Pengaruh Media Sosial Dating Apps Dalam Kekerasan Seksual Grooming
Pada umumnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup dengan sendirinya dengan kata lain manusia selalu berkomunikasi dan saling ketergantungan antara satu dengan lainnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, penyampaian informasi menjadi cepat dan mudah didapatkan oleh semua orang tidak peduli seberapa jauh jarak dan letak tempat tinggal orang tersebut. Contoh berkembangannya teknologi dalam bidang komunikasi adalah dengan terciptanya media sosial. Terdapat media sosial yang digunakan penggunanya sebagai sarana informasi dan komunikasi dan ada juga media sosial yang digunakan untuk mencari pasangan hidup. Media sosial dating apps yang dikenal sebagai sarana untuk dapat bertemu dan berkenalan secara digital dengan orang lain dengan tujuan sebagai media berkencan atau pencarian jodoh. kini muncul fenomena fungsi media sosial kencan daring atau disebut juga dengan dating apps yang disalahgunakan oleh masyarakat. Salah satu kejahatan di media sosial dating apps yang perlu diketahui adalah Online Grooming. Online Grooming sebenarnya merupakan modus kejahatan di dunia maya yang dilakukan oleh pelaku dengan membujuk korban terutama yang masih anak-anak untuk melakukan hubungan seksual atau aktivitas seksual lainnya dengan bujuk rayu, seperti memuji, memberi hadiah, permainan berkonotasi seksual, menekan, dan mengancam. Online Grooming dilakukan oleh pelaku yang disebut Groomer memang lebih banyak menyasar pada anak-anak, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini dimana anak-anak lebih banyak berkativitas secara daring karena sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh. Para Groomer menyasar anak-anak karena dirasa tidak berdaya, mudah diperdaya, mudah ditawari hadiah, dan anak-anak cenderung mudah jenuh dengan rutinitas, sehingga para groomer memanfaatkan kondisi anak tersebut.
Rumusan Masalah : Seberapa besar peranan media sosial dating apps dalam meningkatnya kasus kekerasan seksual grooming?