambar Hasil Perencanaan untuk bangunan gedung
dengan skala dan format gambar yang jelas, meliputi :
 Gambar-gambar denah, tampak potongan eksisting, denah-
denah lainnya (struktur, arsitektur, ME standar dalam gedung)
yang merupakan bagian-bagian yang telah dilaksanakan.
 Gambar-gambar denah tampak potongan rencana dan denah-
denah rencana lainnya (struktur, arsitektur, ME standar dalam
gedung) yang bagian yang harus dilaksanakan selanjutnya.
 Gambar-gambar detail (Arsitektur, Struktur, ME,) dan
potongan prinsip bangunan yang jelas.
5. Gambar-gambar/ skema/ diagram /bagan dan detail hasil
Perencanaan Mekanikal Elektrikal (ME) antar bangunan dan yang
bersifat khusus (non standar) di dalam dan di luar gedung, dalam
skala yang jelas (sesuai standar gambar pelaksanaan) terdiri dari
gambar/ diagram/ bagan sistem jaringan, detail detail dan data
notasi teknis lainnya.

b) Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Melakukan Review sesuai gambar perencanaan hasil Perencanaan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 26
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

atas item pekerjaan berikut perhitungan Volume pekerjaan, analisa


harga satuan pekerjaan hingga perhitungan biaya pelaksanaan
yang terformat dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Bill of Quantity (BQ). Selain itu juga memberikan masukan
kepada pihak Pengelola Kegiatan dalam menentukan prioritas
pembangunan berdasarkan dana yang tersedia. Data-data harga
bahan material dan upah harus mengacu pada sumber resmi dan
diperkuat dengan survey harga pasar pada jangka waktu pekerjaan
perencanaan.

c) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


Melakukan review Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan syarat-
syarat serta spesifikasi teknis sesuai dengan hasil Perencanaan,
yang berisi:
 Peraturan Umum
 Penyusunan Kontrak
 Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan Bahan (Spesifikasi
Teknis)
 Daftar Resume Spesifikasi Teknis Bahan dan Material
 Bill of Quantity

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 27
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

BAB 4
RENCANA KERJA

4.1. RENCANA KEGIATAN PENYUSUNAN


4.1.1. KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN
Penyusunan Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida Secara diagramatis pola pikir
penyusunan Perencanaan dapat di lihat pada Gambar 4.1.

Pengumpulan Data
Pengukuran Tapak
Kajian Kebijakan &
Peraturan

Review ‘Basic Plan’

PERSIAPAN PENGEMBANGAN DESAIN & DED


ANALISA & IDENTIFIKASI KONSEP & PRA DESAIN

Observasi Awal Analisa Kebijakan Pra Ren. Tapak Renc. Tapak

Analisa Pengemb. Rencana Renc. Detail / DED


Tapak/Kwsn

Draft Spek & RAB Spek & RAB


L
La a
La
por p
po
an o
Target ra Target
Pe r
Target Pra Rencana Tapak n Rencana Tapak
nd a
Obsevasi Awal Gambar DED A Gambar DED
ah n
Persiapan Survei Estimasi Biaya nt RAB
ulu A
Draft Spesifikasi ar Spesifikasi
an k
  a   h
ir
Gambar 4. 1.Diagram Kerangka Pikir Kegiatan Perencanaan DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 28
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

4.1.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Berdasarkan kerangka pikir dalam penyusunan Perencanaan DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida,
pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan, yaitu :
a. Tahap persiapan perencanaan mencakup :
- Melaksanakan pengumpulan data dan informasi lapangan (termasuk
penyelidikan tanah sederhana)
- Menyusun program kerja dan program ruang bangunan (konsultasi
dengan dinas-dinas terkait terutama Badan Kepegawaian Daerah
(BKD).
- Membuat konsep perencanaan secara menyeluruh yang dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas tentang tujuan desain.
- Interpretasi secara garis besar terhadap KAK
- Melakukan studi literatur dan konsultasi dengan Pemerintah Daerah
setempat mengenai peraturan daerah / perijinan bangunan
- Melakukan presentasi / pembahasan pada saat penyerahan hasil
laporan.
b. Tahap penyusunan rencana teknis / pra rencana mencakup:
- Membuat rencana tapak
- Membuat pra rencana bangunan (denah, tampak dan potongan)
- Membuat pra rencana landscape
- Membuat perkiraan biaya secara garis besar
- Pengurusan perijinan sampai mendapatkan keterangan rencana
kota / advis planning, keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan IMB pendahuluan dari pemerintah daerah setempat.
- Melakukan presentasi/pembahasan pada saat penyerahan hasil
laporan
c. Tahap penyusunan rencana pengembangan antara lain membuat:
- Membuat pengembangan dari disain pra rencana keseluruhan
(gambar rencana arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan
landscape).
- Menyiapkan sistem konstruksi / struktur bangunan, sistem instalasi

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 29
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

teknis (mekanikal elektrikal) beserta uraian konsep dan


perhitungannya
- Menyusun perkiraan / estimasi rencana anggaran biaya
- Melakukan presentasi / pembahasan pada saat penyerahan hasil
laporan.
d. Tahap penyusunan rencana detail antara lain :
- Membuat gambar detail perencanaan mencakup gambar arsitektur,
struktur, mekanikal, elektrikal dan landscape sesuai dengan gambar
rencana yang telah disetujui.
- Menyusun uraian detail rencana arsitektur, struktur dan utilitas
lengkap dengan uraian konsep dan perhitungannya
- Menyusun dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
- Menyusun dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Melakukan presentasi / pembahasan pada saat penyerahan hasil
laporan.

4.1.3. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu Pelaksanaan kegiatan DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida direncanakan selama 3 (Tiga)
bulan terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerjasama (SPK).
Jadwal pelaksanaan secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 30
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Tabel 4. 1. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


DED Perumahan Korban Bencana Atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida

CV. TRI HIDAYAH KARYA ENGINEERING

BULAN
1 2 3 Keterangan
URAIAN PEKERJAAN
M.1 M.2 M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4
I TAHAP PERSIAPAN

1 Mobilisasi Personil
2 Persiapan Kantor dan Peralatan
3 Pengumpulan Data dan Informasi Lapangan
4 Konsultasi dengan Pemda mengenai Perizinan Bangunan
II TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM

1 Penyusunan Konsep Ruang


2 Penyusunan Rencana Biaya
3 Penyesuaian Persyaratan Bangunan dan Lingkungan
III TAHAP PENGEMBANGAN RENCANA

1. Perencanaan Arsitektur
2 Perencanaan Struktur
3 Perencanaan Utilitas
4 Penyusunan Prakiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
IV TAHAPAN LAPORAN

1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
4 Gambar
5 RAB
6 RKS
7 Hardisk External

4.2. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG


Dalam menangani pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Perencana DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten Kecamatan Muara Belida, Konsultan Pelaksanaan Pekerjaan harus
menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi
kompleksitas lengkap (besaran) Proyek maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan dan mengacu pada surat edaran menteri Pekerjaan Umum RI
Nomor : 03/SE/M/2013.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan Pekerjaan DED
Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan
Muara Belida dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 31
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Tabel 4. 2. Kualifikasi Tenaga Ahli Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana


atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida

PENGALAM
JMLH
No. JABATAN KEAHLIAN KUALIFIKASI AN
(Orang)
MINIMAL
A. TENAGA AHLI
Perencana/ Arsitek S1-Arsitektur
1. Tenaga Ahli Arsitektur 1 5 Tahun
Madya
Tenaga Ahli Struktur Ahli Sipil Bangunan S1-Teknik Sipil
2. 1 3 Tahun
Bangunan Gedung Gedung
B TENAGA PENUNJANG
D3-Survey &
1. Surveyor Survey dan pemetaan 1 1 Tahun
Pemetaan / SMK
D3-Arsitektur/
2. Operator CAD/ Drafter Auto-CAD Operator 2 3 Tahun
sipil / SMK

4.2.1. TENAGA AHLI


Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan Perencanaan DED Perumahan
Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida ini
disediakan tenaga ahli dengan jumlah dan spesifikasi sebagai berikut:
a. Ketua Tim (Ahli Arsitektur): 1 personil
- S1 Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian SKA Madya Ahli Arsitektur sesuai dengan
bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan.
- Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun dibidang arsitektur
bangunan dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas ketua tim yaitu melakukan kajian dan detail desain aspek
arsitektur bangunan, lingkungan termasuk sistem drainase serta
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai sesuai waktu penugasan.
- Berkerja selama 3 (tiga) bulan.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 32
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

b. Tenaga Ahli Struktur Bangunan Gedung: 1 personil

- Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi


negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian SKA Madya Ahli Teknik Bangunan Gedung
sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah
disahkan oleh LPJK.
- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang
keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.
- Berkerja selama 3 (tiga) bulan.

c. Tenaga Pendukung
Tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh tenaga
pendukung yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
- 1 orang Juru ukur bangunan gedung minimal lulusan SMK teknik
bangunan, pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama selama 1
(satu) bulan
2 orang Juru Gambar Arsitektur, menguasai AutoCAD minimal lulusan
SMK teknik bangunan, pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama
selama 2 (dua) bulan

4.2.2. TENAGA PENDUKUNG


Tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh tenaga
pendukung yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
- 1 orang Juru ukur bangunan gedung minimal lulusan SMK teknik bangunan,
pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama selama 1 (satu) bulan.
- 2 orang Juru Gambar Arsitektur, menguasai AutoCAD minimal lulusan SMK
teknik bangunan, pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama selama 2
(dua) bulan.

4.3. RENCANA JADWAL TENAGA AHLI


Rencana jadwal tenaga ahli dan tenaga penunjang dalam kegiatan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 33
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Perencanaan DED PErumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten


Kecamatan Muara Belida, berdasarkan waktu pelaksanaan kegiatan yang
direncanakan selama 3 (Tiga) bulan, kompetensi masing-masing tenaga ahli adalah
seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4. 3. Rencana Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Adapun Uraian mengenai tugas dan fungsi masing-masing tenaga ahli adalah
sebagai berikut:

a. Tenaga Ahli
Tim Leader, bertugas :
 Mengkoordinasi seluruh tim kerja dan bertanggung jawab terhadap
seluruh hasil pekerjaan.
 Memberi pengarahan/petunjuk pelaksanaan pekerjaan kepada seluruh
tim.
 Membuat dan mengkoordinasi penyusun seluruh laporan hasil
pekerjaan.
 Memimpin tim kerja dalam setiap diskusi dengan pihak pemberi tugas.

Ahli Sipil bertugas :


 Membantu dan bertanggung jawab kepada Tim Leader dalam
Perencanaan Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana Atau
Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 34
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

 Membantu ketua tim dalam koordinasi seluruh pekerjaan yang


dilakukan.
 Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas seluruh tugas yang
diberikan sesuai dengan keahlian yang dimiliki baik dari segi kualitas
maupun memenuhi jadwal kerja yang telah disepakati.

c. Tenaga Penunjang/ Pendukung


Dalam proses Penyusunan Perencanaan DED Perumahan Korban Bencana atau
Relokasi Program Kabupaten Kecamatan Muara Belida, Tenaga ahli dibantu
oleh beberapa tenaga asisten. Disamping itu juga, tim tenaga ahli juga dibantu
oleh tenaga penunjang untuk kelancaran pekerjaan antara lain terdiri dari:

a. Surveyor bertugas :
Melakukan pelaksanaan survey lapangan dan penyelidikan dan
pengukuran tempat lokasi yang pekerjaan.

b. Juru Gambar / Drafter bertugas:


Melaksanakan pekerjaan penggambaran agar dapat digunakan untuk
proses perancangan/dokumentasi/teknis pelaksanaan sesuai dengan
petujuk team leader.

4.4. KELUARAN DAN PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Laporan Pendahuluan: 3 (tiga) buku (dalam format A4)
Laporan Pendahuluan memuat substansi sebagai berikut:
 Hasil pelaksanaan survei data primer data sekunder
 Konsep desain yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan rapat
pembahasan pertama Hasil pra-rancangan, yang memuat rencana tapak
termasuk blok plan, site development, prasarana sarana dan utilitas
tapak dan bangunan, shoftscape dan hardscape, pra-rancangan
bangunan termasuk program dan konsep ruang
 Softcopy dan hardcopy laporan Rencana Pelaksanaan Pembahasan
laporan antara.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 35
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 36
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

b. Laporan Antara: 3 (tiga) buku (dalam format A4)


Laporan Pengembangan Rencana memuat substansi sebagai berikut:
 Hasil pra-rancangan yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan dalam
pembahasan pendahuluan
 Hasil rancangan berupa gambar teknik rencana pelaksanaan , memuat
denah tapak/kawasan, denah bangunan, denah utilitas bangunan
lengkap, tampak dan potongan bangunan lengkap, perspektif dari
beberapa sudut pandang, gambar 3(tiga) dimensi, elemen material
arsitektur baik shoftscape dan hardscape, perkiraan biaya dan garis
besar spesifikasi teknis.
 Softcopy dan hardcopy laporan Rencana Pelaksanaan Pembahasan
laporan akhir.

c. Laporan Akhir: 3 (tiga) buku (dalam format A4)


Laporan Akhir memuat rencana detail Arsitektural dengan substansi sebagai
berikut:
 Album Gambar Perencanaan: 3 buku (dalam format A3)
Gambar-gambar pelaksanaan lengkap (denah, tampak, potongan), detail
arsitektur, detail struktur, detail mekanikal dan elektrikal, detail
prasarana sarana dan utilitas, softscape dan hardscape dengan detail
gambar skala 1:100, 1:50, 1:20, 1:10, 1:5.
 Rencana Anggaran Biaya (RAB/ Estimasi Biaya) dan rincian
perhitungan volume pelaksanaan pekerjaan (back up volume) : 3 (tiga)
buku
 Laporan akhir perencanaan: 3 (tiga) buku (dalam format A4)
 Dokumen Tender : Gambar pelaksanaan, Rencana Anggaran Biaya
(RAB), Daftar kuantitas dan harga (Bill of Quantity), Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) termasuk didalamnya spesifikasi teknis
sebanyak 3 (tiga) buku.

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 37
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

LAMPIRAN

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 38
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Foto Survey & Pengukuran Lapangan

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 39
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 40
DED Perumahan Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten Kecamatan 202
Muara Belida 2

Laporan Pendahuluan | BAB 1


PENDAHULUAN 41

Anda mungkin juga menyukai