Anda di halaman 1dari 6

KRIMINOLOGI

UYUN SAEPUL UYUN,S.H.,M.H.

I. PENDAHULUAN PANDUAN :
PENGANTAR KRIMINOLOGI
1. Romli
Masalah Kriminalitas gejala yang menyangkut
Atmasasmita :
merupakan suatu masalah seorang orang dengan pola  Teori dan
manusia yang merupakan suatu yang berbeda-beda apabaila Kapita Selekta
kenyataan sosial yang kerap kali kita melihat dari segi modus Kriminologi.
sebab musababnya kurang Operandi,cara melakukan, dan  Bunga Rampai
Kriminologi
difahami, karena tidak melihat alat yang dipergunakan dalam
 Kapita Selekta
masalah menurut proporsi melakukan kejahatan tersebut. Kriminologi
sebenarnya. Dengan lahirnya kriminalitas 2. J.E. Sahetapy :
Kriminalitas maupun tersebut telah ,menimbulkan  Kriminologi
perbuatan adanya suatu
SEMAKIN BANYAK ANDA pengantar
kriminal kerugian
MEMBACA, MAKA SEMAKIN 3. W.A.Bonger :
tersebut bagi semua  Pengantar
BANYAK HAL YANG AKAN
merupakan pihak baik Kriminologi
ANDA KETAHUI. 4. E.h. Sutherland :
suatu secara
fenomena SEMAKIN BANYAK ANDA materill  Azas-Azas
BELAJAR, MAKA SEMAKIN
Kriminologi
yang maupun 5. Yesmil Anwar
kompleks MENINGKAT KEPERCAYAAN inmateril dan Adang :
dan kerap ANDA DALAM MENGARUNGI dengan  Kriminologi
kali ada HIDUP didasari
Dengan adanya pemikiran
didalam adanya
tersebut sejak adanya
kehidupan kita maupun diantara pemikiran bahwa manusia
peradaban manusia sampai
ruang ringkup sosial merupakan pemangsa bagi
dengan sekarang ini sangar
masyarakat, berada didalam manusia lain “Homo Homini
terlihat adanya perbuatan-
ruang lingkup kecil maupun Lupus” yang selalu
perbuatan kriminal yang
dalam lingkungan besar dan hal mementingkan dirinya sendiri
merugikan orang lain dengan
tersebut akan selalu ada selagi daripada mementingkan
tidak memandang keturunan
manusia ada di muka bumi. kepentingan orang lain atau
maupun diluar lingkup
Apabila berbicara tentang masyarakat umumnya dengan
keluarganya. Apabila kita
kriminalitas tentunya perbuatan sudah tidak melihat kepada
melihat didalam ruang lingkup
tersebut merupakan suatu tatanan norma-norma yang ada.
sosial kita, sangat jelas terlihat

[Pick the date] 9 Oktober 2016


dan terasa bahwa bahwa atau tidak bertingkah laku b. Norma Kesusilaan yaitu
betapa banyaknya pihak-pihak sesuai dengan ketentuan yang norma yang bersumber
yang sudah tidak tercantum didalam norma itu, dari hati nurani (Bathin)
memperdulikan keberadaan akan memperoleh hukuman.
manusia agar manusia
orang lain disekitarnya sehingga
selalu berbuat baik;
tidak tercaau adanya rasa Tujuan dari Norma-norma
Dan tujuan dari norma ini
aman, tentram dan damai. adalah Untuk menjamin
adalah untuk mewujudkan
Dengan adanya hal tersebut keteraturan, kongkretnya
maka diperlukannya suatu adalah membentuk negara keharmonisan hubungan
rambu-rambu sebagai filter hukum dan menunjukan sikap antar sesama manusia;
didalam pergaulan hidup positif dan proaktif. Dengan sanksi yang
manusia untuk mengatur Dengan Fungsi dari norma diberukan dari adanya
kehidupannya supaya yaitu untuk menyelesaikan norma ini ialah adanya
berlangsung dengan aman, konflik, menciptakan ketertiban /
rasa penyesalan dan rasa
tentram dan damai, dan filter keteraturan, memenuhi rasa
kecewa yang mendalam,
dimaksud didalam ilmu hukum keadilan dan kepastian hukum.
serta dikucilkan dari ruang
disebut sebagai Norma, dari Dengan norma-norma yang
lingkup sosial;
norma-norma tersebut memiliki berlaku didalam masyarakat
sanksi sendiri-sendiri. antara lain : Contohnya : berbohong /
tidak jujur, iri hati,
Terhadap adanya norma- a. Norma agama dengki. Dll.
norma tersebut memiliki Yaitu petunjuk yang
berasal dari Tuhan yang c. Norma kesopanan yaitu
pengertian yang berbeda-beda disampaikan melalui
yang salah satunya menurut utusannya yang berisi norma yang didasarkan
kamus besar Bahasa Indonesia perintah, larangan atau pada aturan tingkah laku
anjuran-anjura;
mempunyai dua arti yaitu : Tujuan dari Norma yang biasanya berlaku
(1) Aturan atau ketentuan tersebut yaitu : dalam masyarakat /
yang mengikat warga Agar ilmu yang diberikan
kelompok dalam Tuhan, manusia dapat lingkungan;
masyarakat dan dapat mewujudkan tatanana Tujuan dari norma ini
digunakan sebagai kehidupan yang
panduan, tatanan, dan menjungjung tinggi nilai- yaitu, untuk menciptakan
pengendalian tingkah nilai kemanusiaan serta keharmonisan dalam
laku yang sesuai, dan dapat mewujudkan
diterima oleh keimanannya dalam pergaulan yang lebih
masyarakat. kehidupan sehari-hari santun ketika berada
(2) Aturan, ukuran, atau Sanksi dari pelanggaran
kaidah yang dipakai norma ini ialah, sanksi ditengah-tengah
sebagai tolok ukur untuk secara langsung, artinya masyarakat / lingkungan;
menilai atau disini ialaha bahwa
membandungkan pelanggar norma ini baru Efek dari norma tersebut yaitu,
sesuatu. akan menerima sanksinya apabila dijaga maka orang
Norma tidak boleh dilanggar, nanti diakhirat berupa
siksaan neraka. tersebut akan disegani,
dan barang siapa yang
melanggar dari norma dimaksud
dihargai dan dihormati didalam norma berupa sanksi hukum memusatkan perhatiannya
masyarakatnya; yang diterima pelanggar norma, pada faktor-faktor
Contoh : tidak meludah dimuka namun apabila dilihat dari faktor penyebab terjadinya
umum, tidak menyela penyebab terjadinya
kejahatan.
pembicaraan, bicara santun. Dll pelanggaran norma yang
Awal mula lahirnya
menimbulkan adanya perbuatan
Kriminologi diawali dengan
d. Norma Hukum yaitu, kriminil maka telah melahirkan
adanya hasil penyelidikan yang
norma atau aturan yang kajian ilmu baru yaitu
Kriminologi atau ilmu kejahatan dilakukan oleh Cesare
bersumber dari
yang merupakan disiplin ilmu Loombroso (1876) yang dari
pemerintah / Negara yang
sosial atau Non Normative hasil penyelidikannya tersebut
harus dipatuhi yang
discipline yang mempelajari menjelaskan bahwa seorang
didalam norma tersebut kejahatan dari segi sosial. penjahat adalah orang yang
terdapat perintah dan
memiliki bakat untuk menjadi
larangan dan berupa Dengan adanya kajian ilmu
jahat akibat keturunan., dan
paksaan oleh Negara; kriminologi tersebut kita dapat
melahirkan adanya teori
Ciri dari norma tersebut melihat bahwa adanya
atavisme / genetik.
yaitu, diakui oleh perbedaan yang mendasar
Dengan adanya teori hasil
masyarakat sebagai antara hukum pidana dengan
penyelidikannya tersebut tidak
ketentuan yang syah dan Kriminologi, yaitu :
serta merta diterima begitu saja,
ada penegak hukum 1. Hukum pidana muncul
melainkan adanya penentangan
sebagai pihak yang begitu manusia
dari para ahli lainnya terhadap
berwenang, serta adanya bermasyarakat; dan
teori yang menyelidiki tentang
sanksi bagi mereka yang memusatkan perhatiannya
sebab musabab terkadinya
melanggarnya; terhadap pembuktian suatu
kejahatan, dan dengan adanya
Tujuan dari norma tersebut kejahatan.
penentangan tersebut
yaitu, menciptakan 2. Sedangkan Kriminologi
melahirkan berbagai macam
suasana aman dan tentram baru berkembang bersama-
definisi-definisi tentang
dalam masyarakat sama dengan Sosiologi,
Kriminologi yang melahirkan
Contoh : melakukan Antropologi, dan Psikologi
aliran-aliran dan teori-teori
pencurian., adanya sanksi pada abad ke 19 setelah
didalam Kriminologi.
penjara, denda. Dll. lebih dahulu lahirnya hukum
Nama Kriminologi
pidana, dengan kajian yang
pertama kali disampaikan oleh
Apabila dilihat dari sudut dipelajari oleh Kriminologi
seorang antropolog Prancis
norma hukum pidana maka ini yaitu mempelajari sebab
yang bernama Paul Topinard
terhadap pelanggaran dari musabab timbulnya
norma tersebut dapat dilihat dari kejahatan, dan
adanya akibat pelanggaran
(1830)1, berdasarkan manusia yang jahat B. Kriminologi Terapan.
ensiklopedia, kriminologi ( Somatis). Dibagi menjadi 3 bagian,
digambarkan sebagai ilmu Dalam lapangan ilmu ini yaitu :
pengetahuan yang mempelajari memberikan jawaban 1) Higien Kriminal, yaitu
kejahatan. mengenai ciri-ciri orang usaha pencegahan
Mengenai Definisi dari jahat. terjadinya kejahatan.
Kriminologi ini terdapat berbagai Contoh : hubungan 2) Politik Kriminal, yaitu
definisi yang diberikan oleh para bangsa usaha
ahli, dalam hal ini diambil dengan penanggulangan
beberapa definisi antara lain, kejahatan kejahatan yang telah
yang disampaikan oleh : . terjadi.
a. W.A. Bonger, : 2) Sosiologi Kriminal, yaitu 3) Kriminalistik yaitu, ilmu
Kriminologi yaitu ilmu ilmu pengetahuan tentang pengetahuan tentang
pengetahuan yang suatu gejala masyarakat. pelaksanaan teknik
mempelajari kejahatan Mengetahui sampai penyidikan dan
seluas-luasnya. Dan hal ini dimana sebab-sebab letak infestigasi.
termasuk mempelajari suatu kejahatan didalam
tentang penyakit Sosial masyarakat. b. Noach,:
diantaranya pelacuran, 3) Psikologi Kriminal, yaitu Kriminologi yaitu ilmu
kemiskinan, gelandangan, Ilmu Pengetahuan tentang pengetahuan yang
alkoholisme.dll; penjahat dilihat dari sudut menyelidiki gejala-gejala
kejiwaan. dan tingkah laku yang tidak
Dari definisi tersebut 4) Penologi, yaitu, ilmu senonoh, sebab musabab
Bonger membagi pengetahuan tentang serta akibatnya.
Kriminologi kedalam 2 (dua) hukuman dalam Hukum
bagian yaitu : lapangan Pidana c. Paul Mudigdo Mulyono, :
A. Kriminologi Murni / 5) Neuro dan Psikopatologi Kriminologi yaitu, sebagai
teoritis. Kriminal, yaitu ilmu ilmu pengetahuan yang
Didalam Kriminologi Murni ini pengetahuan tentang mempelajari kejahatan
dibagi menjadi 6 Cabang penjahat yang sakit jiwa. sebagai masalah manusia.
Kriminologi, antara lain : Contoh : cacat, tidak sehat,
1) Antropologi Kriminal, yaitu terganggu jiwanya. d. Edwin H. Sutherland,:
ilmu pengetahuan tentang

1Soedjono Dirjosiswojo, 1984,


Ruang Lingkup Kriminologi, Remaja
Karya, Bandung. Hlm.11
Kriminologi yaitu, ilmu hak-hak yang g.
pengetahuan yang berhubungan dengan Dengan adanya beberapa
mempelajari kejahatan usaha pengendalian definisi mengenai Kriminologi
sebagai fenomena sosial, kejahatan baik secara tersebut, kita dapat
termasuk didalamnya represif maupun memperhatikan mengenai
proses pembuatan preventif.. tujuan dari Kriminologi tersebut,
Undang-Undang, antara lain :
Pelanggaran Undang- e. Herman Mannheim : 1. Memberikan petunjuk
bagaimana masyarakat
Undang, dan reaksi  Kriminologi dalam arti
dapat memberantas
terhadap pelanggaran sempit : kejahatan dengan hasil
yang baik dan lebih-lebih
Undang-Undang. Mempelajari kejahatan
menghindarinya;
Dalam kajiannya membagi dalam arti yuridis, 2. Mengantisipasi dan beraksi
terhadap semua kebijakan
kriminologi menjadi 3 misalnya UU.
dilapangan hukum pidana,
cabang utama, yaitu  Kriminologi dalam arti sehingga dapat mencegah
terjadinya kerugian bagi
1) Sosiologi Hukum, yaitu luas : korban, sipelaku, maupun
ilmu pengetahuan Mempelajari masalah masyarakat.
3. Terhadap lapangan hukum
tentang perkembangan prevensi (pencegahan) pidana, Kriminologi
hukum. Dan dalam kejahatan ( Non- berfungsi sebagai tinjauan
terhadap hukum pidana
lapangan ini bahwa primitif) dan penologi yang berlaku
yang menentukan suatu (hukum) 4. Bagi sistem peradilan
pidana, kriminologi sebagai
perbuatan itu f. Stephen Schafer : kontrol bagi jalannya
merupakan kejahatan  Kriminologi mempelajari peradilan.
5. Membantu untuk
adalah hukum. (1) Usaha-usaha melakukan kriminalisasi
2) Etiologi Kejahatan, yaitu menjelaskan sebab dalam produk peraturan
perundang-undangan
cabang kriminologi usabab tingkah laku pidana. Dll.
yang mencari sebab kriminal
Objek Studi dari kajian ilmu
musabab kejahatan. (2) Usaha menjelaskan
Kriminologi mencakup 3 (tiga)
3) Penologi yaitu, ilmu rehabilitasi krimina
hal yaitu, Penjahat, Kejahatan,
tentang hukuman, akan dan efesiensi sistem dan reaksi masyarakat terhadap
tetapi dalam hal ini E.H pemidanaan. penjahat dan kejahatan
Sutherland memasukan

DARI DEFINISI-DEFINISI KRIMINOLOGI TERSEBUT DI ATAS, MANAKAH YANG PALING LENGKAP


MENURUT SAUDARA, MENGAPA DEMIKIAN ?
UYUN SAEPUL UYUN,S.H.,M.H.

 SUTHERLAND : KEJAHATAN BERAWAL DARI ADANYA FENOMENA SOSIAL KARENA SETIAP ORANG
CONDING MEMILIKI SIFAT JAHAT

Anda mungkin juga menyukai