Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

                                                                         

A.  Latar Belakang

Tekanan osmotik (π) suatu larutan merupakan tekanan yang diperlukan untuk menghentikan


osmosis. Osmosis adalah gerakan bersih molekul pelarut melewati membran semi permeabel dari
pelarut murni atau dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat. Salah satu hal yang dapat
mempengaruhi tekanan osmotik suatu larutan adalah konsentrasi zat terlarut dan jenis bahan.

B.  Rumusan Masalah

1.    Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan terhadap tekanan osmotik suatu larutan 

2.    Bagaimana pengaruh jenis bahan terhadap kenaikan tekanan osmotik  suatu larutan ?

C.  Tujuan

1.    Menganalisis pengaruh kensentrasi zat terlarut terhadap tekanan osmotik suatu larutan.

2.    Mengidentifikasi pengaruh jenis bahan terhadap tekanan osmotik suatu larutan.

BAB II

KAJIAN TEORI

A.  Tekanan Osmotik

Landasan Teori

Osmosis adalah pergerakan molekul atau ion dari daerah


konsentrasi rendah (larutan encer) ke daerah dengan konsentrasi tinggi
(larutan pekat) melalui lapisan semipermeabel Masuknya larutan ke
dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Proses
Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran
tersebut telah mencapai keseimbangan. Pada keseimbangan tersebut
terdapat perbedaan ketinggian larutan encer dan larutan pekat.
Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan
tekanan di antara kedua larutan. Tekanan pada sisi larutan pekat lebih
tinggi dari pada tekanan pada larutan encer sebesar tekanan osmotik.
Tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut kelarutan yang lebih pekat melalui
membran semipermeabel (proses osmosis) disebut tekanan osmotik

Tekanan osmotik (π) suatu larutan adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan


osmosis. Jika osmosis berhenti, aliran molekul pelarut tetap berlangsung, tetapi laju mengalir
molekul dari kedua arah adalah sama. Permukaan larutan dalam pipa naik sehingga tekanan
hidrostatik sama dengan tekanan osmotik yaitu π = h.  ρ  dengan ρ  adalah kerapatan larutan.

Tekanan osmotik (π) suatu larutan dapat dinyatakan pada persamaan berikut :

Π = M R T

dimana M adalah molaritas larutan, R adalah konstanta gas (0,082 L.atm/K.mol) dan T adalah suhu
mutlak. Tekanan osmotik dinyatakan dalam atmosfer. Karena pengukuran tekanan osmotik
dilakukan pada suhu tetap, kita bisa menyatakan konsentrasi disini dengan satuan yang lebih mudah
yaitu molaritas bukan molalitas.

B.  Hukum Tekanan Osmotik

1.    Pengaruh Konsentrasi

Seperti halnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, tekanan osmotik berbanding lurus
dengan konsentrasi larutan. Ini tentunya sudah diperkirakan, dengan tetapa mengingat bahwa
semua sifat koligatif hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Adanya
pengaruh konsentrasi ini maka akan mempengaruhi pula tekanan osmotik sehingga terdapat istilah
isotonik, hipertonik, dan hipotonik.

Larutan isotonik yakni larutan yang mempunyai konsentrasi larutan  yang sama, sehingga


memiliki  tekanan osmotik yang sama. Dalam hal ini tidak ada pergerakan air.

Larutan hipertonik adalah larutan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi, sehingga


memiliki  tekanan osmotik yang lebih tinggi juga. Dalam hal ini terdapat pergerakan air ke luar sel.
Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir ke luar sel. Jika cukup air
dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel
tidak berfungsi lagi.

Larutan hipotonik adalah larutan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih rendah, sehingga


memiliki  tekanan osmotik yang lebih rendah juga. Dalam hal ini terdapat pergerakan air ke dalam
sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkam jaringan
mengalir air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.

2.    Pengaruh Suhu
Tekanan osmotik berbanding lurus dengan suhu absolut. Sesuai persamaan Π = M R T. Dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu absolut maka semakin tinggi tekanan osmotik.

3.    Pengaruh Molekular

Larutan-larutan encer dari zat terlarut yang berbeda dengan konsentrasi yang sama pada
temperatur yang sama mempunyai tekanan osmotik yang sama.

4.    Kemiripan Larutan Encer dan Gas

Suatu zat terlarut dalam larutan encer mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan
tekanan gas jika zat ini dalam keadaan gas dengan volume yang sama seperti volume larutan pada
temperatur yang sama.

Dari persamaan Π.V = R.T (hukum gas PV = RT) untuk satu mol gas dengan volume 22,4
dm3 pada 0˚C akan mempunyai tekanan 1 atm. Demikian pula halnya dengan satu mol zat terlarut
yang tidak mengion dalam larutan 22,4 dm 3 pada suhu 0˚C, mempunyai tekanan osmotik satu atm

BAB III

METODE PERCOBAAN

Anda mungkin juga menyukai