Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN

(BJU) UAS TAKE HOME


EXAM (THE) SEMESTER
2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Ayu Listiani Rosmaya

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857472952

Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 28 Agustus 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/ Pengantar Pendidikan ABK

Kode/Nama Program Studi : PGSD-MS

Kode/Nama UPBJJ : BANDUNG

Hari/Tanggal UAS THE : Senin/ 20 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Ayu Listiani Rosmaya


NIM : 857472952
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/ Pengantar Pendidikan ABK
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD-MS
UPBJJ-UT : Bandung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan
oleh Universitas Terbuka.
Tasikmalaya , 20 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Ayu Listiani Rosmaya


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS

TERBUKA

1. a. Jenis Distabilitas yang dialami oleh Aldo adalah Tunarungu. Penyebab Kelainan yang
terjadi pada Aldo disebabkan oleh postnatal (pertumbuhan yang terjadi setelah lahir),
dimana Aldo mengalami panas tinggi, pada kondisi tersebut, telinga bagian tengahnya
tidak mampu menangkap gelombang suara, sehingga aldo mengalami gangguan
pendengaran.
b. Dampak Kelainan Bagi Anak
• Kelainan di atas Normal, biasanya mereka akan merasa bangga dengan kelainan yang dimilikinya,
namun jika tidak tertangani dengan baik akan merasa sombong, superior dan merendahkan teman-
temannya.
• Kelainan di bawah Normal, biasanya kelainan tersebut umumnya akan menghambat perkembangan
anak, lebih-lebih jika ia tidak mendapat pelayanan yang tepat, misalnya yang terjadi pada Aldo ia
akan mendapat hambatan dalam berkomunikasi.
Dampak Kelainan Bagi Keluarga
 Kelainan di Atas Normal, biasanya mereka akan bangga dengan kelainan yang dimiliki anak atau
salah satu anggota keluarganya karena memiliki kelebihan diatas rata-rata anak normal lainnya.
 Kelainan di Bawah Normal, biasanya orang tua akan secara pasrah menerima kenyataan yang
mereka hadapi, ada juga bersikap tidak peduli dan merasa malu dengan kelainan yang dialami
anaknya.
Dampak Kelainan Bagi Masyarakat
 Kelainan di Atas Normal, pada umumnya akan membawa dampak positif bagi masyarakat daerah
asal. Anak ABK ini akan dapat terkenal karena prestasinya, misalnya satu daerah di Bali, yaitu
Kabupaten Bangli,menjadi dikenal oleh dunia karena pemenang Olimpiade Fisika berasal dari daerah
tersebut.
 Kelainan di Bawah normal, biasanya masyarakat acuh tak acuh, bahkan tidak jarang ada yang
bersikap antiapati sehingga melarang anak-anaknya bergaul atau berteman dengan ABK.

2. Pada diagram tersebut menunjukkan jenis distabilitas tertinggi adalah Tunagrahita. Tunagrahita adalah
anak yang memiliki kelainan dengan kondisi kecerdasannya dibawah rata-rata.
Klasifikasi Anak Tunagrahita
 Tunagrahita Ringan IQ-nya 70 – 55
 Tunagrahita Sedang IQ-nya 55 – 40
 Tunagrahita Berat IQ-nya 40 – 25
 Tunagrahita Sangat Berat IQ-nya 25 ke bawah.
. Penyebab Ketunagrahitaan
a. Penyebab Genetik dan Kromosom
Penyebab oleh faktor Genetik ini merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh gen orang tua
yang mengalami kurangnya produksi enzim yang memproses protein dan terjadi penumpukan asam
yang disebut asam phenilypyruvic. Penumpukan ini menyebabkan kerusakan otak. Faktor Kromosom
adalah Down’s Syndrome yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra karena kerusakan atau
adanya perpindahan. Hal ini terjadi pada kromosom No.21 sehingga terjadi 3 ekor yang disebut
Trysomi.
b. Penyebab pada Prakelahiran
Penyebab Prakelahiran terjadi setelah pembuahan. Hal yang paling berbahaya adalah adanya
penyakit Rubbela (campak Jerman) pada janin. Selain itu adanya infeksi penyakit Syphilis. Hal yang lain
juga dapat menyebabkan kerusakan otak adalah racun dari alkohol dan obat-obatan ilegal yang
digunakan oleh wanita hamil, dapat mengganggu perkembangan janin, sehingga menimbulkan
masalah ketunagrahitaan.
c. Penyebab pada saat Kelahiran
Penyebab pada saat kelahiran biasa terjadi karena bayi lahir prematur, adanya masalah dalam
proses melahirkan seperti kekurangan oksigen, kelahiran yang dibantu dengan alat-alat kedokteran
beresiko terjadinya trauma kepala. Terjadinya prematur yang tidak atau kurang mendapatkan
perawatan yang baik.
d. Penyebab-penyebab Selama Masa Perkembangan Anak-Anak dan Remaja
Ketunagrahitaan yang terjadi pada masa anak-anak dan remaja biasanya adanya penyakit
radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (encephalitis) yang tidak tertangani dengan
baik sehingga mengakibatkan kerusakan otak. Selain itu, terjadinya kecelakaan yang menyebabkan
cedera otak pada masa perkembangan juga dapat menyebabkan ketunagrahitaan.
Dampak Ketunagrahitaan Secara Umum
a. Dampak Terhadap Kemampuan Akademik
Kapasitas belajar anak tunagrahita sangat terbatas, lebih-lebih kapasitasnya mengenai hal-hal yang
abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan membeo dari pada dengan pengertian. Dari hari ke hari
mereka membuat kesalahan yang sama. Mereka cenderung menghindar dari perbuatan berpikir.
Mereka mengalami kesukaran memusatkan perhatian, dan lapang minatnya sedikit. Mereka juga
cenderung cepat lupa, sukar membuat kreasi baru serta rentang perhatiannya pendek.
b. Dampak Sosial/Emosional
Dampak tersebut dapat berasal dari ketidakmampuannya dalam menerima dan melaksanakan norma
sosial dan pandangan masyarakat yang masih menyamakan keberadaan anak tunagrahita dengan
anggota masyarakat lainnya. Anak tunagrahita memiliki ketidakmampuan untuk memahami aturan
sosial dan keluarga, sekolah serta masyarakat. Dalam pergaulan, anak tunagrahita tidak dapat
mengurus diri, memelihara dan memimpin diri.
c. Dampak Fisik/Kesehatan
Kurangnya kemampuan dalam melaksanakan tata laksana pribadi seperti merawat diri, memgurus diri,
menolong diri, komunikasi adaptasi sosial dan okupasi. Keterbatasan ini menjadikan mereka tampak
tidak sehat, tidak segar dan mudah terserang penyakit.

Dampak Ketunagrahitaan dilihat dari tingkatan


a. Tunagrahita Ringan
Mereka masih mampu melakukan kegiatan bina diri seperti merawat diri, mengurus diri dsb. Dalam
belajar, mereka tidak mampu mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak.
b. Tunagrahita Sedang
Mereka melakukan kegiatan bina diri seperti makan minum sendiri, berpakaian, ke kamar mandi dsb.
Dengan demikian mereka akan sedikit menggantungkan dirinya kepada orang terdekat. Mereka dapat
mengerjakan sesuatu yang sifatnya rutin dan membutuhkan pengawasan. Dalam akademik, mereka
hanya mampu melakukan dalam hal-hal yang sifatnya sosial.
c. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat
Mereka membuhkan bantuan secara terus-menerus dalam kehidupannya, namun mereka masih dapat
dilatih untuk melakukan sesuatu yang sifatnya sederhana dan berulang-ulang, seperti mengampelas
papan tetapi harus dengan pengawasan.

3. Hal yang sebaiknya dilakukan guru adalah melakukan Intervensi dengan cara memperhatikan
kemampuan anak tersebut dalam hal membaca, menulis, dan matematika. Selanjutnya buat catatan
mengenai apa yang ditemukan berkaitan dengan kesulitan membaca, menulis dan berhitung. Secara
lebih rinci, hal yang harus dilakukan antara lain :
a. Jika Anak Mengalami Kesulitan Membaca
Intervensi yang dapat dilakukan terhadap anak yang berkesulitan membaca dapat
dilakukan dengan tahapan berikut.
 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan mencari, menandai dan menemukan tipe
tipe kesulitan membaaca
 Diagnosis
Langkah ini dilakukan untuk menemukan sebab-sebab kesulitan membaca pada
diri siswa.
 Penyusunan ProgramLayanan
Program layanan intervensi membaca dibedakan menjadi dua yaitu program delivery dan
kurikuler. Program delivery yaitu program dengan mendatangkan guru ahli dalam pendidikan
ABK untuk mengintervensi kesulitan membaca. Sedangkan program kurikuler yaitu program
yang dilakukan dengan memberikan pengajaranremedi.
 Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan pada dua sasaran, yaitu hasil dan proses bantuan.Keberhasilan
layanan bantuan belajar membaca terlihat dari berkurangnya kesulitan atau kesalahan dalam
membaca dan memahami bacaan.
b. Jika Anak Mengalami Kesulitan Menulis
Intervensi yang dapat dilakukan terhadap anak yang berkesulitan menulis dapat dilakukan dengan
tahapan berikut.
 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan mencari, menandai dan menemukan tipe-tipe kesulitan
menulis
 Diagnosis
Langkah ini dilakukan untuk menemukan sebab-sebab kesulitan menulis pada diri siswa.
 Penyusunan Program Layanan
Dalam menyusun program layanan guru harus memperhatikan pendapat ahli dalam menyusun
program layanan, antara lain sebagai berikut.
 Roit dan Mc Kenzie mengemukakan pendapat dalam menyusun program layanan bagi anak
berkesulitan menulis antara lain

- Pembelajaran harus sensitif atau peka terhadap kesalahpahaman dan akibat sikap negatif
siswa berkesulitan belajar terhadap kegiatan menulis.
- Membuat perencanaan menulis dalam berbagai konteks dansituasi.
- Menggunakan orientasi aktivitas seperti keingintahuan, memprediksikan, dan sebagainya.
Sebagai stimulusmenulis.
b. Jika Anak Mengalami Kesulitan Belajar Matematika
Intervensi yang dapat dilakukan terhadap anak yang berkesulitan Belajar
Matematika dapat dilakukan dengan tahapan berikut.
 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan mencari, menandai dan menemukan pola-pola kesulitan
dalam belajar matematika.
 Diagnosis
Langkah ini dilakukan untuk menemukan sebab-sebab kesulitan membaca pada diri siswa. Pada
langkah ini terdapat dua cara yaitu teknik wawancara diagnostik dan teknik test survey yang dibuat
oleh guru.
 Pengajaran Remedi
Untuk melakukan pengajaran kepada anak yang mengalami berkesulitan belajar matematika,
guru melakukan pengajaran remedi, yaitu apabila sudah diketahui letak kesalahan, maka
pelajaran tersebut diulang kembali dengan memberikan cara-cara yang sangat mendasar yang
diawali dari tingkat konkret sampai tingkat abstrak.

4. Program Pengajaran Individu


a. Guru memerintahkan dan mengarahkan siswa menulis dari kiri ke- kanan.
b. Guru memperlihatkan cara memegang pensil yang baik dan benar.
c. Guru meminta siswa menuliskan nama depannya.
d. Guru meminta siswa mempertahankan posisi menulis yang tepat.
e. Guru meminta siswa menuliskan huruf sesuai yang diminta oleh guru.
f. Guru mengarahkan siswa menyalin kata-kata sesuai apa yang diminta oleh guru.
g. Guru meminta siswa menyalin tulisan yang ada di papan tulis ke buku catatan
siswa
h. Guru mengingatkan dan meminta siswa agar menulis tidak melebihi garis yang
terdapat pada buku catatan siswa.
i. Guru meminta siswa menuiskan nama akhir siswa.

Lembar Observasi Diagnostik Kesulitan Menulis dan Menganalisis Tulisan Siswa.

N Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


o.
Apakah anak memagang pensil sudah benar, nyaman
1
dan tidak kaku?
Bagaimana posisi buku yang akan ditulisi, apakah sudah
2
benar?
Bagaimana posisi anak ketika menulis, apakah
3 sudah benar? Dan bagaimana jarak kepala, apakah
terlalu jauh atau terlalu dekat?
Apakah siswa dalam menulis secara konsisten
4 menggunakan tangan yang sama? Apakah selalu
menggunakan tangan kanan atau bergantian kiri
dan kanan?
Apakah siswa menunjukkan kecemasan, tidak tenang,
5
emosional dalam kegiatan menulis?
Apakah Siswa memiliki sikap-sikap yang negatif ketiga
6
ditugasi menulis?
Apakah bentuk huruf yang dituliskan oleh siswa dapat
7
terbaca?
Apakah ukuran huruf, proporsi, serta kesejajaran huruf
8
yang dituliskan oleh siswa seragam?
Apakahjarakantarhurufyangsatudanhurufyang lainnya
9 ditulis secara konsisten? Serta apakah jarak antara kata
dan kalimat ditulis secara
konsisten?
Apakah ketebalan dan ketetapan garis ditulis dengan
10 konsisten? Serta apakah dalam penulisan terlihat jari-
jari siswa kaku dan menghasilkan garis
yang tidak konsisten?
Apakah dalam menulis siswa menulis huruf dengan
11 kemiringan yang seragam? Atau apakah siswa menulis
dengan kombinasi huruf miring danhuruf
tegak?
12 Apakah Siswa menulis dengan cepat dan terburu- buru?

Anda mungkin juga menyukai