Anda di halaman 1dari 55

ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING

LABORATORIUM PEMERIKSAAN
PENETAPAN KASUS COVID-19 DI DINAS
KESEHATAN KOTA BEKASI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Sebagai Syarat Untuk Mengambil Tugas Akhir Pada Program Studi Teknik
Informatika

Disusun Oleh :

NAMA : RIZQI FIRDAUS


NPM : 2017470061
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
i

SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK

i
ii

LEMBAR PERNYATAAN

Bersama ini saya menyatakan bahwa isi yang terkandung dalam kerja
praktek ini, dengan judul :

ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING


LABORATORIUM PEMERIKSAAN PENETAPAN KASUS
COVID-19 DI DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI

Adalah Murni merupakan hasil penelitian dan pemikiran saya sendiri.


Demikian pernyataan ini saya buat dan siap menerima konsekuensi apapun dimasa
yang akan datang, bila ternyata Kerja Praktek ini merupakan Salinan ataupun
contoh karya-karya yang telah dibuat/terbitkan sebelum tanggal Kerja Praktek ini.

Jakarta, 12 Desember 2021

Penulis

(Rizqi Firdaus)

ii
iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN

“ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING


LABORATORIUM PEMERIKSAAN PENETAPAN KASUS
COVID-19 DI DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI”

Nama : Rizqi Firdaus


NPM : 2017470061
Jurusan : Teknik Informatika

Telah disetujui Pada Tanggal, Desember 2021

Oleh :
Pembimbing

(Abdul Mutholib, M.Sc)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika FT-UMJ

(Popy Meilina, M.Kom)

iii
iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING


LABORATORIUM PEMERIKSAAN PENETAPAN KASUS
COVID-19 DI DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI

Nama : Rizqi Firdaus


NPM : 2017470061
Jurusan : Teknik Informatika

Telah diuji Pada Tanggal,

Oleh Penguji:

1. Popy Melina, S.T, M.Kom

2. Rita Dewi Risanty, M.M.S.I

iv
v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

ABSENSI BIMBINGAN KERJA PRAKTEK

“ ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING


LABORATORIUM PEMERIKSAAN PENETAPAN KASUS
COVID-19 DI DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI ”

Nama : Rizqi Firdaus


NPM : 2017470061
Jurusan : Teknik Informatika

Dosen Pembimbing : Abdul Mutholib, M.Sc

No. Hari / Tanggal Catatan Dosen Pembimbing Paraf

Mengajukan Judul Laporan


1 14-November-2021
Kerja Praktek
Bab 1 Revisi :
- Latar Belakang
2 28-November-2021
Masalah
- Identifikasi Masalah

3 04-Desember-2021 Acc Bab 2 dan 3

v
vi

Bab 4 Revisi :
4 06-Desember-2021
- Perapihan Penulisan

Acc Bab 4 dan perbaikan


5 14-Desember-2021
pada Bab 5

Dosen Pembimbing

(Abdul Mutholib, M.Sc)

vi
vii

ABSTRACT

The Bekasi city health office has a Community Health Service Program
which aims to enter data on suspected cases for which COVID-19 specimens were
collected, both diagnostic swabs and follow-ups, into the TC 19 All record system.
Furthermore, each health facility verifies new positive cases, Update on recovered
and dead cases as material for national media updates for Covid-19 cases.
Therefore, in this research report, an analysis of the system described in the Unified
Modeling Language (UML) and Hierarchy plus input-process-output (HIPO) was
carried out. Based on this analysis, it can be concluded that the application (All
record Tc-19) still requires system development, namely by directly involving
participants in the All record Tc-19 application. The obstacle in the All record Tc-
19 application is that in the submenu form the results of the diagnosis verification,
there is no name of the examiner's laboratory on the identity of the patient data, so
that the admin cannot find out where the diagnosis results from the patient came
from. Then, in the submenu of the last patient status in the recovered or dead table,
there is no delete button in the table. This button is used if there is the same or
double data, then the admin can delete it. This can be illustrated by a Hierarchy
Input Process Output (HIPO) and Unified Modeling Language (UML) diagram and
improvement solutions in the form of drawing mockups and designing a new user
interface for the existing transaction menu. on the All record Tc-19 application.
Keywords: System, Tc-19 All record Application, Health Office, Unified
Modeling Language (UML), Hierarchy Plus Input-Process-Output (HIPO).

vii
viii

ABSTRAK

Dinas kesehatan kota Bekasi memiliki Program Layanan Kesehatan


Masyarakat yang bertujuan untuk memasukkan data kasus suspek yang dilakukan
pengambilan spesimen covid-19, baik swab diagnosis maupun follow up ke sistem
All record TC 19. Selanjutnya, masing-masing fasilitas kesehatan melakukan
verifikasi kasus positif baru, update kasus sembuh dan meninggal sebagai bahan
update media kasus covid-19 nasional. Oleh karena itu pada laporan penelitian ini,
dilakukan analisis system yang digambarkan dalam Unified Modeling Language
(UML) dan Hierarchy Plus Input Proses Output (HIPO). Berdasarkan Analisis ini
dapat di simpulkan bahwa Aplikasi ini masih memerlukan pengembangan sistem,
dengan melibatkan secara langsung penginput pada Aplikasi All record Tc-19.
Kendala di dalam aplikasi All record Tc-19 yaitu pada form submenu hasil
verifikasi diagnosis tidak adanya nama laboratorium pemeriksa pada identitas data
pasien, sehingga admin tidak bisa mengetahui darimana hasil diagnosis dari pasien
tersebut. Kemudian, di bagian submenu status pasien terakhir pada tabel sembuh
atau meninggal tidak terdapat button hapus pada tabel. Button ini digunakan jika
ada data yang double, maka admin dapat menghapusnya.tersebut dapat
digambarkan diagram Hierarchy Input Proses Output (HIPO) dan Unified
Modelling Language (UML) dan solusi perbaikan berupa penggambaran mockup
dan desain user interface baru terhadap menu transaksi yang terdapat pada aplikasi
All record Tc-19.
Kata kunci : Sistem, Aplikasi All record Tc-19, Dinas Kesehatan,
Unified Modelling Language (UML), Hierarchy Plus Input Process Output
(HIPO).

viii
ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang
berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING LABORATORIUM
PEMERIKSAAN PENETAPAN KASUS COVID-19 DI DINAS KESEHATAN
KOTA BEKASI” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.
Untuk selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini,
ucapan terima kasih khususnya kepada:
1. Bapak Irfan Purnawan S.T,M,Chem.Eng Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2. Ibu Popy Melina,S.T,M.Kom. Selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
3. Bapak Abdul Mutholib M,Sc selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
4. Mamah dan Bapak penulis yang selalu memberikan dukungan untuk
penulis.
5. Indah Pipit yang selalu sabar, membantu dan memberikan semangat untuk
penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
6. Seluruh staff dan pengajar Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
7. Keluarga Besar HMIF BEM FT-UMJ
8. Seluruh angkatan 2017 Teknik Informatika yang telah membantu penulis.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis selama kerja praktek dan penyusunan laporan ini.

Akhirnya dengan rendah hati Penulis menyadari bahwa sekalipun


menginginkan suatu hasil yang baik, tentunya masih ada kekurangan pada Laporan
Kerja Praktek ini. Untuk itu, kepada semua pihak dapat memaklumi dan
memberikan saran serta kritik yang membangun demi kesempurnaan Laporan Kerja
Praktek ini selanjutnya. Harapan penulis, agar Laporan Kerja Praktek ini dapat

ix
x

bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi Penulis untuk menambah
pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Jakarta, 15 Desember 2021

(Rizqi Firdaus)

x
xi

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK ...................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii
ABSENSI BIMBINGAN KERJA PRAKTEK ..................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 7
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................. 8
1.4 Batasan Masalah .................................................................................... 8
1.5 Tujuan Kerja Praktek ............................................................................. 8
1.6 Manfaat Kerja Praktek ........................................................................... 9
1.7 Langkah-Langkah Kerja Praktek ............................................................ 9
1.8 Sistematika Penulisan .......................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 12
2.1 Analisis................................................................................................ 12
2.2 Sistem.................................................................................................. 12
2.3 Analisis Sistem ...................................................................................... 8
2.4 Diagnosis ............................................................................................... 9
2.5 Covid-19 ................................................................................................ 9
2.6 ALL RECORD TC-19 ......................................................................... 10
2.7 UML.................................................................................................... 10
2.7.1 Use Case Diagram ........................................................................ 11
2.7.2 Activity Diagram .......................................................................... 12
2.7.3 Sequence Diagram ........................................................................ 13
2.7.4 HIPO ............................................................................................ 14
2.7.5 User Interface (UI) ....................................................................... 15
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. 16
3.1 Sejarah Dinas Kesehatan Kota Bekasi .................................................. 16
3.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi ............................... 17
3.3 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bekasi ........................................ 17

xi
xii

3.4 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bekasi .................................. 18


BAB IV ANALISIS DAN HASIL ..................................................................... 20
4.1 Aplikasi ALL RECORD TC-19 ........................................................... 20
4.2 Analisis Aplikasi ALL RECORD TC-19.............................................. 20
4.2.1 Prosedur Aplikasi ALL RECORD TC-19 ..................................... 20
4.2.2 Analisis Diagram HIPO ................................................................ 21
4.2.3 Analisis Use Case Diagram .......................................................... 22
4.2.4 Analisis Activity Diagram ............................................................. 23
4.2.5 Analisis Sequence Diagram .......................................................... 26
4.2.6 Tampilan Aplikasi ALL RECORD TC-19 .................................... 29
4.3 Analisis Permasalahan Pada Aplikasi ALL RECORD TC-19 ............... 33
4.3.1 Masalah PadaAplikasi ALL RECORD TC-19............................... 33
4.4 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Aplikasi ALL RECORD TC-19 .. 35
4.4.1 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Form Submenu Hasil
Verifikasi Diagnosis ................................................................................... 35
4.4.2 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Tabel Submenu Status Pasien
Terakhir 36
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 36
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 36
5.2 Saran ................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 37

xii
xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram ................................................................ 11


Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram ................................................................... 12
Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram ................................................................ 13

xiii
xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Hipo ................................................................................ 15


Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi ......................... 17
Gambar 4. 1 Diagram HIPO aplikasi ALL RECORD TC-19 .............................. 21
Gambar 4. 2 Use Case Diagram Aplikasi ALL RECORD TC-19 ....................... 22
Gambar 4. 3 Activity Diagram Login Admin Pada Aplikasi All Record TC-19... 24
Gambar 4. 4 Activity Diagram Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis .................. 25
Gambar 4. 5 Activity Diagram Submenu Status Pasien Terakhir......................... 26
Gambar 4. 6 Sequence Diagram Login Admin Pada Aplikasi ALL RECORD TC-
19 ...................................................................................................................... 27
Gambar 4. 7 Sequence Diagram Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis Pada
Aplikasi ALL RECORD TC-19 ......................................................................... 28
Gambar 4. 8 Sequence Diagram Submenu Status Pasien Terakhir ...................... 29
Gambar 4. 9 Tampilan Login Admin Aplikasi ALL RECORD TC-19 ................ 30
Gambar 4. 10 Tampilan Halaman Beranda Aplikasi ALL RECORD TC-19 ....... 30
Gambar 4. 11 Tampilan Halaman Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis ............. 31
Gambar 4. 12 Tampilan Halaman Form Data Hasil Proses Verifikasi Diagnosis
Covid-19 ............................................................................................................ 32
Gambar 4. 13 Tampilan Halaman Submenu Status Pasien Terakhir Admin
Aplikasi ALL RECORD TC-19 ......................................................................... 33
Gambar 4. 14 Tampilan Form Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis ................... 34
Gambar 4. 15 Tampilan Halaman Submenu Status Pasien Terakhir .................... 34
Gambar 4. 16 Tampilan Usulan Penambahan Button Ubah Pada Form Data
Identitas Pasien .................................................................................................. 35
Gambar 4. 17 Tampilan Usulan Penambahan Button Hapus Pada Tabel Submenu
Status Pasien Terakhir ........................................................................................ 36

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada akhir tahun 2019, seluruh dunia telah digemparkan dengan semakin
meningkatnya wabah Corona Virus (Covid-19) tak terkecuali di Indonesia.
Penyakit ini tidak hanya membuat kepanikan, namun banyak memakan korban
jiwa. Covid-19 saat ini menjadi trend pembicaraan, perdebatan, diskusi dan bahan
berita di media cetak ataupun media elektronik.
Covid-19 merupakan virus yang yang menyerang sistem pernapasan,
memberi dampak buruk bagi kesehatan yang disertai dengan gejala yang ringan
maupun yang berat. Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) adalah gejala berat yang ditimbulkan. Virus ini
menular melalui kontak fisik, memakai barang secara bergantian dengan pasien
yang positif Covid-19, tidak memakai masker pada saat berbicara dengan penderita
Covid-19 dan lain sebagainya. Virus ini merupakan penyakit yang tidak diprediksi
akan terjadi sebelumnya. Tanda-tanda dan gejala Covid-19 yang tergolong berat
terjadinya sindrom pernapasan akut, menyebabkan pneumonia, gagal ginjal dan
yang paling fatal berakibat kematian. Sedangkan, gejala ringannya yaitu demam,
bersin, sakit pada tenggorokan dan lain sebagainya. Pada 31 desember 2019, WHO
China Country Office mengabarkan penemuan kasus pneumonia yang etiologinya
tidak diketahui. Pada 30 januari 2020, WHO menetapkan Public Health Emergency
of International Concern.
Di Indonesia terdapat salah satu kota yaitu kota Bekasi, memiliki badan
pemerintahan Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang merupakan organisasi perangkat
daerah dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan di Kota
Bekasi. Pada dinas kesehatan Kota Bekasi ini, memiliki salah satu sistem aplikasi
yaitu ALL RECORD TC-19. Sistem aplikasi ALL RECORD TC-19 ini terdapat
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan diantara nya seperti update kasus baru,
sembuh, meninggal, dan hasil laporan spesimen dan kasus yang akan menjadi

1
2

tanggung jawab sepenuhnya dari setiap dinas kesehatan kabupaten/kota dan


provinsi Jawa Barat. Aplikasi ini bertujuan untuk pencatatan dan pelaporan Covid-
19.
Pada analisis aplikasi ini, penulis akan membahas bagian submenu Hasil Verifikasi
Diagnosis dan Status Pasien Terakhir yang terdapat pada menu Penetapan Kasus
Covid. Pada submenu Hasil Verifikasi Diagnosis ini untuk mengetahui jumlah
verifikasi kasus positif dan negatif, kemudian Status Pasien Terakhir untuk
mengetahui status akhir pasien yang menderita Covid-19. Pada submenu hasil
verifikasi diagnosis terdapat kekurangan pada user admin yaitu pada data pasien di
laboratorium pemeriksa tidak terdapat nama laboratorium yang mendiagnosis hasil
pemeriksaan. Nama laboratorium pemeriksa harus ada, karena nama laboratorium
itu sangat penting dalam pendataan status pasien. Jika nama laboratorium
pemeriksa di pendataan pasien kosong, maka hasil diagnosis tersebut tidak valid.
Maksud dari tidak valid nya hasil diagnosis tersebut adalah tidak adanya kejelasan
hasil diagnosis pemeriksa tersebut berasal dari klinik mana. Sedangkan pada
submenu status pasien terakhir terdapat kekurangan pada user admin yaitu pada
tampilan status pasien sembuh atau meninggal jika di temukan kesamaan data
pasien, tidak adanya kolom hapus pada data pasien yang sembuh atau meninggal.
Oleh karena itu, dalam laporan kerja praktek ini akan dilakukan penelitian yang
berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI JEJARING LABORATORIUM
PEMERIKSAAN PENETAPAN KASUS COVID-19 DI DINAS
KESEHATAN KOTA BEKASI” diharapkan analisis ini dapat memberikan
perbaikan pada sistem aplikasi ALL RECORD TC-19.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan
masalah pada analisis ini, diantaranya yaitu :
1. Pada submenu Hasil Verifikasi Diagnosis tidak terdapat nama laboratorium
pemeriksa pada pasien. . Nama laboratorium pemeriksa harus ada, karena
nama laboratorium itu sangat penting dalam pendataan status pasien. Jika
nama laboratorium pemeriksa di pendataan pasien kosong, maka hasil
diagnosis tersebut tidak valid. Maksud dari tidak valid nya hasil diagnosis

2
2

tersebut adalah tidak adanya kejelasan hasil diagnosis hasil diagnosis


pemeriksa tersebut berasal dari klinik mana.
2. Pada submenu status pasien terakhir terdapat kekurangan pada user admin
yaitu pada tampilan status pasien sembuh atau meninggal jika di temukan
kesamaan data pasien, tidak adanya kolom hapus pada data pasien yang
sembuh atau meninggal.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dibuat rumusan masalah
pada analisis ini, diantaranya yaitu :
1. Bagaimana cara mengubah nama laboratorium pemeriksa di data identitas
pasien pada submenu Hasil Verifikasi Diagnosis ?
2. Bagaimana alternatif pemecahan masalah pada kesamaan data yang terdapat
pada kolom pasien sembuh atau meninggal ?

1.4 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan rumusan masalah,
maka diperlukan batasan penulisan, yaitu :
1. Menganalisa Aplikasi ALL RECORD TC-19 terdapat 8 menu yaitu
Beranda, FAQ, Dashboard, Pencatatan Spesimen TCM, Penetapan Kasus
Covid, Permintaan Perubahan Data, Data Penyelidikan Epid, Laporan
Spesimen & Kasus.
2. Penulis hanya membatasi pada submenu Hasil Verifikasi Diagnosis dan
Status Pasien Terakhir pada menu Penetapan Kasus Covid.
3. Dengan menggunakan beberapa diagram Unified Modelling Language
(UML), seperti Use Case diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram
dan Hierarchy Input Process Output.

1.5 Tujuan Kerja Praktek


Dalam laporan kerja praktek ini penulis mempunyai tujuan, yaitu :
1. Menganalisis sistem Aplikasi berjalan ALL RECORD TC-19 yang
digunakan di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota bekasi.

2
2

2. Analisis ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada


tampilan submenu Hasil Verifikasi Diagnosis pada bagian form nya dan
tampilan halaman Status Pasien Terakhir.
3. Analisis ini juga bertujuan untuk memberikan alternatif pemecahan masalah
berupa User Interface (UI) dengan tampilan halaman mockup untuk
mengatasi permasalahan pada tampilan submenu Hasil Verifikasi Diagnosis
pada bagian form nya dan tampilan halaman Status Pasien Terakhir.

1.6 Manfaat Kerja Praktek


Manfaat yang dapat dihasilkan dengan dilakukannya analisis aplikasi ini
yaitu :
1. Dapat dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan Aplikasi ALL
RECORD TC-19 Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bekasi.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran penulis khususnya di bidang
penulisan ilmiah.

1.7 Langkah-Langkah Kerja Praktek


Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
Bekasi selama satu bulan (05 April – 05 Mei 2021). Langkah-langkah kerja praktek
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam laporan kerja praktek ini, diperlukan data-data konkrit yang
dapat menggambarkan alur dari aplikasi yang dianalisis secara jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, untuk mendapatkan data yang
berkaitan dengan aplikasi yang dianalisis, maka digunakan metode-metode
yaitu :
a. Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
pada lokasi kerja praktek selama satu bulan di Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Bekasi.
b. Studi Pustaka

2
2

Metode studi Pustaka ini dilakukan dengan mencari dan mempelajari


informasi yang berkaitan dengan tampilan Aplikasi ALL RECORD TC-
19 seperti mempelajari buku-buku, jurnal, sumber ilmiah lainnya dan
browsing di internet.
c. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada
kepala seksi Survailens & imunisasi dan Operator seksi Survailens guna
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam Analisis Aplikasi
ALL RECORD TC-19.
2. Analisis Aplikasi
Menganalisis Aplikasi ALL RECORD TC-19 pada tampilan Hasil
Verifikasi Diagnosis dan Status Pasien Terakhir. Pada tampilan form hasil
verifikasi diagnosis di setiap pasien tidak adanya nama laboratorium
pemeriksa dan pada Status Pasien Terakhir tidak terdapat kolom hapus
pasien sembuh atau meninggal Covid-19.
Maka, penulis memberikan pemecahan masalah yaitu memberi
penambahan button ubah pada tampilan form hasil verifikasi diagnosis dan
hapus data pasien sembuh atau meninggal Covid-19.
3. Penulisan Laporan
Setelah melakukan kerja praktek selama satu bulan dimulai
melakukan penulisan laporan kerja praktek dan dibimbing oleh dosen
pembimbing.
4. Presentasi
Setelah selesai membuat penulisan laporan dan diterima oleh dosen
pembimbing, maka akan dipresentasikan ke dosen penguji.
5. Laporan Kerja Praktek
Setelah presentasi hasil kerja praktek selesai, penulis mengalami
revisi laporan untuk memperbaiki agar laporan yang ditulis menjadi lebih
baik dari sebelumnya.

2
2

1.8 Sistematika Penulisan


Sistematika ini dibuat agar mudah dipahami pembaca. Laporan kerja
praktek ini dibagi menjadi 5 (lima) bab antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat
kerja praktek, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berkaitan
dengan analisis Aplikasi ALL RECORD TC-19. Landasan teori ini
berisikan tinjauan pustaka mengenai sistem, Unified Modelling Language
(UML), seperti Use Case diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram
dan Hierarchy Input Process Output (HIPO), User Interface (UI).
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum secara singkat
tentang profil Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bekasi.
BAB IV ANALISIS DAN HASIL
Pada bab ini menjelaskan tentang penggunaan Aplikasi All Record
TC-19 dan menganalisa aplikasi tersebut menggunakan Unified Modelling
Language (UML) untuk analisis sistem yang berjalan. Selain itu, bab ini
juga akan diberikan mengenai solusi untuk perbaikan aplikasi.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari uraian dan
pembahasan dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran untuk evaluasi agar
lebih baik.

2
2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis
Kata analisis sendiri diadaptasi dari bahasa Inggris “analysis” yang secara
etimologis berasal dari bahasa Yunani kuno “ἀνάλυσις” (dibaca Analusis). Kata
Analisis terdiri dari dua suku kata, yaitu “ana” yang artinya kembali, dan “luein”
yang artinya melepas atau mengurai. Bila digabungkan maka kata tersebut memiliki
arti menguraikan kembali. Kemudian kata tersebut juga diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi analisis.
Pengertian analisis yaitu penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam berbagai macam bagian komponennya dengan maksud agar kita dapat
mengidentifikasi atau mengevaluasi berbagai macam masalah yang akan timbul
pada sistem, sehingga masalah tersebut dapat ditanggulangi, diperbaiki atau juga
dilakukan pengembangan. Kata Analisis sendiri berasal dari kata analisa, dimana
penggunaan pada kata ini mempunyai arti kata yang berbeda tergantung bagaimana
kita meletakkan kata ini. Jadi secara umum, pengertian analisis adalah aktivitas
yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti; mengurai, membedakan, dan
memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan
kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya (Syafnidawaty, 2020).

2.2 Sistem
Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja
dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pendapat lain
mengatakan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa sistem
diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen atau elemen yang saling
bekerjasama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah di
tentukan sebelumnya (Mulyani, 2016).

2
2

2.3 Analisis Sistem


Analisis sistem (System Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponen dengan
maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (System
Planning) dan sebelum tahap desain sistem (Fadli & Imtihan, 2018).
Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem
dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan
untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen
lain yang membentuk sistem sehingga di dapat sebuah keputusan atau kesimpulan
mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan atau pun kelebihan sistem (Mulyani,
2016).

2.4 Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses atau diorganisasi ulang
menjadi bentuk lebih berguna. Informasi terbentuk dari kombinasi data yang
diharapkan berarti bagi penerima. Informasi sangat berarti sehingga harus
menggunakan kriteria untuk mengevaluasi informasi yang akan digunakan
(Muslim, 2018).

2.5 Laboratorium
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai
macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan pelatihan, dan pengujian ilmiah
sebagai pendekatan antara teori dengan praktek dari berbagai macam disiplin ilmu.
Pembelajaran atau riset-riset pengembangan ilmu-ilmu tersebut dilakukan terhadap
berbagai macam ilmu yang telah dikenal sebelumnya, atau terhadap ilmu yang baru
dikenal. Pada dasarnya, secara fisik laboratorium juga dapat berujuk pada suatu
ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka (Amanda, 2020).
2

2.6 Diagnosis
Diagnosis merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis dan
kedokteran sebagai proses untuk penentuan jenis penyakit dengan cara melihat dari
gejala-gejala yang muncul. Dalam dunia pendidikan, istilah “diagnosis” merupakan
istilah yang relative baru.
Diagnosis merupakan prosedur yang dilakukan dokter untuk menentukan
suatu kondisi pasiennya. Diagnosis juga diartikan sebagai hasil dari evaluasi yang
telah dilakukanIndikator diagnosis dilakukan dalam beberapa cara yaitu dengan
pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, serta pemanfaatan
teknologi komputer berupa program yang telah dirancang khusus dalam proses
penilaian (Mauli, 2018).

2.7 Covid-19
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus.
Penderita Covid-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari
saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Jarak jangkauan
droplet biasanya hingga 1 meter. Droplet bisa menempel di benda, namun tidak
akan bertahan lama di udara. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala
klinis antara 1-14 hari dengan rata-rata 5 hari. Maka, orang yang sedang sakit
diwajibkan memakai masker guna meminimalisir penyebaran droplet. Orang yang
terinfeksi memiliki gejala ringan seperti demam, batuk, dan kesulitan bernafas.
Gejala dapat berkembang menjadi pneumonia berat. Tindakan pencegahan untuk
mengurangi kemungkinan infeksi antara lain tetap berada di rumah, menghindari
bepergian dan beraktivitas di tempat umum, sering mencuci tangan dengan sabun
dan air, tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi COVID-19 menderita sakit
parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang
dengan kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan
paru-paru, diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami
2

sakit lebih serius. Namun, siapa pun dapat terinfeksi COVID-19 dan mengalami
sakit yang serius. Orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk
disertai dengan kesulitan bernapas/sesak napas, nyeri/tekanan dada, atau
kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera mencari pertolongan
medis. Jika memungkinkan, disarankan untuk menghubungi penyedia layanan
kesehatan atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga pasien dapat diarahkan
ke fasilitas kesehatan yang tepat.(Kendalkab, 2020).

2.8 ALL RECORD TC-19


All record TC-19 yang merupakan aplikasi buatan dalam negeri oleh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mencatat laporan kasus Covid-19,
seperti jumlah pasien sembuh, pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dan data
kasus meninggal. Munculnya aplikasi Allrecord TC-19 ini dibuat guna
memudahkan para tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan melaporkan hasil
kasus Covid-19 perharinya. Pembaruan terhadap aplikasi Allrecord TC-19 ini
sudah dilakukan sejak 15 Februari 2021. Pembaruan ini dilakukan guna untuk
mengoptimasi kinerja aplikasi tersebut. Selama proses pembaruan, Kemenkes RI
juga mengingatkan jika penggunaan terhadap aplikasi tersebut akan mengalami
hambatan. Pihak Kemenkes RI juga tengah berupaya untuk menyelesaikan
pembaruan aplikasi Allrecord TC-19 dalam waktu dekat, sehingga para pengguna
(tenaga kesehatan) bisa mengakses aplikasi tersebut seperti biasanya (Dinkes A. ,
2020).

2.9 UML
Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek (Sukamto & Shalahuddin, 2018). UML dapat digunakan untuk
membangun, menspesifikasikan, memvisualisasi, dan mendokumentasikan
rancangan dari sistem perangkat lunak yang bertujuan untuk menyatukan teknik-
teknik pemodelan berorientasi objek menjadi standarisasi (Akil, 2018).
2

2.9.1 Use Case Diagram


Use Case adalah suatu pemodelan dengan tujuan mengetahui behavior
sistem informasi (Hendini, 2016) Diagram use case menangkap tingkah laku
sistem, sub-sistem, kelas atau komponen yang tampak kepada eksternal entity.
Diagram use case membagi fungsionalitas sistem menjadi transaksi-transaksi yang
memiliki arti bagi si actor (Akil, 2018). Use case diagram mendeskripsikan
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Berikut
adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case diagram :

Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram

Simbol Keterangan
Use case, menggambarkan
fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit dengan
aktor, dengan penjelasan dengan
menggunakan kata kerja.
Aktor, merupakan abstraction dari
orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu
sendiri, aktor beriteraksi dengan use
case teteapi tidak memiliki kontrol
terhadap use case
Asosiasi, digambarkan dengan garis
tanpa arah panah dan digunakan
untuk menghubungkan link antar
element sehingga use case memiliki
interaksi dengan aktor.
2

Generalisasi, hubungan generalisasi


dan spesialisasi (umum-khusus)
antara dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnya, atau suatu
elemen merupakan spesialisasi dari
elemen lainnya.
Extend, merupakan perluasan dari
<<extend>> use case lain jika kondisi atau syarat
<- - - - - - - - - - - -
terpenuhi
Include, merupakan di dalam use
case lain (required) atau pemanggilan

<<include>>
use case oleh use case lain,
------------> contohnya adalah pemanggilan
sebuah fungsi program

2.9.2 Activity Diagram


Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada di perangkat lunak
(Sukamto & Shalahuddin, 2018). Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada
diagram activity diagram :
Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan
Start Point, Merupakan awalan pada
suatu aktivitas.

End Point , Akhir dari suatu aktivitas.

Activities, menggambarkan suatu


proses atau suatu kegiatan yang
sedang dilakukan.
2

Fork ,percabangan. Digunakan untuk


menunjukan atau mengetahui
kegiatan yang bersifat paralel.

Join, penggabungan. Menunjuakan


suatu gambar tentang dekomposisi,
yaitu menggabungkan 2 tujuan
menjadi satu tujuan.

Decision Point , menggambarkan


pilihan untuk pengambilan suatu
keputusan, yaitu keputusan benar
ataupun salah.

2.9.3 Sequence Diagram


Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar
objek (Sukamto & Shalahuddin, 2018). Kegunaannya adalah untuk menunjukkan
rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu
yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Berikut adalah simbol-simbol
yang ada pada sequence diagram :
Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan
Entity Class, bagian dari system yang
berisi kumpulan kelas berupa entitas
yang merupakan gambaran awal
system dan menjadi landasan untuk
menyusun basis data.
2

Boundary Class, kumpulan interaksi


antara satu atau lebih actor dengan
system
Control Class, objek yang memiliki
logika aplikasi tetapi tidak memiliki
tanggung jawab terhadap entitas
Message, symbol yang bertujuan
untuk mengirimkan pesan antar class

Recursive, pengiriman pesan untuk


dirinya sendiri

Activation, mewakili eksekusi


operasi dari suatu objek

Lifeline, garis titik titik yang


terhubung dengan objek

2.9.4 HIPO
HIPO (Hierarchy Input Process Output) adalah suatu gambaran modul atau
suatu program yang dirancang pada pengolahan data secara terkomputerisasi (Putri
& Azpar, 2016). HIPO digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi
dalam siklus pengembangan sistem, berbasis pada fungsi yaitu tiap-tiap modul
didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya (Nurmi, 2015).
Adapun sasaran dari HIPO sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan
dan output yang harus dihasilkan oleh 20 masing-masing fungsi pada tiap-
tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
2. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari
sistem.
2

3. Untuk menekankan fungsi-fungsi yang harus diseleseikan oleh program,


bukannya menunjukan perintah-perintah program yang digunakan untuk
melaksanakan fungsi tersebut.
4. Untuk menyedikan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pemakai.
Contoh gambar HIPO (Hierarchy Input Process Output) dapat dilihat pada
gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2. 1 Diagram Hipo


2.9.5 User Interface (UI)
User Interface adalah tampilan sebuah produk dilihat oleh
pengguna. Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut
kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi (Sukamto &
Shalahuddin, 2013).
Menurut (Lastiansah, 2012), UI adalah adalah cara program dan pengguna
berinteraksi. Istilah UI terkadang digunakan sebagai pengganti istilah Human
Computer Interaction (HCI) dimana semua aspek dari interaksi pengguna dan
komputer. Semua yang terlihat di layar, membaca dalam dokumentasi dan
dimanipulasi dengan keyboard atau mouse juga merupakan bagian dari UI. Ada
beberapa user interface design tools seperti Balsamiq Mockup, MockFlow, Adobe
Comp dan lain sebagainya.
Program aplikasi yang berbasis antarmuka tentu saja mengutamakan
tampilan yang tampak di layar monitor. Pada saat merancang tampilan dibutuhkan
program bantu (tool) khusus yang digunakan untuk merancang tampilan program
2

seperti Mockup UI (Sulianta, 2019). Aplikasi Mockup memudahkan sistem analis


atau programmer dalam mengkomunikasikan pada pengguna.
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Dinas Kesehatan Kota Bekasi


Dinas Kesehatan Kota Bekasi terbentuk sejak berdirinya Kota Bekasi. Kota
Bekasi merupakan pemekaran dari Kabupaten Bekasi. Demikian juga halnya
dengan Dinas Kesehatan sebagai salah satu perangkat daerah yang ada di dalamnya,
Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga merupakan pemekaran dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi (Lestari, n.d.).
Pembentukan Kota Bekasi berawal dari dibentuknya Kota Administratif
(Kotif) Bekasi. Perkembangan Kota Administratif Bekasi bergerak dengan cepat,
sehingga status Kotif Bekasi ditingkatkan menjadi Kotamadya melalui Undang-
undang Nomor 9 Tahun 1996 dan yang menjabat sebagai Walikotamadya Kepala
Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR (Lestari, n.d.).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016, Dinas
Kesehatan Kota Bekasi termasuk kedalam Dinas Daerah Tipe A. Hal ini
dikarenakan Dinas Kesehatan Kota Bekasi mewadahi beban kerja yang besar dan
unit kerja tipe A.Dinas Kesehatan Kota Bekasi dipimpin oleh Kepala Dinas. Sejak
terbentuknya Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi
secara berturut-turut dipimpin oleh :
 dr. Herry Ruswan, SKM, M.Kes (Tahun 1997 s.d 2002)
 dr. Peppy Firaidie (Tahun 2002 s.d 2003)
 dr. Bambang Djati, MARS (Tahun 2003 s.d 2007)
 dr. Wirda Saleh, MH. Kes (Tahun 2007 s.d 2009)
 dr. Retni Yonti (Tahun 2009 s.d 2011)
 drg. Anne Nurcandrani, MARS (Tahun 2011 s.d 2016)
 dr. Kusnanto, MARS (Tahun 2016 s.d 2017)
 Tanti Rohilawati, SKM, M.Kes (Tahun 2017 s.d Sekarang)

16
17

3.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi


Struktur organisasi menggambarkan kedudukan dan fungsi pada setiap
posisi dalam suatu organisasi. Struktur organisasi didefinisikan sebagai kerangka
kerja organisasi formal di mana tugas - tugas pekerjaan akan dibagi, dikelompokkan
dan dikoordinasikan. Bagan struktur organisasi pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi
(Dinkes, 2021) tertera pada gambar 3.1. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi


bahwa Dinas Kesehatan Kota Bekasi memiliki 1 sekretariat dengan 3 sub bagian
serta 4 bidang dengan masing-masing bidang 3 seksi yang menandakan Dinas
Kesehatan Kota Bekasi merupakan Dinas Daerah bertipe A.

3.3 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bekasi


A. Visi
“Pelayanan Kesehatan Prima Menuju Masyarakat Kota Bekasi yang
Sehat dan Mandiri”
Pelayanan Kesehatan Prima adalah upaya dengan mutu terbaik yang
diselenggarakan untuk memelihara dan meningkatkan Kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik perorangan,
kelompok maupun masyarakat.
Sehat adalah suatu keadaan masyarakat Kota Bekasi yang sejahtera dari
badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
18

Mandiri adalah sikap dan kondisi masyarakat Kota Bekasi yang mampu
memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan
dan kekuatan sendiri, untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
B. Misi
Misi Dinas Kesehatan Kota Bekasi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
4. Meningkatkan status gizi masyarakat
5. Menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan yang merata dan berkualitas
Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kota Bekasi adalah:
Misi 1 yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mencerminkan
upaya yang akan dilaksanakan Dinas Kesehatan melalui upaya kesehatan yang
paripurna baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Serta upaya Dinas
Kesehatan untuk meningkatkan usia harapan hidup masyarakat.
Misi 2 yaitu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, mencerminkan upaya yang akan dilaksanakan Dinas Kesehatan
bermitra dengan pihak terkait vertical dan horizontal untuk mendorong kemandirian
masyarakat.

3.4 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bekasi


A. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016,
tugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu (Menkes, 2016) :
“Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu
Bupati/Wali Kota melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada daerah Kabupaten/Kota.”
B. Fungsi
19

1. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016,


fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu (Menkes, 2016) :
Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tanggal (PKRT) serta daya kesehatan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan.
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan kepala daerah terkait dengan
bidang kesehatan.
BAB IV

ANALISIS DAN HASIL

4.1 Aplikasi ALL RECORD TC-19


Aplikasi All Record-TC-19 ini merupakan sistem informasi jejaring
laboratorium pemeriksaan COVID-19. Aplikasi ini terdapat update kasus baru,
sembuh, meninggal, dan hasil penyelidikan epid kasus konfirmasi Covid 19. All
Record TC-19 adalah aplikasi yang terdapat pada layanan Dinas Kesehatan Kota
Bekasi (DINKES). Didalam aplikasi ini terdapat admin dan verifikator. Admin
tugasnya yaitu dapat menampilkan data pasien serta mengatur data pasien seperti
mengubah status pasien dari sembuh ke meninggal. Sedangkan, verifikator
tugasnya yaitu menginput data pasien COVID 19.

4.2 Analisis Aplikasi ALL RECORD TC-19


Pada tahap analisis aplikasi ALL RECORD TC-19 ini penulis melakukan
observasi langsung dan dibimbing oleh kepala seksi Survailens & imunisasi.
Berikut ini adalah analisis sistem berjalan pada aplikasi ALL RECORD TC-19 :

4.2.1 Prosedur Aplikasi ALL RECORD TC-19


Prosedur sistem aplikasi ALL RECORD TC-19 adalah sebagai berikut :
a. Prosedur Login
Untuk mengakses aplikasi ALL RECORD TC-19, admin dan
verifikator harus melakukan login terlebih dahulu. Login dilakukan dengan
menginput username dan password.
b. Prosedur Dashboard
Pada halaman dashboard ini terdapat monitoring spesimen dan
informasi spesimen. Disini user admin hanya bisa menampilkan data-data
spesimen berdasarkan kota, faskes penginput spesimen, tanggal
pengambilan spesimen dan tanggal input ke sistem.
c. Prosedur Pencatatan Spesimen TCM (Tes Cepat Molekuler)
Pada halaman pencatatan spesimen TCM ini, user admin hanya dapat
menampilkan identitas pasien TCM secara detail beserta pengambilan

20
21

spesimen secara detail. Aksi yang dapat dilakukan oleh admin yaitu
mencetak identitas pasien TCM.
d. Prosedur Penetapan Kasus Covid
Dalam penetapan kasus covid ini terdapat beberapa submenu yaitu hasil
verifikasi diagnosis, notifikasi kasus aktif, status pasien terakhir, tabel rilis
kasus dan pelaporan jenis pemeriksaan. Dalam beberapa submenu
diantaranya aksi yang dapat dilakukan yaitu seperti menampilkan data
pasien secara detail, mencetak data pasien serta pada submenu notifikasi
kasus aktif yaitu aksi yang dapat dilakukan adalah mengubah status pasien
sembuh ke meninggal
e. Prosedur Laporan Spesimen dan Kasus
Pada laporan spesimen dan kasus ini terdapat beberapa submenu yaitu
tujuan pemeriksaan spesimen, monitoring spesimen dan monitoring kasus.
Dalam submenu tersebut hanya menampilkan total data dari kasus Covid-
19.

4.2.2 Analisis Diagram HIPO


HIPO merupakan diagram yang menjelaskan fungsi dari sistem mulai dari
tingkat umum ke tingkat khusus. Berikut ini terdapat diagram HIPO pada
aplikasi ALL RECORD TC-19 :

Gambar 4. 1 Diagram HIPO aplikasi ALL RECORD TC-19


22

Pada gambar 4.1 terdapat Hdiagram HIPO aplikasi ALL RECORD TC-19.
Aplikasi ini dimulai dari halaman utama yaitu login. Setelah berhasil login, user
dapat melihat halaman beranda aplikasi. Beranda ini berisi pengumuman tentang
update aplikasi mulai dari pemberitahuan sampai hasil pemeriksaan dan proses
penentuan kasus rilis. Kemudian, admin dapat melihat menu penetapan kasus covid
yang memiliki submenu hasil verifikasi diagnosis dan status pasien terakhir. Dalam
diagram HIPO diatas hanya menggambarkan serangkaian menu yang terdapat pada
batasan masalah aplikasi.

4.2.3 Analisis Use Case Diagram


Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan behavior
sistem yang akan dibuat dan menggambarkan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem yang akan dibuat. Berikut ini terdapat use case diagram dari
aplikasi ALL RECORD TC-19 :

Gambar 4. 2 Use Case Diagram Aplikasi ALL RECORD TC-19


23

Pada gambar 4.2 menjelaskan use case diagram aplikasi ALL RECORD
TC-19. Namun, pada use case diatas hanya menggambarkan use case aplikasi ALL
RECORD TC-19 yang menjadi batasan masalah laporan penulis pada aplikasi ALL
RECORD TC-19.

User pada use case diagram tersebut adalah admin dari aplikasi ALL
RECORD TC-19, karena aplikasi ini hanya bisa di akses admin dan verifkator.
Aplikasi ini bukan untuk umum.

Admin dan verifikator memiliki username dan password yang berbeda. Di


setiap menu atau submenu admin dan verifikator itu sama, yang membedakan
antara admin dan verifikator yaitu admin bertugas menampilkan dan mengubah
data pasien covid-19, sedangkan verifikator bertugas memverifikasi dan validasi
data pasien covid-19.

4.2.4 Analisis Activity Diagram


Activity Diagram merupakan bentuk dari alur kerja yang berisi aktivitas dan
tindakan, yang juga dapat berisi pilihan atau pengulangan. Activity Diagram dalam
penulisan ini menjelaskan aktifitas yang dilakukan user dalam aplikasi ALL
RECORD TC-19 ini yang sesuai dengan batasan masalah penulis. Aktifitas tersebut
diantaranya sebagai berikut :
a. Activity Diagram Login Admin Pada Aplikasi ALL RECORD TC-
19
Gambar di bawah ini merupakan aktifitas yang dilakukan user
admin dalam melakukan login pada aplikasi ALL RECORD TC-19.
24

Gambar 4. 3 Activity Diagram Login Admin Pada Aplikasi All Record


TC-19

Gambar 4.3 merupakan activity diagram login admin pada aplikasi


ALL RECORD TC-19. Pada awal membuka aplikasi, akan mucul halaman
login. Pada halaman login ini user admin ini hanya menginput username
dan password kemudian klik button login. Jika gagal login, maka user akan
kembali ke halaman seperti awal yaitu menginput username dan password.
b. Activity Diagram Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis
Gambar di bawah ini merupakan aktifitas yang dilakukan user
admin dalam mengelola submenu hasil verifikasi diagnosis pada aplikasi
ALL RECORD TC-19.
25

Gambar 4. 4 Activity Diagram Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis


Gambar 4.4 merupakan activity diagram submenu hasil verifikasi
diagnosis pada aplikasi ALL RECORD TC-19. Setelah admin berhasil
login, maka sistem menampilkan halaman beranda aplikasi, setelah itu
admin memilih menu penetapan kasus covid. Kemudian, admin memilih
submenu hasil verifikasi diagnosis dan mengklik Tindakan yang ada
didalam tabel data pasien. Setelah itu sistem akan menampilkan form data
hasil proses verifikasi diagnosis covid-19.
c. Activity Diagram Submenu Status Pasien Terakhir
Gambar di bawah ini merupakan aktifitas yang dilakukan user
admin dalam mengelola submenu status pasien terakhir pada aplikasi ALL
RECORD TC-19.
26

Gambar 4. 5 Activity Diagram Submenu Status Pasien Terakhir


Gambar 4.5 merupakan activity diagram submenu status pasien
terakhir pada aplikasi ALL RECORD TC-19. Setelah admin berhasil login,
maka sistem menampilkan halaman beranda aplikasi, setelah itu admin
memilih menu penetapan kasus covid. Kemudian, admin memilih submenu
status pasien terakhir dan aplikasi akan menampilkan tabel serta pemilihan
data pasien yang sembuh atau meninggal. Setelah itu, admin dapat mengklik
tampilkan untuk menampilkan data-data pasien yang sembuh atau
meninggal. Kemudian admin dapat mengklik button simpan.

4.2.5 Analisis Sequence Diagram


Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan kolaborasi
dinamis antara sejumlah object. Sequence diagram memiliki kegunaan yaitu
27

menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara
object. Pada analisa sequence diagram ini, berdasarkan analisis activity diagram.
a. Sequence Diagram Login Admin Pada Aplikasi ALL RECORD TC-
19
Gambar di bawah ini merupakan aktifitas yang dilakukan user
admin dalam melakukan login pada aplikasi ALL RECORD TC-19.

Gambar 4. 6 Sequence Diagram Login Admin Pada Aplikasi ALL RECORD


TC-19
Gambar 4.6 merupakan sequence diagram login admin pada aplikasi
ALL RECORD TC-19. Pada awal membuka aplikasi, akan mucul halaman
login. Pada halaman login ini user admin ini hanya menginput username
dan password kemudian klik button login. Jika gagal login, maka user akan
kembali ke halaman seperti awal yaitu menginput username dan password.
Jika berhasil maka sistem akan menampilkan halaman beranda aplikasi
ALL RECORD TC-19.
b. Sequence Diagram Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis
Gambar di bawah ini merupakan aktifitas yang dilakukan user
admin dalam mengelola submenu hasil verifikasi diagnosis pada aplikasi
ALL RECORD TC-19.
28

Gambar 4. 7 Sequence Diagram Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis Pada


Aplikasi ALL RECORD TC-19
Gambar 4.7 merupakan sequence diagram submenu hasil verifikasi
diagnosis pada aplikasi ALL RECORD TC-19. Setelah admin berhasil
login, maka sistem menampilkan halaman beranda aplikasi, setelah itu
admin memilih menu penetapan kasus covid. Kemudian, admin memilih
submenu hasil verifikasi diagnosis dan mengklik Tindakan yang ada
didalam tabel data pasien. Setelah itu sistem akan menampilkan form data
hasil proses verifikasi diagnosis covid-19. Kemudian klik button tutup.
c. Sequence Diagram Submenu Status Pasien Terakhir
Gambar di bawah ini merupakan aktifitas yang dilakukan user
admin dalam mengelola submenu status pasien terakhir pada aplikasi
ALL RECORD TC-19.
29

Gambar 4. 8 Sequence Diagram Submenu Status Pasien Terakhir


Gambar 4.8 merupakan sequence diagram submenu status pasien
terakhir pada aplikasi ALL RECORD TC-19. Setelah admin berhasil login,
maka sistem menampilkan halaman beranda aplikasi, setelah itu admin
memilih menu penetapan kasus covid. Kemudian, admin memilih submenu
status pasien terakhir dan aplikasi akan menampilkan tabel serta pemilihan
data pasien yang sembuh atau meninggal. Setelah itu, admin dapat mengklik
tampilkan untuk menampilkan data-data pasien yang sembuh atau
meninggal.

4.2.6 Tampilan Aplikasi ALL RECORD TC-19


Berikut ini merupakan tampilan aplikasi ALL RECORD TC-19 :
a. Tampilan Login Admin Aplikasi ALL RECORD TC-19
30

Gambar 4. 9 Tampilan Login Admin Aplikasi ALL RECORD TC-19


Pada gambar 4.9 terdapat tampilan halaman login admin. Pada
tampilan ini terdapat username dan password yang harus diisi oleh admin
agar dapat mengakses aplikasi ALL REORD TC-19. Setelah itu admin klik
button login. Jika admin ragu menginput password, maka admin dapat
mengklik kotak di lihat password.
b. Tampilan Halaman Beranda Admin Aplikasi ALL RECORD TC-
19

Gambar 4. 10 Tampilan Halaman Beranda Aplikasi ALL RECORD TC-19


31

Pada gambar 4.10 terdapat halaman beranda aplikasi, setelah admin


menginput username dan password. Pada halaman ini hanya terdapat
tampilan pengumuman.
c. Tampilan Halaman Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis Admin
Aplikasi ALL RECORD TC-19

Gambar 4. 11 Tampilan Halaman Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis


Pada gambar 4.11 terdapat tampilan halaman submenu hasil
verifikasi diagnosis. Pada tampilan ini terdapat jumlah publish kasus positif
dan negatif serta jumlah verifikasi kasus positif dan negatif. Dibawah ini
terdapat halaman form dari data pasien setelah mengklik button yang ada
pada tabel tindakan.
32

Gambar 4. 12 Tampilan Halaman Form Data Hasil Proses Verifikasi


Diagnosis Covid-19
Pada gambar 4.12 merupakan tampilan halaman form data hasil
proses verifikasi diagnosis covid-19. Pada tampilan ini terdapat data
identitas pasien secara lengkap serta nama laboratorium pemeriksanya.
33

d. Tampilan Halaman Submenu Status Pasien Terakhir Admin


Aplikasi ALL RECORD TC-19

Gambar 4. 13 Tampilan Halaman Submenu Status Pasien Terakhir Admin


Aplikasi ALL RECORD TC-19
Pada gambar 4.13 terdapat tampilan submenu status pasien terakhir,
pada submenu ini admin dapat memilih data pasien sembuh atau meninggal
dengan mengklik pada bagian yang sudah penulis tandai berwarna hitam.
Setelah itu klik button tampilkan, maka data pasien akan tampil.

4.3 Analisis Permasalahan Pada Aplikasi ALL RECORD TC-19


Analisis permasalahan sistem berjalan pada penulisan ini ada pada aplikasi
ALL RECORD TC-19.

4.3.1 Masalah PadaAplikasi ALL RECORD TC-19


Setelah dilakukan analisis pada aplikasi ini terdapat beberapa masalah yang
menjadi kekurangan pada aplikasi ini. Berikut adalah masalah pada aplikasi ALL
RECORD TC-19 :
a. Pada gambar 4.14 adalah tampilan form dari submenu hasil verifikasi diagnosis.
Pada tampilan form ini terdapat data identitas pasien yang lengkap. Mulai dari
tanggal pelaporan hingga nama laboratorium pemeriksa. Akan tetapi, pada
34

bagian nama laboratorium pemeriksa tidak terdapat nama rumah sakit atau
klinik yang mendiagnosis pasien tersebut.

Gambar 4. 14 Tampilan Form Submenu Hasil Verifikasi Diagnosis


b. Pada gambar 4.15 terdapat tampilan halaman submenu status pasien terakhir.
Akan tetapi, jika ada data pasien yang double tidak ada button hapus untuk
menghapus data pasien yang sama atau double tersebut.

Gambar 4. 15 Tampilan Halaman Submenu Status Pasien Terakhir


35

4.4 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Aplikasi ALL RECORD TC-19


Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diusulkan beberapa
penyelesaian berupa usulan rancangan berupa User Interface (UI) dengan tampilan
mockup. Berikut adalah alternatif pemecahan masalah dari penulis :

4.4.1 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Form Submenu Hasil Verifikasi


Diagnosis
Pada gambar 4.16 dapat dilihat tampilan usulan dari penulis dengan
menambahkan button ubah. Button ini digunakan untuk mengubah nama
laboratorium pemeriksa yang terdapat pada form identitas pasien. Alternatif usulan
tampilan mockup dari penulis sebagai berikut :

Gambar 4. 16 Tampilan Usulan Penambahan Button Ubah Pada Form Data


Identitas Pasien
36

4.4.2 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Tabel Submenu Status Pasien


Terakhir
Pada gambar 4.17 dapat dilihat tampilan usulan dari penulis dengan menambahkan
button hapus setelah kolom verifikasi. Button ini digunakan untuk menghapus data
pasien yang double. Alternatif usulan tampilan mockup dari penulis sebagai berikut
:

Gambar 4. 17 Tampilan Usulan Penambahan Button Hapus Pada Tabel


Submenu Status Pasien Terakhir
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis aplikasi ALL RECORD TC-19, dapat diambil
kesimpulan yaitu pada form submenu hasil verifikasi diagnosis tidak adanya nama
laboratorium pemeriksa pada identitas data pasien, sehingga admin tidak bisa
mengetahui darimana hasil diagnosis dari pasien tersebut. Kemudian, di bagian
submenu status pasien terakhir pada tabel sembuh atau meninggal tidak terdapat
button hapus pada tabel. Button ini digunakan jika ada data yang sama atau double,
maka admin dapat menghapusnya. Jadi, usulan rancangan mockup dari
permasalahan diatas yaitu menambahkan button ubah dan hapus.

5.2 Saran
Saran yang diusulkan dari penulis setelah menganalisis aplikasi ALL
RECORD TC-19 ini adalah penulis mengharapkan adanya pengembangan yang
lebih baik lagi dan dapat diterapkan usulan penambahan dari penulis. Sehingga
menjadi aplikasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang lebih baik.

36
DAFTAR PUSTAKA

Akil, I. (2018). Referensi Dan Panduan UML 2.4. Jakarta: Ibnu Akil.
Amanda, R. (2020, Agustus). Retrieved from https://www.dictio.id/t/apa-yang-
dimaksud-laboratorium/144015
Dinkes, A. (2020). Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Retrieved from Home Dinas
kesehatan Kota Bekasi: https://allrecord-tc19.kemkes.go.id/Home
Dinkes, A. (2021, Mei 28). Profil Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Retrieved from
Dinas Kesehatan Kota Bekasi:
https://dinkes.bekasikota.go.id/halaman/detail/struktur-organisasi
Fadli, S., & Imtihan, K. (2018). ANALISI DAN PERANCANGAN SISTEM
ADMINISTRASI DAN TRANSAKSI BERBASIS CLIENT SERVER.
Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika, 8-9.
Hendini, A. (2016). PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING
PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO
ZHEZHA PONTIANAK). JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA,
108-110.
Kendalkab. (2020). Profil Kendalkab. Retrieved from Corona Kendalkab:
https://corona.kendalkab.go.id/berita/profil/kenalan-dengan-covid-19
Lastiansah, S. (2012). Pengertian User Interface. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Lestari, S. I. (n.d.). Document Scribd. Retrieved from Scribd:
https://www.scribd.com/document/477636129/BAB-4-LAPORAN
Mauli, D. (2018). TANGGUNG JAWAB HUKUM DOKTER TERHADAP
KESALAHAN DIAGNOSIS PENYAKIT KEPADA PASIEN. Jurnal
Cepalo, 35.
Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan Perancangan System. Bandung: Abdi
Sistematika.
Muslim, B. (2018). Analisis Sistem Informasi (SI) Terintegrasi Di Perguruan
Tinggi (PT) (Studi Kasus: STT Pagar Alam ). STMIK MUSIRAWAS
Lubuklinggau, 84.
Nurmi. (2015). Membangun Website Sistem Informasi Dinas Pariwisata. Jurnal
Edik Informatika, Vol.1. No.2.
Putri, N. E., & Azpar, S. (2016). Sistem Informasi Pengolahan Data Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Amalia Syukra Padang. Jurnal Edik
Informatika.

37
Sukamto, & Shalahuddin. (2013). Analisa Sistem dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak
Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.
Sulianta, F. (2019). Strategi Merancang Arsitektur Sistem Informasi Masa Kini.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Syafnidawaty. (2020, November 14). Analisis Universitas Raharja. Retrieved
from Universitas Raharja: https://raharja.ac.id/2020/11/14/analisis/

38

Anda mungkin juga menyukai