Anda di halaman 1dari 19

DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA

KULIAH METODEOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU YUNITA RAHMADANI R, DS.,S.E.,M.SC.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA

Disusun Oleh:

Nama: Agus Priyatno

Nim: 11111504

Jurusan: Management
MAKALAH

METODEOLOGI PENELITIAN

ANALISA TENTANG KESALAHAN DALAM PENEMPATAN


PRODUK JADI YANG TIDAK SESUAI TIPE DI PT. YANMAR
INDONESIA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA

KELAS: MA.D.4

Mata Kuliah: Management Resiko

Dosen: Yunita Rahmadani R, DS.,S.E.,M.SC.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahNya kepada saya, sehingga saya sebagai penyusun
dapat menyelesaikan tugas makalah “ANALISA TENTANG KESALAHAN
DALAM PENEMPATAN PRODUK JADI YANG TIDAK SESUAI TIPE DI PT.
YANMAR INDONESIA

Penyusun menyadari bahwa penyusun dapat menyelesaikan makalah ini karena


adanya bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini izinkan saya
sebagai penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Yunita Rahmadani R, DS.,S.E.,M.SC selaku Dosen mata kuliah


Metodeologi penelitian
2. Bapak Bambang selaku manager HR PT. YANMAR INDONESIA
3. Bapak Edi Purwanto selaku asisten manager PT. YANMAR INDONESIA
4. Bapak Saimin selaku supervisor PT. YANMAR INDONESIA
5. Bapak Amrullah selaku supervisor PT. YANMAR INDONESIA
6. Rekan-rekan yang telah membantu dan memberikan ide serta masukan demi
terselesaikan makalah ini
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena
itu penyusun mengharapkan kritik, saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
ini, penyusun juga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterbatasan dalam
mencantumkan nama perusahaan yang saya analisa karena tidak adanya izin yang
diberikan oleh pihak perusahaan untuk mempublikasikan nama perusahaan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
bagi rekan-rekan mahasiswa serta para pembaca.

DAFTAR ISI
COVER…………………..……………………………………………………………………

JUDUL MAKALAH…………………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR………………...…………..…………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………..………………………..………...…………….… iv

BAB I PENDAHULUAN…………………..………..………………………….…………… 1

A. LATAR BELAKANG……………..……………………………...………...…... 1
B. MASALAH………………………..……………………………...…………..… 2
C. PERMASALAHAN…………………………………….…………..………...… 2
D. TUJUAN ANALISA DARI PERMASALAHAN………………...………….….3
E. MANFAAT ANALISA DARI PERMASALAHAN ……………………............3

BAB II PEMBAHASAN………………….……………………………………………….… 4

A. SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN…………….……..……………..……. 4


B. PENGERTIAN SYSTEM………………..………………....………………..… 5
C. PROSES INVENTORY…….…………………………………....………….…. 7
D. RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI…………………………….……...… 10
E. AKURASI PENGINPUTAN DALAM SISTEM….…………....…………..… 11
F. KAPASITAS PRODUKSI…………………………………..……..……….…. 10

BAB III PENUTUP……………………………..………………………………………...… 12

A. KESIMPULAN………………………..………………………………….…… 12
B. SARAN…………………………………………………………………....….. 13
C. PERBAIKAN…………………………………………………………………..13
D. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...……….… 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PT. YANMAR INDONESIA adalah perusahaan yang bergerak dibidang


manufacturing, produk yang di produksi sangat beragam dan dengan customer yang
sangat banyak. Banyaknya produk yang dibuat dan customer perusahaan inilah yang
membuat perusahaan menjadi berkembang hingga saat ini.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan, perusahaan semakin meningkatkan


dedikasi dan inovasinya dalam mempermudah proses berjalannya bisnis antar
perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem terbaru dalam
pengontrolan suatu produk, stock finish good, serta bahan mentah ataupun bahan
yang belum jadi yang biasa kita ketahui adalah material.

Namun dengan kondisi berkembang pesatnya suatu perusahan tidak menutup


kemungkinan adanya suatu masalah internal yang terjadi didalam perusahaan, oleh
sebab itu saya selaku penulis sekaligus karyawan di perusahaan ini memiliki
ketertarikan untuk menanalisa masalah KESALAHAN DALAM PENEMPATAN PRODUK
JADI YANG TIDAK SESUAI TIPE PADA PT. YANMAR INDONESIA

B. Masalah
Adapun masalah yang sering terjadi adalah:

1. Kesalahan dalam penempatan produk yang tidak sesuai dengan tanggal


pengiriman karena harus menunggu proses tersebut selesai.
2. Keterlambatan kedatangan material untuk proses produksi yang telah dipesan
oleh bagian purchasing.
3. Tidak adanya material yang akan digunakan untuk melakukan proses produk
pada item finish good tersebut.
4. Banyaknya stock finish good yang secara sistem masih memiliki quantity
namun secara actual barang sudah tidak ada.
5. Banyaknya stock finish good yang secara sistem sudah tidak ada namun
secara actual barang masih memiliki quantity yang banyak.
6. Banyaknya stock material di bagian warehouse maupun dibagian produksi
yang secara sistem masih memiliki quantity namun secara actual barang
sudah tidak ada.
7. Banyaknya stock material di bagian warehouse maupun dibagian produksi
yang secara sistem sudah tidak ada namun secara actual barang masih ada.

C. Permasalahan

1. Kenapa pengiriman suatu barang ataupun produk bisa tidak sesuai dengan tipe
pengiriman yang seharusnya?
2. Kenapa bisa tidak adanya bahan/material untuk melakukan proses
produksi?
3. Kenapa aktual barang stock finish good tidak sesuai dengan sistem
yang ada?
4. Kenapa aktual barang material tidak sesuai dengan sistem yang ada
D. Tujuan Analisa Dari Permasalahan

Adapun tujuan analisa dari makalah ini yaitu untuk mencari solusi dari masalah-
masalah yang terjadi di PT. Yanmar Indonesia, supaya kedepannya citra kinerja
perusahaan menjadi lebih baik untuk customer, dan pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan kepada customer bisa memuaskan hati para customer serta penyesuaian
antara sistem dengan aktual yang akurat tanpa adanya selisih sedikitpun mengenai
quantity yang ada.

E. Manfaat Analisa Dari Permasalahan

Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dari tujuan penelitian ini yaitu:
1. Kinerja Perusahaan menjadi lebih baik.
2. Citra perusahaan menjadi lebih baik untuk customer.
3. Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik.
4. Mampu meminimalkan produk gagal (NG).
5. Pengiriman akan sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan.
6. Stok material untuk proses produksi dan stok finish good tidak akan minus.
7. Balancing antara aktual finish good dengan sistem bisa akurat.
8. Balancing antara aktual material dengan sistem bisa akurat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil perusahaan

PT. Yanmar Indonesia adalah perushaan yang bergerak dibidang manufacturing,


perusahaan ini sudah berdiri sejak 1 Februari 2012, sampai saat ini perusahaan telah
berusia sekitar 5 tahun, perusahaan ini telah memiliki sekitar 3 cabang perusahaan di
dunia, produk yang di hasilkan oleh perusahaan ini sangatlah beragam karena
perusahaan ini mempunyai banyak customer dari berbagai bidang dan juga berbagai
kota.
Adapun customer dari perusahaan ini yaitu dari perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang otomotif. Tapi sebagian besar customer dari perusahaan ini
banyak yang bergerak di bidang otomotif, adapun perusahaan tersebut meliputi:
1. PT. Yanmar Diesel Indonesia
2. PT. Tschiochi Procore Indonesia
3. PT. Yanmar Japang
4. PT. Yanmar Thailand

B. Pengertian System

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi


satu untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak pendapat tentang pengertian
dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan
definisi sistem menurut beberapa ahli:
1. Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan
orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2. Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-
komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
3. Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang
saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
4. Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan
yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan
data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi
dan/atau energi dan/atau barang.
5. Davis, G. B (1991:45), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
beroperai bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

Komponen atau Karakteristik sistem adalah bagian yang membentuk sebuah


sistem, diantaranya:

1. Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel. Ia dapat berupa benda


fisik, abstrak atau keduanya.
2. Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan
objeknya.
3. Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objej yang
terdapat dalam sebuah sistem.
4. Lingkungan, merupakan tempat dimana sistem berada.
5. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi
motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak
terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
6. Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan untuk diproses. Masukan tersebut dapat berupa hal-hal yang
tampak fisik (bahan mentah) atau yang tidak tampak (jasa).
7. Proses, adalah bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi
keluaran yang berguna dan lebih bernilai (informasi) atau yang tidak berguna
(limbah)
8. Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada sistem informasi berupa informasi
atau laporan, dsb
9. Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas disini
menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Batas juga
dapat diubah atau dimodifikai sehingga dapat merubah perilaku sistem.
10. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, digunakan untuk
mengendalikan masukan atau proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem
berjalan sesuai dengan tujuan.

C. Proses Inventory

Setiap perusahaan terutama  perusahaan dagang  mereka selalu  membutuhkan


persediaan barang dagangan. Persediaan tersebut  akan disimpan  dan
digunakan untuk memenuhi  kebutuhan perusahaan. Persediaan kemudian  
digunakan untuk    proses produksi  yang akan dijual kembali. Dengan
pengolahan persediaan tersebut  maka perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Persediaan bisa
berupa  bahan pembantu, bahan mentah,  barang  setengah jadi, barang jadi
ataupun bisa berupa suku cadang. Sebagai bagian penting dari  perusahaan
maka  persediaan atau inventory   memiliki nilai yang cukup besar terhadap  
biaya operasional, perencanaan dan pengendalian persediaan.  Karena
pentingnya persediaan maka  perusahaan harus membuat  manajemen
persediaan yang baik agar bisa mengelola persediaan yang dimiliki.

Dalam hubungannya dengan manajemen inventory maka persediaan   dapat


digolongkan menjadi  bahan baku,  bahan setengah jadi  atau bahan yang masih
dalam proses dan juga barang jadi yang digunakan untuk perusahaan.

Ada berbagai cara model matematik   dipadu dengan model inventory berbasis
komputer  yang telah dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam
memutuskan berapa banyak inventory maupun  kapan  inventory tersebut akan
dipesan. Metode yang biasa digunakan dalam hal ini diantaranya adalah
Material Requirement Planning(  MRP). Dalam hubungan beberapa inventory
diatas maka semuanya akan membentuk  hubungan antara  produksi dan
penjualan produk untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Setiap perusahaan atau pabrik yang memiliki beberapa persediaan, tentu mereka
memiliki maksud baik untuk menambah nilai  kegunaan persediaan tersebut.
Ada beberapa fungsi penting dari  persediaan  untuk pemenuhan  kebutuhan.

Berikut fungsi persediaan  dalam pemenuhan  kebutuhan perusahaan:

1. Mengurangi dan mencegah resiko  hilangnya  barang baku  maupun


barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Dalam kasusnya makin banyak perusahaan yang menyadari bahwa  
proses pengontrolah terhadap  bahan baku khususnya yang ada di
gudang sangat penting.  Hal ini juga berhubungan dengan keberhasilan
suatu perusahaan. Sebagian besar modal perusahaan akan tertanam
dalam  bahan baku  atau persediaan sehingga  proses pengontrolan 
tersebut sangat diperlukan untuk mencegah dan mengurangi resiko
kehilangan bahan baku. Adanya persediaan yang cukup dalam gudang 
karena pengontrolan yang tepat tentu saja membuat perusahaan
menjadi mudah dalam proses produksi.

2. Mencegah   jika  terhadap barang yang  dipesan  jika tidak baik


sehingga perusahaan bisa mengembalikan  barang tersebut.

Kadang perusahaan  melakukan pengadaan barang yang banyak dan


sering barang yang dipesan tersebut tidak sesuai dengan permintaan.
Karena proses produksi tidak bisa ditunda maka adanya persediaan 
akan membantu perusahaan yang kekurangan bahan akibat
pengembalian sebagian bahan baku karena tidak sesuai permintaan.

3. Mencegah inflasi atau kenaikan barang.

Perusahaan bisa memprediksi kapan bahan baku  naik dan kapan


bahan baku yang dibutuhkan harganya turun. Ketika   harga bahan
baku di pasaran menurun,  perusahaan bisa membeli persediaan bahan
baku dalam jumlah yang  besar. Bahan baku tersebut bisa digunakan 
sebagai persediaan  dimana ketika perusahaan membutuhkan tidak
perlu lagi membeli. Persediaan yang ada tersebut juga bisa mencegah
adanya inflasi atau kenaikan harga bahan baku. Jadi ketika bahan baku
mengalami kenaikan yang cepat perusahaan tidak lagi pusing untuk
membeli  bahan baku.
4. Penyimpanan bahan baku yang dihasilkan   dalam musim tertentu 
sehingga  bahan baku    bisa didapatkan ketika  barang tidak tersedia di
pasaran.

Kadang proses produksi terkendala adanya bahan baku yang  tidak


tercukupi di  pasaran sementara permintaan konsumen tetap bahkan
akan semakin bertambah. Perusahaan bisa saja membeli bahan baku
yang dibutuhkan namun harganya jauh lebih mahal. Ketika harga jual
barang tidak mampu untuk dinaikkan dan harga bahan baku semakin
meningkat, mau tidak mau perusahaan tetap produksi namun dengan 
keuntungan yang sangat minim.  Sebagai solusi yang tepat, saat harga
bahan baku turun  perusahaan bisa membelli bahan baku yang banyak
untuk proses produksi dan juga untuk disimpan dalam gudang. Proses
penyimpanan bahan baku tersebut dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya kekosongan bahan baku saat musim tertentu.

D. Resiko Yang Mungkin Terjadi

Adapun Resiko yang timbul Akibat ketidaksesuaian antara Aktual dengan System
yaitu:
1. Terjadinya Proses 2 (dua) kali.

Karena secara system barang yang akan dikirim masih ada secara quantity
namun actual barang sudah tidak ada, mau tidak mau pada saat akan
melakukan pengiriman harus dilkukan proses terlebih dahulu.

2. Molornya Jadwal pengiriman.

Berdasarkan pembahasan poin pertama diatas menunjukkan bahwa molornya


pengiriman dikarenakan harus menunggu proses produksi tersebut selesai.

3. Ketidakpuasan Pelanggan.

Karena terjadinya pengiriman yang tidak sesuai schedule awal, maka


pelanggan yang menjadi customer tersebut akan merasakan ketidak puasan
atas pelayanan pengiriman barang tersebut.

4. Balancing Stock Tidak bias menjadi patokan.

Balancing stock yang ada dalam perusahaan alhasil tidak bias menjadi
patokan untuk mengukur seberapa banyak quantity yang ada di area stock
warehouse, sehingga data perusahaan pun akan rancu dan tidak akurat.

5. Sistem yang sia-sia.

Perusahaan membeli system yaitu bertujuan agar mempermudah


pengontrollan stock barang ,material,ataupun finish good.

Tidak hanya itu, perusahaan pun membeli system tersebut denngan harga
yang cukup mahal, namu jika adanya permasalahan ketidakakuratan ataupun
ketidak samaan antara system dengan actual barang maka system tersebut
terasa seperti tidak berguna dan tidak bemanfaat baik.
E. Akurasi Penginputan Dalam Sistem

Ketelitian/accuracy adalah menyatakan tingkat kesesuaian  atau dekatnya suatu


hasil pengukuran terhadap harga yang sebenarnya.

Ketepatan/precision adalah menyatakan tingkat kesamaan didalam sekelompok


pengukuran atau sejumlah instrumen.

Jadi penerapannya disini adalah perlunya Sumber Daya Manusia yang memiliki
ketelitian yang bagus, karena factor utama terjadinya selisih akurasi data antara
actual dan system yaitu disebabkan oleh adanya kesalahan dalam penginputan
quantity pada saat barang masuk ataupun barang keluar.

Lain halnya dari ketelitian, ketepatan juga sangat dibutuhkan pada saat
pengecekan barang, apakah barang sudah sesuai Quantity nya dengan dokumen
yang ada, bisa juga diterapkan pada saat berlangsungnya proses inventory,
dimana karyawan benar-benar harus menghitung dengan tepat quantity barang
tersebut sehingga ketika pada saat meng-compare data actual dengan data system
bias didapat hasil yang sebenarnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bawha
untuk terciptanya kinerja yang baik maka harus ditunjang dengan adanya sumber
daya manusia yang baik serta serta pengoperasian ataupun penerapan sistem yang
baik pula.
Ketelitian serta ketepatan dari setiap orang perlu ditingkatkan untuk menghindari
ketidak sesuaian data, sistem dengan aktual barang yang ada.
Pentingnya menyampaikan informasi dengan jelas, benar dan baik dalam bekerja
untuk terciptanya kerjasama yang lebih baik mampu memberikan hasil kerjasama
yang sempurna.
Memberikan pengarahan-pengarahan kepada semua member divisi untuk
melakukan pekerjaannya dengan tidak hanya baik namun juga tepat dan teliti.
.
B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis utarakan untuk perusahaan dan semua
karyawan karyawati yaitu:
1. Meningkatkan sumber daya manusia dalam perusahaan (untuk semua divisi)
sehingga keryawan mampu membawa perusahaan menjadi lebih maju dan
mempunyai kinerja yang baik.
2. Meningkatkan perencanaan-perencanaan kerja dengan lebih matang agar
proses kerja produksi berjalan dengan baik serta menambahkan tenaga kerja
untuk mengimbangi target sales perusahaan yang cukup tinggi.
3. Memperbaiki Akurasi data aktual barang untuk menyesuaikan dengan sistem
yang ada.
4. Meningkatkan kesadaran diri karyawan akan pentingnya bekerja dengan
ketelitian dan ketepatan yang maksimal.

C. Perbaikan

Adapun perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahaan yaitu:


1. Melakukan pengecekan ulang tentang akurasi aktual barang yang ada.
2. Mengcompare kembali antara data aktual dengan sistem
3. Pada saat berlangsungnya proses inventory, semua member harus
menghitung dengan tepat dan teliti sehingga tidak akan terjadi kembali
selisih data antara aktual dengan sistem.

Anda mungkin juga menyukai