Anda di halaman 1dari 54

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMERIKSAAN

NARKOTIKA PADA LABORATORUIM KESEHATAN DAERAH


DKI JAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma Tiga

RINTAN KOMALASARI

NIM: 12170569

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2020

i
ii

SURAT PERYATAAN TUGAS AKHIR

ii
iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

iii
iv

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Rintan Komalasari
NIM : 12172773
Jenjang : Diploma (D3)
Progran Studi : Sistem Informasi
Fakultas : Teknik dan Informatika
Pergururan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatik
Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Pemeriksaan Narkotika Pada
Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta

Untuk dipertahankan pada periode I-2020 di hadapan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya
Komputer (A.Md.Kom) pada Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Sistem
Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika.

Jakarta , 03 Juli 2020

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Cepi Cahyadi, M.Kom .........................................

DEWAN PENGUJI

Penguji I :

Penguji II :

iv
v

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

NIM : 12172773
Nama Lengkap : Rintan Komalasari
Dosen Pembimbing : Cepi Cahyadi, M.Kom
Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Pemeriksaan Narkotika Pada
Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta

No. Tanggal Pokok Pembahasan Paraf Dosen


Bimbingan Pembimbing
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Catatan untuk Dosen Pembimbing.


Bimbingan Tugas Akhir
 Dimulai pada tanggal : ...................................
 Diakhiri pada tanggal : ...................................
 Jumlah pertemuan bimbingan : .................................

Disetejui oleh,
Dosen Pembimbing

( Cepi Cahyadi, M.Kom)

v
vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat, rezeki serta nikmat-Nya, sehingga kami selaku penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhit ini dengan baik. Tugas Akhir pada

Program Diploma Tiga (D3) ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana.

Adapun judul yang penulis ambil yaitu, Perancangan Sistem Informasi

Pemeriksaan Narkotika Pada Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta.

Tujuan penulisan Tugas Akhir pada Program Diploma Tiga (D3) ini dibuat sebagai

salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D3) Universitas Bina Sarana

Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian

(eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan

ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak,

maka penulisan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd selaku Rektor Universitas Bina

Sarana Informatika

2. Maxsi Ary, SSi., S.Kom, M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Bina Sarana Informatika

3. Sriyadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Teknologi Informasi, Universitas Bina Sarana Informatika

4. Cepi Cahyadi M.Kom selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyusunan maupun penyelesaian

laporan ini

vi
vii

5. Drs. Endra Muryanto, Apt, MM selaku Kepala LABKESDA PROVINSI DKI

JAKARTA

6. Dr. Suhartiningsih M.Biomed selaku Kepala Satuan Pelaksana Kesehatan

Masyarakat LABKESDA PROVINSI DKI JAKARTA

7. Bapak M. Soleh dan Bapak Erwin Agustian selaku Pembina PKL

8. Semua staf dan karyawan di LABKESDA Provinsi DKI Jakarta yang sangat

membantu saat kami melakukan PKL dan analisis

9. Orang tua serta keluarga penulis yang telah memberi banyak dukungan dan

senantiasa mendoakan kami

10. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyusunan maupun

penyelesaian Tugas Akhir ini.

11. Dimas Indra Andhika Yang telah membantu dan selalu sabar menemani saat

penyususnan Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan PKL ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan oleh penulis, agar ke depannya penulis dapat

memperbaiki penulisan-penulisan selanjutnya. Penulis juga berharap semoga

Laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bekasi, 12 Oktober 2019

Penulis

Rintan Komalasari

vii
viii

ABSTRAK

Rintan Komalasari (12172773), Perancanagan Sistem Informasi Pemeriksaan

Narkotika pada Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta

Bagian administrasi pada Laboratoriun Kesehatan DKI Jakarta, pemeriksaan

narkotika merupakan salah satu pelayanan masyarakat yang diterapkan disana.

Pemeriksaan narkotika saat ini sangatlah dibutuhkan diberbagai kalangan seperti

masyarakat biasa ataupun kepolisian maka dari itu informasi atau hasil dari

pemeriksaan tersebut sangatlah penting dan rahasia terkait dengan hal tersebut

ketepatan dalam menerima data pemeriksa dan data sampel harus diperhatikan, oleh

karena itu managemen administrasi harus dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

Maka saat ini di perlukannya suatu sistem informasi pemeriksaan narkotika

khususnya bagian pendaftaran agar dapat meminimalisir kesalahan dalam data

pemeriksa narkotika. Sistem pemeriksaan mempunyai kemampuan sebagai berikut:

sistem pemeriksaan dijalankan pada jaringan personal komputer pada bagian

administrasi Laboratorrium Kesehatan Daerah DKI Jakarta, staff administrasi dan

analis dapat mengakses sistem tersebut dengan memasukkan login admin dengan

benar, dapat menginput data, dapat mencari, dan menyimpan datadan pemeriksa

dapat mengelola data secara personal. Adapun metode penelitian yang digunakan

untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjasdi seperti observasi,

wawancara, studi pustaka, analisis, sistem yang berjalan, perancangan sistem usulan,

pengujian sistem, dan iplementasi sistem, yang dihasilkan dari penelitian ini adalah

menghasilkan sistem yang dapat mengelola data pemeriksa, mengelola hasil

pemeriksaan dan menyelesaikan masalah yang ada saat ini.

Kata kuci: Perancangan Sistem Informasi, Pemeriksaan Narkotika, Narkotika.

viii
ix

ABSTRAK

Rintan Komalasari (12172773), Design of Narcotics Examination Information

System at DKI Jakarta Health Laboratory

The administration section of the DKI Jakarta Health Laboratory, narcotics

examination is one of the community services implemented there. Examining

narcotics at this time is needed in various groups such as ordinary people or the

police and therefore the information or results of the examination is very important

and confidential in this regard the accuracy in receiving examiner data and sample

data must be considered, therefore administrative management must be carried out

quickly and right. So at this time in need of a narcotics inspection information

system especially the registration section in order to minimize errors in the narcotics

examiner data. The inspection system has the following capabilities: the inspection

system is run on a personal computer network in the administration section of the

DKI Jakarta Regional Health Laboratory, administrative staff and analysts can

access the system by entering the admin login correctly, can input data, can search

for, and store data and the examiner can manage data personally. The research

methods used to solve various problems that occur such as observation, interviews,

literature study, analysis, the running system, the design of the proposed system,

system testing, and system implementation, which resulted from this research is to

produce a system that can manage examiner data, manage the results of

examinations and resolve existing problems.

Keywords: Information System Design, Narcotics Examination, Narcotics.

ix
x

DAFTAR ISI

x
xi

DAFTAR SIMBOL

A. Simbol - simbol Use Case Diagram

No. Simbol Nama Simbol Keterangan


-Bagian utama dari
fungsionalitas sistem.
-Bisa extend (memperluas) use
Use Case
case lainnya.
nama use case -Ditempatkan di dalam sistem
boundary (batasan sistem).
-Dilabeli dengan kata kerja-frase
kata benda.
-Orang atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem saat
ini.
Actor -Sebuah peran, bukan pengguna
spesifik.
-Memberikan input, menerima
output, ataupun keduanya.
-Menghubungkan actor dengan
use case.
-Menunjukkan komunikasi dua
arah (Menunjukkan komunikasi
Association satu arah jika menggunakan
tanda panah).
Relationship
-Tanda * untuk keragaman dari
asosiasi (multiplicity of the
association).
-Namun umumnya hanya
digambarkan garis saja.
-Memasukkan satu use case
dalam use case lainnya.
-Perilaku (behavior) yang harus
terpenuhi agar sebuat event
Include dapat terjadi, dimana kondisi ini
Relationship sebuah use case adalah bagian
dari use case lainnya.
-Tanda panah mengarah dari
base use case (pusat) menuju ke
use case yang di-include.
Extend -Memperluas use case untuk
Relationship memasukkan perilaku opsional.
-Tanda panah mengarah dari use
xi
xii

case tambahan ke base use case


(pusat).

-Mewakili use case khusus untuk


Generalization usecase yang lebih umum.
Relationship -Tanda panah mengarah dari use
case khusus (specialized) ke
use case yang lebih umum.

B. Simbol – simbol Activity Diagram

No. Simbol Nama Simbol Keterangan

-Digunakan untuk mewakili


Activity sekumpulan tindakan (action).
-Dilabeli dengan namanya.
Control Flow -Menunjukkan urutan
eksekusi.

-Menggambarkan awal dari


Initial Node serangkaian tindakan atau
kegiatan.

-Digunakan untuk
Final-FinalNode menghentikan
aliran kontrol atau aliran objek
tertentu.
-Digunakan untuk mewakili
kondisi pengujian untuk
memastikan bahwa aliran
Decision Node kontrol atau aliran objek
hanya turun satu jalur.
-Dilabeli dengan kriteria
keputusan untuk melanjutkan
ke jalur tertentu.
-Digunakan untuk
menyatukan
Merge Node kembali berbagai jalur
keputusan yang dibuat
menggunakan simpul
keputusan.
-Digunakan untuk membagi
perilaku menjadi seperangkat
Fork Node
aktivitas yang paralel atau
bersamaan dari aktivitas (atau
tindakan).

xii
xiii

-Digunakan untuk
menyatukan
Join Node
kembali serangkaian arus
aktivitas (atau tindakan) yang
paralel atau bersamaan.

C. Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)

No. Simbol Nama Simbol Keterangan


Berfungsi untuk memberikan
Entitas identitas pada entitas yang
memiliki label dan nama.
Berfungsi untuk mengetahui
Relasi jenis hubungan yang ada antara
2 file.
Berfungsi untuk memperjelas
Atribut atribut yang dimiliki oleh sebuah
entitas. Atribut memiliki bentuk
lingkarang lebih tepatnya elips.
Memiliki fungsi untuk
menghubungkan atribut dengan
Alur
entitas dan entitas dengan relasi.
Dan berbentuk garis.

D. Simbol Sequence Diagram

No. Simbol Nama Simbol Keterangan

xiii
xiv

1.
Mewakili peran yang dimaikan
Actor oleh manusia, perangkat keras dan
subjek lainnya

2. Kotak Aktifasi berbentuk persegi


panjang pada lifeline, mewakili
Activation Box
periode dimana suatu elemen
melakukan sesuatu
3.

Peserta hidup yang mewakili


Lifeline
peserta individu dalam interksi

4. Pesan panggilan merupakan pesan


yang mendefinisikan komunikasi
Call Message
tertentu antara Lifeline dari
sebuah interaksi.

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era modern seperti ini, peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

sistem informasi sangatlah penting dalam memberikan kemudahan untuk memenuhi

berbagai macam kebutuhan manusia termasuk dalam bidang kesehatan salah satunya

pengecekkan narkotika, saat ini sangatlah memerlukan sistem informasi agar

mempermudah dalam semua bidang edukasi dan penelitian. Kesulitan dalam

mengelola laporan kesehatan yang harus dibuat berdasarkan permintaan dari

berbagai program di Kementerian Kesehatan, karena tanpa adanya suatu aplikasi

atau sistem yang sudah terkomputerisasi untuk membuat berbagai laporan yang

berbeda-beda dapat menimbulkan tumpang tindih dalam pengerjaannya, sehingga

menghabiskan banyak sumber daya dan waktu dari petugas kesehatan itu sendiri

(Isnawati, Nugroho, & Lazuardi, 2016). Perkembangan teknologi semakin pesat diiringi

perkembangan sistem informasi saat ini yang mulai diterapkan pada bagian kesehatan

seperti rumah sakit, klinik, laboratorium dan bahkan puskesmas dan dinas kesehatan

sudah banyak yang menggunakan teknologi untuk untuk meningkatkan efektifitas

pelayanan, aksesibilitas terhadap data kesehatan dan tentunya penelitian khusus.

(Andita et al., 2016) Dengan adanya pemeriksaan narkotika seperti ini akan

berdampak baik pada masyarakat, karena pemeriksaan nakotika menjadi persyaratan

yang wajib dalam dunia kerja maupun pendidikan agar menekan para calon

pengguna berfikir lebih sebelum mengunakan narkotika.(Di & Utara, 2016)


2

Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Provinsi DKI adalah salah

satu pelayanan masyarakat dibidang kesehatan salah satunya pemeriksaan Narkotika

banyaknya minat customer dalam pemeriksaan tersebut yang dimana harus

menggunakan alat-alat dan teknologi yang berkualitas sehingga dapat memberikan

hasil yang akurat, cepat, dan tepat. Dalam melakukan pemeriksaan narkotika pada

Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Provinsi DKI melewati tahap

pendaftaran yang dimana tahapannya tersebut dengan cara customer mengisis data

diri dengan cara tertulis dalam formulir pengambilan sampel kemudian di peroses

kembali pada admin ke sebuah sistem yaitu LIMS (Laboratory Informasion

Management System) dan sering kali mengakibatkan antian yang cukup panjang

karena tidak mempunyai admin khusus dan kemudian customer dapat memberikan

sampel kepada admin kemudian sampel tersebut baru dicek oleh para analisis dan

kemudian customer mendapatkan hasil dari lab tersebut,

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dibutuhkannya pengembangan

suatu sistem informasi yang nantinya akan mempermudah para admin dalam

mengelola data customer dan mempercepat para customer mendapatkan hasil

pemeriksaan narkotika tersebut. Sehingga mempermudah pihak LABKESDA dalam

memperoleh hasil laporan pemeriksaan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Dari penulisan laporan tugas akhir ini terdapat manfaat dalam beberapa aspek,

yaitu:

A. Manfaat bagi penulis

1. Mengenal ruang lingkup bidang operasional di LABKESDA

2. Mengenal sistem berjalan administrasi di LABKESDA


3

3. Mengetahui serta memahami prosedur-prosedur pengujian sampel termasuk

sampel NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) 

B. Manfaat bagi objek penelitian

1. Menjadi bahan evaluasi administrasi dalam pengelolaan data sampel customer

yang aka dijalankan selanjutnya.

2. Menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja para

pegawai agar dapat memajukan kualitas dan pemasukan perusahaan.

C. Manfaat bagi pembaca

Dapat menambah wawasan para pembaca mengenai konsep perancangan sistem

informasi registrasi data sampel dengan lebih optimal.

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan pada program studi Sistem Informasi, Diploma Tiga (D3), fakultas

Teknologi Informasi, Universitas Bina Sarana Informatika.

1.3 Metode Penelitian

A. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Rosa A.S. dan M. Shalahuddin menjelaskan model SDLC air terjun (waterfall)

sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik

(classic life cycle). Model air terjun sebuah alur yang digunakan suatu perangkan

lunak yang melalui beberapa tahap yang telah di tentukan. (Hidayat, Marlina, &

Utami, 2017)

Adapun tahapan-tahapan berdasarkan metode air terjun (waterfall) adalah

sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak


4

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangakat lunak

seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar

dapat diimplmentasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap

ini adalah program dapat disesuaikan dengan desain yang telah di tentukan.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir

kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang

diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tahap pendukung atau pemeliharaan tersebut dengan proses pengembangan

dengan cara menganalisis perangkat lunak yang sudah ada dan memperbaharui

sistemyang sudah ada.

B. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan ini,

maka ada beberapa metode yang digunakan oleh penulis, antara lain:

1. Metode Observasi
5

Dalam laporan ini penulis mengumpulkan data pengamatan secara langsung

dengan mencari kasus permasalahan yang terjadi pada LABKESDA PROV. DKI

JAKARTA.

2. Metode Studi Pustaka

Dalam laporan ini penulis menggunakan referensi dari beberapa buku dan

kutipan yang pada beberapa website agar menjadi bahan perbandingan dalam objek

penulisan.

3. Metode Wawancara

Dalam laporan ini penulis mengumpulkan data dengan cara wawancara kepada

narasumber yang melakukan penelitian NAPZA agar data yang diambil nyata dan

bisa dipertanggungjawabkan kepada staff loket yaitu bapak Erwin Agustian dan ibu

Ni Matul Chasannah.

1.4 Ruang Lingkup

Pembahasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini difokuskan pada prosedur

sistem berjalan pengelolaan data sampel customer pada Laboratorium Kesehatan

Daerah Provinsi Jakarta yang dimana terdiri dari proses pendaftaran data customer,

penerimaan sampel dari customer, hingga proses penyerahan hasil pengujian yang

nantinya akan diberikan kepada customer hingga sampai pembuatan laporan.


BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan atau prosedur pengolahan seperangkat elemen untuk

mencari suatu tujuan tertentu (Hutahean, 2015:2)). Sistem merupakan sekumpulan

komponen atau elemen yang saling bekerjasama untuk mendaatkan hasil yang

ditentukan (Mulyani, 2017:4)

Sistem merupakan sekelompok unsur yang saling berhubungan secara

sederhana sebagai himpunan dari unsur-unsur menjadikan sistem yang lebih besar.

(Angraeni & Irvani, 2017:11)

Kesimpulan dari kutipan diatas menjelaskan sistem merupakam sekumpulan

elemen yang mememiliki tujuan tertentu.

A. Karakteristik Sistem

Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik mempuyai beberapa karakteristik

sebagai berikut: (Hutahean, 2015:2))

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen

sistem terdiri berupa subsistem dan bagian bagian sistem.

2. Boundary (Batasan Sistem)


7

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antar suatu sistem dengan

sistem lain atau dengan lingkungan luarnya..

3. Environment (Lingkungan Luar Sistem)

Lingkungan luar sistem adalah di luar batas suatu sistem yang mempengaruhi

operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga

dan merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem.

4. Interface (Penghubung)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya dari

subsistem ke subsistem lain.

5. Input (Masukan)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa

perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).

6. Output (Keluaran)

Keluaran sistem adalah suatu data yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluran

atau hasil yang berguna.

7. Proses (Pengolah Sistem)

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Goal (Sasaran)
8

Sebuah sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran tertentu. Sasaran dari sistem

sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan

sistem.

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan sebuah hasil dari data-data yang telah diolah oleh para

penerimanya dan dijadikan sebagai pengambil keputusan. (Angraeni & Irvani,

2017:12)

Budi Sutejo menjelaskan Informasi merupakan data-data yang diperoleh dari

beberapa elemen yang mudah untuk dipahami dalam memahami fakta-fakta yang

suda ada, sedangkan data yang dimaksud meupakan suatu gambaran atau fakta yang

diolah menjadi informasi. (Ahmad & Syarifuddin, 2018:5)

A. Infomasi yang berkualitas

Ciri –ciri informasi yang berkualiatas sebagai berikut: (Angraeni & Irvani,

2017:12)

1. Accessibility merupakan informasi yang sempuna itu informasi yang mudah

diakses dan semakin banyak semakin baik.

2. Timelines merupakan informasi yang baik yaitu yang tepat waktu atau cepat.

3. Relevance merupakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau

perusahaan yang memebutuhkan.

4. Accuracy merupakan informasi yang cepat, tepat dan tidak mempunyai

kealahan.

5. Precision merupakan informasi harus terperinci atau detail.

6. Useful merupakan informasi yang bermanfaat atau mempunyai kegunaan.

2.2.3 Sistem Informasi


9

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sistem di dalam organisasi yang

menyediakan pengelolaan yang ter-organisir yang bersifat manajerial dengan

laporan-laporan yang dibutuhkan.(Hutahean, 2015:13)

Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam

menyampaikan atau menyediakan sebuah informasi untuk menyimpan, mengelola,

dan mengubah informasi yang diterima. (Angraeni & Irvani, 2017)

A. Konsep Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen yang disebut dengan blok bangunan

(building block) yaitu : (Hutahean, 2015:13)

1. Blok Masukan (input block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Seperti data

dokumen dasar yang kita masukan ke dalam suatu media sistem informasi.

2. Blok Model (model block)

Terdiri dari prosedur yang akan mengolah data yang tersimpan di basis data

untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Keluaran informasi dokumentasi yang berkualitas dan berguna untuk pemakai.

4. Blok Teknologi (technologi block)

Pengendalian teknologi secara keseluruhan untuk menerima, menjalankan,

menyimpan dan mengakses data yang menghasilkan keluaran yang dibutuhkan.

5. Blok Basis Data (data base block)

Data yang terkumpul satu dengan yang lainnya dan saling berhubungan yang

tersimpan di perangkat keras komputer lalu digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasi.

6. Blok Kendali (control block)


10

Pengendalian yang dirancang untuk mencegah permasalahan agar dapat di

atasi. Seperti hal yang dapat merusak sistem informasi yang bisa disebabkan dari

banyak faktor

2.1.1 Narkotika

Narkotika merupakan zat(obat) yang mamapu menimbulkan halusinasi atau

ketidaksadaran dan dapat menimbulkan ketergantungan pada pecandu narkotika,

pecandu itu tersendiri merupakan orang yang menyalahgunakan narkotika dan dalam

kondisi ketergantungan baik secara fisik ataupun pisikis. (Silalahi, 2020:15)

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

baik sintetis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagai terlampir dalam Undang-

Undang. (Presiden Republik Indonesia, 2009)

A. Macam-macam narkotika dan golongan : (Presiden Republik Indonesia, 2009)

Narkotika Golongan I

Gologan ini hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi dan mengakibatkan ketergantungan.

Contoh: heroin, kokain, opium, dan ganja.

Narkotika Golongan II

Narkotika pada golongan ini dapat digunakan dalam pengobatan namun hanya

dapat digunakan sebagai terapi dan ilmu pengetahuan karena mempunyai potensi

tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.

Narkotika Golongan III


11

Narkotika pada golongan ini berkhasiat dalam pengobatan dan menjadi

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan

ketergantungan. Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina,

Propiram.

2.2 Teori Pendukung

2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD).

Sutanta menjelaskan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan

salah satu model yang dikembangkan dari beberapa objek yang di tentukan.”

(Rusmawan, 2019:63)

Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu salah satu model yang

menggambarkan hubunganantara data suatu sistem. (Oktaviani, 2019:235)

Kesimpulan dari referensi diatas menjelaskan bahwa Entity Relationship

Diagram (ERD) merupakan salah satu model yang menggambarkan suatu objek

yang memliki hubungan yang di tentukan.

Simbol-simbol yang sering digunakan dalam membuat ERD: (Rusmawan, 2019:63)

A. Persegi panjang menyatakan himpunan

B. Oval (elips) menyatakan Atribut

C. Belah ketupat menyatakan himpunan relasi

D. Garis menyatakan menyatakan penghubung antara himpunan relasi dan atribut.

2.2.2 Logical Record Structure (LRS).

LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record -

record pada tabel - tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas dan dalam

menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreign key (FK). (Oktaviani, 2019)
12

LRS (Logical Record Structure) adalah struktur record-record pada tabel-

tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. (Lubis & Salim ,2018)

Kesimpulan dari sumber tersebut mejelaskan bahwa LRS (Logical Record

Structure) merupakandiagram yang menjelaskan hubungan struktur pada tabel yang

memiliki entitas.

2.2.3 UML (Unifide Modeling Language)

UML merupakan teknik dalam memgembangkan sebuah sistem mengunakan

metode grafis dan sebagai alat dokumentasi sistem. (Mulyani, 2017:35)

UML (Unifide Modeling Language) merupakan sebuah konsep atau aturan dari

beberapa elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan harus

mengikuti standar yang ada. (Muslihudin & Oktavianto, 2016:58)

Kesimpulan dari sumber diatas menjelaskan bahwa UML (Unifide Modeling

Language) merupakan salah satu model yang harus memiliki hubungan dan

mempunyai aturan atau metode yang sudah ditentukan.

2.2.4 Activity Diagram

Activity Diagram merupakan salah satu diagram yang menggambarkan sebuah

proses pada use case. (Mulyani, 2017:249)

Activity diagram merupakan sebuah diagram yang memeperlihatkan aliran dari suatu

aktivitas dam suatu sistem. (Muslihudin & Oktavianto, 2016:63)

Kesimpulan dari sumber tersebut menjelaskan bahwa Activity diagram merupakan

seuatu model yang dapat mengolah kegiatan suatu sistem.


13

Dibawah ini merupakan simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas: (Muslihudin

& Oktavianto, 2016:63)

A. Initial Node atau Start Point Initial node, merupakan titik yang mengawali activity

diagram.

B. Activity, Mengambarkan suatu kegiatan yang perlu dilakukan.

C. Control Flow, merupakan panah yang menggambarkan sasaran yang mengawali

kegiatan.

D. Fork (Percabangan), merupakan kegiatan dapat dilakukan secara pararel.

E. Join (Penggabungan) , aktivitas yang mempunyai tujuan yang sama dan tujuan

keduanya digabungkan menjadi satu tujuan.

F. Desicion, Menggambarkan sebuah kegiatan untuk pengambilan keputusan.

G. Final Node atau End Point, Menggambarkan sebuah titik akhir dari sebuah activity

diagram.

2.2.5 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan salah satu diagram yang mudah dipahami dalam

pembuatan diagram tersebut cukup sederhana dan dapat menggambarkan

penggunaan dari sistem atau produk tertentu. (Sutanto, 2020:50)

Murad menjelaskan Use case merupakan diagram yang memperlihatkan

himpunana antara use case dan aktor-aktor yang ada pada sebuah sistem dari sudut

pandang user. (Muslihudin & Oktavianto, 2016:64)

Kesimpulan dari sumber tersebut menjelaskan use case adalah diagram yang

sederhana yang dapat menggambarkan aktifitas actor dengan sistem.

Beberapa eleme-elemen yang digunakan dalam Use Case Diagram:

(Muslihudin & Oktavianto, 2016:64)


14

A. Actor, merupakan sebuah peran yang digunakan untuk berinteraksi oleh sistem.

B. Use Case, merupakan gambaran fungsional agar pengguna sistem paham

kegunaan sistem yang akan dibuat.

C. Association, penghubung antar elemen

2.2.6 Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antara satu

objek dengan objek lain sehingga terbentuk suatu sistem. (Sulianta & Rakhmat,

2015:154)

Class diagram memiliki kardinalitas yang menjelaskan hubungan objek dan

entitas yaitu:

Indikator Arti Penjeasan


0....1 Kosong ke Satu Objek berinteraksi dengan objek dari kelas
lain hanya 1 atau tidak sama sekali.
1 Hanya Satu Objek berinteraksi dengan objek dari kelas
lain hanya 1.
0....* Kosong ke Objek berinteraksi dengan objek dari kelas
Banyak lain minimal 1 atau tidak sama sekali.
1....* Satu ke Banyak Objek berinteraksi dengan objek dari kelas
lain minimal 1 atau lebih.
N Banyak (n) diman Objek berinteraksi dengan objek dari kelas
n lebih besar dari lainnyaberjumlah n.
1

2.2.7 Sequence Diagram

Booch mendefinisikan “Sequence diagram merupakan sebuah scenario yang

mejelaskan interksi antar objek dalan urutan waktu.” (Rusmawan, (2019:84))


15

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah

scenario melalui obyek dan message (pesan) dalam use case. (Sulianta & Rakhmat,

2015:156)

Kesimpulan dari sumber tersebut menjelaskan Sequence Diagram merupakan

salah satu digram yang menjelaskan interaksi yang dijalankan menurut pesan yang

diberikan.

Komponen utama pada sequence diagram terdiri dari: (Sulianta & Rakhmat,

2015:156)

A. Obyek atau Participant Obyek yang digambarkan dengan kotak segiempat

bernama atau bisa di sebut juga actor

B. Message (Pesan) Disimbolkan dengan sebuah garis dengan tanda panah untuk

mengirimkan sebuah pesan .

C. Time Time adalah diagram yang menjelaskan tentang waktu dan membentuk

sebuah arah vertical maupun horizontal.


BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN

1.
3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan

Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada awalnya

merupakan Laboratorium Pengawas Doping Jakarta (Jakarta Doping Control

Laboratorium) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan

pembinaan prestasi olahraga di Indonesia dan membantu Komisi Anti Doping

Indonesia dalam memutuskan keabsahan prestasi seorang atlet, menegakkan fair

play, serta melindungi kesehatan atlet.

Pada tanggal 3 Agustus 1996, Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang pada saat

itu dipimpin oleh Bapak Surjadi Sudirja meresmikan Laboratorium Pengawasan

Doping Jakarta dibawah pembiaan DR. Ray Kazlaukas (ASDLT, Sydney, Australia).

Tugas Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang ditetapkan dalam Keputusan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 685 Tahun 1997 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Laboratorium Pengawasan Doping DKI Jakarta yang pertama kali adalah

pemeriksaan sampel doping atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XIV, 9-25

September 1996 di Jakarta sebanyak 1135 sampel.

Pada saat itu, Laboratorium Pengawas Doping Jakarta yang dilengkapi dengan

peralatan canggih serta sumber daya manusia yang handal merupakan satu-satunya

laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan khusus dalam memeriksa

seorang atlet yang baru selesai mengikuti nomor final suatu kejuaraan cabang

olahraga atau pada saat pelatihan, apakah menggunakan obat atau minuman yang
17

bersifat doping, sehingga pemeriksaan laboratorium hanya untuk masyarakat

olahraga. Untuk meningkatkan utilitas dan peranan laboratorium serta

pengembangan laboratorium agar lebih luas fungsinya sehingga dapat menunjang

Program Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pada umumnya dan Program

Dinas Kesehatan pada khususnya, maka Laboratorium Pengawas Doping Jakarta

pada tahun 2002 dikembangkan menjadi Laboratorium Kesehatan Daerah yang

merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 106 Tahun 2002 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tertanggal 6 Agustus 2002.

Dalam rangka mewujudkan praktik professional yang baik dalam pelaksanaan

pemeriksaan laboratorium sehingga seluruh hasil kerjanya terjamin mutunya dan

dapat dipertanggungjawabkan, serta mengutamakan kepuasan pelanggan,

LABKESDA Provinsi DKI Jakarta mengimplementasikan SNI ISO/IEC 17025:2008

(ISO/IEC 17025:2005) dan telah memperoleh Seertifikat Akreditasi No. LP-157-

IDN pada tanggal 6 November 2002. Akreditasi Laboratorium Lingkungan dari

SARPEDAL-BPLHD pada tanggal 11 Mei 2009. Untuk menjamin mutu

pemeriksaan laboratorium, Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta

ikut serta dalam Proficiency Test dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Program

Nasional Pemantapan Mutu Eksternal dari Departemen Kesehatan RI, AUSTOX,

Urine Toxicology Proficiency Programmed an Sample Control dan program

pemantapan mutu internal.

LABKESDA juga telah menerapkan Sistem Manajemen OHSAS 18001:2007

(Ocupational Health and Safety Assesment Series) pada tangal 31 Agustus 2016 dan

SNI ISO 15189:2002 : Laboratorium Medik – Persyaratan Mutu dan Kompetensi


18

(Medical Laboratories – Requirement for Quality and Competence) dengan

Sertifikat Akreditasi No. LM-063-IDN pada tanggal 19 November 2018.

Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh Laboratorium Kesehatan Daerah

Provinsi DKI Jakarta ini, antara lain:

Visi

Laboratorium terpercaya bertaraf internasional

Misi

1. Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan IPTEK.

2. Meningkatkan mutu pengujian yang cepat dan akurat meningkatkan sarana dan

prasarana laboratorium sesuai perkembangan IPTEK.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan harmonis.

4. Menjalin kemitraan yang profesional dengan institusi terkait dan masyarakat.


3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

A. Struktur Organisasi

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN PERATURAN GUBERNUR

PROVINSI DKI JAKARTA NO. 383 TAHUN 2016

Gambar III. 1. Struktur Organisasi LABKESDA PROV. DKI JAKARTA

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 383 Tahun 2016

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Kesehatan Daerah.

Terdapat beberapa tugas pokok dan fungsi dari organisasi tersebut, antara lain:

1. Kepala Laboratorium

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi


Laboratorium Kesehatan Daerah

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Satuan Pelaksana,

Satuan Pengawas Internal, dan Subkelompok Jabatan Fungsional

c. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD

dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas

dan fungsi Laboratorium Kesehatan Daerah

d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan

fungsi Laboratorium Kesehatan Daerah

2. Satuan Pengawas Internal

a) Menyusun, melaksanakan, serta mengkoordinasi rencana strategis,

rencana kerja dan anggaran dan rencana bisnis anggaran Laboratorium

Kesehatan Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya

b) Melaksanakan kegiatan koordinasi, kemitraan, dan kerjasama

pelayanan laboratorium dengan sarana pelayanan kesehatan milik daerah

dan/atau instansi pemerintah/BUMN/swasta/masyarakat

c) Melaksanakan penyediaan, penatausahaan, pemeliharaan, dan

perawatan prasarana dan sarana kerja Laboratorium Kesehatan Daerah

d) Melaksanakan kehumasan dan pemasaran Laboratorium Kesehatan Daera


3. Subbagian Tata Usaha dan Keuangan

a. Menyusun, melaksanakan, serta mengkoordinasi rencana strategis,

rencana kerja dan anggaran dan rencana bisnis anggaran Laboratorium

Kesehatan Daerah sesuaai dengan lingkup tugasnya

b. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

strategis, dokumen pelaksanaan anggaran dan rencana bisnis anggaran

Laboratorium Kesehatan Daerah

c. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang

Laboratorium Kesehatan Daerah

d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

Labratorium Kesehatan Daerah

e. Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi serta kearsipan data

dan informasi Labratorium Kesehatan Daerah

4. Satuan Pelaksana Laboratorium Doping dan Kimia

a. Menyusun bahan pedoman, standar, dan prosedur teknis pelayanan

pemeriksaan doping kimia

b. Melaksanakan pemeriksaan senyawa steroid/beta bloker, stimulan,

diuretik, narkotik, dan snyawa doping lainnya di dalam cuplikan urine,

darah atau lainnya

c. Melaksanakan pemeriksaan mutu obat, skrining, makanan, minuman

dan senyawa lainnya serta mengonfirmasi Napza dan alkohol


d. Melaksanakan pemeriksaan toksikologi

e. Melaksanakan pemeliharaan perawatan peralatan laboratorium sesuai

dengan lingkup tugasnya


f. Mengelola limbah laboratorium kesehatan daerah sesuai dengan

lingkup tugasnya

g. Melaksanakan K3 (Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja) di

laboratorium kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya

5. Satuan Pelaksana Laboratorium Kesehatan Masyarakat

a) Melaksanakan pemeriksaan mutu air

b) Melaksanakan pemeriksaan penunjang penyakit di bidang epidemologi

(sereologi, imunologi, virology, bakterologi dan lainnya)

c) Melaksanakan pemeriksaan di bidang patologi linik hematologi, kimia klinik,

mikrobiologi, imunologi, parasitology, dan lainnya)

d) Melaksanakan pemeriksaan pencemaran kesehatan lingkungan

e) Melakukan penyiapan alat media dan regensia yang diperlukan

f) Melaksanakan pemeliharaan perawatan peralatan laboratorium sesuai dengan

lingkup tugasnya

g) Mengelola limbah laboratorium kesehatan daerah sesuai dengan lingkup

tugasnya

h) Melaksanakan K3 (Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja) di

laboratorium kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya

Prosedur Sistem Berjalan


3.2. Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem berjalan dari pengelolaan data Sampel Narkotika LABKESDA

Provinsi DKI Jakarta ini, dapat dilihat uraiannya sebagai berikut:

1. Proses Pendaftaran

Konsumen melakukan pendaftaran dengan memasukan identitas diri yang sesuai

dengan kartu tanda pengenal secara menual, kemudian konsumen menyerahkan formulir

tersebut kepada petugas administrasi kemudian formulir tersebut di serahkan kembali kepada

admin loket untuk pemberkasan awal.

2. Proses Registrasi

Kemudian admin menginput kembali data konsumen yang akan melakukan

pengecekkan Narkotika tersebut kedalam sistem LIMS (Laboratorium Informasi Manajemen

Sistem), kemudian melakukan pemeriksaan ulang sebelum data-data tersebut disimpan

kesebuah sistem, setelah itu konsumen barulah membeberikan sampel berupa urine atau

darah sebagai sampel.

3. Proses Pengujian Sampel

Jika data sudah sesuai, maka sampel tersebut diberikan ke bagian laboratorium

agar nantinya bisa dilakukan pengujian oleh lab narkotika, setelah diuji dan

mengeluarkan hasil yang sesuai, kemudian lab analis membuka aplikasi LIMS untuk

menginput hasil pengujian sampel tersebut, sebelum melakukan penyimpanan dan

pencetakan hasil maka dilakukan pemeriksaan ulang untuk meminimalisir adanya

kesalahan input data.

4. Proses Penyerahan Hasil

Lalu setelah melakukan pencetakan hasil, hasil pengujian sampel diserahkan

kepada pihak loket yang nantinya akan diserahkan kepada konsumen yang telah

melakukan pengujian tersebut


4. Rancangan Diagram Use Case

Mengisi formulir

Melakukan Registrasi

Memberikan Sampel User name Password Melakukan pengujian


Customer
sampel

Login

Print
Mengelola hasil
sampel
Menyerahkan hasil
pemeriksaan Create
Lab.Analis
Edit
Search Print

Search
search
Print
Create Create

Mengelola data Mengelola data Update


Update sampel customer

Delete
Delete
Admin
Print Read
Read

Gambar III. 2. Rancangan Diagram Use Case Pengujian Narkotika


Tabel III.1 Deskripsi Use case Mengisi Folmulir

Use Case Name Mengisi Folmulir


Requirements Customer mengisi formlir pemeriksaan narkotika
Untuk mengetahui data diri customer yang akan
Goal
melakukan pemeriksaan narkotika
Pre-Condition Customer mengisi formulir pendaaftaran
Post-Condition Customer telah mengisi formulir pendaaftaran
Data yang diisi tidak sesuai dengan kartu identitas
Failed end Condition
penduduk
Actor Customer
1. Customer mengisi formulir pendaftara berdasarkan
KTP
Main Flow/ Basic Path
2. Customer memberikan formulir yang telah diisi
kepada admin loket
Alternate A1. Admin loket menerima formulir pendaftaran
Flow/Invariant A narkotika dari customer
Invariant B
Tabel III.2 Deskripsi Use case Registrasi

Use Case Name Registrasi


Requirements Customer melakukan registrasi
Untuk di proses kembali data customer ke dalam sistem
Goal
dan melakukan pembayaran
Pre-Condition Customer meregistrasi data diri
Post-Condition Customer telah melakukan registrasi data diri
Data yang diisi tidak sesuai dengan kartu identitas
Failed end Condition
penduduk
Actor Customer
1. Customer melakukan pembayaran
Main Flow/ Basic Path 2. Customer memberikan biaya administarsi
pemeriksaan kepada admin loket
Alternate
A1. Admin loket menerima biaya administrasi
Flow/Invariant A
Invariant B

Tabel III.2 Deskripsi Use case Mengelola Data Customer

Use Case Name Mengelola Data Customer


Requirements Admin mengelola data Customer
Untuk di proses kembali data customer ke dalam sistem
Goal
dalam melakukan pengujian
Pre-Condition Admin menginput data customer
Post-Condition Customer telah melakukan registrasi data diri
Data yang diisi tidak sesuai dengan kartu identitas
Failed end Condition
penduduk
Actor Admin
1. Admin loket menginput data diri customer
Main Flow/ Basic Path 2. Sistem menampilkan hasil dari data customer
sebelum disimpan
Alternate A1. Admin loket mengubah data diri Customer
Flow/Invariant A A2. Sistem menampilkan data yang akan diubah
Invariant B
Tabel III.2 Deskripsi Use case Mengelola Data Sampel

Use Case Name Mengelola Data Sampel


Requirements Admin mengelola data sampel
Goal Agar dapat diperoses dalam melakukan pemeriksaan
Pre-Condition Admin menginput data sampel
Post-Condition Admin siap untuk melakukan pemeriksaan sampel
Failed end Condition Sampel yang diperiksa tidak sesuai dengan data yang ada
Actor Admin
1. Admin mencari data sampel
Main Flow/ Basic Path
2. Sistem menampilkan data sampel yang sesuai
Alternate A1. Admin menginput hasil pemeriksaan sampel
Flow/Invariant A A2. Sistem menampilkan hasil pemeriksaan sampel
Invariant B

Tabel III.2 Deskripsi Use case Mengelola Hasil

Use Case Name Mengelola Hasil


Requirements Analis mengelola Hasil Pemeriksaan
Untuk dapat mengetahui hasil pemeriksaan sampel
Goal
sebelumnya
Pre-Condition Analis menginput hasil pemeriksaan
Post-Condition Analis mendapatkan hasil dari pemeriksaan sampel
Failed end Condition Sampel belum melalui pemeriksaan
Actor Analis
1. Analis menginput hasil pemeriksaan

Main Flow/ Basic Path 2. Sistem menampilkan hasil pemeriksaan


3. Analis Mencetak Hasil Pemeriksaan
Alternate A1. Customer mendapatkan hasil dari pemeriksaan
Flow/Invariant A sampel
Invariant B
5. Activity Diagram

Costumer Loket Lab Analis Sistem

Mulai

Mengisi formulir pendaftaran

Memberikan sampel
Validasi data dan sampel
darah / urine

Membuka aplikasi

Menginput data costumer Memeriksa data yang sudah


dan sampel di input

Salah

Benar

Melakukan pengujian sampel Menyimpan data

Mengeluarkan hasil
pengujian sampel

Membuka aplikasi

Menginput hasil pengujian Memeriksa data yang sudah


sampel di input

Salah

Melakukan pencetakan hasil


Menyimpan data
pengujian sampel

Menerima hasil pengujian Menyerahkan hasil pengujian


sampel sampel

Menerima hasil pengujian Menyerahkan hasil pengujian


sampel sampel

Selesai

Gambar III.3 Rancangan Diagram Activity Diagram Pengujian Narkotika


6. Spesifikasi Dokumen Masukan

Dokumen masukkan adalah dokumen perusahaan yang nantinya akan dikelola

setelah melewati berbagai macam proses sehingga dapat menghasilkan dokumen

keluaran sesuai dengan yang dibutuhkan. Spesifikasi dokumen masukan tersebut,

antara lain:

1. Nama Dokumen : Formulir Pengambilan Sampel

Fungsi : Untuk melakuan registrasi pengujian sampel

Sumber : Customer

Tujuan : Loket

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 1 Lembar

Frekuensi : Setiap ada pengambilan sampel

Bentuk : Lampiran A.1

7. Spesifikasi Dokumen Keluaran

Dokumen keluaran adalah suatu dokumen yang dihasilkan dari proses

pengolahan dokumen masukan yang sebelumnya. Spesifikasi dokumen

keluaran tersebut, antara lain:

1. Nama Dokumen : Hasil Pemeriksaan Narkotika

Fungsi : Untuk mengetahui hasil yang telah diuji

Sumber : Lab Analis

Tujuan : Customer

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 2 Lembar

Frekuensi : Setiap ada hasil pemeriksaan narkotika

Bentuk : Lampiran B.1


8. Entity Relationship Diagram (ERD)

No_urut

Login_id Status Jenis_kel Pekerjaan

password Departemen TTL nama_customer

Username Kode_sampel instansi Alamat

1 1
User Login
M
Mengelola Customer

nama_customer No.identitas Email

Kode_hasil No.tlp Foto


1
Kode_customer

Menyerahkan
Kode_lab
Kode_botol
Tgl_uji
1
Jenis_sampel
1 M
Mengelola Sampel Kode_customer menerima

Kondisi
Tgl_terima 1
Jenis_analisis
Nama_customer

Kode_sampel
Kode_hasil
Mengeluarkan
Penerima_hasil kode_sampel

Hasil_analisis Manger_teknis

Identitas_customer 1 Foto
1 M
Mengelola Hasil
Kode_customer Kesimpulan 1
Tgl_terima
Metode_analisis
Tgl_pengujian
Kode_lab

Jenis_sampel Kode_botol

Gambar III.3 Rancangan Diagram Entity Relationship Diagram


Pengujian Narkotik
9. Logical Record Structure (LRS)

Costumer
UserLogin M
1
Nama_customer*
1 jenis_kel
no_urut*
login_id TTL
username Pekerjaan
password kode_customer
status Instansi
departemen 1 Alamat
1 nama_costumer** No.tlp
kode_hasil** No_identitas
kode_sampel** email
1 Foto
Hasil

kode_hasil* Sampel
hasil_analisis M
kode_sampel*
metode_analisis 1
M kode_customer
kesimpulan
jenis_analisis
Kode_lab
jenis_sampel
kode_botol
kondisi
foto
kode_botol
identitas_Customer
kode_lab
Jenis_sampel
tgl_terima
penerima_hasil
1 tgl_uji
tgl_Pengujian
nama_costumer**
tgl_ terima
1 manager_teknis 1
kode_costumer**
kode_sampel**

Gambar III.4 Rancangan Diagram Logical Record Structure Pengujian

Narkotika
10. Spesifikasi File

A. Spesifikasi File User Login

Nama File : UserLogin

Akronim File : UserLogin.mdf

Fungsi : Untuk menyimpan data hak akses

Tipe File : File Transaksi

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Harddisk

Panjang Record : 240 karakter

Kunci Utama : no_urut

Software : SQL Server

Tabel III.1 Spesifikasi File User Login

No. Elemen Data Nama File Type Size Ket.


1. No. Urut no_urut Integer 10 Primary Key
2. Login Id login_id Varchar 50
3. Username Username Varchar 50
4. User Password Password Varchar 50
Status
5. Status Status Enum (‘Aktif’,’Tidak
Aktif’)
6. Departemen Departemen Varchar 50
7. Nama Customer nama_customer Varchar 10 Foreign Key
8. Kode Sampel kode_sampel Integer 10 Foreign Key
9. Kode Hasil kode_hasil Integer 10 Foreign Key

B. Spesifikasi File Customer


Nama File : Customer

Akronim File : customer.mdf

Fungsi : Untuk menyimpan data customer

Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Harddisk

Panjang Record : 352 karakter

Kunci Utama : kode_customer

Software : SQL Server

Tabel III.2 Spesifikasi File Customer

No. Elemen Data Nama File Type Size Ket.


1. Kode Costumer kode_customer Integer 20 Primary Key
2. Nama Customer nama_customer Varchar 50
3. Tempat,Tanggal Ttl Varchar 30
Lahir
4. Jenis kelamin jenis_kel Enum ( ‘Pria’, ‘Wanta’)
5. Instansi Instansi Enum (‘Pribadi’,’
Swasta’,
‘Pemerintah’,
‘Kepolisian’,
’Sekolah’,
‘Laboratorium’,
’Klinik’,
‘Lain-Lain’)
6. Alamat Alamat Varchar 100
Customer
7. Email Email Varchar 50
8. Telepon no.tlp Varchar 30
Customer
9. No. Identitas no_identitas Integer 30

10. Pekerjaan pekerjaan Varchar 30

11. Foto foto Jpg 2 Mb


C. Spesifikasi File Sampel

Nama File : Sampel

Akronim File : sampel.mdf

Fungsi : Untuk menyimpan data sampel

Tipe File : File Transaksi

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Harddisk

Panjang Record : 180 karakter

Kunci Utama : kode_sampel

Software : SQL Server

Tabel III.3 Spesifikasi File Sampel

No
Elemen Data Nama File Type Size Ket.
.
1. kode Sampel kode_sampel Integer 10 Primary Key
2. Nama customer nama_customer Varchar 50
3. Jenis Analisis jenis_analisis Enum ( ‘Napza’,
‘Kimia Air’,
‘Kimia Klinik’,
‘Kosmetik’,
‘Laboratorium’,
‘Makanan’,
’Obat’,
‘Toksikologi’,)
4. Jenis Sampel jenis_sampel Enum (‘Urin’, ‘Darah’,
‘Rambut’ )
5. Kondisi Sampel Kondisi Enum ( ‘Baik’, ‘Tidak
Baik’)
6. Kode Botol kode_botol Integer 50
7. Kode Lab kode_lab Integer 50
8. Tanggal tgl_terima DateTime
Pengambilan
9. Tanggal tgl_uji DateTime
pengujian

10. Kode kode_customer integer 20 Foreign Key


Customer
D. Spesifikasi File Hasil

Nama File : Hasil

Akronim File : hasil.mdf

Fungsi : Untuk menyimpan data hasil pengujian

sampel

Tipe File : File Transaksi

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Harddisk

Panjang Record : 567 karakter

Kunci Utama : kode_hasil

Software : SQL Server

Tabel III.4 Spesifikasi File Hasil

No. Elemen Data Nama File Type Size Ket.


1. Kode Hasil kode_hasil Integer 10 Primary Key
2. Hasil Analisis hasil_analisis Varchar 50
3. Metode metode_analisis Varchar 50
Analisis
4. Identitas identitas_custom Varchar 15
customer er
5. Kode botol kode_botol Integer 50

6. Kesimpulan Kesimpulan Varchar 250


7. Jenis sampel jenis_hasil Enum (‘Urin’, ‘Darah’,
‘Rambut’ )
8. Penerima penerima_hasil Varchar 50
Hasil
9. Tanggal tgl_uji DateTime
Pengujian
10 Tanggal Tgl_terima DateTime
pengambilan
11. Manager manager_teknis Varchar 50
Teknis
12. Kode no_customer Integer 20 Foreign Key
Customer
13. Kode Sampel no_sampel Integer 10 Foreign Key
14. Foto Foto Jpg 2 Mb
15. Kode Lab kode_lab Integer 10

11. Spesifikasi Hardware dan Software


A. Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

Untuk menjalankan suatu sistem yang sudah terkomputerisasi perlu

adanya kinerja dari perangkat keras yang digunakan oleh pemakai aplikasi

tersebut. Spesifikasi perangkat keras yang telah digunakan dalam proses

terkomputerisasi ini, antara lain:

1. CPU

a) 3.40 GHz Prosessor

b) RAM 4GB

c) 1000 GB Disk Space

2. Standard Mouse

3. Wired Mouse

4. Monitor resolusi layar 21.5 Inch

5. Kecepatan Internet 100 Mbps

6. Printer

B. Spesifikasi Software (Perangkat Lunak)

Untuk mengolah suatu data agar menjadi sebuah informasi yang valid, maka

dibutuhkan keterpaduan antara paket program dengan software yang akan

digunakan. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam mejalankan sistem

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mocrosoft Windows 10

2. Aplikasi Web Crome

3. Perangkat lunak yang digunakan Microsoft Visual Studio 2010

12. Permasalahan Pokok

Dalam pembuatan hasil pengecekkan sampel narkotika sering timbul

kendala baik dari proses pendaftaran maupun alat serta sistem yang
digunakan, berikut adalah beberapa hambatan dalam pengecekkan narkotika

pada LABKESDA :

1. Terkadang mengalami penumpukkan dalam pendaftaran yang

disebabkan proses pendaftaran yang terlalu panjang.

2. Sulit mengubah atau mengedit data pada sistem yang sudah berjalan, membuat

data tidak sesuia dengan hasil.

13. Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang terjadi, diperlikan solusi yang tepat untuk mengurangi

permasalahan tersebut. Berikut beberapa pemecahan masalah dalam mengurangi

kesalahan dalam menggunakan sistem lims tersebut, yaitu:

1. Mengadakan pelatihan tentang penggunaan sistem aplikasi pada perusahaan.

2. Mengembangkan sistem pendaftaran pengecekan narkotika agar tidak adanya

kesalahan dalam menginput data customer.

Anda mungkin juga menyukai