KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

RAPAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN

PILKADES SERENTAK TAHUN 2022
KOTA SUBULUSSALAM DAN
KABUPATEN REMBANG
MINGGU, 2 OKTOBER 2022

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

PRESIDEN JOKOWI BELUM MENCABUT
STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA
NONALAM CORONA VIRUS DISEASE 2019

PILKADES

1. MEMPEDOMANI PERMENDAGRI
72/2020 DAN SE MENDAGRI NO
141/6698/SJ.
2. MENUNDA DALAM HAL KAB/KOTA
DENGAN KRITERIA LEVEL 4 PADA PPKM
DAN DESA YANG BERADA PADA ZONA
MERAH
3. MEMPERKUAT KOORDINASI DENGAN
FORKOPIMDA UNTUK TETAP MENJAGA
PROKES SERTA KONDUSIFITAS DAN
STABILITAS KEAMANAN
4. MENDORONG PEMDA KAB/KOTA
UNTUK TETAP MENERAPKAN 5 M DAN
PERCEPATAN VAKSINASI
 (KASUS COVID-19 INDONESIA PER 30 SEPTEMBER 2022)
Perkembangan Kasus Covid-19 Indonesia
TOTAL SEMBUH TOTAL MENINGGAL
KASUS AKTIF
TOTAL KASUS 6.253.317 158.093
18.357
6.429.767 RECOVERY RATE FATALITY RATE
(0,3%)
+2.003 Kasus 97,3% 2,5%
-828 Kasus Aktif
+2.814 Kasus Sembuh +17 Kasus Meninggal

Sumber: Satgas Covid-19/peta-sebaran 30 September 2022 (diolah), pukul 16.30 WIB

Sumber: Satgas Covid-19/peta-sebaran 30 September 2022 (diolah), pukul 16.30 WIB
 (VAKSINASI COVID-19 NASIONAL, DATA PER 30 SEPTEMBER 2022)
Perkembangan Data Vaksinasi Indonesia
TOTAL VAKSINASI DOSIS 1 TOTAL VAKSINASI DOSIS 2 TOTAL VAKSINASI DOSIS 3 TOTAL VAKSINASI DOSIS 4
204.578.791 171.186.063 63.552.350 616.024
(87,18%) (72,95%) (27,08%) (41,96%)

Sumber: vaksin.kemenkes.go.id 30 September 2022 (diolah), pukul 16.30 WIB

PERKEMBANGAN DATA PILKADES 2022
Pelaksana

JUMLAH PELAKSANA SEBANYAK 185 KABUPATEN/KOTA,

11.426 DESA*
(*) berdasarkan inventaris sementara per 30 September 2022

Sudah Melaksanakan : 89 Kabupaten/Kota dengan rincian

6.038 Desa, 1.218 Kecamatan, 10.375.730 DPT, 26.091 TPS, 18.459
Cakades

Sudah Melaksanakan Belum Melaksanakan Menunda

CATATAN: DATA JUMLAH KEMUNGKINAN MASIH DAPAT BERTAMBAH

 DAFTAR KABUPATEN/KOTA PELAKSANA PILKADES 2022
DI PROVINSI ACEH DAN JAWA TENGAH
(berdasarkan inventaris sementara per 30 September 2022)

PROVINSI ACEH
No. Kabupaten/Kota Jumlah Desa Waktu Pelaksanaan
1. Kota Subulussalam 49 2 Oktober 2022
2. Kota Lhokseumawe 20 November 2022
 DAFTAR KABUPATEN/KOTA PELAKSANA PILKADES 2022
DI PROVINSI ACEH DAN JAWA TENGAH
(berdasarkan inventaris sementara per 30 September 2022)

PROVINSI JAWA TENGAH

No. Kabupaten/Kota Jumlah Desa Waktu Pelaksanaan
1. Kabupaten Rembang 42 2 Oktober 2022
2. Kabupaten Pemalang 11 9 Oktober 2022
3. Kabupaten Kendal 62 19 Oktober 2022
4. Kabupaten Wonosobo 30 24 Oktober 2022
5. Kabupaten Magelang 25 Oktober 2022
6. Kabupaten Demak 183 Oktober 2022
7. Kabupaten Semarang 24 Oktober 2022
8. Kabupaten Purbalingga 31 20 November 2022
9. Kabupaten Karanganyar 11 November 2022
10. Kabupaten Sukoharjo 13 November 2022
11. Kabupaten Wonogiri 15 November 2022
12. Kabupaten Jepara 24 November 2022
13. Kabupaten Sragen 19 Desember 2022
TERBITNYA PERMENDAGRI NOMOR 72 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERMENDAGRI 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

TINDAK LANJUT

SE MENDAGRI NOMOR 141/6698/SJ TTG JUMLAH

PEMILIH DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK DI ERA PANDEMI
COVID-19

PENYESUAIAN JUMLAH TPS DENGAN MAKSIMAL 500

DPT PER TPS DAN PENJADWALAN PEMILIH, SANGAT
EFEKTIF SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENCEGAH
KERUMUNAN PADA
191 KABUPATEN/KOTA TAHUN 2021

TERLAKSANANYA PILKADES SERENTAK YANG AMAN DAN BEBAS COVID-19

 PEMILIHAN KEPALA DESA DALAM KONDISI BENCANA NONALAM
CORONA VIRUS DESEASE 2019 (PMDN 72/2020 Pasal 44A)
PADA SETIAP TAHAPAN PELAKSANAAN PILKADES DILAKUKAN SESUAI DENGAN PROTOKOL
KESEHATAN COVID-19

1 6
Melakukan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh unsur pelaksana penyediaan tempat cuci tangan dengan
pilkades serentak paling tinggi 37,3 derajat celcius, apabila lebih
ditinjut dengan mekanisme berkoordinasi dengan gugus tugas
sabun dan air mengalir serta hand sanitizer
penanganan covid-19 setempat di tempat penyelenggaraan;

7
Penggunaan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi

2 hidung dan mulut hingga dagu, sarung tangan sekali pakai, Panitia dan Pemilih membawa alat tulis masing-
dan pelindung wajah (face shield) bagi anggota panitia
pilkades yang sedang bertugas; dan minimal masker serta sarung masing;
tangan sekali pakai untuk pemilih

8
Melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat

3
Penyediaan tempat sampah tertutup di tps untuk pelaksanaan penyelenggaraan sebelum dan setelah
pembuangan sarung tangan sekali pakai pelaksanaan kegiatan

4 9
Tidak melakukan jabat tangan dan kontak fisik serta jaga Penyusunan tata letak tempat duduk dengan
jarak 1 sampai dengan 2 meter penerapan jaga jarak

5 10
Menghindari terjadinya kerumunan baik di dalam
maupun luar ruangan;
Penyediaan sumber daya kesehatan sebagai antisipasi keadaan
darurat berupa obat, perbekalan, kesehatan, dan/atau personel
yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan atau tim dari
satgas penanganan covid-19 Desa; dan

11 Protokol kesehatan pencegahan covid-19 sesuai kebutuhan

yang ditetapkan dalam keputusan Bupati /Walikota
1) MELAKUKAN IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TERHADAP YANG TERDAFTAR DI DAFTAR
PEMILIH TETAP (DPT) YANG BERDOMISILI SEMENTARA DI LUAR DESA;
2) TERSEDIA PEMBATAS TRANSPARAN PADA MEJA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA UNTUK
MENGHINDARI TERJADI KONTAK LANGSUNG ANTARA PANITIA DENGAN PEMILIH;
3) MENETAPKAN WAKTU PEMUNGUTAN SUARA DISESUAIKAN DENGAN JUMLAH PEMILIH, JIKA
PEMILIH TIDAK HADIR SESUAI WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN TETAP DAPAT
MEMBERIKAN HAK PILIH DI AKHIR WAKTU PEMUNGUTAN SUARA;
4) PEMUNGUTAN SUARA WAJIB MEMPERTIMBANGKAN KONDISI DEMOGRAFI DESA , DAN
PENYEBARAN COVID-19 SERTA PENYUSUNAN TATA LETAK TEMPAT DUDUK
MEMPERTIMBANGKAN PENERAPAN JAGA JARAK
5) BAGI PEMILIH YANG SUDAH MEMILIH DIBERIKAN TINTA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT
TETES; DAN
6) BERKAS DOKUMEN DAN/ATAU PERLENGKAPAN SECARA FISIK YANG DISAMPAIKAN
DIBUNGKUS DENGAN BAHAN YANG TAHAN TERHADAP ZAT CAIR.
 PROTOKOL KHUSUS PADA PERHITUNGAN SUARA SERTA
PENETAPAN (PMDN 72/2020 Pasal 44D)

7) PROSES PERHITUNGAN SUARA, DIHADIRI OLEH:

a. CALON KEPALADESA DIDAMPINGI 1 ORANG SAKSI
b. PANITIA PEMILIHAN TINGKAT DESA.
c. BPD YANG TERDIRI DARI KETUA, WAKIL DAN MAKSIMAL 3 (TIGA)
ORANG ANGGOTA
d. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN PANITIA PEMILIHAN TINGKAT
KABUPATEN.
e. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN SUBKEPANITIAAN TINGKAT
KECAMATAN.
f. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN PERSONIL YANG MEMILIKI
KEM AM PUAN BIDANG KESEHATAN ATAU TIM DARI SATGAS
PENANGANAN COVID-19 DESA
g. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN MASING-MASING LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA
DALAM HAL TERDAPAT UNSUR YANG TIDAK HADIR WAJIB DITUANGKAN
DALAM BERITA ACARA.
 PEMBIAYAAN PILKADES SERENTAK DALAM KONDISI
BENCANA NON ALAM COVID-19 (PMDN 72/2020 PASAL 48)

1) Biaya pemilihan Kepala Desa dan tugas panitia pemilihan

Kabupaten/Kota yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Desa
dibebankan pada APBD Kabupaten/Kota.
2) Pemilihan Kepala Desa antar waktu melalui musyawarah Desa
dibebankan pada APBDesa.
3) Biaya pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
kondisi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) “dapat” didukung
dari APBDesa sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

1. APBDesa Membiayai hal yang tidak dibiayai APBD sebagaimana tertuang dalam
penjelasan pasal 34 ayat 6 UU Nomor 6 Tahun 2014 dan sifatnya untuk Dukungan
pada hari H Pemungutan Suara contoh sewa tenda, sound system, snack makanan
dan hal-hal lainya dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan desa.
2. Dana Desa khusus untuk Perlengkapan Pencegahan Penyebaran Covid 19.
PEMBIAYAAN PILKADES SERENTAK DALAM KONDISI BENCANA NON ALAM
COVID-19
(SURAT MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI NO.
345/PRI.00/II/2021)

Pemerintah desa dapat mengalokasikan dana desa untuk:

a. Penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas pemilihan
kepala desa serentak sesuai dengan standar APD yang ditetapkan
oleh dinas/instansi terkait.
b. Penyediaan tempat cuci tangan dan/atau cairan pembersih tangan
(hand sanitizer) di lokasi pemilihan kepala desa.
c. Penyemperotan cairan disinfektan di lokasi sebelum dan sesudah
pemilihan kepala desa sesuai dengan kebutuhan.
d. Penyediaan sarana prasarana pendukung lainnya untuk
meningkatkan disiplin protokol kesehatan memakai masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) dalam pelaksanaan
pemilihan kepala desa serentak guna mendukung desa aman
Covid-19.
LANGKAH DAN KESIAPAN DITJEN BINA PEMDES KEMENDAGRI UNTUK
MENDUKUNG TERLAKSANANYA PILKADES SERENTAK YANG AMAN DAN BEBAS
COVID-19 TAHUN 2021

PENUGASAN TIM
UNTUK BERKOODINASI REKOMENDASI TINDAK PENGIRIMAN
WEBINAR BERSAMA DENGAN LANJUT ATAS PERSONEL/KOORDINASI
KEMENDAGRI TERKAIT KABUPATEN/KOTA PEMENUHAN DENGAN PEJABAT
PERSIAPAN PILKADES UNTUK PENGISIAN CHEK INSTRUMEN CEKLIST KABUPATEN/KOTA PADA
SERENTAK LIST KESIAPAN KESIAPAN PEMERINTAH HARI H PELAKSANAAN
PEMERINTAH DAERAH DAERAH KAB/KOTA PEMUNGUTAN SUARA
KAB/KOTA

PEMANTAUAN HARIAN KEPADA

SARAN DAN
LAPORAN HARIAN TIM DAN PEMDA MELALUI
PERTIMBANGAN
KEPADA BAPAK WEBINAR BAIK PERSIAPAN
BAPAK
MENDAGRI MAUPUN HARI PEMUNGUTAN
MENDAGRI
SUARA
 EVALUASI PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA PILKADES
SERENTAK
1. Berdasarkan pemantauan harian melalui webinar maupun laporan tim lapangan yang dituangkan dalam laporan
harian, tahapan pemungutan suara telah terlaksana dengan aman dan penerapan protokol kesehatan yang ketat
sesuai dengan amanat Permendagri 72 Tahun 2020 Pasal 44A yang diawasi Bupati/Wali Kota dan Forkopimda
serta secara teknis dilapangan oleh Unsur Forkopimcam, Satpol PP dan Linmas desa.
2. Dengan terbitnya Permendagri 72 Tahun 2020 serta SE MENDAGRI NOMOR 141/6698/SJ Tentang Jumlah Pemilih
TPS maksimal 500 DPT , terdapat beberapa hal positif yang diperoleh antara lain:
a. Dengan pengaturan tersebut pemilih merasa lebih aman karena penerapan protokol kesehatan diawasi secara
ketat oleh unsur Kepolisian, Unsur TNI, Satpol PP dan linmas Desa serta melibatkan satgas Covid-19.
b. Unsur pengamanan merasa lebih optimal mengendalikan, selain komposisi dan kolaborasi tim lengkap, objek
yang diawasi juga tidak terlalu banyak.
c. Bagi Panitia pemilihan tingkat desa dan KPPS, jumlah DPT maksimal 500 di tiap TPS tidak terlalu menguras
energi dan secara waktu lebih cepat terselesaikan bahkan di beberapa kabupaten sore hari sudah memperoleh
rekapitulasi data partisipasi masyarakat.
d. Pengaturan protokol kesehatan pada pilkades serentak salah satunya pembatas plastik pada panitia yang diatur
di Permendagri 72 Tahun 2020 mendapat apresiasi dari unsur KPUD dan Bawaslu beberapa daerah, mengingat
hal tersebut tidak diatur dalam PKPU Nomor 6 dan 13 Tahun 2020.
3. Perhatian dan supervisi Kemendagri kepada Pemerintah Daerah Kab/Kota dari sosialisasi permendagri 72 tahun
2020, pemantauan persiapan, pengisian instrumen ceklist kesiapan sampai dengan pemantauan hari H,
memberikan stimulan keseriusan dan perhatian yang lebih dari Forkopimda, lebih baik dari pelaksanaan pilkades
sebelumnya.
 LANJUTAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
PILKADES

4. Terdapat beberapa dinamika permasalahan yang terjadi baik dalam konteks protokol kesehatan
maupun lainnya antara lain:
a. Beberapa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Belum mengatur langkah antisipasi dalam hal
kondisi kesehatan calon kades terpapar atau terdapat pemilih yang terpapar.
b. Masih terdapat pemilih yang membawa Balita atau anak dibawah umur
c. Masih terdapat pedagang disekitar TPS yang berpotensi menciptakan kerumunan.
d. Sengketa permasalahan proses penyusunan DPT
e. Calon sudah ditetapkan minimal 2 orang, dalam perjalanan waktu salah satu ada yang meninggal
dunia
f. Kekurangan surat suara di TPS.
g. Ketidakpuasan calon yang kalah.
h. Resistensi antara Panlih Desa dengan BPD.
i. Sengketa tusuk tembus simetris sejajar yang disebabkan sosialisasi kepada panlih dan masyarakat
yang belum optimal.
j. Sengketa Perolehan Suara sama, karena pemda belum mengatur sesuai dengan pasal 42
Permendagri nomor 65/2017.