Anda di halaman 1dari 38

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di dua sekolah dalam satu kota,

yaitu;

a. MAN 1 Kota Bekasi yang berlokasi di Jl. Markisa Raya II No.3,

RT.004/RW.007, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat

17121.

b. MAN 2 Kota Bekasi yang berlokasi di Jl. Bojong Asih 5,

RT.008/RW.017, Bojong Rawalumbu, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi,

Jawa Barat 17116.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dimulai dari tanggal Oktober 2020 -

Februari 2021. Adapun dalam pelaksanaannya terbagi menjadi tiga tahap

yaitu persiapan, pengumpulan data, dan pengolahan data.

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian


Tahun 2021
No. Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menentukan masalah √ √ √ √ √
dan judul penelitian
2 Menentukan tempat √
penelitian
3 Survey tempat √
penelitian
4 Membuat dan menguji √
instrumen
5 Pengumpulan data √
6 Pengolahan dan √
analisis data
7 Penyusunan laporan √
hasil penelitian
8 Prediksi sidang tesis √

B. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

korelasi ganda. Dengan teknik kolerasi seorang peneliti dapat mengetahui

hubungan variabel bebas dan terikat. Variabel bebas pertama yaitu minat

belajar, variabel bebas kedua yaitu gaya mengajar dan variabel terikatnya

yaitu kemampuan pemahaman konsep matematika. Metode penelitian ini

digunakan karena kemampuannya untuk memperkirakan suatu hasil yang

mewakili suatu populasi apabila pengambilan sampel dilakukan dengan

benar. Perhitungan sampel menggunakan teknik uji korelasi ganda dan uji

regresi ganda.

Uji korelasi ganda untuk mengetahui benar kuatnya antara dua

variabel yang dianalisi, perhitungannya mencangkup perhitungan koefisien

korelasi dan koefisien determinan. Selanjutnya, uji regresi ganda yang

bertujuan untuk menduga besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap

variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu X1,

X2, dan Y. Dalam hal penelitian ini peneliti memperoleh data mengenai

minat belajar siswa dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh dengan

menggunakan angket. Sedangkan kemampuan pemahaman konsep

matematika didapat dengan menggunakan instrument berupa soal uraian.


2. Desain Penelitian

Gambar 3.1
Desain Penelitian.

Keterangan :

X1 : Kemampuan Minat Belajar

X2 : Gaya Mengajar Pembelajaran Jarak Jauh

Y : Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

C. Populasi, Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono dalam (2016: 117)

mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Jadi secara umum populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-

tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber

data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Selain

itu juga populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil penghitung
ataupun pengukuran mengenai karakteristik tertentu dan semua anggota

kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya,

dengan kata lain populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang

paling sedikit mempunyai sifat yang sama.

Dalam penelitian ini populasi yang di teliti adalah siswa MA Negeri

yaitu sekolah MAN 1 Kota Bekasi, dan MAN 2 Kota Bekasi yang berada di

wilayah kota Bekasi Tahun Ajaran 2020/ 2021 yang berjumlah 575 siswa.

2. Sampel

Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (Supardi, 2013:26)

menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil

populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi

yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi

(representatif). Menurut sugiyono (2003:62), dalam menentukan besarnya

sampel yaitu menggunakan table krejcie. Dalam perhitungan menggunakan

krejcie ukuran sampel berdasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang

diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi Berdasarkan

table Krejcie dapat dilihat bahwa bila jumlah populasi 100 maka sampelnya

80, bila populasi 1000 maka sampelnya 278, bila populasi 10.000 maka

sampelnya 370 dan bila dijumlah populasinya 100.000 maka sampelnya

384, dengan demikian makin besar populasi makin kecil pesentase sampel.

Oleh karena itu tidak tepat bila ukuran populasinya berbeda presentasinya

sama misalnya 10%.


Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan

proporsional sampel random sampling. Jumlah populasi sebanyak 575 siswa

yang sedang diambil untuk penelitian 60 siswa dari jumlah populasi dari

jumlah sampel tersebut sesuai dengan teknik pengambilan sampel seperti

tertera dalam tabel Krecjie dengan tingkat kesalahan 5%. Jadi sampel

tersebut telah mempunyai tingkat kepercayaan 95% terhadap populasi yang

ada. Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan masing-masing

sampel menurut tiap-tiap sekolah secara proporsional dengan rumus.

¿ x no
n 1=
∑N

Keterangan :

n1 = Banyaknya sampel masing-masing unit

no = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI = Banyaknya populasi dari masing-masing unit

∑N = Jumlah populasi dari seluruh unit

Nama Sekolah Jumlah Siswa Perhitungan Sampel

MAN 1 KOTA BEKASI 288 288/576x60 30

MAN 2 KOTA BEKASI 288 288/576x60 30

Jumlah 635 60
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel pada masing-

masing sekolah, sebagai berikut:


3. Teknik Sampling

Prosedur pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan teknik simple random. Menurut Sugiyono (2011:82)

menjelaskan teknik simple random dilakukan secara acak, tidak

memperhatikan strata dalam populasi dan anggota populasinya dianggap

homogen.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2015: 60) variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel-variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen: variabel ini sering disebut stimulus, predicator,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia yang sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu minat belajar (X1), dan

gaya mengajar pembelajaran jarak jauh (X2).

b. Variabel Dependen: sering disebut variabel output, kriteria dan

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau


menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematika.

2. Sumber Data

a. Minat belajar dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh (variabel

bebas)

Data tentang minat belajar dan gaya mengajar diperoleh dari

peserta didik yang dijadikan sampel penelitian dengan cara pemberian

angket penelitian.

b. Kemampuan pemahaman konsep matematika (variabel terikat)

Data tentang kemampuan pemahaman konsep matematika

diperoleh dari hasil penilaian pengerjaan soal-soal essay atau uraian

dalam pokok pembahasan.

Tabel 3.2
Sumber Data

Variabel Penelitian Sumber Data

Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa


Matematika
Minat Belajar Siswa
Gaya Mengajar Pembelajaran Siswa
Jarak Jauh

Sumber : Dokumen Pribadi

Variabel Penelitian

a. Teknik mendapatkan data minat belajar siswa

Sumber data untuk variabel minat belajar diambil dari

siswa kelas X MAN 1 Kota Bekasi dan MAN 2 Kota Bekasi


dengan menyebar soal pernyataan sebanyak 20 butir angket

tentang minat belajar. Dalam penelitian ini, data variabel

diperoleh menggunakan instrumen berupa angket.

b. Teknik mendapatkan data gaya mengajar guru

pembelajaran jarak jauh

Sumber data untuk variabel kemandirian belajar diambil

dari siswa kelas X MAN 1 Kota Bekasi, dan MAN 2 Kota

Bekasi dengan menyebar soal pernyataan sebanyak 20 butir

angket tentang gaya mengajar pembelajaran jarak jauh. Dalam

penelitian ini data yang diperoleh menggunakan instrumen

berupa angket.

c. Teknik mendapatkan data kemampuan pemahaman konsep

matematika

Pengumpulan data untuk variabel kemampuan

pemahaman konsep dilakukan dengan memberikan instrumen

test berupa soal essay atau uraian sebanyak 5 butir soal

matematika pada kelas MAN 1 Kota Bekasi dan MAN 2 Kota

Bekasi.

3. Pengembangan Instrumen Penelitian

Informasi yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data

tentang efikasi diri siswa dan kemandirian belajar siswa berupa yang

diukur melalui angket yang masing-masing akan disajikan dengan

menggunakan skala Likert lima pilihan jawaban. Skala pengukurannya


untuk yang bernomor positif yaitu: apabila jawaban sangat setuju

dengan skor 5, setujut dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3, tidak

setuju dengan skor 2, dan sangat tidak setuju dengan skor 1. Sementara

skala pengukuran untuk nomor yang negatif yaitu: apabila jawaban

sengat setuju dengan skor 1, setuju fengan skor 2, ragu-ragu dengan

skor 3, tidak setuju dengan skor 4, dan sangat tidak setuju dengan skor

5. Sedangkan untuk variabel kemampuan pemahaman konsep

matematika dengan menggunakan interval 0 - 4.

E. Instrumen Penelitian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika


1. Definisi Konseptual

Kemampuan pemahaman konsep matematika adalah siswa

mampu memanfaatkan dan mengaplikasikan apa yang telah

dipahaminya ke dalam kegiatan belajar.

2. Definisi Operasional

Pemahaman konsep matematika yang di maksud dalam

penelitian ini adalah skor total yang diperoleh siswa pada mata

pelajaran matematika melalui hasil test yang dilakukan. Pengukuran

data menggunakan test pada mata pelajaran matematika.

Rubrik penilaian skor untuk soal tes kemampuan pemahaman


konsep dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.1. Pemberian skor pemahaman konsep siswa


Tingkat Ciri Jawaban Peserta DidikNilai

Pemahaman
Paham seluruhnya (P)
Jawaban benar dan mengandung 4
seluruh konsep ilmiah
Paham sebagian (PS) Jawaban sebagian memberikan 3
informasi yang benar tetapi juga
menunjukkan adanya kesalahan
konsep dalam menjelaskannya.
Miskonsepsi Sebagian Jawaban sebagian memberikan 2
(SM) informasi yang benar tetapi juga
menunjukkan adanya kesalahan
konsep dalam menjelaskannya.
Miskonsepsi (M) Jawaban menunjukkan kesalahan1
pemahaman yang mendasar
tentang konsep yang di pelajari
Tidak paham (TP) Jawaban salah, tidak relevan, 0
hanya mengulang pertanyaan
serta jawaban kosong.

3. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan


Pemahaman Konsep Matematika
Aspek Aspek Indikator yang diukur No Soal
Kemampuan
Matematika
Yang Diukur
Pemaha Instrumental Siswa dapat mengoperasikan nilai 1
trigonometri dari sudut khusus di beberapa
man kuadran
Relasional  Siswa dapat menggambar grafik fungsi 2
trigonometri
 Siswa dapat menentukan penyelesaian dari 3
persamaan trigonometri
Penalaran Pembuktian Disajikan persamaan identitas trigonometri, 4
siswa dapat membuktikan persamaan identitas
langsung trigonometri tersebut
Analogi Disajikan gambar situasi 1, tinggi dua buah 5
benda yang diketahui selisih kedua benda
(keserupaan) tersebut, gambar situasi 2, dua buah benda
lain yang diketahui sudut elevasi dan jarak
pengukur dan benda tersebut, siswa dapat
menentukan tinggi sebuah benda pada situasi
gambar 2 dengan menghubungkan pada
situasi gambar 1
Sumber : Data Pribadi
4. Kalibrasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

1) Pengujian Validitas Butir Soal

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya

instrumen yang digunakan. Dalam pengujian validitas butir atau item

menggunakan rumus Pearson Product Moment (Arikunto, 2013: 93)

sebagai berikut:

N Σ xy−( Σ x ) ( Σ y )
r xy = 2 2 2 2
√( N Σ x −( Σ x ) )( N Σ y − ( Σ y ) )
Keterangan :

rxy : Koefisien Validitas Antara Variabel X dan Y

N : Banyaknya Siswa

X : Skor Tiap Butir Soal Masing-Masing Siswa

Y : Skor Total Masing-Masing Siswa

Menentukan validitas butir soal digunakan taraf signifikan 5%

dan derajat kebebasan dk = n. Selanjutnya r xy yang diperoleh

dibandingkan dengan rtabel. Dengan kriteria jika: r xy > rtabel.

2) Reliabilitas Tes Butir Soal

Perhitungan selanjutnya adalah uji reliabilitas instrumen, yang

dilakukan dengan rumus Alfa Cronbach (Arikunto, 2013:115) yaitu:

n ∑σ ¡²
r ₁₁ = ( ) (1 - )
n−1 σt ²

Keterangan:

r ₁₁ = Koefisien reliabilitas
K = Banyak butir soal

∑ σ ¡2 = Jumlah varians

σt ² = Varians skor total

Tabel 3.6.
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas Kriteria
r11 > 0,8 Sangat Tinggi
Sumber: 0,6 < r11 0,8 Tinggi
0,4 < r11 0,6 Cukup
0,2 < r11 0,4 Rendah
r11 0,2 Sangat Rendah

Dokumen Pribadi
3) Uji Taraf Kesukaran Butir Soal

Indeks kesukaran butir merupakan proporsi responden yang

menjawab benar suatu butir dengan seluruh peserta tes. Besarnya indeks

kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini

menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0

menunjukkan bahwa soal terlalu mudah. Menurut Arikunto (2013: 223)

mengatakan bahwa “indeks kesukaran ini diberi simbol p, singkatan dari

kata proporsi. Dengan demikian maka soal dengan p = 0,70 lebih mudah

jika dibandingkan dengan p = 0,20. Sebaliknya p = 0,30 lebih sukar dari

pada soal dengan p = 0,80”. Kriteria tingkat kesukaran yang digunakan pada

analisa ini adalah: jika p > 0,70 kategori soal mudah, 0,30 < p > 0,70

kategori soal sedang, dan p < 0,30 kategori soal sukar. Rumus mencari P

adalah:
B
P=
JS

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya responden yang menjawab soal itu dengan benar

JS = Jumlah seluruh responden

Tabel 3.7.
Indeks Kesukaran
P Klasikasi
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Sumber: Arikunto, 2013: 225

4) Uji Daya Pembeda Butir Soal

Menurut Arikunto (2013: 226) mengatakan bahwa “daya

pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta

didik yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Untuk menentukan tinggi

rendaahnya daya pembeda pada penelitian ini rumusnya (Arikunto,

2013: 228) adalah:

( rata−rata kelompok atas )−(rata−rata kelompok bawah)


D=¿
Skor Maksimal

Keterangan:
D = Indeks daya beda
Tabel 3.8.
Kriteria Uji Daya Pembeda

DP Klasifikasi DP
≥ 0,40 Sangat Baik
0,30 – 0,39 Baik
0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu diperbaiki
≤ 0,19 Kurang baik, soal harus dibuang

Sumber: Amaliah, 2012: 147

F. Instrumen Pengukuran Variabel Minat Belajar

a. Definisi Konseptual

Minat belajar dimana sebagai suatu aspek psikologi yang

dapat berwujud seperti gairah, ketertarikan, perasaan suka yang di

lakukan oleh siswa terhadap belajar yaitu mencari pengetahuan dan

pengalaman.

b. Definisi Operasional

Minat belajar adalah skor tentang suatu perilaku yang dapat

mempermudah peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang baik

tanpa adanya bantuan maupun dorongan dari siapapun. Butir

pernyataan sebanyak 24 butir pernyataan dengan lima alternatif

jawaban seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.12.
Ketentuan Skor Jawaban Minat Belajar
Alternatif Jawaban Kode Nilai Positif Nilai Negatif
Sering SR 5 1
Selalu SL 4 2
Kadang-kadang KD 3 3
Pernah PR 2 4
Tidak Pernah TP 1 5
Sumber: Sugiyono (2015:135)

c. Kisi–Kisi Angket Minat Belajar

Kisi–kisi adalah tabel yang menunjukan suatu hubungan

antara hal–hal yang disebutkan dalam baris dan hal–hal yang

disebutkan dalam kolom. Kisi–kisi angket minat belajar, sebagai

berikut:

Tabel 3 Kisi–kisi Instrumen Minat Belajar

Variabel Indikator No Butir Jumlah


Minat Belajar Rasa senang 1,2,3,4,5 5
Keingintahuan 6,7,8,9,10 5
Perhatian 11,12,13,14,15 5
Ketertarikan 16,17,18,19,20 5
Jumlah 20

d. Kalibrasi Instrumen Variabel Minat Belajar

Sebelum instrumen angket minat belajar dipergunakan dalam

penelitian, maka instrumen tersebut harus di uji cobakan terlebih

dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Instrumen

angket minat belajar dalam penelitian sebanyak 20 butir pernyataan

dengan lima alternatif jawaban yang diujicobakan kepada 36

responden.

a. Pengujian Validitas Instrumen


Pengujian validitas tiap butir soal dalam angket

kemandirian belajar digunakan analitis item yaitu mengkorelasikan

skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor

butir, rumusnya (Noor, 2011:169) adalah:

r xy =N ∑ xy−¿ ¿

Keterangan :

rxy : Koefisien validitas anatara variabel x dan y

N : Banyaknya siswa

X : Skor setiap butir soal masing-masing siswa

Y : Skor total masing-masing siswa

ΣX : Jumlah skor item soal tertentu

ΣY : Jumlah skor total (seluruh item)

Σ XY : Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan Y

Untuk menentukan kesahihan butir digunakan taraf

signifikan 5%. Pada penelitian ini rtabel adalah 0,361 dengan jumlah n

(responden) yang berjumlah 36 siswa. Kriteria pengujian adalah jika rhitung

≥ rtabel maka butir sal dikatakan valid, sedangkan jika r hitung≥ rtabel maka

dikatakan tidak valid.

b. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen minat belajar dengan korelasi Alfa

Cronbach (Noor, 2011:165) dengan rumus:

k
( k −1
r 11 = ) ¿)
Keterangan :

r11 : Koefisien reliabilitas


k : Banyak butir soal
ΣSi2 : Jumlah varians skor setiap item
St2 : Varians skor total
Adapun untuk mengetahui tingkat reliabilitas dapat digunakan

sebagai berikut:

Tabel 3.14.

Interpretasi Koefisien Reabilitas

Interval Koefisien r11 Tingkat Hubungan


≤ 0,20 Sangat Rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Sedang

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

Sumber: Sugiyono (2015:257)

Pada reliabilitas didapat r tabel =0,361 dan r 11 =¿(lihat lampiran);

jadi r 11 > r tabel, maka dapat dikatakan reliabel dan instrumen dapat

digunakan untuk penelitian.

c. Instrumen Pengukuran Variabel Minat Belajar

1. Definisi Konseptual

Minat belajar adalah prosese mental seseorang dalam menilai

suatu hal melalui proses menganalisis, mengambil kesimpulan,

menyimpulkan data yang ada sehingga dapat menyelesaikan suatu

masalah dengan tepat dan pasti.


2. Definisi Operasional

Minat belajar adalah skor yang diperoleh siswa dari hasil

penelitian skala minat belajar sebanyak 20 butir soal. Angket minat

belajar yang berbentuk skala dengan rentang angka 1 dan angka 5

untuk pernyataan negatif dan angka 5 dan 1 untuk pernyataan positif.

Di mana setiap item pernyataan harus dijawab reponden dengan cara

alternatif jawaban seperti selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan

tidak pernah.

Tabel 3.9.
Skala Penilaian Likert
Alternatif Kode Nilai Positif Nilai Negatif
Jawaban
Sangat Sering SS 5 1
Sering S 4 2
Kadang-kadang KK 3 3
Jarang J 2 4
Tidak Pernah TP 1 5

Sumber: Dokumen Pribadi

d. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan suatu hubungan antara

hal-hal yang disebutkan dalam baris dan hal-hal yang disebutkan dalam

kolom. Kisi-kisi instrumen minat belajar, sebagai berikut:

Tabel 3.10.

Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

INDIKATOR DESKRIPTOR NO. ITEM JUMLAH


POSITIF NEGATIF
Ketertarikan Tertarik pada 1 2 2
bahan pelajaran
Tertarik pada 3 1
sikap guru
matematika
Tertarik untuk 4 5 2
mengerjakan
soal-soal
Matematika
Mengoleksi 30 1
buku-buku
Matematika
Perhatian Mendengarkan 8 9 2
dan
memperhatikan
penjelasan guru
Mencatat 6 7 2
penjelasan guru
Motivasi Nilai yang 10 11 2
memuaskan
Mendapatkan 12 1
manfaat dari
mempelajari
Matematika
Pengakuan dari 13,14 2
lingkungan
sekitar
Perasaan Belajar tanpa 15 16 2
senang paksaan
Merasa senang 18 17 2
saat belajar
Perasaan bila 19 1
tidak dapat
mengikuti
pelajaran
matematika
pengetahuan Penguasaan 21 20,22 3
materi
Penggunaan 23 1
konsep dalam
pemecahan
masalah
Keterlibatan Bertanya kepada 24 25 2
peserta didik guru bila tidak
memahami
materi
Aktif dalam 26 27 2
diskusi
Mengerjakan PR 28 29 2
atau tugas
dengan baik dan
mengumpulkan
tepat waktu
Jumlah 17 13 30
Sumber: Dokumen Pribadi
e. Kalibrasi Instrumen Variabel Minat Belajar

Sebelum instrumen angket minat belajar dipergunakan dalam

penelitian, maka instrumen tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Uji coba instrumen dilakukan

untuk mengukur apakah intrumen (angket) telah memenuhi persyaratan

yang telah ditentukan. Angket yang diberikan kepada responden adalah

angket dengan skala likert dengan butir soal sebanyak 20 butir

pernyataan.

1) Pengujian Validitas Intrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau

tidaknya intrumen yang digunakan. Dalam pengujian validitas butir

atau item menggunakan rumus pearson product momen (Arikunto,

2013: 92) sebagai berikut:

N Σ xy−( Σ x ) ( Σ y )
r xy = 2 2 2 2
√( N Σ x −( Σ x ) )( N Σ y − ( Σ y ) )
Keterangan :

rxy : Koefisien validitas antara variabel x dan y

N : Banyaknya siswa

X : Skor tiap butir soal masing-masing siswa

Y : Skor total masing-masing siswa

Menentukan validitas butir soal digunakan taraf signifikan

5% dan derajat kebebasan dk = n = 20. Selanjutnya r xy yang


diperoleh dibandingkan dengan rtabel. Dengan kriteria jika: r xy >

rtabel.

2) Pengujian Reliabilitas Intrumen

Pengujian reliabilitas intrumen minat belajar

menggunakan rumus Alfa Cronbach (Arikunto, 2013: 122)

dengan rumus:

n ∑σ ¡²
r ₁₁ = ( ) (1 - )
n−1 σt ²

Keterangan:

r 11 = Koefisien reliabilitas
K = Banyak butir soal
∑ σ ¡2 = Jumlah varians
σt ² = Varians skor total

Tabel 3.11.

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Reliabilitas Kriteria


r11 > 0,8 Sangat Tinggi
0,6 < r11 0,8 Tinggi
0,4 < r11 0,6 Cukup
0,2 < r11 0,4 Rendah
r11 0,2 Sangat Rendah

Sumber: Dokumen Pribadi

Pada relibilitas jika r 11 > r tabel , maka dapat dikatakan reliabel

dan instrumen dapat digunakan untuk penelitian.


G. Instrumen Pengukuran Variabel Gaya Mengajar pembelajaran Jarak
Jauh
a. Definisi Konseptual

Pembelajaran jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh)

merupakan pelatihan yang diberikan kepada peserta atau siswa yang tidak

berkumpul bersama di satu tempat secara rutin untuk menerima pelajaran

secara langsung dari instruktur. Bahan-bahan dan instruksi-instruksi detail

yang bersifat khusus dikirimkan atau disediakan untuk para peserta yang

selanjutnya melaksanakan tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh

instruktur. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan instruktur dan

peserta tersebut terpisah tidak hanya secara geografis namun juga waktu.

b. Definisi Operasional

Minat belajar adalah skor tentang suatu perilaku yang dapat

mempermudah peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang baik

tanpa adanya bantuan maupun dorongan dari siapapun. Butir

pernyataan sebanyak 20 butir pernyataan dengan lima alternatif

jawaban seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.12.
Ketentuan Skor Jawaban Gaya Mengajar
Alternatif Jawaban Kode Nilai Positif Nilai Negatif
Sering SR 5 1
Selalu SL 4 2
Kadang-kadang KD 3 3
Pernah PR 2 4
Tidak Pernah TP 1 5
Sumber: Sugiyono (2015:135)

c. Kisi–Kisi Angket Minat Belajar

Kisi–kisi adalah tabel yang menunjukan suatu hubungan

antara hal–hal yang disebutkan dalam baris dan hal–hal yang

disebutkan dalam kolom. Kisi–kisi angket minat belajar, sebagai

berikut:

Tabel 4 Kisi–kisi Instrumen Minat Belajar

Variabel Indikator No Butir Jumlah


Minat Belajar Rasa senang 1,2,3,4,5 5
Keingintahuan 6,7,8,9,10 5
Perhatian 11,12,13,14,15 5
Ketertarikan 16,17,18,19,20 5
Jumlah 20

d. Kalibrasi Instrumen Variabel Minat Belajar

Sebelum instrumen angket minat belajar dipergunakan dalam

penelitian, maka instrumen tersebut harus di uji cobakan terlebih

dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Instrumen

angket minat belajar dalam penelitian sebanyak 20 butir pernyataan

dengan lima alternatif jawaban yang diujicobakan kepada 36

responden.

f. Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian validitas tiap butir soal dalam angket

kemandirian belajar digunakan analitis item yaitu mengkorelasikan


skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor

butir, rumusnya (Noor, 2011:169) adalah:

r xy =N ∑ xy−¿ ¿

Keterangan :

rxy : Koefisien validitas anatara variabel x dan y

N : Banyaknya siswa

X : Skor setiap butir soal masing-masing siswa

Y : Skor total masing-masing siswa

ΣX : Jumlah skor item soal tertentu

ΣY : Jumlah skor total (seluruh item)

Σ XY : Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan Y

Untuk menentukan kesahihan butir digunakan taraf

signifikan 5%. Pada penelitian ini rtabel adalah 0,361 dengan jumlah n

(responden) yang berjumlah 36 siswa. Kriteria pengujian adalah jika rhitung

≥ rtabel maka butir sal dikatakan valid, sedangkan jika r hitung≥ rtabel maka

dikatakan tidak valid.

g. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen minat belajar dengan korelasi Alfa

Cronbach (Noor, 2011:165) dengan rumus:

k
( k −1
r 11 = ) ¿)
Keterangan :

r11 : Koefisien reliabilitas


k : Banyak butir soal
ΣSi2 : Jumlah varians skor setiap item
St2 : Varians skor total
Adapun untuk mengetahui tingkat reliabilitas dapat digunakan

sebagai berikut:

Tabel 3.14.

Interpretasi Koefisien Reabilitas

Interval Koefisien r11 Tingkat Hubungan


≤ 0,20 Sangat Rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Sedang

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

Sumber: Sugiyono (2015:257)

Pada reliabilitas didapat r tabel =0,361 dan r 11 =¿(lihat lampiran);

jadi r 11 > r tabel, maka dapat dikatakan reliabel dan instrumen dapat

digunakan untuk penelitian.

H. Instrumen Pengukuran Variabel Gaya Mengajar Pembelajaran Jarak


Jauh
1. Definisi Konseptual

Minat belajar adalah prosese mental seseorang dalam menilai

suatu hal melalui proses menganalisis, mengambil kesimpulan,

menyimpulkan data yang ada sehingga dapat menyelesaikan suatu

masalah dengan tepat dan pasti.

2. Definisi Operasional
Minat belajar adalah skor yang diperoleh siswa dari hasil

penelitian skala minat belajar sebanyak 20 butir soal. Angket minat

belajar yang berbentuk skala dengan rentang angka 1 dan angka 5

untuk pernyataan negatif dan angka 5 dan 1 untuk pernyataan positif.

Di mana setiap item pernyataan harus dijawab reponden dengan cara

alternatif jawaban seperti selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan

tidak pernah.

Tabel 3.9.
Skala Penilaian Likert
Alternatif Kode Nilai Positif Nilai Negatif
Jawaban
Sangat Sering SS 5 1
Sering S 4 2
Kadang-kadang KK 3 3
Jarang J 2 4
Tidak Pernah TP 1 5

Sumber: Dokumen Pribadi

h. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan suatu hubungan antara

hal-hal yang disebutkan dalam baris dan hal-hal yang disebutkan dalam

kolom. Kisi-kisi instrumen minat belajar, sebagai berikut:

Tabel 3.10.

Kisi-kisi Instrumen gaya mengajar guru

Variabel Sub variabel Indikator No. butir Jumlah


item
Persepsi 1. Tujuan a. Memahami 1, 2, 3 7
siswa kemampuan dan cara
terhadap gaya pembelajaran belajar siswa
mengajar b. Memilih fasilitas 4,5
pembelajaran c. Melaksanakan tugas-
jarak jauh tugas belajar yang di 6,7
berikan kepada siswa

2. Metode/ a. Penggunaan metode 8,9,10,11,12 15


gaya guru yang berbeda – beda
mengajar b. Interaksi dengan
siswa
c. Membangkitkan 13,14,15,16
pertanyaan dari siswa
d. Melakukan 17,18,19
konfirmasi tanya jawab
20,21,22
3. Materi dan a. Penyampaian materi 23, 24, 25, 26, 27, 8
media b. Penggunaan media 28, 29, 30
pembelajaran
4. Pengelolaana. Menciptakan suasana 31, 32, 33, 34, 35 5
kelas belajar di kelas
5. Evaluasia. Proses mengamati, 36, 37, 38 6
dan pemberian menganalisis data
nilai dalam proses
pembelajaran
b. Penilaian di tekankan
pada proses
pembelajaran
6. Penampilan a.Sikap guru saat 42, 43, 44, 45 4
sikap guru mengajar

Sumber: Dokumen Pribadi

i. Kalibrasi Instrumen Variabel Gaya Mengajar Guru

Sebelum instrumen angket minat belajar dipergunakan dalam

penelitian, maka instrumen tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Uji coba instrumen dilakukan


untuk mengukur apakah intrumen (angket) telah memenuhi persyaratan

yang telah ditentukan. Angket yang diberikan kepada responden adalah

angket dengan skala likert dengan butir soal sebanyak 20 butir

pernyataan.

3) Pengujian Validitas Intrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau

tidaknya intrumen yang digunakan. Dalam pengujian validitas butir

atau item menggunakan rumus pearson product momen (Arikunto,

2013: 92) sebagai berikut:

N Σ xy−( Σ x ) ( Σ y )
r xy = 2 2 2 2
√( N Σ x −( Σ x ) )( N Σ y − ( Σ y ) )
Keterangan :

rxy : Koefisien validitas antara variabel x dan y

N : Banyaknya siswa

X : Skor tiap butir soal masing-masing siswa

Y : Skor total masing-masing siswa

Menentukan validitas butir soal digunakan taraf signifikan

5% dan derajat kebebasan dk = n = 20. Selanjutnya r xy yang

diperoleh dibandingkan dengan rtabel. Dengan kriteria jika: r xy >

rtabel.

4) Pengujian Reliabilitas Intrumen

Pengujian reliabilitas intrumen minat belajar

menggunakan rumus Alfa Cronbach (Arikunto, 2013: 122)

dengan rumus:
n ∑σ ¡²
r ₁₁ = ( ) (1 - )
n−1 σt ²

Keterangan:

r 11 = Koefisien reliabilitas
K = Banyak butir soal
∑ σ ¡2 = Jumlah varians
σt ² = Varians skor total

Tabel 3.11.

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Reliabilitas Kriteria


r11 > 0,8 Sangat Tinggi
0,6 < r11 0,8 Tinggi
0,4 < r11 0,6 Cukup
0,2 < r11 0,4 Rendah
r11 0,2 Sangat Rendah

Sumber: Dokumen Pribadi

Pada relibilitas jika r 11 > r tabel , maka dapat dikatakan reliabel

dan instrumen dapat digunakan untuk penelitian.

I. Teknik Analisis Data


1. Statistik Deskriptif

Dalam analisa deskriptif akan dilakukan teknik penyajian data dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi, grafik/diagram batang untuk masing-masing

variabel. Selain itu juga masing-masing variabel akan diolah dan dianalisis

ukuran pemusatan dan letak seperti mean, median, dan modus serta ukuran
simpangan seperti jangkauan, variansi, simpangan baku, kemiringan dan

kurtosis.

Adapun langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi dan

penyajian grafik poligon serta histogram dilakukan dengan langkah-langkah

berikut :

a. Menentukan rentang ( R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

b. Menentukan banyak kelas (k) dengan aturan Struges, yaitu :

K = 1 + 3,3 log n, n = banyaknya data

c. Menentukan panjang kelas interval (P), yaitu :

rentang
P=
banyak kelas
d. Menentukan ujung bawah interval kelas pertama, yaitu ≤ data terkecil.

e. Membuat tabel distribusi frekuensi secara lengkap dengan jalan

menentukan ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas,

menghitung banyaknya (frekuensi) data untuk masing-masing kelas

interval.

f. Menggambar grafik histogram dengan terlebih dahulu menentukan tepi

bawah (TB) dan tepi atas (TA) untuk masing-masing kelas interval.

g. Menggambarkan grafik poligon frekuensi dengan terlebih dahulu

menentukan nilai tengah (Y1) masing-masing kelas interval, yaitu Y1 = ½

(UA – UB).

Sedangkan ukuran pusat, letak dan simpangan diantaranya dapat

ditentukan dengan rumus-rumus berikut :


a. Menentukan mean/rata-rata (Y) dengan rumus :

Σ Y 1 . fi
Y=
n
b. Menentukan modus (Mo), dengan rumus :

b1
Mo =b + p( b +b ¿
1 2

Keterangan :

Mo = Modus

B = Batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi

terbanyak

p = Panjang kelas

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval


terdekat sebelumnya

b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval


terdekat sesudahnya

c. Menentukan median (Me), dengan rumus :

1
n−F
Me = b + p( 2 ¿, di mana :
f

Me = Median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
d. Variansi (SD) dan simpangan baku, dengan rumus :
k
Y i2 . fi
SD = ∑ −¿, dan simpangan baku (S) = √SD
i=1 n

Untuk mempersingkat waktu, sekaligus pemanfaatn teknologi, maka

perhitungan statistik deskriptif dalam penelitian ini akan diselesaikan

menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.0

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil

pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh

pada proses lanjutan analisis statistik, jika data berdistribusi normal, maka

analisis dilanjutkan menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data

tidak berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan

statistik no parametrik. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan

analisis Kolmogorov Smirnov dalam SPSS 20.0. Distribusi data dikatakan

normal jika nilai sig.KS > 0,05. Perhitungan normalitas akan dilakukan

menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.0.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas garis regresi dalam penelitian ini digunakan uji

F, rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996 : 327) :

JK (TC)
S 2TC
k −2
SD = 2 =
SE JK (E)
n−k
Dalam praktiknya, akan digunakan program komputer SPSS 20.0

untuk menghitung uji linieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai

koefisien sig. pada Deviation from Linierity.

Kriteria pengujian linieritas adalah sebagai berikut :

1) Jika sig > 0,05 maka garis regresi tersebut linier

2) Jika sig < 0,05 maka garis regresi tersebut tidak linier

c. Uji Multikolinieritas Data

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini bertujuan untuk

memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkolerasi atau

kolinieritas antar variabel bebas. Interkorelasi dapat dilihat dengan nilai

koefisien korelasi antara variabel bebas, nilai VIF dan Tolerance, nilai

Eigenvalue, dan condition index, serta nilai standar error koefisien beta atau

koefisien regresi parsial.

Kriteria pengujian multikolinieritas adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka tidak terjadi

multikolinieritas data.

2) Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka terjadi gejala

multikolinieritas data.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model


regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas. Pada penelitian ini dengan melihat pola

titik-titik pada scatterplots regresi, hasil olah data di aplikasi SPSS 20.0.

Jika titik-titik pola menyebar di atas maupun di bawah Y topi maka

dipastikan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

e. Uji Normalitas Galat

Uji normalitas galat dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi suatu data. Uji normalitas ini penulis berlakukan untuk

kedua variabel dengan memperhatikan unstandardized residual dan melihat

nilai Sig. > 0,05. Jika syarat tersebut terpenuhi, maka data berdistribusi

normal.

3. Uji Hipotesis Penelitian (Analisis Inferensial)

Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan diketahui

data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji

masing-masing hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis

menggunakan teknik korelasi partial dan korelasi ganda, serta regresi linier

sederhana dan regresi linier ganda.

Dalam praktiknya, untuk perhitungan dan pengujian korelasi dan regresi

baik partial maupun ganda akan digunakan bantuan program komputer SPSS

20.0. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi
Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda bisa dilihat dari out put

program SPSS melalui analisis regresi yaitu pada tabel Model Summaryb.

Signifikansi dari koefisien korelasi tersebut diuji secara manual atau

dengan bantuan komputer melalui program aplikasi Miscrosoft Excel. Ada

pun rumus pengujiannya adalah :

R2
k
F¿
1−R 2
n−k −1

Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda

n = banyaknya anggota sampel

k = banyaknya variabel bebas

b. Analisis Regresi

1) Perhitungan persamaan garis regresi

Hasil perhitungan garis regresi bisa dilihat dari out put program SPSS

melalui analisis regresi yakni pada tabel Coefficientsa. Koefisien-koefisien

persamaan garis regresi ditunjukkan oleh bilangan-bilangan yang ada pada

kolom B untuk Unstandardized Coefficients.

Tabel 3.14. Tabel Hasil Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant)
1 X1
X2
a. Predictors: (Constant), X1, X2
b. Dependent Variabel : Y

Dari tabel di atas maka persamaan garis regresinya adalah :

Ŷ = a0 + a1 x1 + a2 x2

2) Pengujian signifikansi regresi

Hasil pengujian signifikansi regresi ganda bisa dilihat dari out put

program SPSS melalui analisa regresi yani pada tabel ANOVA b kolom F

atau Sig.

Tabel 3.15 Tabel Anova

ANOVAb
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regresion
Residual
Total
a. Predictors: (Constant), X1, X2
b. Dependent Variabel : Y

Kriteria signifikansinya adalah :

1) Jika digunakan kolom Sig., maka kriteria signifikansinya adalah :

“Jika Sig. < 0,05 maka garis regresi tersebut signifikan”


2) Jika digunakan kolom F, maka kriteria signifikansinya adalah : ”Jika

F hitung > F tabel maka garis regresi tersebut signifikan”

F tabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada

distribusi F, yaitu pada taraf nyata α derajat (dk) pembilang = k dan

derajat (dk) penyebut = n – k – 1, di mana n adalah banyaknya

anggota sampel dan k adalah banyaknya variabel bebas.

J. Hipotesis Statistik

1. HO:β У1= βy2= 0

H1: βy1 ≠0 ;βy2 ≠0

Artinya :

HO: Tidak terdapat pengaruh minat belajar dan gaya menagajar jarak jauh
secara bersama- bersama terhadap pemahaman konsep matematika.

HI : Terdapat pengaruh minat belajar dan gaya menagajar jarak jauh secara
bersama- bersama terhadap pemahaman konsep matematika

2. HO: βy1= 0

Hi : βy1≠0;

Artinya:

HO : Tidak terdapat pengaruh minat belajar terhadap pemahaman konsep


matematika

H1 : Terdapat pengaruh minat belajar terhadap pemahman konsep


matematika
3. HO: βy2 = 0

H1:βy2 ≠ 0

Artinya:

Ho : Tidak terdapat pengaruh gaya menagajar jarak jauh terhadap

pemahaman konsep matematika

Hi : Terdapat pengaruh gaya menagajar jarak jauh terhadap pemahaman

konsep matematika.

Keterangan:

β 1 = Koefisien regresi minat belajar terhadap kemampuan pemahaman

konsep matematika.

β 2 = Koefisien regresi gaya mengajar pembelaaran jarak jauh terhadap

kemampuan pemahaman konsep

β 1,2 = Koefisien regresi secara bersama-sama minat belajar dan gaya

mengajar pembelajaran jarak jauh terhadap kemampuan pemahaman

konsep.

Anda mungkin juga menyukai