Farepid 1-6
Farepid 1-6
Definisi - Definisi
⚫ Farmakoepidemiologi : ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dan efek
obat pada populasi yang cukup besar
⚫ Farmakologi : ilmu yang mempelajari efek obat
⚫ Farmakologi klinis : ilmu yang mempelajari efek obat pada manusia sehingga
disini farmakoepidemiologi dapat memberi informasi sesungguhnya mengenai
efekdan efek yang tidak menyenangkan
- untuk menggunakan obat secara optimal
- terapi yang diharuskan individualize (maksudnya memberi efek terapi yang baik
dan tidak muncul ADR kemudian dipertimbangkan juga keuntungan dan resiko
dari treatment serta kondisi pasien)
Contohnya :
Individualisasi dari efek obat. Suatu obat di gunakan pada suatu infeksi maka
obat itu udah biasa digunakan untuk infeksi tertebntu (antibiotik) tapi obat itu
bekum tentu bisa digunakan pada orang yang mengalami infeksi yang sama tetapi
mengalami gangguan ginjal atau hati
- mempelajarai tentang farmakokinetik obat (hubungan dosis obat dengan kadar
obat dalam darah) dan farmakodinamik (hubungan kadar obat dalam darah
dengan efek obat atau hubungan obat dengan reseptor)
Farmakoepidemiologi
ADR
Ada beberapa tipe dari ADR, yaitu
⚫ Tipe A
Reaksi nya dapat diprediksi dari farmakologi obat tersebut dan berhubungan
dengan angka morbidilitas (kesakitan) yang tinggi dan angka mortilitas (kematian)
yang rendah
Contoh : Seseorang mengalami perdarahan di lambung karena mengonsumsi
NSAID selama berbulan-bulan. Secara mekanisme farmakologi ada penjelasan
yang menghubungkan penggunaan NSAID dengan timbulnya pendarahan.
⚫ Tipe B
Munculnya efek tidak dapat diprediksi dari mekanisme farmakologi dan
berhubungan dengan angka morbidilitas yang tinggi dan angka mortilitas yang
rendah
⚫ Tipe C (continuining)
⚫ Tipe D (delayed use)
⚫ Tipe E (end of use) reactions
Proses persetujuan dari obat tersebut untuk dapat diproduksi dan dilaunching di
pasaran
Contoh hasil penelitian
⚫ The development of drug surveillance research
⚫ Premarketing study
⚫ Development of independent drug safety board job description (Contoh: BPOM) :
1. Investigase drug safety crises (Badan tersebut harus mempertimbangkan
keamanan obat)
2. Loook for ways prevent ADR
3. Improper physician use of drugs, Drugs use pattern by physician (Mengamati
bagaimana peresapan obat tersebut oleh dokter)
Video 2 - Contoh Hasil Penelitian FE
Contoh:
Di Korea ada penelitian suatu data base tentang laporan Adverse Event yang diambil
mulai dari tahun 2008 - 2016. Nanti kita ambil satu obat oral antidiabet dimana
termasuk golongan DPP 4 inhobitor (dipeptidyl peptidase 4) dan kita lihat
⚫ Data diambil dari suatu sistem informasi dari tahun 2008 - 2016 kemudian ada
laporan mengenai Cardiovascular Adverse Events yang muncul setelah
mengonsumsi DPP 4 inhibitor hanya dideteksi pada 3 (1 %) dari total 307 laporan
- laporan tentang Adverse Event (AE). 2 dari 3 laporan Cardiovascular Adverse
Events tersebut ternyata dilaporkan setelah mengonsumsi sitagliptin dan 1
laporan menggunakan gemigliptin, tetapi tidak signifikan.
Cara membaca tabel “Analisis dari Cardiovascular ADR” :
Golongan obat (Class) ada DPP 4 inhibitor (fokus penelitian) dan Obat golongan
antibiotik lainnya (ada metformin, sulfonylureas, SGLT 2 inhibitor).
Laporan ADR nya ada 3 yang berhubunagan dengan DPP 4 inhibitor, metformin ada
18, sulfonylureas ada 4, SGLT 2 inhibitor ada 2.
Semua ADR yang dilaporkan yang kira - kira terkait dengan DPP 4 inhibitor hanya
ada 1% dari 307 yaitu 3, metformin ada 0,9% dari 1910 yaitu 18, sulfonylureas ada
0,7% dari 546 yaitu 4, dan SGLT 2 inhibitor ada 1,9% dari 107 yaitu 2.
Nilai p value DPP 4 inhibitor ada 0,729. Nilai p value dinyatakan tidak signifikan
apabila nilai p value > 0,5
Kesimpulan: ADR tidak berbeda signifikan dari golongan obat yang lain
Kesimpulan Kasus:
Analisis dari spontanitas laporan ADR dari penggunaan DPP 4 inhibitor tidak dapat
diperlihatkan antara DPP 4 inhibitor dengan cardiovascular AEs karena sedikit
laporan dari cardiovascular AEs report
Video 3 - Pharmacoepidemiology Studies of Drug Utilizations
Definisi:
1. Literatur Amerika Utara
Pemanfaatan obat didefinisikan sebagai peresepan, penebusan, dan penelanan obat.
2. WHO
Pemanfaatan obat didefinisikan sebagai pemasaran, pendistribusian, peresepan, dan
penggunaan dari obat di masyarakat dengan penekanan khusus di konsekuensi medis, sosial,
dan ekonomi.
3. Faktor non farmokologi mempengaruhi pemanfaatan obat
4. WHO yang mempunyai definisi lebih luas yang melampui aspek “proses dari farmakokinetik”
dari pemanfaatan obat untuk memasukkan pertimbangan dari farmakodinamik penggunaan
obat.
5. Ilmu mengenai pemanfaatan obat:
⚫ Aspek medis mempengaruhi pemanfaaran obat
⚫ Aspek non medis mempengaruhi pemanfaatan obat
⚫ Effek dari pemanfaatan obat dari semua level
6. Penelitian farmakoepidemiologi menunjukkan keuntungan dari Adverse Effect (AE/Efek samping)
yang berkaitan dengan obat
⚫ Studi dari proses = farmakokinetik
⚫ Studi dari efek = farmakodinamik
Solusi:
1. Untuk meningkatkan teraoi obat, diperlukan data pasca pemasaran
2. Ilmu pemanfaatan obat mengatasu hubungan antara praktik terapeutik dan praktik klinis aktual
Permasalahan Metode
1. Semua data penggunaan obat memiliki keterbatasan dalam relevansi klinis langsungnya
2. Untuk studi kuantitatif, yang ideal adalah jumlah pasien dalam populasi tertentu yang
mengonsumsi obat dalam jangka waktu tertentu. tapi data yang tersedia hanya sekitar ini
3. Untuk studi kualitatif, yang ideal adalah hitungan jumlah pasien dalam populasi tertentu yang
menggunakan obat secara tidak tepat dalam jangka waktu tertentu. juga data kurang optimal.
4. Sebagian besar statistik konsumsi obat dinyatakan dalam bentuk biaya (dampak ekonomi) atau
volume (berat keseluruhan obat yang dijual) tetapi data ini tidak memberikan info tentang pajanan
obat dalam populasi. data volume> data biaya menunjukkan jumlah pasien yang terpajan
5. Ukuran tablet, ukuran resep, dan kepatuhan pasien bervariasi
Evolusi studi pemanfaatan obat: sebelumnya penggunaan obat telah dilakukan untuk tujuan
pemasaran dan data tidak tersedia untuk peneliti akademis.
Dua baris berbeda:
1. Eropa (Kuantitatif)
Faktor yang berkontribusi pada garis:
⚫ Ukuran populasi kecil
⚫ Produk farmasi dalam jumlah terbatas
⚫ Ketersediaan statistik terpusat pada penjualan atau resep
2. Amerika Serikat
⚫ Berfokus pada kualitas kebiasaan meresepkan dokter
PERTEMUAN 2
Karakter studi farmakoepidemiologi : tujuan dan luaran
Adverse drug reaction (ADR) adalah keadaan/kondisi tidak sesuai harapan/tujuan yang muncul setelah
pemberian obat dalam dosis yang sesuai, cara yang sesuai dengan tujuan pengobatan .
• Tipe A: Tipe ini merupakan (8%) dari ADR. Kejadiannya dapat diprediksi tetapi efek klinis dan/atau
farmakologis tergantung pada sifat intrinsik obat-obatan. Jenis ini tergantung dosis, dan umumnya
tidak parah.
• Tipe B: Tipe ini relatif jarang (20%). Efeknya aneh dan tidak dapat diprediksi, independen dari aksi
dan dosis obat, sering parah, repons individual.
• Tipe C: Merupakan reaksi kimia yang bisa diprediksi dari struktur obat atau metabolitnya.
• Tipe D: Merupakan reaksi yang tertunda dari obat, termasuk teratogenisitas dan karsinogenisitas.
Tipe ini jarang ditemukan di anak-anak.
Perjalanan alamiah suatu penyakit, suatu proses perjalanan penyakit dari seorang individu seiring berjalannya waktu
dimana tidak diberikan interverensi baik berupa tindakan maupun pengobatan.
FRNSCA-SEMANGATTT(^_^)
Masa latent = masa munculnya gejala awal suatu penyakit, biasanya terkait penyakit kronik
Masa inkubasi = masa dimana muncul gejala awal dari suatu penyakit, terkait dengan suatu infeksi
Onset = masa yang diukur dari masuknya penyakit dalam tubuh manusia sampai munculnya gejala awal
Apablia terjadi infeksi, berkembangngya atau waktu infeksi yang dialami orang tersebut akan terjadi 2 kemungkian,
yaitu kematian dan kesembuhan.
Kesembuhan→terkait dengan virus, ada yang disebut dengan self limiting desease(infeksi virus yang bias sembuh
dengan sendirinya. Apabila terkait dengan infeksi bakteri, maka diberikan antibiotikuntuk mebunuh/menghilangkan
bakteri.
1. DESKRIPTIF → tujuannya untuk mengetahui ditribusi penyakit dalam populasi tertentu sertaa mengetahui
gambaran distribusi tsb dalam populasi tertentu.
Dilakukan sebelu studi analitik, dimana informasi yang diutuhkan adalah tempat, penyakit apa, pada
populasi apa/subjek seperti apa, informasi untuk menyusun hipotesis studi epidemiologi analitik
Karakteristik studi deskriptif : orang, tempat, waktu
• Orang
a. Umur, gender, etnik
b. Genetic
c. Concurrent desease
d. Diet, exercise, smoking
e. Risk taking behavior (kebiasaan yang beresiko)
f. Education, occupation
• Tempat
Kondisi geografi
a. Dikaitkan dengan tempat munculnya penyakit tersebut (dari sisi vector, penyebab)
b. Iklim
c. Geologi
d. Kepadatan penduduk
e. Perkembangan ekonomi
f. Kondisi nutrisi
g. Kondisi pelayanan kesehatan yang ada pada populasi tersebut
• Waktu
a. Kalender
b. Kapan penyakit tersebut muncul dalam 1 tahun
c. Siklus psikologi
d. Usia (terjadi ledakan penduduk yang lair, ledakan lansia,
e. Musim (e.g : DBD tergantung pada musim
f. Tren tertentu munculnya penyakit
FRNSCA-SEMANGATTT(^_^)
Contoh Soal Deskriptif
Anda diminta untuk melakukan suatu penelitian pada penyakit yang menjangki di 2220 orang sekitar
1520 meninggal. Diminta untuk melakukan studi deskriptif.
Jawab :
• Person = melihat dari 2220 orangtersebut bagaimana karakter dari subjek yg terjangkit penyakit
apakah wanita/laki-laki/anak-anak/etnis tertentu, usia yang meninggal
• Place = area dari penyakit dimana, bagaimana dengan area sekitar yang menjadi resikodari
munculnya penyakit tersebut
• Waktu = kondisi cuaca, tren-tren tertentu,belum diketahui hanya dikira-kira muncul pertama
pada bulan maret
2. ANALITIK→ tujuannya untuk menguji hipotesis yang pada dasarnya untuk mengetahui hubbungan factor-
faktor penyebab munculnya suatu penyakit tertentu dan prevalensi munculnya penyakit tersebut dalam
populasi.
Karakteristik studi analitik : host (pihak yang terinfeksi/terpapar), agent (senyawa yang memapar),
environment (lingkungan)
Supaya tidak terjadi penyakit harus ada homeostasis dari host, agent, environment
Gambar segitiga
• Faktor host yang memungkinkan suatu penyakit : personality traits (karakter dari fisiologi kita seperti
apa), perilaku, genetic predisposition , factor immunologi, apabila salah satu dari factor muncul
makan akan menjadi challenge munculnya penyakit/memperparah.
• Agent = zat pemapar yang masuk dalam tubuh kita, bias berupa biologi (mikroba, bakteri,
virus,jamur), chemical (Senyawa kimia), physical (senyawa fisik yang masuk ke tubuh kita). Factor
tersebut sebagai pemicu munculnya penyakit
• Lingkungan=lingkungan sekitar/eksternal (misal: TBC factor lingk sangan
mempengaruhipenyembuhan penyakit serta potensi penularan),kondisi biologi dan kondisi social
(misal: penyakit gangguan mental, jika keluarga dan tetanggal mensuport dengan baik maka
gangguan kesehatan jiwa bias hilang, jika tidak ada support menghambat proses penyembuhan)
Kapan muncul penyakit? Saat host, agent, environmental factor tidak seimbang
FRNSCA-SEMANGATTT(^_^)
• Karena perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi transmis /pertumbuhan senyawa
pemapar (kondisi menjadi lembab, bakteri mudah tumbuh)
Aktivitas epidemiologi
Berguna untuk : mendukung kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan dana, membuat program
terhadap suatu penyakit (program pengobatan/penyembuhan suatu penyakit, imunisasi), untuk
membangun hipotesis (e.g: suatu penyakit muncul karena factor x atau y)
• Epidemiologi analisis
Untuk menentukan/menganalisis hubungan antara 2 hal, apa yang mengekpos dan apa efeknya, bida
digunakan untuk mebuat kebijakan pemerintah sehingga kita bisa mengendalikan factor-faktor exposure.
Tugas :
Gambar ke3 cari hitungan : number of new case=population at risk x time…… menentukan mortalitas, menentukn
prevalensi, insidensi. Membedakan populasi dan populasi at risk
RUMUS
• Mortalitas
Angka kematian kasar (crude death rate) merupakan jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Angka kematian ini dinyatakan untuk
per 1000 orang:
***
FRNSCA-SEMANGATTT(^_^)
Angka kematian menurut umur (age specific death rate) merupakan jumlah kematian pada suatu
kelompok umur dan pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada kelompok umur
yang sama dan pada pertengahan tahun yang sama.
Angka kematian bayi (infant mortality rate) sebagai indikator dalam menentukan kesehatan
masyarakat, dihitung dengan jumlah kematian bayi berumur di bawah satu tahun pada tahun
tertentu dibagi dengan jumlah kelahiran pada tahun tersebut.
Catatan
Luaran studi epidemiologi, banyak membicarakan tentang penyakit, mortalitas,prevalensi, morbiditas, population at
risk.
• Studi penggunaan obat, efek penggunaan obat. Luarannya terkait pengguanaan dan efek obat yang muncul
Luaran yang mungkin:
a. Spontaneous report of ADR
b. Monitor dari pola peresepan (e.g: bagaimana pola peresebat obat diabetes dpp4 inhibitor,
bagaimana pola peresepan obat hipertensi)
c. Review penggunaan obat, kaitannya dengan kerasionalan penggunaan obat, memenuhi guidline
atau tidak, sesuai yang diharapkan atau tidak
d. Luaran penelitian terkait farmakoekonomi
e. Kualitas hidup
Tujuan pharmaceutical care, meningkatkan kualitas hidup pasien denganpengobatan yang diberikan
secara tepat dan bertanggung jawab.
Instrument kualitas hidup : spesisfik dan generik
FRNSCA-SEMANGATTT(^_^)
Pertemuan ke-3
-Farmakoekonomi
-Kualitas hidup
ADE (Adverse drug event) -> suatu cidera yg mrpkn akibat dari penggunaan obat. Cidera disini berkaitan
dgn efek bahaya ditimbulkan suatu obat termasuk didlamnya adalah ADR ataupun Over dosis efek
berbahaya dari penggunaan obat berkaitan dgn penurunan dosis penggunaan ataupun penghentian
penggunaan obat. Seringkali ADE disebbkan oleh adanya medication error/kesalahan dlm pemberian
obat.
ADR -> Suatu respon tdk diinginkan dan berbahaya dri suatu obat dn terjadi pada dosis normal yg
digunakan utk terapi diagnosis ataupun profilaksis fungsi fisiologis. ADR ini terjadi ada dosis
lazim/terapi.
Contoh seorng pasien asien amoxixilin 1 hati stlh konsumsi amox pasien alami diare.diare ini masuk
ADR karna diare muncul sbg efek tdk diinginkan dan bisa berbahaya yg terjadi pada dosis normal
Alergi -> suatu ADR yg dimediasi o/ adanya respon sistem imun tubuh (contoh kasus alergi thd
penggunaan obat)
Side effect (Efek samping) -> suatu efek yg diketahui dan bisa diprediksi dari penggunaan obat namun
bukan mrpkn outcome terapi yg diharapkan.(misal side effect enggunaan asam mafenamat bisa utk
kurangi nyeri / inflmasi seorang pasien tpi punya efek lain bukan outcome terpi yg diharapkan yaitu
nyeri lambung)
Medication eror -> kesalahan pemberian suatu obat saat peresepan /pembacaan
/dispensing/penyerahan obat. Medication eror yg hampir menyebabkan efek berbahaya disebut
potensial adverse drug event
Observed ADR -> suatu kejadian ADR dimna kejadian tsb masih dlm waktu penggunaan obat /
kejadian tsb merupakan outcome baru dari penggunaan obat yg muncul tdk lebih 3bulan
Historitical ADR -> suatu kejadian ADR yg merupakan kejadian ADR yg terjadi pada pelayanan / saat
sakit sblmnya / muncul biasa lebih 3bln setelah pengunaan obat.
- Ringan -> kejadian ADR berhenti /menghilang saat obat dihentikan (contoh seorng pasien ampicilin
dia mengalami diare ketika ampicilin dihentikan akan tdk terjadi diare )
- Sedang -> terjadi ketika ADR muncul dn butuh terapi utk mengatasi kejadian ADR tersebut (cth
pasien asam mefemnamat sbg terapi utk osteoartritis ternyata stlh pakai asam mefenamat terjadi
nyeri lambung dan nyeri tsb butuh obat atasi nyeri
-Parah -> outcome yg dihasilkan ADR bersifat mengancam jiwa nyawa pasien
Pelaporan ADR spontan .prinsipnya -> memberikan kewasadaan kpd tenaga kesehatan profesional
berkaitan pemberian obat
.Kelebihan pelaporan ADR spontan -> populasi besar,,hampir semua obat,bisa dilakukan pada asien di RS
/pasien menjalani rawat jalan memungkinkan analisis thd pasien, tdk ada intervensi ,biaya rendah
Kekurngan pelaporan ADR spontan -> kesulitan identifikasi reaksi bersifat tertunda /delay, jumlah orang
yg terpapar tidak bisa diketahui pasti , seringkali menyebabkan hasil bias.
Kausaliti assessment utk memastikan kejadian ADR gejala yg muncul apakah memang bener2disebabkan
oleh obat yg dicurigai
Kategori
1.Certain -> suatu kejadian /abnormalitas bisa dikategorikan bennar disebabkan oleh penggunaan
obatdicurigai /aabila kriteria sbb: kejadian tsbhasil pemeriksan lab ini punya hub erat dan rasional
berkaitan waktu enggunaan obat adl seorang pasien ruam stlh 1 jam penggunaan ampisilin.Kejadian
gejala muncul stlh 1jam . Tdk bisa dijelaskan dgn penyakit lain/obat lain. Respon penghentian obat ini
bersifat logis dan bisa terima scr patofisiologidn farmakologi.kejadian tsb bisa dipastikan scr farmakologi
/atofisiologi . Rechelenge mungkin diperlukan apakah suatu kejadian/gejala yg muncul benr disebabkan
obat yg dicurigai .perlu rechelenge
2.Probable -> kejadian/abnormalitas dari pemeriksaan lab punya hub erat rasional dgn waktu
penggubaan obat .waktu masih rasional misal ampicilin 1 hari stlh penggunaan obat asien muncul gejala
ruam kemerahan kulit. Gejala Tdk mungkin disebabkan penyakit lain/obat lainnya kemungkinan besar
disebabkan obat yg dicurigai. Respon thd penggantian logis scr klinis. Rechelenge tdk perlu
3.Possible -> kemungkinan kecil kejadian muncul gejala/abnormalita punya hub rasional dgn waktu
penggunaan obat . Gejala yg muncul bisa jga dijelaskan oleh penyakit lain/obat lain. (Seorang asien mual
stlh konsumsi tablet tambah darah pasien hamil trimester pertama mual muncul 1/3 hari stlhnya karna
kondisi hamilnya/waktu penggunaan obat. Penggantian obat blom jelas atau kuran
4.Unlikely -> tdk mungkin kejadian yg masuk kategori tdk mungkin disebabkan obat dicurigai aabila
kejadian atau abnormal dia punya hub kemungkinan kecil dgn waktu penggunaan obat tetapi bukan
berarti tdk mungkin sama sekali ( cth penggunaan ampisilin pasien alami ruam stlh 10hari ampicilin
ampicilin udh dipakai 10hari lalu tpi yernyata ruam muncul 10hari stlh gunakan obat kemungkinan kecil
tetapi bukan berarti ruam disebabkan oleh ampicilin tadi. Penyakut atau obat lain punya penjelasan
lebih logis berkaitan dgn penyebab munculnya kejadian abnormalitas
5.Unassessable/Unclassifiable -> apabila disini tdk bisa dilanjutkan analisis lbh lanjut karna biasanya krng
informasi /infonya bertolak belakang dgn sumber/literatur . Data tdk bisa dilakukan verifikasi
FARMAKOEPID P4
Coba dari pict ini, perbedaan antara penelitian kuali dan kuanti :
҉ kuali: metodenya observasi, mendengarkan, mengorganize data
҉ kuanti : mengukur, menentukan variabel
jenis penelitian kuali dan kuanti ada di kolom word clues
rancangannya ada di kolom metode...
pada video kedua ada definisi rct, salah satunya mengatakan bahwa
settingnya berbeda dengan setting real condition
ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait validitas penelitiannya:
internal dan eksternal
juga usaha2 untuk meminimalkan bias
selnjutnya ada tipe tipe ramdomisasi (pengacakan sample): sample, block,
stratified, adaptive
kemudian ada proses blinding: single, double, triple...proses dimana obat
yang diterima tidak diketahui identitasnya. kalau single yang tidak tahu
subyeknya; double yang tidak tahu subyek dan peneliti..dst
kemudian ada populasi target dan study sampel----coba dibedakan
kemudian ada desain RCT: paralel, crossover, factorial
anda lihat dari judul kedua artikel diatas. yang kualitatif, terncantum
di judulnya --kualitatif. yang kuanti, judul di atasnya tidak tercantum.
tapi ini belum pasti juga. kalau tidak keihatan di judul, dibaca di
abstractnya. bagian metode, akan kelihatan metodenya apa. lihat
kembali gambar perbedaan kuali dan kuanti di bagian metode. ada
ethnografi dll
judul penelitian qualitative yang nomer 2: ada tulisan a qualitative study.
di abstractnya bagian metode, seperti ini: Methods: We conducted a
qualitative study using two different data collection methods: focus
group discussions and in-depth interviews. The guideline of interviews and
discussions were developed based on seventeen questions derived from
the DDS17 Bahasa Indonesia (a Bahasa Indonesia version of the Diabetes
Distress Scale questionnaire), which covered physician distress domain,
emotional burden domain, regimen distress domain and interpersonal
distress domain. ada in depth interview..itu adalah metode penelitian
lualitatif (lihat gambar lagi)
8. izin bertanya, bagaimana nggih prof untuk perbedaan desain rct paralel,
crossover, dan factorial ? lalu untuk contoh/gambarannya yang seperti
apa ya prof ?
Jawab :
nah itu di video sudah ada ya...dijelaskan paralel seperti apa, cross over,
ada gambarnya
9. Izin bertanya bu, Apakah bisa key informan lebih dari 1 orang?
Jawab :
bisa lebih dari 1 orang
Cth:
Cth: penyakit penyerta apa aja yg ada di kriteria pasien dewasa, rutin kunjung ke Rs dr K.Inklusi
4. Sampel
• B.Hill: misal populasi penelitian ada 1K, bebaslah ambil mau berapa sampel
• Persentase: ambil 5-10% populasi
• Teori inferis: kalkuator epid
5. Variabel
• Bebas: kita yg kendaliin/tentuin. Cth: bebas kita pilih kasi konseling/ nggak
• Terikat: efek dr variabel bebas. Cth:liat efek konseling/ nggak ke kepatuhan minum obat.
• variabel mediator: perantara. Cth: yg memperngaruhi kepatuhan konseling, misal dah
dinasehatin jangn makan grengan ya pas terapi obat ini eh mlah dia makan gorengan.
6. Jenis Data
• Kategorikal: Nominal dan Ordinal. Nominal tu nggak ada tingkatan (Cewek cowok, Sembuh
Nggak sembuh, dll). kalau ordinal tuu ada tingkatan msial kadar gula darah 200, 300 dll rendah
pa tinggi.
• Kontiyu: Interval dan Rasio. Interval 0nya ga tetap, aku blm terlalu paham kalau ini. Kalau rasio
0nya tetap cthnya data tinggi badan.
PERTEMUAN 5
Desain penelitian kuantitatif
b. Cohort: penelitian jangka panjang, menuju masa depan. Cth: pengaruh konseling thd kepatuan
minum obat pd pasien HT. Urutan bagan: Populasi-Sebab-Akibat
• Prospektif: mengetahui pengaruh konseling thd kepatuhan, tapi penelitian sedang
berlangsung saat ini hingga masa depan.
• Retro:mengetahui pengaruh konseling thd kepatuhan, tapi penelitian sedang
berlangsungnya udah di masa lalu/ cuma cek rekam medis aja ga meneliti langsung.
c. Case Control: penelitian jangka panjang, flasback. Cth: pengaruh NSAID thd GG pd pasien HT.
Urutan bagan: Populasi-Akibat-Sebab
• Prospektif: mengetahui adanya GG gara2 pasien HT konsumsi NSAID. Alur penelitian: cari
pasien yg sekrang edang GG dan cek rekam medis dia konsum NSAID nggak?. Kemungkinan
melakukan wawancara ke pasien +++. Pokok2nya berpacu dominan ke rekam medis, tapi
masi bisa di follow up buat ditemuin/dijangkau pasiennya.
• Retro:mengetahui adanya GG gara2 pasien HT konsumsi NSAID. Alur penelitian: cari pasien
yg sekrang edang GG dan cek rekam medis dia konsum NSAID nggak?. Kemungkinan
melakukan wawancara ke pasien ---, sulit dijangkau/ dah mati. Pokok2nya berpacu dominan
ke rekam medi, sulit follow up jangkau pasien
d. RCT: Sama kaya cohort, tapi yg konselingin di random/acak. Intinya ada intervensi peneliti kalau
ini