Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kini DM menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global
menunjukan bahwa jumlah penderita DM pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang,
dan diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Pada tahun 2006,
terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia Tenggara. International Diabetes
Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa
mereka mengidap DM. Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan
rendah dan menengah. Sebagian besar penderita DM berusia antara 40-59 tahun (Trisnawati,
2013).
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang kita kenal sebagai penyakit kencing manis
adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun
relative. DM merupakan salah satu penyakit degenerative dengan sifat kronis yang jumlahnya
terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1983, prevalensi DM di Jakarta baru
sebesar ,7%; pada tahun 1993 prevalensinya meningkat menjadi 5,7% dan pada tahun 2001
melonjak menjadi 12,8%.
Klasifikasi atau jenis diabetes ada bermacam-macam, tetapi di Indonesia yang paling
banyak ditemukan adalah DM tipe 2. Jenis diabetes yang lain ialah DM tipe 1; diabetes
kehamian/gestasional (DMG) dan diabetes tipe lain. Ada juga kelompok individu lain dengan
toleransi glukosa abnormal tetapi kadar glukosanya belum memenuhi syarat masuk ke dalam
kelompok diabetes mellitus, disebut toleransi glukosa terganggu (TGT).
Sebenarnya penyakit diabetes tidaklah menakutkan bila diketahui lebih awal.
Kesulitan diagnosis timbul karena kadang-kadang dia datang tenang dan bila dibiarkan akan
menghanyutkan pasien ke dalam komplikasi fatal. Oleh karena itu, mengenal tandatanda awal
penyakit diabetes ini menjadi sangat penting.

1
B.     Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
penelitian untuk memberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya mengenal
tandatanda awal penyakit diabetes mellitus.

C.     Manfaat
Untuk memberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya mengenal tanda-
tanda awal penyakit diabetes mellitus dan bagaimana faktor pada keterunanaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia. Berasal dari
istilah kata Yunani, Diabetes yang berarti pancuran dan Melitus yang berarti madu atau gula.
Kurang lebih istilah Diabetes Melitus menggambarkan gejala diabetes yang tidak terkontrol,
yakni banyak keluar air seni yang manis karena mengandung gula. Oleh karena demikian,
dalam istilah lain penyakit ini disebut juga “Kencing Manis”.
Secara definisi medis, definisi diabetes meluas kepada suatu kumpulan aspek gejala
yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif.
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri hiperglikemia
akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Kelainan pada sekresi/kerja
insulin tersebut menyebabkan abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan
pembuluh darah.
Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal.
Pada kondisi normal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110 mg/dL, oleh
pengaruh kerja hormon insulin yang diproduksi oleh kalenjar pankreas.
Setiap sehabis makan, terjadi penyerapan makanan seperti tepung-tepungan
(karbohidrat) di usus dan akan kadar gula darah meningkat. Peningkatan kadar gula darah ini
akan memicu produksi hormon insulin oleh kalenjar pankreas.
Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah sebagian besar akan masuk ke
dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot) dan akan digunakan sebagai bahan
energi dalam sel tersebut.
Sel otot kemudian menggunakan gula untuk beberapa keperluan yakni sebagai energi,
sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masih ada sisa, sisa sebagian tersebut diubah
menjadi lemak dan protein.

3
B. Klasifikasi Diabetes Melitus
1. Diabetes Melitus Tipe 1
Pada Diabetes Melitus Tipe 1 penyebab utamanya ialah terjadinya kekurangan hormon
insulin pada proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan
kadar gula darah secara alami dengan cara :
a. Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati.
b. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.
c. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
Jika insulin berkurang, kadar gula di dalam darah akan meningkat. Gula dalam darah
berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan
sebagian lagi digunakan untuk tenaga.
Disinilah fungsi hormon insulin sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa
dalam darah. Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormon insulin ataupun terjadi
gangguan pada proses penyerapan hormon insulin pada sel-sel darah, maka potensi terjadinya
diabetes melitus sangat besar sekali.
2. Diabetes Melitus Tipe 2
Jika pada Diabetes Melitus 1 penyebab utamanya adalah dari malfungsi kalenjar
pankreas, pada Diabetes Melitus Tipe 2, gangguan utama justru terjadi pada volume reseptor
(penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktifitas hormon
insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang
cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Walau belum dapat
dipastikan penyebab utama resistensi insulin, dibawah ini terdapat beberapa faktor-faktor
yang memiliki berperan penting terjadinya hal tersebut:
a. Obesitas, terutama yang besifat sentral (bentuk tubuh apel)
b. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat
c. Kurang gerak badan (olahraga)
d. Faktor keturunan (herediter)

4
C.     Gejala diabetes
1. Sering buang air kecil 6. Sifat lekas marah.
2. Rasa haus lebih sering. 7. Penglihatan kabur
3. Sering merasa lapar 8. Infeksi sulit sembuh.
4. Berat badan cepat turun. 9. Kulit Gatal.
5. Peningkatan kelelahan. 10. Disfungsi seksual pada pria.

C. Penyebab Diabetes Melitus

1.       Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula


Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut sangat
mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan, permen, aneka jajanan kue
dan lain-lain. Semua makanan dan minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung
banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan
minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda jika kita minum teh
atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh
minum teh manis dan kopi selama dalam batas yang wajar.
2.       Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh sehingg
tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang sambil minum kopi dan
merokok mempunyai resiko terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan
begadang, istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.
3.      Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengolah
makanan yang Anda makan. Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan
menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap
hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh.
Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes.
4.      Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum minuman
beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes. Selain merusak paruparu,
merokok juga dapat merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga
dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.

5
5.       Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada dikantor, duduk
terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat sistem
sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang
lambat laun berat badan menjadi berlebih. Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak
aktivitas fisik selama bekerja.

D. Sampel Miniriset dan penyakitnya

Seorang ibu yang bernama Nudina Nazara yang beralamat di Desa Ombolata Sawo
Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara berusia 60 tahun dan menderita penyakit diabetes
militus, pada saat saya mewawancarai ibu tersebut, ia mengaku bahwa dirinya sedang
menderita penyakit diabetes militus sekitar 5 tahun belakang ini.
Ibu ini sudah berusaha keras untuk mencari obatnya baik di rumah sakit maupun obat
tradisional, namun penyakit diabetes militus ini tidak sembuh total ditubuhnya karena
penyakit diabetes militus ini tidak bisa untuk sembuh total namun hanya untuk mencegah
terjadinya resiko tinggi pada diri sipenderita “ujarnya”.
Pada saat ibu ini pergi berobat kerumah sakit, dokter menyarankanaya untuk
mengkonsumsi obat gula baik obat oral, injeksin dan lebih aman dan tetap stabil
menggunakan insulin setiap hari karena kadar gula ibu ini mencapai 450, jadi mulai saat itu
ibu Nudina Nazara tersebut menggunaka suntik insulin untuk mengurangi kadar gula yang
berlebihan ditubuhnya.
Namun belakangan ini, sekitar satu tahun yang lalu terjadi gejala penyakit gula pada
anaknya yang pertama yang bernama Sotani Telaumbanua berumur 35 tahun dan ketika di
bawa kerumah sakit untuk diperiksa ternyata anaknya pertama ini positif menderita penyakit
diabetes militus. “Ujarnya”
Jadi dari pernyataan ibu Nudina Nazara tersebut dapat kita simpulkan bahwa diabetes
militus ini dapat diturunkan kepada anaknya dan bukan hanya karena faktor makanan atau
minuman saja melainkan faktor keturunannya juga.

6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa penyakit diabetes militus ini dapat
membahayakan bagi kehidupan manusia karena penyakit diabetes militus ini bisa
membuat manusia menjadi kurus kering atau bisa membusuk dan selain
berbahaya bagi kehidupan penyakit ini juga dapat turun pada gen sipenderita dan
sangat berakibat fatal pada diri anaknya.

B. SARAN
Sebaiknya penderita diabetes ini harus menguragi mengkonsumsu
makanan yang kadar gulanya tinggi dan harus menggunakan suntik insuli karena
insulin ini berfungsi mengurangi kadar gula dalam darah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Dedi, 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban
Indonesia. Tesis tidak diterbitkan.Jakarta. Universitas Indonesia.

Jafar, Nurhaedar, 2011. Sindroma Metabolik di Indonesia. Ombak: Yogyakarta.

Luknis, 2008. Statisti kesehatan/ Luknis Sabri & Sutanto Priyo Hastono. Rajawali Pers. Jakarta.

Nursalam, 2009, Konsep dan penerapan metodologi keperawatan pedoman skripsi, tesis, dan
instrument penelitian keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai